Selasa, 28 Februari 2012

PAC GP Ansor Kajen Siap Wujudkan Kemandirian Organisasi

Pekalongan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah 

PAC GP Ansor Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan masa khidmah 2016-2018 secara resmi dilantik oleh M Ahsin Hana, mewakili ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah.  

Pelantikan berlangsung dengan suasana hidmat di hadapan ribuan Nahdliyin Kecamatan Kajen yang menghadiri acara tersebut yang sekaligus diisi pengajian umum dan tahlil massal sebagai rangkaian peringatan harlah ke-93 NU Kecamatan Kajen. 

PAC GP Ansor Kajen Siap Wujudkan Kemandirian Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
PAC GP Ansor Kajen Siap Wujudkan Kemandirian Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

PAC GP Ansor Kajen Siap Wujudkan Kemandirian Organisasi

Acara pelantikan dihadiri PW GP Ansor Jawa Tengah, PC GP Ansor Kabupaten Pekalongan, Pengurus MWC NU Kecamatan Kajen dan segenap badan otonom NU di Kecamatan Kajen.

Dalam sambutan pelantikannya, Ahsin Hana selaku wakil ketua PW GP Ansor Jawa Tengah berpesan kepada pengurus yang dilantik untuk mengimplementasikan tiga visi besar GP Ansor ke dalam program-program yang riil, meliputi: (1) revitalisasi nilai dan tradisi Islam ala Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah, (2) menguatkan sistem kaderisasi, dan (3) pemberdayaan potensi kader. Dan untuk dapat mewujudkan visi GP Ansor tersebut harus dibangun kebersamaan dan soliditas organisasi. 

"Tanpa adanya kebersamaan dan soliditas di antara segenap pengurus tidak mungkin terwujud visi dan cita-cita GP Ansor," tegas Ahsin.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Abdul Muid selaku ketua PAC GP Ansor Kecamatan Kajen masa khidmah 2016-2018 dengan segenap dukungan segenap kader GP Ansor yang potensial siap mengemban amanah untuk mewujudkan visi GP Ansor. Untuk itu pengurus sudah menetapkan beberapa progam prioritas yang nantinya akan dilaksanakan. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kami akan meneruskan program-program pengurus periode yang lalu dengan fokus pada kemandirian organisasi. Untuk dapat mewujudkan kemandirian organisasi, sebagaimana arahan Pimpinan Pusat, mutlak dibutuhkan soliditas organisasi. Untuk itu konsolidasi akan terus kami gencarkan  untuk menyatukan persepsi dan gerakan Ansor," tandasnya. (Alim Mustofa/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 06 Februari 2012

Perdana, KSM 2016 Lekatkan Materi Agama Islam di Tiap Mapel Sains

Pontianak, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag RI M. Nur Kholis Setiawan mengatakan, disamping bidang mata pelajaran sains yang dilombakan pada ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) ke-5 tahun 2016 di Pontianak, melekat juga dalam masing-masing bidang tersebut adalah materi Agama Islam.

Perdana, KSM 2016 Lekatkan Materi Agama Islam di Tiap Mapel Sains (Sumber Gambar : Nu Online)
Perdana, KSM 2016 Lekatkan Materi Agama Islam di Tiap Mapel Sains (Sumber Gambar : Nu Online)

Perdana, KSM 2016 Lekatkan Materi Agama Islam di Tiap Mapel Sains

“Jadi pembeda KSM V 2016 ini adalah terletak pada Mapel Agama Islam yang dilombakan dan juga sekaligus bentuk kepedulian terhadap ciri khas madrasah sebagaimana diamanatkan dalam UU,” jelas Nur Kholis, Selasa (23/8).

Maksud selanjutnya penambahan mapel agama Islam untuk dilombakan, kata Alumnus Fakultas Syariah IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga ini adalah dalam rangka mengukur kualitas murid madrasah, paling tidak pada dimensi kognitif terhadap pendidikan agama Islam yang meliputi Al Qur’an-Hadits, Aqidah-Akhlaq, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), Fiqih, dan Bahasa Arab.

“Harapannya, ketika PAI menjadi mapel yang dilombakan, ada keseimbangan pada tataran idealitas ketika mereka masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. ? Di jenjang Perguruan Tinggi, paradigma Interkoneksi keilmuan keislaman dengan non keislaman yang sedang digarap Kemenag dimana basisnya adalah murid madrasah,” jelasnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pertimbangan selanjutnya, tambah alumnus Pesantren Tebuireng Jombang, kombinasi sains dan Agama Islam pada KSM ini adalah memberikan added values (nilai tambah) dari mapel keislaman untuk menjadi salah satu bahan sebagai bahan evaluasi terhadap efektivitas 5 mata pelajaran yang diajarkan di madrasah.?

Untuk tingkat MI/SD, bidang yang dilombakan adalah Matematika dan Agama Islam, IPA dan Agama Islam. Sedang tingkat MTs/SMP, ada Matematika dan Agama Islam, Biologi dan Agama Islam serta Fisika dan Agama Islam. Sementara untuk tingkat MA/SMU, ada 6 bidang perlombaan, yakni Matematika dan Agama Islam, Biologi dan Agama Islam, Fisika dan Agama Islam, Kimia dan Agama Islam, Ekonomi dan Agama Islam serta Geogragfi dan Agama Islam.

Semenatara itu, Direktur Pendidikan Islam Kemenag RI Kamaruddin Amin mengatakan bahwa ajang Kompetisi Sains Madrasah merupakan even dan wadah strategis untuk meningkatkan motivasi dan kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“KSM merupakan even yang strategis untuk memupuk motivasi siswa terus cinta ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui KSM diharapkan dapat mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkarakter kuat, kokoh, tahan uji, dan memiliki kemampuan yang handal di bidangnya,” ujar Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini.

Selain itu, tambahnya, KSM akan melatih siswa meningkatkan daya nalar, kreativitas dan berpikir kritis serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan.?

“Secara kelembagaan KSM diharapkan meningkatkan mutu pendidikansains di madrasah secara komprehensif, yang ditandai dengan semakin kuatnya budaya belajar, penelitian (research) dan motivasi berkompetisi meraih prestasi, menumbuhkembangkan budaya belajar, kreativitas, dan motivasi meraih prestasi terbaik dalam naungan ridho Allah SWT,” papar Doktor lulusan Universitas Bonn Jerman ini. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 04 Februari 2012

KH Saifuddin Zuhri dan Pertempuran Ambarawa (1)

Pada usia 19 tahun KH Saifuddin Zuhri dipilih menjadi pemimpin Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama Daerah Jawa Tengah Selatan, dan Konsul Nahdlatul Ulama Daerah Kedu merangkap guru madrasah. Berbarengan dengan itu, ia aktif dalam dunia kewartawanan, menjadi koresponden kantor berita Antara dan beberapa harian dan majalah.

Sebagai Komandan Divisi Hizbullah Jawa tengah dan Anggota Dewan Pertahanan Daerah Kedu, ia memimpin laskar Hizbullah untuk bersama-sama pasukan TKR dibawah pimpinan Kolonel Soedirman dan berbagai kelaskaran rakyat lainnya, ikut bertempur di Ambarawa yang terkenal dan berhasil mengusir penjajah.

KH Saifuddin Zuhri dan Pertempuran Ambarawa (1) (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Saifuddin Zuhri dan Pertempuran Ambarawa (1) (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Saifuddin Zuhri dan Pertempuran Ambarawa (1)

Pertempuran Ambarawa sendiri terjadi karena Sekutu harus segera mengungsikan orang-orang Eropa di Ambarawa dan sekitarnya yang berjumlah sekitae 10.000 orang. Sebenranya, Sekutu dan Pemerintah Indonesia sudah sepakat untuk mengungsikan orang-orang Eropa tersebut secara damai, namun dalam praktiknya Sekutu mempersenjatai mereka. Sudah begitu, Belanda dengan NICA membonceng pasukan Sekutu untuk kembalo menjajah Indonesia. Mau tidak mau, rakyat Indonesia harus memberikan perlawanan secara maksimal.

Dalam perang Ambarawa yang berlangsung hampir 20 hari tersebut, pasukan Sekutu yang dibantu sedadu-serdadu NICA dan bekas tentara Nippon tidak mampu menahan serangan-serangan rakyat dan akhirnya terpukul mundur ke arah Semarang.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

KH Saifuddin Zuhri bersama pasukan tempurnya dari Hizbullah, sebelum bergabung dengan TKR dan tentara kelaskaran rakyat lainnya dalam perang Ambarawa, terlebih dahulu telah melakukan mobilisasi kekuatan tempur untuk menyerang Inggris di Magelang. Magelang jatuh ke tangan Sekutu satu minggu setelah berkobarnya pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945. Tentara Inggris yang membawa bendera Sekutu itu menguasai jalan raya Ambarawa-Semarang dan Ambarawa-Magelang berkat pasukan tank dan pesawat terbang mereka.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Namun, ketika KH Saifuddin Zuhri bersama Letkol M. Sarbini dan Letkol A. Yani membicarakan tentang rencanan serangan serentak mengepung markas Sekutu di Magelang, dengan membuat gerakan ‘mencekik leher’ dari berbagai arah, tiba-tiba datang kuriri mengabarkan bahwa Sekutu sedang membuat gerakan mundur meninggalkan Magelang menuju Ambarawa.

Bersama-sama pasukan lain dari TKR dan laskar lainnya, Hizbullah melakukan pengejaran terhadap tentara Inggroos untuk membebaskan kota Ambarawa dan sekitarnya.

Dari tanggal 23 November hingga 12 Desember 1945, terjadilah pengepungan dan serangan rakyat Indonesia terhadap Sekutu yang menduduki Ambarawa. Berbagai pasukan rakyat yang terdiri atas TKR, Hizbullah, Sabilillah, Barisan Pemberontakan, Laskar Rakyat, dan lain-lain mengepung Ambarawa dari berbagai jurusan. Tembak-menembak terjadi di desa Jambu, Bedono, Pringsurat, Ngipik, dan Suruh.

Setelah hampir 20 hari pertempuran sengit itulah, akhirnya pada 15 Desember 1945, Ambarawa kembali ke pelukan Republik Indonesia dan membuktikan kepada internasional bahwa bangsa Indonesia akan mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dengan sungguh-sungguh.

Disarikan dari, “Riwayat Perjuangan dan Pengabdian Prof KH Saifuddin Zuhri untuk Negara dan Bangsa”

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah