Rabu, 20 April 2011

Habib Luthfi Sarankan Rawat Yatim, Bukan Dirikan Panti

Brebes, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ra’is ‘Am Jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah Habib Luthfi bin Ali Yahya tidak sepakat dengan pendirian Panti Asuhan Yatim Piatu. Sebab hanya menambah penderitaan Si Yatim atau Si Piatu itu sendiri. Hatinya juga dikerdilkan ketika dewasa dan menjadi beban tersendiri ketika mendapatkan kesuksesan di kala dewasa. ? Apalagi jika Panti Asuhan sekadar dibisniskan dan melenceng dari koridor tatanan agama.?

Habib Luthfi Sarankan Rawat Yatim, Bukan Dirikan Panti (Sumber Gambar : Nu Online)
Habib Luthfi Sarankan Rawat Yatim, Bukan Dirikan Panti (Sumber Gambar : Nu Online)

Habib Luthfi Sarankan Rawat Yatim, Bukan Dirikan Panti

“Ketika dewasa dan sukses, kerap kebesaran anak Yatim disebut-sebut atas jasa sebuah panti,” kata Habib ketika mengisi pengajian Bumiayu Bersholawat dalam rangka Peringatan Isra Miraj di halaman Masjid Baitul Rohim, Kamis malam lalu (23/5).

Yang dikehendaki Habib adalah bagaimana menjadi pengganti ayah atau ibu dari yang si anak yatim piatu itu sesungguhnya. Anak yatim itu menjadi kewajiban orang per orang individu untuk menjadi pengganti dari orang tua yang telah hilang.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Bukan dengan dititip-titipkan di panti asuhan,” kata habib.

Habib menyayangkan maraknya ‘perlombaan’ mendirikan panti asuhan tetapi amat sedikit individu-individu keluarga yang di dalamnya ? mengasuh anak yatim.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kalau tiap individu dermawan mengasuh anak yatim menjadi bagian dari keluarganya, tentu tidak ada masalah dalam menanggulangi kemiskinan dan beban berat anak yatim,” ujarnya.

Selain itu, Habib juga mengingatkan agar tali silaturahmi harus terus diikatkan agar tercapai kemuliaan hidup. Bahkan silaturahmi mampu menolak bala. Terutama silaturahim kepada kedua orang tua. Bila sudah meninggal, tentu dengan mendatangi kuburannya atau ziarah.?

“Akan lebih indah mana, ketika kita mengirim uang kepada orang tua dengan transfer atau kita antar sendiri?” tanya Habib yang dijawab hadirin dengan kata datang sendiri.

Selain itu, Habib menganjurkan umat Islam untuk selalu bersholawat sebagai ungkapan kasih sayang dan kecintaan kepada Nabi. Bila sholawat terus dikumandangkan ibarat bumi yang gersang akan tumbuh pepohonan sehingga rindang dan subur.

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti merasa gembira dengan berbagai kegiatan keagamaan yang bertajuk sholawat. Dia berharap keberkahan akan terus tercurahkan kepada bumi Brebes sehingga masyarakatnya akan senantiasa sejahtera lahir batin dalam lindungan Allah SWT.

Ketua Panitia H Faris Sulhaq menjelaskan, pengajian terselenggara atas kebersamaan antara pengurus masjid, Pemkab, Polres dan Dandim 0713 Brebes. Dengan kebersamaan antara ulama dan umara akan tercipta kondusifitas yang indah. Persatuan dan kesatuan dari berbagai elemen masyarakat akan memperkokoh jalinan ukhuwah islamiyah, wathoniyah, bashariyah.?

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor: Wasdiun

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 02 April 2011

Mustasyar PBNU KH Chasbullah Badawi Tutup Usia

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Belum genap sepuluh hari warga NU ditinggal wafat Mustasyar PBNU KH Mahfudz Ridwan, malam ini kabar duka kembali datang dari Pondok Pesantren al-Ihya Ulumaddin Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah. Salah seorang Mustasyar PBNU yang juga pengasuh pesantren setempat, KH Chasbullah Badawi wafat, Senin (5/6) sekitar pukul 19.00 WIB.

Kiai Chasbullah mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Geryati Purwokerto, Jawa Tengah. Berita tetang meninggalnya ulama NU ini menyebar di grup-grup Whatsapp dan mengundang ucapan belasungkawa dari berbagai kalangan.

Salah satu tokoh NU Ahmad Tohari mengenang Kiai Chasbullah sebagai pribadi yang baik dan disegani masyarakat. Ia menyebut Kiai Chasbullah sebagai orang yang “ahli husnudhan”, suka berprasangka positif.

Mustasyar PBNU KH Chasbullah Badawi Tutup Usia (Sumber Gambar : Nu Online)
Mustasyar PBNU KH Chasbullah Badawi Tutup Usia (Sumber Gambar : Nu Online)

Mustasyar PBNU KH Chasbullah Badawi Tutup Usia

“Sama siapa saja pikirannya dan pandangannya baik. Ini yang menyebabkan dihormati siapa saja dan menjadi modal untuk menguatkan solidaritas. Gus Dur saja menghormati beliau,” tutur sastrawan ini melalui surat elektreonik, Senin.



Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Kiai Chasbullah Badawi menjadi pengasuh Pesantren al-Ihya Ulumaddin atau dikenal juga dengan sebutan Pesantren Kasugihan meneruskan kepengasuhan ayahnya KH Badawi dan saudaranya Mustolih Badawi. Pesantren yang berdiri sejak NU belum berdiri ini sekarang memiliki pendidikan untuk berbagai jenjang, mulai kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Kiai Chasbullah mengemban amanah sebagai Mustasyar PBNU selepas Muktamar Ke-33 NU di Jombang, 2015 lalu? (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen, Santri Pimpinan Pusat Muhammadiyah