Kamis, 31 Desember 2009

PBNU: Penghentian Pemberangkatan Jamaah Haji Jangan Terjadi

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi berharap tak terjadi penghentian pemberangkatan jamaah haji Indonesia ke Arab Saudi. “Masalah seperti itu jangan terjadi,” katanya kepada wartawan di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (18/7).

Hasyim mengatakan hal itu menyusul wacana Menteri Agama Maftuh Basyuni yang akan menghentikan pemberangkatan haji ke Arab Saudi setelah langkah Uni Eropa (UE) yang melarang maskapai penerbangan Indonesia ke negara itu.

PBNU: Penghentian Pemberangkatan Jamaah Haji Jangan Terjadi (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU: Penghentian Pemberangkatan Jamaah Haji Jangan Terjadi (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU: Penghentian Pemberangkatan Jamaah Haji Jangan Terjadi

Ia menyarankan kepada pemerintah Indonesia untuk melakukan pembicaraan secara khusus dan intensif dengan pemerintah Arab Saudi terkait persoalan tersebut. Pasalnya, larangan terbang maskapai penerbangan Indonesia ke negara itu tak hanya besifat teknis, melainkan juga menyangkut persoalan agama. "Dan itu akan sangat rawan," katanya.

Jika diminta untuk memenuhi standar kualifikasi keamanan terbang oleh pemerintah Arab Saudi, seperti juga dilakukan UE, maka pemerintah Indonesia harus memenuhinya. Demikian pula, tambahnya, pemerintah Arab Saudi perlu menjelaskan tentang standar UE yang digunakan negaranya terhadap maskapai penerbangan Indonesia.

Jika penerbangan Indonesia mempunyai kekurangan atau tidak sesuai standar yang ditetapkan, maka kekurangan tersebut harus dipenuhi. "Kekurangan itu harus dipenuhi sebelum (musim) haji," kata Hasyim.

Pernyataan Maftuh dilakukan untuk menanggapi surat Pemerintah Arab Saudi yang ditujukan kepada Menteri Perhubungan Jusman Sjafii Djamal. Isi surat tersebut antara lain, Arab Saudi akan mengikuti langkah UE yang melarang maskapai RI terbang ke negara itu.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Namun, Arab Saudi masih memberi kesempatan kepada Indonesia untuk memberi penjelasan terkait keselamatan penerbangan sebelum larangan itu berlaku efektif. Pemerintah Arab Saudi belum sampai melarang, karena negara itu masih mempertimbangkan hubungan baik dengan pemerintah Indonesia.

"Silakan Arab Saudi datang dan melihat sendiri di sini," kata Menteri Agama.

Jika berandai, lanjut Maftuh, kalau nanti Arab Saudi mengikuti jejak UE, maka Indonesia tidak akan memberangkatkan jamaah haji.

Logika Menteri, karena dasarnya orang Indonesia Muslim, hukumnya wajib sekali seumur hidup ikuti ibadah haji bagi yang mampu. Jika keberangkatan untuk berhaji itu tidak diberi jalan, maka kewajibannya gugur. (rif)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, Aswaja, Daerah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 28 Desember 2009

Kiai Pagar Nusa Alami Pengusiran Saat Ceramah Maulid Nabi

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. KH Nuril Arifin yang biasa disapa Gus Nuril Pengasuh Pondok Pesantren Soko Tunggal Jakarta yang juga anggota Dewan Khos PSNU Pagar Nusa mengalami "pengusiran" yang dilakukan Habib Ali bin Husein Assegaf Pimpinan Majlis Talim Nurul Habib pada Jumat malam (20/2) saat sedang menyampaikan ceramah Maulid Nabi Muhammad saw di masjid Assuada Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.

Menurut ketua panitia Muhammad Atthiq Murthado, terjadinya "pengusiran" yang dilakukan Habib Ali ini diakibatkan ketidakterimaannya atas ceramah Gus Nuril yang baru beberapa menit berjalan dalam mengupas sejarah Islam tentang wahabi dan penyebaran Islam di Indonesia dari Cina.

Kiai Pagar Nusa Alami Pengusiran Saat Ceramah Maulid Nabi (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Pagar Nusa Alami Pengusiran Saat Ceramah Maulid Nabi (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Pagar Nusa Alami Pengusiran Saat Ceramah Maulid Nabi

“Belum sampai pada inti ceramah, Habib Ali memotong ceramah Gus Nuril lalu mempersilakannya untuk turun dari panggung,” ujar Murtadho.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Murtadho mengungkapkan, sabotase ditengarai sengaja dilakukan oleh kru Nurul Habib, terlihat saat Gus Nuril ceramah, mikrofon yang digunakan volume suaranya disetting kecil, sedangkan mikrofon yang digunakan Habib Ali suaranya keras, namun saat mikrofon yang dipegang Habib Ali diminta panitia, tidak diberikan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Murtadho menjelaskan, bahwa "sabotase" ceramah dari Gus Nuril bermula dari mengundang Habib Ali bin Husein Assegaf yang harus sepaket dengan sound systemnya yang berbiaya 5 juta.

Diduga ada massa FPI yang memprovokasi acara, itu terdengar ketika Habib Ali berteriak pada massa disebelah panggung. "Massa FPI harap tenang,” teriak Habib. Padahal Murtadho melihat tidak ada yang menggunakan atribut FPI.

Selesai acara, Murtadho dipanggil Habib Ali dan didamprat. "Ente kalau manggil kiai yang cerdas dikit," seloroh Habib Ali.

Karena merasa kiainya diremehkan, Murtadho malah mempertanyakan. “Habib ini habib FPI apa NU,” tanyanya. Ditanya seperti itu, Habib Ali malah tidak mau menjawab dan pergi begitu saja.

Di tingkat nasional, Gus Nuril dikenal sebagai kiai pancasilais karena ceramahnya selalu menekankan pentingnya persaudaraan antar umat beragama dan memberi pengetahuan tentang paham wahabi dan organisasi HTI yang ingin merubah dasar negara Indonesia.

Dia sering berceramah digereja, pura, vihara, dan tempat ibadah umat agama lain demi memberikan pemahaman Islam rahmatan lil alamin. Hal inilah yang tidak disukai oleh kalangan kelompok radikal yang memusuhi dakwah Gus Nuril. (Sukma Adi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 21 Desember 2009

PMII STIT Syekh Burhanuddin Pariaman “Pai Barirayo”

Pariaman, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus dekat dengan masyarakat di lingkungan dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat. Kehadiran kader PMII harus dirasakan oleh masyarakat di lingkungannya. 

Hal itu diungkapkan penerima mandat pembentukan PMII Kota Pariaman Armaidi Tanjung saat menerima kunjungan silaturrahmi Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Burhanuddin (STIT SB) Pariaman, Rabu (28/6) di kediamannya Korong Palembayan, Nagari Sintuak, Kabupaten Padangpariaman.

PMII STIT Syekh Burhanuddin Pariaman “Pai Barirayo” (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII STIT Syekh Burhanuddin Pariaman “Pai Barirayo” (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII STIT Syekh Burhanuddin Pariaman “Pai Barirayo”

Rombongan dikomandoi mantan Ketua Senat STIT SB Danil Kharlis, didampingi  Sekretaris PK PMII STIT SB Pariaman Mulya Rizki, Ketua  Kopri PK PMII  Yerida Lelita dan belasan kader PMII dari STIT SB Kota Pariaman.

Menurut Armaidi Tanjung, kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat di lingkungannya mulai dari hal-hal kecil yang selama ini mungkin belum terpikirkan oleh orang lain. Lihat potensi nagari/desa masing-masing yang mungkin bisa dikembangkan.

“Sekecil apa pun kegiatan yang bermanfaat, harus dimulai untuk melangkah ke masa depan yang lebih baik,” kata Armaidi Tanjung yang juga Kontributor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Sumatera Barat ini.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terkait dengan bersilaturrahmi, kader PMII harus terus menjaga dan melestarikan nilai-nilai silaturrahmi dengan para seniornya. Terutama di hari lebaran untuk meningkatkan persaudaraan sesama umat beragama Islam, kata Armaidi Tanjung.

Sementara itu, Mantan Ketua Senat STIT SB Danil Kharlis menyebutkan, kegiatan bersilaturahmi sekaligus pergi berlebaran (pai birayo) ke rumah  ayahanda Armaidi Tanjung dan dan rekan-rekan lainnya.

“Momen lebaran ini memang kita manfaat untuk bersilaturrahmi ke rumah masing-masing. Sehingga tidak hanya kenal di kampus dan organisasi saja, tapi juga mengetahui tempat tinggal dan keluarga dari masing-masing kader,” kata Kharlis yang juga Sekretaris Bamus Nagari Tandikek Utara ini. (Red: Abdullah Alawi)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah News, Hadits, Syariah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 05 Desember 2009

Peringati Hari Antikorupsi, PMII Pariaman Gelar Unjuk Rasa

Pariaman,  Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Puluhan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman menggelar aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati hari antikorupsi se-Dunia, Senin (9/12). Rombongan aksi beergerak mulai dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Burhanuddin menuju kantor Kejaksaan Negeri dan Balaikota Pariaman.

Di kantor Balaikota Pariaman, kader PMII disambut langsung Wakil Walikota Pariaman Genius Umar, Sekda Kota Pariaman Armen, dan sejumlah Kepala SKPD di halaman Balaikota Pariaman.

Peringati Hari Antikorupsi, PMII Pariaman Gelar Unjuk Rasa (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringati Hari Antikorupsi, PMII Pariaman Gelar Unjuk Rasa (Sumber Gambar : Nu Online)

Peringati Hari Antikorupsi, PMII Pariaman Gelar Unjuk Rasa

Genius menyatakan rasa bangga terhadap mahasiswa PMII Kota Pariaman yang kritis terhadap Pemkot Pariaman dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih serta bebas dari korupsi.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Saya semangat menerima adik-adik mahasiswa yang kritis terhadap pemerintah. Semangat kita sama dalam memberantas korupsi,” ujar Genius.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk itu dalam memberantas korupsi di daerah ini, Genius mengajak PMII untuk sama-sama mengawasi jalannya roda pemerintahan di daerah ini. “Bantu kami dalam bekerja. Kami tidak banyak bicara tetapi banyak bekerja. Mari kita bersama-sama membangun daerah ini,” tambah Genius.

Sementara orator unjuk rasa, Fadli Jamal dalam orasinya mengimbau Pemkot Pariaman tidak melakukan korupsi. Karena, korupsi merupakan suatu kejahatan atau suatu bentuk penindasan kejam terhadap rakyat. Menurutnya aksi damai ini dilakukan bentuk kepeduliannya terhadap Kota Pariaman.

Selain itu mahasiswa ini juga mengaku bangga, karena dihargai pemimpin daerah ini yang sudah mau mendengarkan aspirasinya. Apalagi selama ini PMII yang melakukan aksi unjuk rasa tidak pernah ditanggapi kepala daerah atau wakilnya. Tetapi, di Kota Pariaman langsung Wakil Walikota yang menerima.

Sebelum meninggalkan lokasi, pendemo meninggalkan dokumen berupa pesan yang disampaikan PMII untuk Pemkot Pariaman. Dokumen itu diserahkan kepada Wakil Walikota Pariaman.

Ketua  PC PMII Kota Pariaman Satria Effendi menyebutkan, aksi demo ini melibatkan kader PMII Kota Pariaman yang sudah beberapa kali melakukan Masa Pengenalan Anggota Baru (MAPABA).

“Aksi ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian sosial kader PMII terhadap pembangunan Kota Pariaman,” kata Satria Effendi yang baru saja terpilih menjadi Ketua PC PMII Kota Pariaman. (Armaidi Tanjung/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah, Lomba Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 02 Desember 2009

IPPNU-IPNU Slarang Lor Kedepankan Bimbel

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Ranting Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Slarang Lor, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mengembangkan bimbingan belajar.

"Bimbingan belajar bagi pelajar madrasah ibtidaiyah dan sekolah dasar menjadi satu dari program kerja kepengurusan kami,” kata Ketua PR IPPNU Slarang Lor Susi Haryati saat ditemui Pimpinan Pusat Muhammadiyah usai kunjungan silaturahmi Pengurus Ranting NU Slarang Lor ke Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (4/6) siang.

IPPNU-IPNU Slarang Lor Kedepankan Bimbel (Sumber Gambar : Nu Online)
IPPNU-IPNU Slarang Lor Kedepankan Bimbel (Sumber Gambar : Nu Online)

IPPNU-IPNU Slarang Lor Kedepankan Bimbel

Kegiatan bimbingan bagi pelajar setingkat sekolah dasar itu terus dievaluasi setiap dua minggu sekali dalam rapat rutin IPNU-IPPNU Slarang Lor, tambah Susi Haryati bersama enam rekanita IPPNU yang ikut dalam rombongan PR NU Slarangan Lor yang berjumlah 200 orang di muka Gedung PBNU.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kepengurusan IPPNU-IPNU Slarang Lor memasukkan bimbingan belajar dalam program kerjanya untuk memaksimalkan potensi para pelajar. Dengan pendampingan belajar, kualitas para pelajar diharapkan menjadi lebih baik, tambah Susi Haryati.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain kaderisasi dan perekrutan kader, IPNU-IPPNU bertanggung jawab kepada publik untuk berkontribusi aktif dalam dunia pendidikan. Bimbingan belajar merupakan satu kerja nyata yang dapat sangat bermanfaat bagi publik, terutama para pelejar setingkat sekolah dasar, pungkas Susi Haryati.

Susi Haryati bersama enam PR IPPNU dan delapan PR IPNU Slarang Lor masuk dalam rombongan PR NU Slarang Lor yang tengah mengadakan rangkaian ziarah tiga hari ke makam para wali. Usai kunjungan ke Gedung PBNU, rombongan yang menumpangi empat bus itu kemudian menuju Banten untuk menziarahi sejumlah makam.

Penulis: Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul, Quote, Pahlawan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 20 November 2009

KH Hasyim Muzadi, Kiai di atas Lumayan

Sebelum memulai ceramah, KH Hasyim Muzadi selalu diam sejenak sekira 2-3 menit membaca sesuatu dengan sangat lirih. Itu dilakukannya dalam kondisi dan suasana apapun. Tidak langsung uluk salam. Sayup-sayup terdengar antara lain Kiai Hasyim membaca satu ayat Al-Quran:

? ? ? ? ? ? ? ? ?

Dan katakanlah: "Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap." Sungguh, yang batil pasti lenyap.

KH Hasyim Muzadi, Kiai di atas Lumayan (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Hasyim Muzadi, Kiai di atas Lumayan (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Hasyim Muzadi, Kiai di atas Lumayan

Kalimat-kalimatnya pelan dan tertata rapi, kadang dengan suara agak keras tapi tidak meledak-ledak. Materi ceramahnya selalu menarik, seperti sudah sangat berpengalaman dengan panggung.?

Dalam satu obrolan, kiai Hasyim pernah bercerita, dirinya bahkan sudah berceramah keliling sejak mahasiswa, saat ia aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Para kiai NU selalu punya ciri khas dalam berceramah. Yang khas dari Kiai Hasyim adalah membolak-balik kata, yang kadang seperti bercandaan saja tapi memang benar demikian, masuk akal dan lucu.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Istilah "salah paham dan pahamnya yang salah", ini yg paling populer. Ada juga, "dapat rahmat atau rahmat yang dapat." "Beda pendapat atau beda pendapatan."

Biasanya setelah ceramah, di ruangannya kepada beberapa orang Kiai Hasyim minta dinilai ceramahnya. "Gimana tadi itu (yang disampaikan dalam ceramahnya) lumayan apa ndak kira-kira?", "Lumayan apa di atas lumayan?" "Gimana tadi itu ada yang baru apa ndak kira-kira?". Dan semua yang ditanya pasti harus menjawab "lumayan" dan "baru".

Di atas panggung kalau orang-sudah bertepuk tangan, biasanya Kiai Hasyim lantas menyela, "Ini tidak bisa di atasi hanya dengan tepuk tangan." Dan para hadirin tertawa.

Sebagai orang asli Jawa Timur dan sudah dilahirkan dalam keadaan NU, saya pasti pernah mendengar nama KH Hasyim Muzadi. Tapi saya baru melihat langsung wajah Ketua NU sak Jawa Timur itu tahun 1999 dalam Muktamar Lirboyo. Dan beliau terpilih sebagai Ketua Umum "Pengurus Besar NU Pusat" menggantikan Presiden Gus Dur.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

? ?

A. Khoirul Anam, Wakil Pemimpin Redaksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai, Pesantren, Warta Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 06 November 2009

Guru Ekonomi Ini Ajak Siswanya Belajar di Bank, Pabrik dan Pasar

Widya Lestari Guru Ekonomi Madrasah Aliyah Salafiyah Kajen, Pati Jawa Tengah ini meminta izin kepada kepala sekolah untuk mengajak para siswi untuk belajar di luar kelas. Ia tidak mau siswa-siswinya terkungkung di dalam kelas.

“Saya datang ke BPR Artha Huda Abadi untuk minta izin kunjungan ke sana. Semua anak saya ajak ke sana. Waktu itu saya mengajar ekonomi kelas III. Mereka takjub luar biasa. Baru kali itu masuk sebuah bank,” katanya.

Yang membuat dirinya tertegun, pertanyaan-pertanyaan para siswi ke pihak bank sangat mengagetkan sekaligus menyedihkan. “Ya Allah, pertanyaan kayak gitu kok ditanyakan,” katanya.

Guru Ekonomi Ini Ajak Siswanya Belajar di Bank, Pabrik dan Pasar (Sumber Gambar : Nu Online)
Guru Ekonomi Ini Ajak Siswanya Belajar di Bank, Pabrik dan Pasar (Sumber Gambar : Nu Online)

Guru Ekonomi Ini Ajak Siswanya Belajar di Bank, Pabrik dan Pasar

“Misalnya, syarat jadi pegawai bank itu apa? Lucu banget kan!. Saya prihatin sekali. Memang, akses mereka keluar sangat terbatas sekali. Maklum, anak pondok. Tapi sebetulnya nggak masalah. Yang penting itu kan wawasan. Nah, wawasan mereka itu minim sekali,” ujar Widya.

Setahun kemudian, Widya mengajak anak-anak ke BPR Artha Huda Abadi lagi. Tahun berikutnya lagi, ia mengajak mereka ke pabrik Kacang Dua Kelinci di kota Pati.

“Saat itu mereka senang sekali. Ke Kacang Dua Kelinci saja mereka senangnya luar biasa. Mereka bisa melihat langsung bagaimana kacang itu bisa berjalan sendiri mulai proses awal hingga pengepakan,” kenangnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Semenjak itu, setiap ada kegiatan yang bernama study excursion yang menggantikan study tour di Madrasah Salafiyah menjadi identik dengan dirinya.

“Jadi, tiap ada kegiatan belajar di luar itu pasti taunya dari saya. Sebab, yang menciptakan pertama kali di situ saya. Nah, sejak itu, tiap tahun kami mengadakan study excursion. Paling jauh, kami mengunjungi Bursa Efek Indonesia yang ada di Surabaya,” ujarnya bangga.

Ia mengajak siswanya ke alun-alun kota, lalu ke pasar menyaksikan aktifitas perekonomian.

“Saya prihatin sekali dengan kondisi mereka. Karena apa, anak sini tidak pernah lihat kota Pati. Alun-alun Pati saja mereka belum pernah lihat. Bahkan, pasar juana pun tidak pernah,” ungkap Widya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Siapa yang menginspirasi ide tersebut? Widya mengatakan, saat kuliah di Malang, Jawa Timur, ia pernah menjabat sebagai Ketua BEM Fakultas Ekonomi Widya Gama Malang. Sebagai aktivis kampus, ia sering melakukan kegiatan seperti itu. Bahkan, aktivitas model itu sudah dimulainya sejak masih menjadi mahasiswa jurusan akhirnya menjadi Ketua BEM Fakultas.

“Saya pikir, itu merupakan satu langkah yang bagus yang menambah wawasan anak-anak. Daripada sekedar study tour, mereka kalau study excursion selalu ada ilmu yang dibawa pulang. Mereka harus bikin laporan, dan sesuai dengan materinya itu nanti mereka presentasi. Pada akhirnya tidak hanya materi ekonomi. Ada juga materi Bahasa Indonesia juga untuk penyusunan laporannya. Di dalamnya juga kimia, fisika, untuk anak IPA. Kalau untuk ada IPS arahnya ke ekonomi, sosiologi, dan geografi,” tuturnya. ? (Musthofa Asrori)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 27 Oktober 2009

Ini Cara Melaporkan Akun-akun Radikal di Twitter

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Narasi ekstrimisme begitu masif dan viral di media sosial, khususnya Twitter Konten ini sampai mampu menjadi image Islam yang seolah identik dengan kekerasan, perang, dan bom. Dasar ini adalah salah satu alasan bagi The Wahid Institute untuk menggandeng Twitter Indonesia untuk menggelar Workshop Tweet For Peace bersama puluhan aktivis media.

Ini Cara Melaporkan Akun-akun Radikal di Twitter (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Cara Melaporkan Akun-akun Radikal di Twitter (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Cara Melaporkan Akun-akun Radikal di Twitter

Menurut salah satu narasumber dari pihak Twitter Indonesia Roy Simangunsong, twitter memang dibangun berdasarkan konsep freedom of expressions atau kebebasan berekspresi para penggunanya.

“Tetapi kebebasan berekspresi tetap harus menjunjung tanggung jawab dan etika. Sebab itu, Twitter sangat mendukung dalam memerangi radikalisme,” tegas Roy.

Roy mengajak kepada para pengguna twitter untuk melaporkan akun-akun radikal yang berpotensi ke tindakan terorisme dengan melaporkan ke platform yang disediakan oleh Twitter yaitu dengan mengakses: support.twitter.com/forms.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk mendukung gerakan radikal di media sosial, lanjut Roy, twitter juga menyediakan berbagai tools (alat) yang dapat dimanfaatkan oleh para pengguna. Hingga saat ini menurut Roy, tagar atau hashtag merupakan tools yang sangat efektif untuk mempopulerkan konten atau pesan damai. Selain itu, banyak tools-tools lain yang bisa dimanfaatkan.

“Namun demikian, partisipasi aktif dalam menyampaikan konten dan informasi yang baik sangat penting. Karena Twitter juga sangat menekankan konten yang beretika di Twitter,” tutur Roy.

Kegiatan workshop ini dihadiri oleh puluhan aktivis media dan komunitas yang aktif dalam menangkal serta memerangi radikalisme dan terorisme di dunia maya. (Fathoni)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul, Sholawat, PonPes Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 24 Oktober 2009

Menulis Adalah Pertobatan Menjadi Manusia Berpikir

Kudus, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam ilmu mantiq (logika), manusia disebut sebagai hayawanun natiq (makhluk yang berpikir), tetapi belum  beranjak sebagai status hayawanun katib wal qori (manusia yang menulis dan membaca) bila tidak mendokumentasikan dalam bahasa yang baik dan mudah dipahami.

Menulis Adalah Pertobatan Menjadi Manusia  Berpikir (Sumber Gambar : Nu Online)
Menulis Adalah Pertobatan Menjadi Manusia Berpikir (Sumber Gambar : Nu Online)

Menulis Adalah Pertobatan Menjadi Manusia Berpikir

"Karena itulah, menulis merupakan sebentuk pertobatan kita menjadi manusia yang yang punya kuasa menyebarkan pikiran maupun gagasan," kata penulis Muda dari el Wahid Center Semarang Nafiul Haris saat menjadi pembicara Latihan Jurnalistik Dasar (LDJ) Forum Komunikasi pimpinan Komisariat (Forkapik) IPNU-IPPNU kecamatan Dawe di Aula SMA Hidayatul Mustafidin Dawe, Kamis (2/5).

Di depan peserta yang sebagian pelajar MA/SMA itu, Haris memberikan motivasi dan teknik penulisan. Dikatakan, menjadi penulis itu harus memiliki sikap percaya diri bahwa karya tulis ini sangat bermanfaat, benar dan berdaya tahan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kalau bahasa ekstrim, penulis harus sombong dulu untuk meyakinkan kalau kita punya pikiran dan ide yang layak dibaca khalayak umum," tandasnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk menjadi penulis handal, ujar mahasiswa Fisip Hubungan Internasional Unwahas Semarang ini, para pelajar harus mulai memperbanyak membaca. Tanpa membaca, hampir bisa dipastikan akan menjadi serpihan gagasan yang kurang sistematis dan mendalam.

"Menulis itu kelanjutan dari membaca. Ibarat sekeping mata uang, membaca dan menulis itu bersaudara," imbuhnya.

Ditambahkan, untuk merampungkan tulisan harus mendiskusikan tulisan dengan orang lain. Dengan begitu, akan tahu kekurangan karya dan pikiran yang ditulis.

"Yang perlu diingat cara penulisannya, dimulai dari mencari masalah, melengkapinya dengan bahan bacaan, lalu mendiskusikan apa yang telah kita tulis," tandas Haris panggilan akrabnya.

LDJ yang berlangsung Kamis-Jumat (2-3/5) ini dibuka PC IPNU Kudus dengan jumlah peserta 30 pelajar MA/SMA se Kecamatan Dawe. Berbagai materi dasar jurnalistik seperti pengenalan teknik  penulisan  berita, sastra, artikel dan praktek hunting mencari berita.

Disamping M. Nafiul Haris, yang menjadi fasilitator lainnya adalah Pimpinan Umum majalah IPNU-IPPNU Pilar Abdul Rochim dan jurnalis Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Kudus.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor : Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, Meme Islam, Hikmah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 13 Oktober 2009

UNU Sumbar Bakal Lahirkan Sarjana Anti Radikal

Padang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah -

Makin gencarnya gerakan penyebaran Islam radikal di tengah masyarakat, perlu disiapkan generasi muda dan sarjana yang memiliki pemahaman Islam yang rahmatan lil’alamin, menjadi rahmat sekalian alam. Pendidikan yang berwawasan Islam moderat berpahamkan Ahlussunnah wal-Jamaah semakin dibutuhkan untuk membentengi sarjana dari paham radikal dan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia.

Demikian diungkapkan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumatera Barat, Dr. Rudi Kusuma, Selasa (18/7/2017) di kampusnya Jalan Ikhlas VII Andalas, Padang. ? Menurut Rudi, kehadiran UNU di Sumatera Barat adalah untuk menyiapkan sarjana-sarjana yang berpahamkan Islam Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja).?

Dikatakan Rudi, UNU yang berada dalam pembinaan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini didirikan dalam rangka mensyiarkan Islam berpahamkan Aswaja. “Alhamdulillah, UNU cukup mendapatkan perhatian calon mahasiswa di Sumatera Barat. Tahun ini UNU sudah memasuki tahun kedua,” kata Rudi yang didampingi para Pembantu Rektornya, PR I Muhammad Danil, ? PR Nazaruddin dan PR III Arianto.

UNU Sumbar Bakal Lahirkan Sarjana Anti Radikal (Sumber Gambar : Nu Online)
UNU Sumbar Bakal Lahirkan Sarjana Anti Radikal (Sumber Gambar : Nu Online)

UNU Sumbar Bakal Lahirkan Sarjana Anti Radikal

Saat ini, kata Rudi, UNU sudah menempati gedung baru di Jalan Iklas VII Andalas. Sebelumnya di jalan Banda Purus No. 71. Dengan gedung yang lebih representatif, diharapkan kenyamanan proses belajar mengajar lebih baik.

“UNU kini memiliki 5 fakultas dan 10 program studi. Yakni prodi Ilmu Hukum, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Bahasa Inggris, Ekonomi Islam, Agrobisnis, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Teknik Lingkungan, Manajemen Sumber Daya Perairan dan Budi Daya Perairan,” kata Rudi menambahkan. ?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Rudi, UNU mengembangkan kajian kebangsaan dan keislamanan yang moderat, terbuka dan mendakwahkan Islam Rahmatan lil’alamin.”Selain itu, UNU juga mendidik mahasiswa berjiwa wirausaha sehingga tidak mengandalkan menjadi pegawai negeri semata. Kini sedang dijajaki kerjasama dengan berbagai pihak,” kata Rudi. (Armaidi Tanjung/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Sholawat Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 05 Oktober 2009

Imam NU, Pelindung Keyakinan MaĆ¢€™mum

Bekasi, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Imam masjid berhaluan Islam Ahlussunah wal-Jamaah yang dipraktikan NU adalah pelindung keyakinan ma’mun pada shalat berjamaah di masjid. Hal itu terjadi terutama pada masjid dengan jamaah heterogen (campuran keyakinan furu’iyah) seperti di kota-kota besar. ?

Imam NU, Pelindung Keyakinan MaĆ¢€™mum (Sumber Gambar : Nu Online)
Imam NU, Pelindung Keyakinan MaĆ¢€™mum (Sumber Gambar : Nu Online)

Imam NU, Pelindung Keyakinan MaĆ¢€™mum

Demikian diyakinkan Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F. Mas’udi kepada ratusan peserta Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) dalam rangka revitalisasi masjid di gedung PCNU Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (11/5).

Sebelum menjelaskan pendapatnya, Kiai Masdar menceritakan dulu jenis masjid berdasar pendirian. Pertama, masjid yang didirikan kelompok Ahlussunah wal-Jamaah (NU). Kedua, masjid yang didirikan kelompok lain seperti Muhammadiyah, Persis dan Ormas-ormas lain. Ketiga, masjid yang dibangun pemerintah, pasar, perumahan, dan lembaga-lembagai publik.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Masjid NU adalah tempat ibadah dengan cara NU. Aturan mainnya, pihak manapun tidak boleh mengganggu dan mengubah, apalagi mengafirkan cara beribadah jamaah. Begitu juga dengan masjid kelompok lain, “Kita tak boleh mengganggu cara beribadah mereka,” tegasnya.

Namun, masjid umum yang bisa dipastikan jamaah campuran, aturan main yang harus dipegang adalah imam yang melindungi keyakinan ma’mum. Jika imam tak pakai qunut mislanya, jelas ia tak melindungi ma’mum yang berqunut.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kalau imamnya pakai qunut, ma’mum yang tidak pakai qunut bisa tidak melakukan. Ia bisa diam saja. Ini berarti keyakinan tidak berqunut terlindungi. Sebaliknya, jika imam tidak pakai qunut, maka ma’mum yang pakai qunut terhalang menjalankan keyakinannya.”

Menurut Kiai masdar imam tak berqunut dengan ma’mum berqunut akan melanggar UUD 1945 pasal 29 ayat 2. Bunyi pasal itu adalah “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”

“Jadi, imam pelindung jamaah di masjid campuran itu harus berkarakter Ahlussunah wal-Jamaah sebagaimana yang dipraktikan NU,” pungkasnya. ?

Rapimda bertema “Wujudkan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat” tersebut diikuti para imam, khotib, dan DKM-DKM NU Kota Bekasi. Kegiatan tersebut diselenggarakan Lembaga Ta’mir Masjid PCNU Kota Bekasi yang difasilitasi PP LTMNU bekerja sama dengan PT Sinde Budi Sentosa dan PT TOA.

Penulis: Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 05 Agustus 2009

Menelusuri Jejak Sejarah Islam Nusantara Melalui Eyang Santri di Sukabumi

Sukabumi, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam rangka peningkatan mutu dan pengembangan penelitian tesis, Pascasarjana Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta menyelenggarakan Program Visitasi Dosen ke lokasi penelitian mahasiswa.

 

Menelusuri Jejak Sejarah Islam Nusantara Melalui Eyang Santri di Sukabumi (Sumber Gambar : Nu Online)
Menelusuri Jejak Sejarah Islam Nusantara Melalui Eyang Santri di Sukabumi (Sumber Gambar : Nu Online)

Menelusuri Jejak Sejarah Islam Nusantara Melalui Eyang Santri di Sukabumi

Salah satu dosen pembimbing tesis, Deny Hamdani, mengunjungi aktivitas penelitian salah satu mahasiswa pascasarjana yang sedang meneliti budaya masyarakat Nusantara, Kamis (21/9) lalu di Padepokan Girijaya-Sukabumi, Jawa Barat.

Terletak di ketinggian 800 mdpl, padepokan peninggalan tokoh spiritual Jawa ini memberikan kesan magis dan historis. 

“Interaksi Eyang Santri dengan kaum intelektual zaman kemerdekaan dan kontribusinya terhadap pembentukan Indonesia modern perlu kita dorong untuk diteliti lebih lanjut,” ungkap Hamdani dalam kunjungannya ke kediaman salah satu keturunan Eyang Santri. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hal tersebut terlontar setelah Hamdani terlibat dialog dengan Raden Ayu Ahdiyati, cucu KPH. Djojokoesoemo, yang dikenal masyarakat dengan sebutan Kiai Muhammad Santri atau Eyang Santri. 

Menurut Ahdiyati, yang akrab dipanggil dengan Bu Hajah Tito, keberadaan Eyang Santri yang memilih tempat terpencil di lereng Gunung Salak sesungguhnya adalah upaya lari dari kejaran Belanda pasca kalahnya Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa. 

Namun pelarian ini, masih menurut Ahdiyati, membawa hikmah yang cukup besar dalam proses perkembangan negara Indonesia di kemudian hari. Ibu dari ketiga anak ini menjelaskan bahwa banyak sekali tokoh kemerdekaan yang menjalin hubungan dengan cucu dari Pangeran Sambernyawa tersebut. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia pun menyebut nama-nama penting dalam sejarah Indonesia, seperti Soekarno, Tjokroaminoto, Soetomo, Sosro Kartono, Ki Hajar Dewantoro, Muhammad Yamin. Bahkan tokoh spiritual dan filosof India seperti Rabindranath Tagore pernah berinteraksi dengan Eyang Santri.

Dalam kunjungan tersebut, Hamdani ditunjukkan sejumlah buku yang berkaitan dengan pemikiran Eyang Santri. Tokoh yang lahir tahun 1771 dan meninggal tahun 1929 itu ternyata banyak disebut dalam berbagai karya baik yang berbahasa Jawa maupun Belanda. 

“Pelan-pelan memang pemikiran kakek saya mulai terkuak, meskipun masih banyak hal yang belum disentuh” ujar Ahdiyati. 

Ia kemudian menceritakan sebuah disertasi dari mahasiswa Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang mengulas pemikiran Eyang Santri dari aspek Tasawuf. 

Disertasi yang berjudul Penafsiran Martabat Tujuh Kiai Muhammad Santri Sufi Agung Mangkunegaran tersebut ditulis oleh Ali Abdillah (2017), dosen Pascasarjana Unusia Jakarta. 

Dengan program kunjungan ke lapangan tersebut, Habibullah, mahasiswa pasca yang sedang mengoleksi data merasa bahwa perhatian kampus terhadap penelitiannya ini patut diapresiasi dengan baik. 

“Perhatian dosen pembimbing buat saya menjadi penyemangat sekaligus pengarah bidang akademik yang sangat diperlukan,” ujar komentar mahasiswa tingkat akhir Pascasarjana Unusia Jakarta yang sebentar lagi menghadapi para penguji dalam munaqosah tesis ini. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 05 Juli 2009

Soal Tudingan Buwas, RMINU: Dzikir Kiai dan Santri Tak Mungkin dengan Mengonsumsi Narkoba

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pernyataan tidak jelas yang dilontarkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso (Buwas) terkait narkoba jenis ekstasi yang sudah masuk di kalangan santri dan kiai untuk berdzikir mendapat tanggapan dari Ketua Asosiasi Pesantren se-Indonesia atau Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU KH Abdul Ghaffar Rozin.

Menurut kiai muda yang akrab disapa Gus Rozin ini, dzikir itu ibadah yang sakral bagi kalangan pesantren, biasanya dilakukan dalam keadaan suci walaupun tidak wajib.

Soal Tudingan Buwas, RMINU: Dzikir Kiai dan Santri Tak Mungkin dengan Mengonsumsi Narkoba (Sumber Gambar : Nu Online)
Soal Tudingan Buwas, RMINU: Dzikir Kiai dan Santri Tak Mungkin dengan Mengonsumsi Narkoba (Sumber Gambar : Nu Online)

Soal Tudingan Buwas, RMINU: Dzikir Kiai dan Santri Tak Mungkin dengan Mengonsumsi Narkoba

“Oleh sebab itu, tidak mungkin dzikir dilakukan dengan mengkonsumsi barang haram,” tegas Gus Rozin kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Selasa (8/3).

Menurutnya, sulit untuk dipercaya ada kiai bersama santri secara sengaja mengonsumsi narkoba, terlebih untuk berdzikir.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“RMINU menghargai perhatian BNN terhadap pesantren. Namun akan lebih baik lagi jika menunjukkan langsung nama pesantren dan kiai yang terindikasi narkoba,” ujar Pengasuh Pesantren Maslakul Huda Kajen, Pati ini.

Walau bagaimana pun, lanjut Gus Rozin, tidak ada satu pun institusi yang imun (kebal) terhadap ancaman narkoba. Bahkan lembaga negara sekalipun. Meskipun demikian, masyarakat percaya dan meyakini bahwa pesantren masih yang terbersih di antara lembaga pendidikan lain.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Oleh karena itu, penyebutan yang eksplisit oleh BNN selain membantu pesantren meningkatkan kewaspadaan juga akan menghindari kekhawatiran dan kecurigaan yang tidak perlu terhadap pesantren,” tandas Gus Rozin.?

Seperti yang telah diberitakan, Buwas mengatakan bahwa narkoba sudah disalahgunakan hingga ke lingkup pesantren.?

"Narkotika sudah masuk ke kalangan santri terutama di daerah Jatim. Santri, dia dzikir dari pagi ke pagi pakai ekstasi, bukan cuma santrinya tapi kiainya juga," kata Buwas seperti dikutip oleh media nasional. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah, Tokoh, Pondok Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 01 Juli 2009

Jokowi: Alhamdulillah Kita Islam Nusantara

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pada acara "Istighotsah Menyambut Ramadhan1436 H dan Pembukaan Munas alim Ulama", Presiden Joko Widodo menyampaikan kebanggaannya terhadap karakter keberislaman yang berkembang di Tanah Air.

Jokowi: Alhamdulillah Kita Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Jokowi: Alhamdulillah Kita Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Jokowi: Alhamdulillah Kita Islam Nusantara

Hal itu Jokowi sampaikan menyusul kegelisahannya terhadap kekisruhan dan kegoncangan politik di negeri-negeri Muslim di Timur Tengah.

"Di Suriah, di Irak (goncang). Alhamdulillah kita Islam Nusantara. Islam yg santun, Islam yang penuh tata krama, Islam yang penuh toleransi," katanya di hadapan puluhan ribu jamaah yang menyesaki Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (14/6) sore.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mantan Walikota Solo ini mengaku sering menyampaikan pada forum-forum internasional tentang kebesaran jumlah penduduk Muslim dibanding negara-negara lain di dunia. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kenapa saya sampaikan itu? Karena itu adalah kekuatan kita," ujarnya disambut riuh tepuk tangan.

Mengenai penetapan Hari Santri Nasional, Jokowi menegaskan akan mengikuti saran PBNU yang menetapkan hari santri pada 22 Oktober. "Jika sudah melalui musyawarah dan proses yang matang, saya minta kepada Menteri Agama agar secepatnya diproses sehingga cepat masuk ke meja saya untuk langsung saya tandatangani ketetapan hari santri tersebut," jelas Jokowi. 

Jokowi dalam kesempatan itu juga membuka secara resmi Munas Alim Ulama NU 2015. Ia berharap NU terus melanjutkan jejak sejarah para pendahulunya tentang komitmen terhadap Pancasila dan pembangunan nasional.

Majelis akbar tersebut dihadiri para pejabat negara, perwakilan Pemda DKI, para kiai, dan warga NU dari segenap badan otonom NU, baik yang datang dari Jawa Barat maupun Jabodetabek. (Mahbib/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 06 Mei 2009

Tim Futsal Tubaba Siap Ikuti Porsadin Provinsi Lampung

Tubaba, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tim Futsal Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Tulang Bawang Barat siap menuju Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (Porsadin) tingkat Provinsi Lampung, pada bulan Oktober mendatang. Hal tersebut ditegaskan Ketua FKDT Kabupaten Tulang Bawang Barat Abdullah Naser, Rabu (27/9).

Tim Futsal Tubaba Siap Ikuti Porsadin Provinsi Lampung (Sumber Gambar : Nu Online)
Tim Futsal Tubaba Siap Ikuti Porsadin Provinsi Lampung (Sumber Gambar : Nu Online)

Tim Futsal Tubaba Siap Ikuti Porsadin Provinsi Lampung

Naser menyampaikan, segala sesuatu terkait Porsadin telah dipersiapkan secara matang, termasuk penggemblengan mental para santri agar memiliki semangat juang yang tinggi.

"Kami telah memberikan gemblengan penguasaan materi, karena hal ini sangat penting. Namun mentalnya juga harus kita bina karena akibat kalah mental, maka semuanya akan lain dari yang diharapkan, karenanya pamantapan mental menjadi kunci pokok," ujarnya.

Sementara Habib Jafar Sodik selaku pelatih berpesan, semua pihak yang terlibat sebagai tim sukses pemenangan Porsadin, supaya berkoordinasi penuh.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Koordinasi adalah pangkal dari kemantapan, ketenangan, dan kepastian dalam hati. Dengan berbekal ketenangan disertai doa setelah berusaha mendidik para santrinya sekian lama, tibalah saat kita akan melihat hasilnya," katanya.

Kepada para santri yang berhasil meraih juara tingkat kabupaten, pria yang akrab disapa Abah ini mengucapkan selamat dan terima kasih atas partisipasi. Para santri yang akan mewakili kontingan Kabupaten Tulang Bawang Barat diharapkan agar menjaga kesehatan dan selalu mematuhi instruksi para ustad. Tujuannya agar bisa memaksimalkan pematangan persiapan mengingat even tingkat provinsi jaraknya sangat jauh.

"Harumkan nama kontingen kita dengan usaha maksimal dan tawakal," tegasnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Ketua panitia Munadi AB, Porsadin tingkat Kabupaten Tulang Bawang Barat diikuti oleh sejumlah Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) se-Kabupaten Tulang Bawang Barat.

"Harapan kami yang belum bisa mengikuti, semoga tahun depan bisa ikut ambil bagian pada kegiatan ini," ungkapnya.

Munadi berharap Pemerintah Daerah Tulang Bawang Barat proaktif demi terselenggaranya Porsadin tingkat provinsi Lampung. "Kami akan mengukir nama baik Tubaba, saya yakin  Pak Bupati Haji Umar Ahmad akan memberikan support kepada tim kami,"pungkasnya. (Gati Susanto/Imam Mukafi/Kendi Setiawan).

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Quote, Pahlawan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 20 Maret 2009

Fatayat NU Jombang Latih Juru Dakwah Perempuan Mumpuni

Jombang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

Minimnya juru dakwah perempuan (daiyah) pada belakangan ini, membuat Pengurus Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang mengambil langkah untuk membentuk forum dakwah Fatayat NU di setiap tingkat kecamatan.?

Fatayat NU Jombang Latih Juru Dakwah Perempuan Mumpuni (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat NU Jombang Latih Juru Dakwah Perempuan Mumpuni (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatayat NU Jombang Latih Juru Dakwah Perempuan Mumpuni

Pada setiap forum tersebut akan dikader pula para pendakwah wanita dari Pengurus Fatayat NU yang mumpuni. "Kita ingin membentuk kader-kader daiyah dari Fatayat NU yang mumpuni," kata Ema Umiyyatul Chusnah, Ketua PC Fatayat NU Jombang saat membuka acara sarasehan penguatan Forum Dakwah Fatayat (Fordaf) di Islamic Center Jombang, Ahad (09/10).?

Kategori mumpuni yang harus dimiliki pendakwah, setidaknya mereka menguasai pengetahuan keagamaan yang luas, juga memahami persoalan yang berkembang, khususnya di kota santri itu.?

"Yaitu yang mampu menyampaikan isu-isu terkini, seperti tentang bahaya HIV/AIDS, narkoba, juga kekerasan pada anak dan perempuan," tutur perempuan yang juga Anggota DPRD Jombang itu.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada kegiatan yang diikuti oleh 85 peserta utusan dari seluruh PAC se Kabupaten Jombang itu, dipandu langsung oleh Hj Bashirotul Hidayah, Koordinator Bidang Dakwah yang juga sebagai Ketua Fordaf Kabupaten Jombang. Pantauan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, mereka tampak serius dan antusias mendengarkan sejumlah materi yang disampaikan Bashirotul Hidayah. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 08 Maret 2009

Fatayat NU Buka Pendaftaran Khitanan Massal Gratis

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Pusat Fatayat NU kembali menggelar khitanan massal pada Senin 7 Mei 2012 mendatang di Kantor Kemenakertrans, Jl. TMP Kalibata 17, Jakarta Selatan. Pendaftaran telah dibuka untuk sekitar 500 anak yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. 

Fatayat NU Buka Pendaftaran Khitanan Massal Gratis (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat NU Buka Pendaftaran Khitanan Massal Gratis (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatayat NU Buka Pendaftaran Khitanan Massal Gratis

“Kita sejauh ini baru mendata peserta. Kita menargetkan 500 peserta khitan massal, tetapi baru 337 peserta yang mendaftarkan diri. Mereka berasal dari PCNU Jabodetabek. Kita buka pendaftaran anak-anak peserta khitan dari berbagai kalangan,” ujar Ummi Kulsum, Anggota Bidang Kesehatan PP Fatayat NU saat dikonfirmasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Kantor Fatayat NU, Jl. Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Senin (30/4).

PP Fatayat NU selama ini sudah menyebarkan informasi pendaftaran khitanan massal ke wilayah-wilayah, lingkungan masyarakat aktivis Fatayat NU, LAZISNU, Sarbumusi (Sarekat Buruh Muslimin Indonesia), dan sejumlah sekolah di Jabodetabek.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tema peringatan hari lahir (harlah) ke-62 Fatayat NU adalah kesehatan. Karenanya, PP Fatayat NU mengadakan khitanan massal gratis sebagai bagian dari peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.

Fatayat NU sebagai organisasi pemudi NU sepanjang usianya akan berpartisipasi secara konkrit dalam peran sosialnya di tengah masyarakat Indonesia. Dalam kontribusi konkrit, Fatayat NU menemukan makna kehadirannya di tengah gerakan pemudi Indonesia yang terus berjalan.

Dengan tanpa keluar biaya dari peserta, Fatayat NU ingin berkontribusi dalam gerakan sosial-keagamaan di Indonesia. Selain itu, Fatayat NU hendak menegaskan bahwa khitan adalah bagian dari perintah agama. Untuk acara ini, persiapan PP Fatayat NU sudah mencapai 80%, tambahnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Khitan ini bukan persoalan sederhana. Perlu kesiapan mental orang tua dan anak sekaligus. Kadang anaknya mau, orang tua belum bersedia. Atau sebaliknya, orang tuanya sudah siap, si anak belum berani. Jadi kita mesti meyakinkan dua pihak ini,” sela Neneng Rahmawati, Anggota Bidang Ekonomi PP Fatayat NU.

Dalam prosesi khitan, PP Fatayat NU menghadirkan 2 dokter dengan bantuan 20 orang tenaga medis. Acara akan dihadiri oleh Menakertrans, Menteri KPDT (Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal), Pegadaian, dan Deputi PDT, ungkap Neneng.

Fatayat NU rencananya mendirikan 2 buah panggung. Panggung utama dipakai untuk pembukaan kira-kira jam 10. Sedangkan panggung yang 1, berisi hiburan untuk anak-anak seperti sulap, games, dan dongeng.

Para peserta akan membawa pulang suvenir yang disediakan panitia. Suvenir lazimnya untuk anak sekolah berisi pelbagai kebutuhan anak-anak seperti tas, alat tulis, tempat minum, baju koko, kain sarung, dan uang saku. PP Fatayat NU pun tak lupa menyediakan uang transport untuk semua peserta khitanan massal.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis   : Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pahlawan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 22 Januari 2009

Seperti Gaddafi, PBNU Berharap Raja Abdullah II Satukan Tarekat

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengatakan, Muammar Gaddafi menjadi satu-satunya kepala negara yang mempunyai inisiatif untuk menyatukan berbagai aliran tarekat dalam forum pertemuan kaum sufi tingkat dunia. Raja Abdullah II diharapkan dapat menggantikan peran mendiang pemimpin besar Libya itu.

Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) sudah tiba di Indonesia, Selasa (25/2) hari ini. PBNU telah menyiapkan acara khusus bertajuk Multaqa Sufi atau Nahdlatul Ulama Sufi Gathering di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (26/2) besok.

Seperti Gaddafi, PBNU Berharap Raja Abdullah II Satukan Tarekat (Sumber Gambar : Nu Online)
Seperti Gaddafi, PBNU Berharap Raja Abdullah II Satukan Tarekat (Sumber Gambar : Nu Online)

Seperti Gaddafi, PBNU Berharap Raja Abdullah II Satukan Tarekat

“Satu-satunya kepala negara yang memberi wadah bagi tarekat atau kaum sufi adalah Muammar Gaddafi. Setelah Gaddafi tidak ada, diharapkan Raja Abdullah II bersama NU bisa menyatukan tarekat-tarekat di dunia yang jumlahnya ratusan,” kata? Kiai Said di kantor PBNU, Jakarta, Selasa (25/2) siang.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, pendekatan sufistik yang mengedepankan kelembutan hati dapat menjadi solusi bagi terciptanya perdamaian di Timur Tengah. Kiai Said sendiri memuji Yordania yang tetap damai dan tenang meski berada di antara negara-negara yang penuh dengan konflik.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Secara geografis, Yordania ini berada di posisi yang sulit karena bertetangga dengan Israel, Syria dan Irak. Namun alhamdulillah berkat seorang raja yang bijak, Yordania tetap aman. Beliau ini background-nya militer, tetapi penampilannya seperti orang sipil. Sikap dan pembawaannya berwibawa, patut ditiru oleh pemimpin negara-negara muslim di sekitarnya,” kata Kiai Said.

Kegiatan Multaqa Sufi Rabu besok diselenggarakan mulai pukul 13.00 WIB dan akan dihadiri oleh kiai-kiai NU dari sejumlah wilayah di Indonesia. Raja Abdullah II dijadwalkan tiba di JCC pada 14.30 WIB. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 17 Januari 2009

Fatayat NU Depok Ngaji Soal Zakat

Depok, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selama bulan Ramadhan, buka bersama (Bukber) menjadi kegiatan andalan berbagai badan otonom di internal Nahdlatul Ulama. Selain sebagai ajang berorganisasi dan merealisasikan program kerja, acara tersebut juga menjadi wahana mempererat tali silaturrahim antarpengurus dan anggota.

Dalam rilis yang diterima Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pengurus Cabang Fatayat NU Kota Depok menggelar Bukber yang dikemas dalam pengajian Kitab Fathul Qarib. Kegiatan tersebut dihelat di kantor sekretariat Fatayat NU Depok Jalan Jati, Sawangan Baru, Kota Depok, Jumat (26/6) sore.

Fatayat NU Depok Ngaji Soal Zakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat NU Depok Ngaji Soal Zakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatayat NU Depok Ngaji Soal Zakat

Pengajian kitab Fathul Qorib yang membahas tentang bab zakat, dipimpin oleh Pengasuh Pesantren As-Saadah Rawa Indah, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok KH Abdul Mujib. “Tema ini saya rasa penting sebab, sesuai konteks pada era kekinian,” ujar Kiai Mujib.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Wakil Rais Syuriah PCNU Depok ini menjelaskan berbagai macam definisi zakat, bentuk zakat, siapa saja yang berhak menerima (mustahiq) zakat, besarnya zakat yg harus dikeluarkan, serta tata cara penyaluran zakat yang benar. Jamaah Fatayat tampak antusias mendengarkan paparan sang kiai.

Menurut Kiai Mujib, di masyarakat sering terjadi salah kaprah tentang definisi amil zakat. Yang terjadi siapapun panitia zakat di masjid, di yayasan, di sekolah juga di mana saja masuk kategori amil. “Padahal, amil sebenarnya pekerja yang memang di-SK-kan resmi oleh pemerintah sebagai badan zakat seperti Baznas, LAZISNU, Dompet Dhuafa,” tandasnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadir dalam acara, perwakilan Pengurus Anak Cabang (PAC) Fatayat yang tersebar di beberapa kecamatan di Depok. Antara lain, PAC Bojongsari, Pancoran Mas, Cipayung Jaya, Sawangan, Cinere, dan Sukmajaya. Para Pengurus Ranting Kelurahan Sawangan Baru dan warga setempat turut serta dalam pengajian yang diasuh Kiai Mujib.

Menurut ketua panitia Bukber Ade Rina Farida, kegiatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan Fatayat Depok. “Tetap dilaksanakannya acara ini bertujuan agar silaturrahim antarpengurus dan anggota semakin terjalin erat,” kata Rina.

Rina menambahkan, usai pengajian dan pembacaan doa, pengurus cabang memberikan buah tangan berupa sembako kepada seluruh yang hadir. “Acara tersebut diakhiri dengan pemberian souvenir dari pengurus berupa sembako untuk para anggota,” ujar Sekretaris PC Fatayat NU Depok ini.

Sementara itu, Ketua Fatayat NU Depok Hj Yuminah Rahmatullah mengatakan, agenda tahunan ini patut dilestarikan. Ia menilai, kegiatan ini sangat positif. Ia? berharap acara Bukber dapat berlanjut tiap tahun. “Ke depan, acara semacam ini patut terus dipupuk. Sebab, ini momen silaturrahim sekaligus konsolidasi pengurus dalam merealisasikan program kerja kita,” pungkas Yumi. (Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah, Syariah, Makam Pimpinan Pusat Muhammadiyah