Kamis, 22 Januari 2009

Seperti Gaddafi, PBNU Berharap Raja Abdullah II Satukan Tarekat

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengatakan, Muammar Gaddafi menjadi satu-satunya kepala negara yang mempunyai inisiatif untuk menyatukan berbagai aliran tarekat dalam forum pertemuan kaum sufi tingkat dunia. Raja Abdullah II diharapkan dapat menggantikan peran mendiang pemimpin besar Libya itu.

Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) sudah tiba di Indonesia, Selasa (25/2) hari ini. PBNU telah menyiapkan acara khusus bertajuk Multaqa Sufi atau Nahdlatul Ulama Sufi Gathering di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (26/2) besok.

Seperti Gaddafi, PBNU Berharap Raja Abdullah II Satukan Tarekat (Sumber Gambar : Nu Online)
Seperti Gaddafi, PBNU Berharap Raja Abdullah II Satukan Tarekat (Sumber Gambar : Nu Online)

Seperti Gaddafi, PBNU Berharap Raja Abdullah II Satukan Tarekat

“Satu-satunya kepala negara yang memberi wadah bagi tarekat atau kaum sufi adalah Muammar Gaddafi. Setelah Gaddafi tidak ada, diharapkan Raja Abdullah II bersama NU bisa menyatukan tarekat-tarekat di dunia yang jumlahnya ratusan,” kata? Kiai Said di kantor PBNU, Jakarta, Selasa (25/2) siang.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, pendekatan sufistik yang mengedepankan kelembutan hati dapat menjadi solusi bagi terciptanya perdamaian di Timur Tengah. Kiai Said sendiri memuji Yordania yang tetap damai dan tenang meski berada di antara negara-negara yang penuh dengan konflik.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Secara geografis, Yordania ini berada di posisi yang sulit karena bertetangga dengan Israel, Syria dan Irak. Namun alhamdulillah berkat seorang raja yang bijak, Yordania tetap aman. Beliau ini background-nya militer, tetapi penampilannya seperti orang sipil. Sikap dan pembawaannya berwibawa, patut ditiru oleh pemimpin negara-negara muslim di sekitarnya,” kata Kiai Said.

Kegiatan Multaqa Sufi Rabu besok diselenggarakan mulai pukul 13.00 WIB dan akan dihadiri oleh kiai-kiai NU dari sejumlah wilayah di Indonesia. Raja Abdullah II dijadwalkan tiba di JCC pada 14.30 WIB. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 17 Januari 2009

Fatayat NU Depok Ngaji Soal Zakat

Depok, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selama bulan Ramadhan, buka bersama (Bukber) menjadi kegiatan andalan berbagai badan otonom di internal Nahdlatul Ulama. Selain sebagai ajang berorganisasi dan merealisasikan program kerja, acara tersebut juga menjadi wahana mempererat tali silaturrahim antarpengurus dan anggota.

Dalam rilis yang diterima Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pengurus Cabang Fatayat NU Kota Depok menggelar Bukber yang dikemas dalam pengajian Kitab Fathul Qarib. Kegiatan tersebut dihelat di kantor sekretariat Fatayat NU Depok Jalan Jati, Sawangan Baru, Kota Depok, Jumat (26/6) sore.

Fatayat NU Depok Ngaji Soal Zakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat NU Depok Ngaji Soal Zakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatayat NU Depok Ngaji Soal Zakat

Pengajian kitab Fathul Qorib yang membahas tentang bab zakat, dipimpin oleh Pengasuh Pesantren As-Saadah Rawa Indah, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok KH Abdul Mujib. “Tema ini saya rasa penting sebab, sesuai konteks pada era kekinian,” ujar Kiai Mujib.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Wakil Rais Syuriah PCNU Depok ini menjelaskan berbagai macam definisi zakat, bentuk zakat, siapa saja yang berhak menerima (mustahiq) zakat, besarnya zakat yg harus dikeluarkan, serta tata cara penyaluran zakat yang benar. Jamaah Fatayat tampak antusias mendengarkan paparan sang kiai.

Menurut Kiai Mujib, di masyarakat sering terjadi salah kaprah tentang definisi amil zakat. Yang terjadi siapapun panitia zakat di masjid, di yayasan, di sekolah juga di mana saja masuk kategori amil. “Padahal, amil sebenarnya pekerja yang memang di-SK-kan resmi oleh pemerintah sebagai badan zakat seperti Baznas, LAZISNU, Dompet Dhuafa,” tandasnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadir dalam acara, perwakilan Pengurus Anak Cabang (PAC) Fatayat yang tersebar di beberapa kecamatan di Depok. Antara lain, PAC Bojongsari, Pancoran Mas, Cipayung Jaya, Sawangan, Cinere, dan Sukmajaya. Para Pengurus Ranting Kelurahan Sawangan Baru dan warga setempat turut serta dalam pengajian yang diasuh Kiai Mujib.

Menurut ketua panitia Bukber Ade Rina Farida, kegiatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan Fatayat Depok. “Tetap dilaksanakannya acara ini bertujuan agar silaturrahim antarpengurus dan anggota semakin terjalin erat,” kata Rina.

Rina menambahkan, usai pengajian dan pembacaan doa, pengurus cabang memberikan buah tangan berupa sembako kepada seluruh yang hadir. “Acara tersebut diakhiri dengan pemberian souvenir dari pengurus berupa sembako untuk para anggota,” ujar Sekretaris PC Fatayat NU Depok ini.

Sementara itu, Ketua Fatayat NU Depok Hj Yuminah Rahmatullah mengatakan, agenda tahunan ini patut dilestarikan. Ia menilai, kegiatan ini sangat positif. Ia? berharap acara Bukber dapat berlanjut tiap tahun. “Ke depan, acara semacam ini patut terus dipupuk. Sebab, ini momen silaturrahim sekaligus konsolidasi pengurus dalam merealisasikan program kerja kita,” pungkas Yumi. (Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah, Syariah, Makam Pimpinan Pusat Muhammadiyah