Acara yang di adakan tiap enam bulan sekali tersebut dimeriahkan penampilan kesenian santri dari semua marhalah atau angkatan. Beragam alat musik Sunda ditampilkan. Mulai angklung, celempung, dan karinding. Di samping itu ada juga yang menggunakan drum, marawis, dan galon.
![]() |
Musik Meriahkan Khataman Kitab Kuning (Sumber Gambar : Nu Online) |
Musik Meriahkan Khataman Kitab Kuning
Penampilan-penampilan tidak asal dipilih panitia, melainkan dengan cara pengundian. Peserta pertama, yaitu "Maximum Agression D’CR", angkatan kelima pesantren yang diasuh Ketua PCNU Subang, KH Musyfiq Amrullah tersebut. Mereka melantunkan nadoman Alfiyah dengan menggunakan alat musik khas sunda.? ?Penampilan kedua, “Pemuda-Pemudi 08”, angkatan kedelapan. Mereka melantunkan Amtsilah Tasrifiyah diiringi marawis. Penampilan ketiga "D’vixtiteria", angkatan ketujuh. Mereka melantunkan nadom Imriti. Penampilannya diiringi musik suling bambu dan celempung.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kemudian "D’vixtivention", kembaran dari D’vixtiteria. Mereka melantunkan Amtsilah Tasrifiyah diiringi hadroh.Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kelima, ‘’The King of Ten,’’ angkatan kesepuluh. Mereka menampilkan ? muthola’ah disertai drama diiringi karinding dan suling bambu.Keenam, "D’nice of Riciation" angkatan kesembilan. Mereka melantunkan Amtsilah Tasrifiyah diiringi marawis. Penampilan terakhir bernama "Sesuatu" angkatan keenam. Berbeda dengan kelompok lain, mereka menggunakan galon sebagai alat musiknya.?
Acara yang dimulai selepas Isya hingga tengah malam ini diselingi kuis oleh panitia. Hadiahnya langung diberikan kepada pemenang.?
Acara yang berlangsung tertib dan lancar tersebut kemudian ditutup dengan doa majelis oleh salah seorang pembimbing pesantren, yaitu Ustadz Muslihudin.
?
Redaktur ? ? : Hamzah Sahal
Kontributor : Muhammad Thobathoba
Dari Nu Online: nu.or.id
Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU Pimpinan Pusat Muhammadiyah