Jumat, 09 Desember 2005

Gelar TOT, Fatayat NU Probolinggo Tingkatkan Profesionalitas Kader

Probolinggo, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Dalam rangka meningkatkan loyalitas dan profesionalisme dalam menjalankan roda organisasi, Pimpinan Cabang Fatayat NU Kota Probolinggo memberikan Training of Trainer (TOT) dengan tema Kaderisasi dan Keorganisasian, Jumat hingga Ahad (13-15/1) sore.

Kegiatan yang digelar di Hostel Lava-lava Kota Probolinggo diikuti oleh 40 orang kader Fatayat NU Kota Probolinggo. Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dari instruktur dari Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Provinsi Jawa Timur dan Tim Fasilitator.

Gelar TOT, Fatayat NU Probolinggo Tingkatkan Profesionalitas Kader (Sumber Gambar : Nu Online)
Gelar TOT, Fatayat NU Probolinggo Tingkatkan Profesionalitas Kader (Sumber Gambar : Nu Online)

Gelar TOT, Fatayat NU Probolinggo Tingkatkan Profesionalitas Kader

Materi yang diberikan di antaranya Analisis Sosial dan Gender oleh PW Fatayat NU Jawa Timur; Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Hak Perempuan oleh Kesbangpollinmas Kota Probolinggo; Citra Diri Kader Fatayat NU oleh Wakil Ketua PC Fatayat NU Kota Probolinggo Umil Sulisytoningsih; Islam dan Wacana Kebangsaan oleh H Abdul Aziz; serta Perwujudan Islam Rahmatan lil Alamin oleh Muhtar Razak.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tidak hanya materi, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan diskusi terkait materi yang telah diberikan. Bahkan untuk meningkatkan kebersamaan di antara sesama pengurus, juga dilakukan senam bersama dan beberapa game menarik.

Sekretaris PC Fatayat NU Kota Probolinggo Indah Yulianti mengungkapkan, selain untuk memperbaiki kualitas kader dalam menjalankan roda organisasi, kegiatan ini bertujuan untuk membentuk kader agar bisa menjadi pemimpin atau leader yang baik dan berkualitas.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Seorang kader Fatayat NU yang awalnya tidak bisa berbicara di depan publik akhirnya bisa berani dalam menyampaikan ide-idenya. Dengan kata lain lain kader bisa berfikir secara bijak sehingga mampu menjalankan roda organisasi dengan baik,” katanya.

Melalui kegiatan ini Indah mengharapkan agar kader yang sudah mengikuti TOT mampu menjadi fasilitator, paling tidak untuk kalangan sendiri. Sehingga mampu memberikan motivasi kepada para kader yang lain. “Mudah-mudahan kegiatan ini mampu meningkatkan semangat dan motivasi kader dalam berorganisasi,” harapnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, AlaSantri Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 07 Oktober 2005

Selain Game Pokemon dan Pengampunan Pajak, PBNU Bahas Model Investasi PT CSI

Cirebon, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Forum bahtsul masail pada Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2016 mengangkat tiga masalah skala nasional seperti bank otak, pengampunan pajak, dan game online pokemon. Di samping itu panitia forum bahtsul masail juga membahas model investasi yang dipraktikkan PT Cakrabuana Sukses Indonesia (CSI), isu lokal yang tengah ramai di Cirebon dan sekitarnya.

“Masalah model investasi PT CSI ini merupakan usulan dari pengurus NU setempat,” kata Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU H Sarmidi, Ahad (24/7) pagi.

Selain Game Pokemon dan Pengampunan Pajak, PBNU Bahas Model Investasi PT CSI (Sumber Gambar : Nu Online)
Selain Game Pokemon dan Pengampunan Pajak, PBNU Bahas Model Investasi PT CSI (Sumber Gambar : Nu Online)

Selain Game Pokemon dan Pengampunan Pajak, PBNU Bahas Model Investasi PT CSI

Model investasi ini layak diangkat pada forum bahtsul masail pada Rapat Pleno PBNU. Karena, praktik investasi yang dijalankan PT CSI ini, kata Sarmidi, melibatkan banyak warga Cirebon, tetapi juga warga Kuningan, Majalengka, dan Indramayu sebagai investor.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara warga di daerah ini mayoritas adalah warga NU, ujar Sarmidi.

Perusahaan yang bergerak di bidang logam mulia ini menjanjikan keuntungan sebesar 5 % per bulan untuk para investornya. Sejumlah pertanyaan tertuju pada praktik investasi ini.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Angka 5 % per bulan itu tidak kecil. Kalau investor menyetorkan uang misalnya Rp.100 juta, pihak perusahaan akan memberikan keuntungan investasi sebesar Rp.5 juta per bulan kepada penyetor. Sementara neraca bisnis itu naik turun.

“Bagaimana perusahaan menutup 5 % untuk investor kalau bisnisnya sedang turun. Kalau investasi ini merugikan, maka harus distop. Praktik bisnis ini pun di luar pengawasan OJK. Ini menimbulkan banyak pertanyaan. Karena itu, kita bahas masalah ini,” kata Sarmidi. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Ubudiyah, Jadwal Kajian Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 11 Juli 2005

Peserta Bahtsul Masail Harap Berkah Masyayikh Pesantren Al-Munawwir

Yogyakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Panitia Muktamar NU memilih pesantren Al-Munawwir Krapyak sebagai tempat forum musyawarah untuk pematangan materi bahtsul masail muktamar NU mendatang di Jombang. Mereka sengaja memilih tempat ini untuk mengambil semangat dan tabarrukan dari para kiai Krapyak.

Peserta Bahtsul Masail Harap Berkah Masyayikh Pesantren Al-Munawwir (Sumber Gambar : Nu Online)
Peserta Bahtsul Masail Harap Berkah Masyayikh Pesantren Al-Munawwir (Sumber Gambar : Nu Online)

Peserta Bahtsul Masail Harap Berkah Masyayikh Pesantren Al-Munawwir

Katib Syuriyah PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang membuka forum bahtsul masail pra muktamar ini menyebutkan harapannya agar Allah menurunkan keberkahan para guru pesantren Al-Munawwir bagi forum penting di NU.

“Kita berharap berkah dari masyayikh ma’had Al-Munawwir ini. Pesantren ini ialah salah satu soko guru dari pesantren NU. Para kiainya cukup menentukan bangunan pemikiran NU hingga kini,” kata Gus Yahya dalam sambutan atas nama panitia di pesantren Krapyak, Sabtu (28/3) siang.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut salah satu pengasuh pesantren Al-Munawwir KH Hilmi Muhammad, penempatan bahtsul masail pra muktamar NU ini berawal dari insiatif santri ma’had Aly Krapyak. Mereka menginginkan pesantren mengadakan forum bahtsul masail.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami sebagai pengurus pesantren lalu menyinergikan dengan PBNU yang merencanakan sidang pra muktamar. Alhamdulillah pengurus PBNU merespon positif,” kata Gus Hilmi dalam sambutan atas nama sohibul bait mewakili KH Najib Abdul Qodir

Kepada peserta bahtsul masail pra muktamar, Gus Hilmi mengucapkan selamat datang. “Kami berharap forum ini mengeluarkan keputusan yang bermanfaat bagi NU dan Indonesia.”

Sementara Katib Aam PBNU KH Malik Madani mengingat pesantren Krapyak menempati posisi penting bagi kiai NU. “Bahtsul masail pertama dalam rangkaian Pra Muktamar di sini menjadi kehormatan bagi PBNU,” kata Kiai Malik yang mengakhiri sambutannya dengan surat al-Fatihah.

Peserta datang dari sejumlah pengurus cabang NU dan pengasuh pesantren di Yogyakarta dan sekitarnya. Tampak hadir Dirut BPJS, Dirjen Haji Kemenag RI yang akan memaparkan keterangan yang dibutuhkan peserta. Terlihat juga puluhan mahasiswa jurusan Perbandingan Madzhab Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Olahraga, Amalan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 21 Mei 2005

Strategi Dakwah Digital Ala Kiai Muda Jateng

Semarang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Bertempat di Pondok Pesantren Wali, Candirejo, Tuntang, Kabupaten Semarang, Forum Kiai Muda Pengasuh Pesantren se-Jawa Tengah menggelar Seminar Regional dan Ngaji Jurnalistik bertaju Strategi dan Teknik Dakwah di Era Digital untuk Generasi Milenial Sabtu (2/12) lalu. Acara dihadiri anggota DPR RI Arwani Thomafi, Wakil Direktur Pimpinan Pusat Muhammadiyah H. Saifullah Amin, Gus Idror Maimoen, dan para kiai muda dari berbagai pesantren di Jateng.

Dalam sambutannya, Pengasuh Ponpes Wali, KH. Anis Maftuhin menyampaikan pentingnya dakwah secara digital.

Strategi Dakwah Digital Ala Kiai Muda Jateng (Sumber Gambar : Nu Online)
Strategi Dakwah Digital Ala Kiai Muda Jateng (Sumber Gambar : Nu Online)

Strategi Dakwah Digital Ala Kiai Muda Jateng

“Sekarang zamannya sudah serba digital, jadi kita harus berdakwah secara digital,” katanya.

Ia mendukung diadakannya pelatihan-pelatihan dakwah, dan Pesantren Wali siap menjadi tuan rumah. 

Wakil Direktur Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang sekaligus sebagai narasumber pada acara tersebut, Saifullah Amin, mendorong kiai muda untuk merekam dan menyebarluaskan pengajian-pengajian di pesantren dan desa-desa agar bisa dinikmati secara luas.

“Rekaman pengajian berdurasi lama masih kita pertahankan, tetapi kita juga perlu memroduksi konten-konten dakwah berdurasi pendek,” ucapnya. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dengan durasi pendek, lanjutnya, video bisa disebarluaskan  melalui media-media sosial seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Hal ini sangat penting karena di era digital seperti sekarang ini hampir setiap orang memiliki akun media sosial.

“Zaman sekarang siapa yang tak punya facebook? Semua punya,” ujarnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Para peserta mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias. Menurut Sholihin, salah satu peserta asal Ponpes Futuhiyyah Mranggen Demak, kegiatan itu sangat penting dan bermanfaat.

“Kegiatan-kegiatan seperti ini perlu menjangkau lebih banyak kiai muda di Jateng, sebab ini sangat penting untuk mereka,” katanya.

Arwani Thomafi, selaku DPR RI yang duduk di Komisi 1 mengapresiasi dan mendukung kegiatan tersebut.

“Sebagai anggota dewan yang membidangi komunikasi dan informatika, kami siap mendukung kegiatan-kegiatan positif menyangkut media, seperti kegiatan sekarang ini,” ucapnya disambut tepuk tangan peserta. (Moh.Salapudin/Kendi Setiawan)         

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 13 Maret 2005

Para Kiai Lebak Deklarasikan Gerakan Pesantren Antikorupsi

Lebak, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Para kiai di wilayah Lebak, Banten, menyelanggarakan Halaqah Alim Ulama Nusantara bertema “Membangun Gerakan Pesantren Antikorupsi” di Pondok Pesantren Qothrotul Falah Jalan Sampay-Cileles Km. 05 Desa Sumurbandung, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak.

Para Kiai Lebak Deklarasikan Gerakan Pesantren Antikorupsi (Sumber Gambar : Nu Online)
Para Kiai Lebak Deklarasikan Gerakan Pesantren Antikorupsi (Sumber Gambar : Nu Online)

Para Kiai Lebak Deklarasikan Gerakan Pesantren Antikorupsi

Halaqah yang diselenggarakan atas kerja sama Kemitraan (Partnership), Gusdurian dan Pondok Pesantren Qothrotul Falah ini menjadi kelanjutan dari kegiatan yang sama di Yogyakarta akhir Juli 2015.

Rais Syuriah PCNU Lebak KH. Muhammad Mas’ud yang hadir dalam kesempatan itu menyatakan, para kiai perlu berjihad melawan korupsi yang sudah kian mentradisi dalam masyarakat Indonesia.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Jika melihat kemungkaran seperti korupsi, maka ubahlah dengan tangan atau kekuasaan kita. Kita tidak boleh membiarkannya,” jelas pendiri Pondok Pesantren al-Hidayah Lebak ini, Rabu (2/9).

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terkait wacana hukum mati bagi koruptor, Kiai Mas’ud menyatakan, membunuh satu orang untuk melindungi ribuan orang lain bisa dimaklumi dan bahkan dibenarkan. “Lebih manusiawi mana membunuh satu orang atau membiarkan korupsi yang mengancam kelangsungan hidup orang banyak?” ujarnya.

Dalam sambutan pembukaannya, Ketua MUI Kabupaten Lebak menyatakan bahwa korupsi tidak akan terjadi di pesantren. “Apanya yang mau dikorupsi?” tanyanya. “Namun demikian, para kiai harus hati-hati jika menerima uang yang tidak jelas asal-muasalnya,” imbuhnya. ? ? ?

Usai sambutan para kiai, halaqah dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Ahmad Suaedy dari Gurdurian, Iwan Misthohizzamam dari Kemitraan, Dr. KH. Amas Tajuddin dari kalangan kiai pesantren dan Nurul H. Maarif sebagai perwakilan peserta halaqah di Jogjakarta.

Pada intinya, semua peserta sepakat untuk turut andil bersama pemerintah memberantas korupsi. Karena itu, di akhir kegiatan diadakan deklarasi yang disebut sebagai Deklarasi Lebak Membangun Gerakan Pesantren Antikorupsi, yang naskahnya dibacakan oleh KH. Asep Saefullah, M.Pd., Pengasuh Ponpes La Tahzan sekaligus Ketua ISNU Kabupaten Lebak.? ?

Secara umum, kegiatan ini sendiri bertujuan untuk; 1)? melindungi dan menjauhkan rakyat dan para pemimpin agama di masyarakat dari keterlibatan di dalam jaringan korupsi; 2) Memberi pemahaman kepada para pemimpin agama dan masyarakat tentang ancaman dan kerugian akibat korupsi terhadap kesejahteraan rakyat Indonesia; 3) Mendorong para ulama dan lingkungan pesantren untuk ikut mendukung dan mencegah terjadi korupsi di semua level dalam berbagai bentuk korupsi; 4) Memberi perlindungan kepada para pelaku gerakan antikorupsi dari serangan jaringan koruptor di berbagai daerah.

Pada kegiatan yang diselenggarakan setengah hari ini, tampak hadir Ketua MUI Kabupaten Lebak yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Qothrotul Falah KH Achmad Syatibi Hambali, Rais Syuriah PCNU Kabupaten Lebak KH Muhammad Mas’ud, intelektual NU KH Amas Tajuddin, Ahmad Suaedy dari Gusdurian, Iwan Misthohizzamam dari Kemitraan, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Lebak Ade Budjaerimi, Ketua PC Fatayat Kabupaten Lebak Siti Nurasiah, Ketua ISNU Lebak KH. Asep Saefullah, dan lainnya. (Nurul Huda Maarif/Mahbib)

? ? ?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, Fragmen, Kiai Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 19 Februari 2005

Ada Syiar Islam dalam Seni Kaligrafi

Kudus, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selain memiliki keindahan, seni kaligrafi terkandung nilai-nilai syiar agama Islam. Karya Seni kaligrafi menuntun orang bisa belajar membaca dan memahami Al-Qur’an.

Demikian disampaiakn seniman kaligrafi asal Kudus Turmudzi El Fais ditemui Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat menjadi juri lomba Kaligrafi IPNU-IPPNU Kudus, akhir pekan lalu.

Ada Syiar Islam dalam Seni Kaligrafi (Sumber Gambar : Nu Online)
Ada Syiar Islam dalam Seni Kaligrafi (Sumber Gambar : Nu Online)

Ada Syiar Islam dalam Seni Kaligrafi

Turmudzi mengatakan  kaligrafi merupakan seni Islam yang sangat tinggi nilainya. Kaligrafi tidak hanya  mencakup manual tulisan Arab (Al-Qur’an maupun Hadits) saja, tetapi terdapat juga ornamen dan hiasan yang indah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Dalam hadits nabi terdapat perintah untuk memperbagus tulisan (Khot), niscaya akan terbuka pintu rizki. Jadi berkarya seni ini akan terlihat syiar, begitu pula maisyahnnya,” tandas peraih  juara menulis khot tingkat ASEAN  di Brunei Darussalam Mei 1996.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Saat ini, kata alumni MA NU TBS Kudus ini, dunia kaligrafi mengalami kemajuan. Bukan saja para seniman yang terus berkarya melainkan minat masyarakat terhadap kaligrafi semakin tinggi. 

“Para Seniman kaligrafi sekarang selalu  sibuk untuk berkarya baik pesenan ataupun pameran. Bahkan sekarang saya saja menggarap hiasan kaligrafi untuk masjid-masjid.” terang Turmudzi.

Di kalangan pelajar, ujar seniman yang beralamat di Jl. Sunan Muria No.12 RT.02 RW.I Bae Kudus ini, sangat meningkat peminatnya. Sekarang ini, belajar kaligrafi sudah banyak diminati pelajar putri. 

“Kalau dulu hanya pelajar putra, sekarang ada kemajuan. Pelajar putri juga memiliki kemampuan yang baik,” kata Turmudzi mengapresiasi.

Untuk meningkatkan kemahiran pelajar, Turmudzi menilai  banyaknya event-event lomba akan menumbuhkan semangat berkompetisi serasa  mengasah ketrampilannya menulis kaligrafi. 

“Lebih sering ada lomba, kemampuan mereka akan lebih berlatih dan memiliki jam terbang yang banyak,” tegas pria yang telah menciptakan ratusan karya kaligrafi ini. 

Turmudzi berharap madrasah atau sekolah melakukan pembinaan kepada anak didiknya dengan pembimbing khusus yang membidangi seni kaligrafi. 

Redaktur     : A. Khoirul Anam

Kontributor : Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Pimpinan Pusat Muhammadiyah