Kamis, 22 Mei 2008

NU Tak Perlu Lagi Diajari Soal Bela Negara

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Nahdlatul Ulama (NU) organisasi yang sejak dulu telah ikut andil dalam perjuangan membela negara. Komitmen kebangsaan NU dan sejarah panjang keberpihakan NU pada tanah air tidak perlu diragukan.

“Soal bela negara, NU tak perlu lagi diajari karena NU sejak dahulu (zaman penjajahan) turut andil dalam berjuang mempertahankan NKRI,” kata Idris Masudi, salah seorang narasumber seminar RUU Antiterorisme: Mengawal NKRI dari Bahaya Terorisme dan Radikalisme di Indonesia di ruang teater Lantai IV Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta, Rabu (13/5).

NU Tak Perlu Lagi Diajari Soal Bela Negara (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Tak Perlu Lagi Diajari Soal Bela Negara (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Tak Perlu Lagi Diajari Soal Bela Negara

Dalam seminar yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Jurusan Tafsir Hadits Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Idris menuturkan bahwa perjuangan bela negara telah difatwakan fardu ain oleh Hadratus Syekh KH Hasyim Asyari.

Perjuangan bela negara yang telah dilakukan oleh NU ini merupakan wujud konkret afirmasi NU atas berdirinya NKRI dengan dasar negara Pancasila. Berbeda dengan pemahaman kelompok-kelompok radikal yang menganggap bahwa Pancasila adalah sistem taghut yang wajib diperangi.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Idris, salah satu cara untuk menangkal radikalisme dan terorisme adalah semua masyarakat harus berperan aktif dan tidak hanya berpangku tangan menunggu pemerintah.

Sementara narasumber lain Ansyad Mbai mengimbau mahasiswa Tafsir Hadits yang memiliki kompetensi dalam mengkaji Al-Quran dan Hadits untuk bisa mengkaji lebih dalam siapakah dalang dari pemahaman menyimpang tersebut, yakni pemahaman yang bertentangan dengan Islam Rahmatan lil Alamin.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Karena bisa jadi dalang tersebut sebenarnya memiliki motivasi lain dalam melakukan tindakan teror dan radikalnya. Hanya saja ia mengatasnamakan agama sebagai basis tindakannya,” kata Ansyad.

Seminar ini juga dihadiri oleh Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan Fakultas Ushuluddin? Dr Suryadinata MA, Ketua jurusan Tafsir Hadits UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dr Lilik Umi Kaltsum, serta utusan Polres Tangerang Selatan Abdul Kohar. (M Alvin Nur Choironi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 04 Mei 2008

GP Ansor Kutim Gelar Bhakti Sosial di Gang Mushalla Sangatta

Sangatta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sejumlah pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kutai Timur bersama warga dan masyarakat setempat adakan bakti sosial membersihkan parit dan jalan di Gang Mushalla Sangatta baru-baru ini.

Ketua pelaksana harlah ke-83 GP Ansor Kutai Timur, Nasirudin menyampaikan bahwa kegiatan sejumlah pengurus dan panitia ini dalam rangka akan melaksanakan rangkaian harlah ke 83 GP Ansor dipusatkan Kutai Timur. Pemilihan lokasi di Gang Mushola Sangatta ini berdasarkan informasi dari warga sekitar bahwa ketika ada hujan, Gang Mushalla selalu berdampak banjir.

GP Ansor Kutim Gelar Bhakti Sosial di Gang Mushalla Sangatta (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Kutim Gelar Bhakti Sosial di Gang Mushalla Sangatta (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Kutim Gelar Bhakti Sosial di Gang Mushalla Sangatta

"Untuk itu, kami bersama pengurus maupun panitia harlah melakukan bakti sosial untuk membersihkan jalan dan parit," ujar ketua pelaksana kegiatan yang sekaligus menjadi sekretaris GP Ansor Kutai Timur.

Kegiatan ini sambut positif oleh warga setempat dan berharap bahwa GP Ansor Kutai Timur akan mengadakan kegiatan yang serupa di tempat tersebut maupun di tempat-tempat yang lain.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara Puncak akan dilaksanakan pada tanggal 24 April 2017 dengan menghadirkan PBNU KH Mustofa Bisri. Setelah pagi harinya, diadakan apel Banser se Kalimantan Timur di lapangan Swarga Bara Sangatta Kutai Timur.

Senada dengan ketua pelaksana Nasirudin, ketua GP Ansor Kutai Timur, Zainul Arifin, mengungkapkan bahwa rangkaian harlah ke- 83 GP Ansor mulai dilakukan awal bulan April ini dengan berbagai agenda kegiatan di antaranya bakti sosial sebagaimana yang dilakukan sekarang di Gang Mushola.

"Di samping bakti sosial, GP Ansor juga akan mengadakan donor darah, lomba menggambar untuk anak-anak TK/TPA, diklat jurnalistik, sekolah aswaja, tabligh akbar, dan dan apel Banser se-Kalimantan Timur," ujarnya.?

Lanjut Zainul, ia berharap bahwa dalam rangkaian harlah GP Ansor Kutai Timur ini menjadi wahana pengenalan Aswaja An Nahdliyah sehingga panitia akan mengadakan seminar nasional Aswaja dan Islam Nusantara? (22/4) nanti.?

Dua hari kemudian, panitia harlah juga akan mengadakan tabligh Akbar dan juga apel Banseri se Kalimantan Timur. Untuk itu, ia berharap dan juga sekaligus mengundang kepada masyarakat bisa hadir dalam tabligh akbar yang mendatangkan budayawan sekaligus tokoh NU pengurus besar Nahdlatul Ulama di lapangan Swarga Bara.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Malam hari, kami adakan tabligh akbar menghadirkan KH Mustofa Bisri tanggal 24 April dan Apel banser se Kalimantan Timur pagi harinya," pungkasnya. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budaya, Nasional, Nahdlatul Pimpinan Pusat Muhammadiyah