Rabu, 28 April 2010

Ikapas Nisam Galang Dana dan Do’a Untuk Palestina

Nisam, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ribuan masyarakat Aceh Utara dan Lhokseumawe memadati halaman komplek Dayah Darut Thalibin Gp. Keutapang, Kec. Nisam, Aceh Utara untuk menghadiri dzikir akbar dan do’a bersama untuk Palestina yang dilakukan pada Senin malam (03/8).

Acara yang bertajuk Satu Juta Umat Islam bershalawat, dan berdo’a untuk Palestina ini dilaksanakan oleh Ikatan Pemuda dan Santri (Ikapas) Kecamatan Nisam bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe.

Ikapas Nisam Galang Dana dan Do’a Untuk Palestina (Sumber Gambar : Nu Online)
Ikapas Nisam Galang Dana dan Do’a Untuk Palestina (Sumber Gambar : Nu Online)

Ikapas Nisam Galang Dana dan Do’a Untuk Palestina

Dzikir dan shalawat akbar dipandu oleh Majelis Zikir dan Shalawat Zikra al-Hasani LPI Mudi Mesjid Raya Samalanga, dan Tausiah oleh Tgk. Muhammad Yusuf A. Wahab dari Jeunieb.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam tausiah, Ayah Sop memberikan semangat juang yang luar biasa supaya tetap maju membela Islam dan Muslimin.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Yahudi hari ini tidak hanya menguasai Palestina tetapi mereka menguasai dunia, termasuk negeri kita. Konsep Yahudi dalam menguasai dunia adalah karena mereka menggunakan seluruh harta, ilmu, semangat dan segala-galanya untuk mengalahkan umat Islam, inilah konsep Islam yang telah kita tinggalkan,” ujar Ayah Sop.

“Umat Islam hari ini sangat pelit untuk menyumbang hartanya untuk agama, banyak mesjid terlantar, tetapi pembangunan rumah untuk pribadinya tidak ada kendala, semua dicurahkan untuk nafsunya. Tapi tidak untuk agama,” lanjut Ayah.

Anak-anak umat Islam tidak lagi dihantarkan ke pesantren untuk menjadi ulama. Jikapun ada hanya bahagian kecil saja, yang bangai, yang cacat, yang ka batat sahao hana le so ngui, nayan tajok U dayah (yang bodoh, cacat, bandel yang tidak diterima dimana-mana, mereka yang kita antarkan ke pesantren). Demikian sekelumit nasihat Ayah.

Selain dihadiri oleh ribuan masyarakat dari Aceh Utara dan Lhokseumawe juga dihadiri oleh para tokoh masyarakat, Muspika Nisam dan ulama, seperti Abati Babah Buloh, Ayah Nurdin Keutapang, Abu Hasballah Nisam, Waled Jala, ? Krueng Geukueh, Abi Muslim at-Thahiri MA, Ketua STAIN Malikussaleh Lhokseumawe dan PK 1. 2 dan 3.

Sebelum Zikir Akbar dimulai acara dimulai dengan sambutan Panitia Tgk. Abdul Munir, Sambutan Bapak Camat Nisam, Fauzan dan sambutan Abu Hasballah, selaku dewan Pembina Ikapas Nisam.

Selain agenda Zikir dan Do’a, kesempatan ini juga dimamfaatkan penggalangan dana untuk dikirim kepada para mujahidin Palestina, dalam kesempatan ini Abi Muslim berperan mengarahkan warga untuk mendukung kaum muslimin Palestina dan memberikan informasi terkini tentang keadaan Palestina. Sumbangan terkumpul mencapai 5 juta lebih.

Terakhir di tutup dengan penyerahan cindera mata kepada Majelis Zikra al-Hasani dan kepada Ayah Sop, kemudian pembagian hadiah juara ujian TPQ Ikapas yang digelar selama Ramadhan di Dyah Nurul Mubin Al-Aziziyah Gp. Mns. Cut Kec. Nisam. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Warta Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 12 April 2010

Pagar Nusa Bentengi NKRI dari Radikalisme

Semarang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pencak Silat NU Pagar Nusa diharapkan dapat terus mendukung negara dalam membentengi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman radikalisme dan terorisme.

Demikian disampaikan Ketua FPKB MPR RI Abdul Kadir Karding dalam dalam Dialog Kebangsaan Pagar Nusa di Pondok Pesantren Azzuhri Ketileng Semarang, Kamis (26/3).

Pagar Nusa Bentengi NKRI dari Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Pagar Nusa Bentengi NKRI dari Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Pagar Nusa Bentengi NKRI dari Radikalisme

“Mengapa bicara Pancasila dan NKRI selalu dikaitkan dengan Pagar Nusa dan NU? Karena tidak ada orang Indonesia yang paling peduli pada dasar negara dan pedoman bernegara kita selain NU dan Pagar Nusa yang berada di barisan paling depan,” katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Karding meminta para pendekar dan pesilat NU Pagar Nusa untuk merapatkan barisan dalam rangka menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme terutama dari kelompok radikal ISIS yang saat ini saat aktif melakukan manuver kekerasan dan disebarkan ke seluruh dunia.

“NU dan Pagar Nusa ini besar dan saat ini waktunya kita tampakkan kekuatan untuk mengatasi ancaman terorisme. Mari kita kerjasamakan program kita dengan MPR dan pemerintah,” katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu Anggota DPR RI  Yakut cholil Qoumas mengingatkan, perkembangan kelompok ISIS saat ini sudah dalam tahap menghawatirkan. Mereka mempuanyai strategi kampanye yang cukup efektif dan didukung oleh pendanaan yang besar.

“NU harus tampil membela Pancasila dan menjaga NKRI dari segala gangguan. Berdasarkan survei exit pool kemarin warga NU saat ini sudah separuh dari penduduk Indonesia. Artinya apapun yang terjadi dengan Indonesia pasti akan ada imbasnya untuk NU,” katanya.

Halaqah kebangsaan itu merupakan rangkaian dari kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa yang digelar Selasa - Ahad (26-29/3).

Kamis sore sampai malam diadakan pertemuan Majelis Pendekar Pagar Nusa yang melibatkan beberapa pihak seperti BNPT, BNPB, dan BNN. Jumat-Sabtu Sabtu diisi dengan pelatihan Pasukan Inti (Pasti) serta penandatanganan MoU dengan Lembaga Pendidikan Maarif, Asosiasi Pesantren se-Indonesia atau RMI dan PGRI terkait program ekstrakurikuler pencak silat Pagar Nusa di Sekolah.

Puncak acara Ahad (29/3) pagi akan digelar Apel Kesetiaan pada Pancasila & NKRI di lapangan Simpang Lima mulai pukul 8 WIB. Apel dipimpin oleh Waketum PBNU KH Asad Said Ali, dihadiri Gubernur Jateng, Panglima TNI Moeldoko, Plt Kapolri Badrodin Haiti, dan Ketua Umum PP Pagar Nusa Aizzudin Abdurrahman. (Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Lomba, Kyai Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 09 April 2010

PAUD Berdaya, Anak Berjaya

Demak, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang disiapkan secara baik dan diisi oleh guru yang baik, akan menghasilkan pendidikan yang baik. Pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi yang baik. Generasi bangsa yang baik akan membuat sebuah negara baik.

PAUD Berdaya, Anak Berjaya (Sumber Gambar : Nu Online)
PAUD Berdaya, Anak Berjaya (Sumber Gambar : Nu Online)

PAUD Berdaya, Anak Berjaya

Pendek kata, PAUD yang berdaya akan membuat anak berjaya. Anak yang berjaya adalah kunci bangsa dan negara yang berjaya.

Kesadaran akan filosofi inilah yang ada di sanubari setiap guru PAUD. Jiwa mereka dipenuhi rasa ingin memberi yang terbaik untuk menyiapkan anak didiknya menjadi manusia yuang berkualias bagus lahir maupun batin.

Demikian dikatakan Eko Riyanti, seorang guru PAUD di Kabupaten Demak yang mengikuti Festival Anak Demak yang digelar oleh Ananda Marga Universal Relieg Team (AMURT) Indonesia di halaman pendopo kantor Bupati Demak, Jumat (8/12).

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Yanti mengaku merasa sangat senang mendapat kesempatan mendampingi 24 anak didiknya di festival yang dihadiri Bupati Demak M Nasir; pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Demak dan Kota Semarang; serta seluruh jajaran pengurus Yayasan AMURT Indonesia itu.

"Sungguh senang saya bisa mengikuti festival ini. Para murid PAUD saya tampak bahagia. Semua riang gembira bermain di semua stand festival ini," tuturnya dengan senyum lebar dan mata berbinar-binar.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di acara yang dihadiri 1200 murid, wali murid dan guru PAUD se-Kabupaten Demak dan Kota Semarang tersebut, pihak AMURT Indonesia menyediakan 4 stand mainan kreasi dan 4 tenda story telling (tempat pertunjukan mendongeng) yang beragam.

Riuh rendah suara anak-anak bermain menikmati festival yang dikhususkan untuk mereka itu. Di stand permainan kreasi, mereka dibebaskan menghias balon dengan aneka bentuk dan rupa, lalu dipersilakan dibawa pulang. Ada pula yang melukis topi putih, memakai aneka rupa warna dan gambar aneka karakter hewan atau manusia.

"Aku mau bikin gelang. Aku mau mereonce," ucap dua bocah bersahutan di stand merangkai manik-manik dan benang.





Tak hanya anak-anak yang ceria, para bapak dan ibu mereka juga dilibatkan dalam ajang lomba membacakan buku cerita. Bertempat di ruang tengah pendopo kabupaten, banyak yang masih telihat kikuk dan lucu tingkahnya. Terlihat kalau selama ini tidak pernah membacakan buku cerita kepada anaknya. Terutama para bapak.





Pemandangan lucu itu pun mengundang tawa para pengunjung. Bapak-bapak yang terlihat kikuk dan anaknya mencuekkan ayah yang membacakan cerita, berbeda jauh dengan situasi guru PAUD yang seluruhnya ibu-ibu, diperhatikan seksama para muridnya kala bercerita.

Dengan Bermain, Anak Belajar

Sementara di tenda story telling, stand dihias sedemikian rupa sesuai tema. Ada yang bernuansa hutan, dengan para guru pendongeng memakai mahkota bergambar singa, gajah dan hewan lain. Ada pertunjukan wayang pakai jari tangan, ada pula tema ikan.

Manajer Program AMURT  Indonesia Semarang Haryono mengatakan, festival tersebut digelar untuk mendorong pemerintah memperhatikan PAUD, serta mengajak masyarakat memahami bahwa cara anak belajar adalah dengan bermain.

Karena itulah pihaknya  memberi pendampingan kepada sekitar 50 PAUD di Semarang dan Demak dan rutin memberi fasilitas buku cerita maupun alat permainan, serta mendekatkan komunitas PAUD kepada kepala daerah.

"Pemkab Demak berkomitmen mengalokasikan 10% dari anggaran pendidikan untuk fasilitasi PAUD," tuturnya usai beraudiensi dengan Bupati Demak dan jajaran pejabat di ruang tamu Pendopo Demak usai seremoni pembukaan festival. (Ichwan/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita, Pendidikan, AlaSantri Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 05 April 2010

Lestarikan Tradisi Dibaiyah di Kalangan Pelajar NU

Probolinggo, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Probolinggo memulai rapat dan kegiatan dengan membaca shalawat dibaiyah.

Lestarikan Tradisi Dibaiyah di Kalangan Pelajar NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Lestarikan Tradisi Dibaiyah di Kalangan Pelajar NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Lestarikan Tradisi Dibaiyah di Kalangan Pelajar NU

“Dalam setiap pertemuan bersama dengan para pengurus dan anggota, kami selalu berusaha untuk menyempatkan diri membaca dibaiyah,” ujar Ketua PC IPPNU Kabupaten Probolinggo Shofia kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Probolinggo, Sabtu (28/12).

Menurut Shofia, pembacaan dibaiyah ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan tradisi Nahdlatul Ulama (NU) yang saat ini sudah kurang diminati oleh kaum muda/pelajar. “Padahal dengan membaca dibaiyah kita serasa lebih dekat dengan Rasullulah SAW. Apalagi jika dihayati dengan makna-maknanya,” jelasnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dikatakan Shofia, pertemuan rutin bulanan IPPNU bersama pengurus Muslimat dan Fatayat NU ini dilakukan setiap hari Ahad setiap bulannya. Hal ini dilakukan mengingat pengurus dan anggota IPPNU mayoritas adalah pelajar. “Selain itu, pertemuan rutin ini juga kami jadikan agenda turba (turun ke bawah) ke pengurus anak cabang se PC IPPNU Kabupaten Probolinggo,” terangnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk menarik minat pemuda dalam membaca dibaiyah, maka PC IPPNU Kabupaten Probolinggo dikatakan Shofia membuat kreasi irama-irama lagu yang dilantunkan. Lantunan dibaiyah tidak harus selalu dengan lagu-lagu lama, tetapi dikreasikan dengan lagu-lagu masa kini yang sangat diminati oleh kaum muda.

“Dengan adanya kreasi lagu-lagu dibaiyah tersebut, paling tidak kaum muda akhirnya senang dan merasa tertarik. Ketika sudah tertarik dan senang, mereka harus diberikan kesempatan untuk berkreasi dengan nada dan irama mereka dalam melantunkan dibaiyah, sehingga nantinya mampu melestarikan tradisi dibaiyah di kalangan pelajar,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Hikmah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 02 April 2010

Kirab Santri, Ribuan Santri Leces Baca Sholawat Nariyah

Probolinggo, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Peringatan Hari Santri Nasional 2016 terus berlanjut. Ahad (23/10) malam. Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo memperingati HSN dengan melakukan kirab santri sambil membaca sholawat nariyah dan tablig akbar.

Kegiatan ini melibatkan ribuan santri yang berbaur bersama masyarakat dengan didampingi oleh segenap jajaran pengurus NU di semua tingkatan seperti GP Ansor, Banser, Muslimat NU, Fatayat NU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) se-Kecamatan Leces.

Kirab Santri, Ribuan Santri Leces Baca Sholawat Nariyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Kirab Santri, Ribuan Santri Leces Baca Sholawat Nariyah (Sumber Gambar : Nu Online)

Kirab Santri, Ribuan Santri Leces Baca Sholawat Nariyah

Tidak ketinggalan pula jajaran ulama, kiai, dan habaib serta jajaran pengurus MWCNU Kecamatan Leces.

Sekretaris PCNU Probolinggo Khoirul Ishak menyambut baik dan memberikan apresiasi atas kirab santri dan pembacaan sholawat Nariyah yang melibatkan ribuan santri ini. “Hal ini merupakan salah satu bentuk nyata bahwa santri memang benar-benar mampu mengambil bagian dalam proses pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah,” katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam kesempatan ini Khoirul juga menceritakan sebab musabab ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional oleh Presiden RI Joko Widodo.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, semua ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan yang dilakukan oleh para santri dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah yang dikenal dengan istilah Resolusi Jihad NU.

Sementara Ketua MWCNU Leces Kiai Faisol Zaini menyampaikan, sebagai seorang santri harus bangga dan semangat atas pengakuan yang diberikan oleh pemerintah terhadap keberadaan dan partisipasi santri dalam merebut kemerdekaan.

“Jangan merasa kecil hati. Sebab merdekanya negara kita Indonesia ini atas perjuangan para kiai dan santri yang dikenal dengan Resolusi Jihad. Santri harus mempunyai bekal ilmu yang cukup dan tetap harus bersikap tawaddu terutama pada gurunya,” katanya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, Pendidikan, IMNU Pimpinan Pusat Muhammadiyah