Sabtu, 23 Juni 2012

Peringati Harlah, Pelajar NU Demak Lantik Komisariat dan Ranting

Demak, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Demak melantik secara serentak 5 Pimpinan Komisariat (PK) dan 4 Pimpinan Ranting (PR) masa bakti 2014-2015 sekecamatan Demak Kota, Kamis (6/3) siang. Acara ini bertepatan harlah pelajar NU yang diperingati pelajar Demak. 

Bertempat di Gedung NU Demak jalan Sutltan Fattah 611 Bintoro Demak, Ketua PC IPNU Demak Musadad Syarif mengatakan, kepengurusannya telah berupaya menyolidkan kader dan pelajar NU dengan melakukan regenerasi kepemimpinan secara periodik, rapat anggota, pengaderan baik makesta maupun lakmud.

Peringati Harlah, Pelajar NU Demak Lantik Komisariat dan Ranting (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringati Harlah, Pelajar NU Demak Lantik Komisariat dan Ranting (Sumber Gambar : Nu Online)

Peringati Harlah, Pelajar NU Demak Lantik Komisariat dan Ranting

“Sebagai pelajar NU yang sudah jadi pengurus dan telah dilantik harus siap mengemban amanat organisasi dan amanat ulama NU,” harap Sadad.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Musadad mengapresiasi pelantikan PK dan PR IPNU-IPPNU se-Demak Kota sebagai bentuk prestasi membanggakan dari PAC Demak Kota dengan memperbanyak PK di sekolah dan pesantren.

Sedangkan Ketua PC IPPNU Demak Fitriyah meminta pengurus yang baru saja dilantik agar selalu bisa aktif berorganisasi lewat IPNU-IPPNU. “Jalankan organisasi dengan baik dan tetap bersemangat melanjutkan perjuangan para Ulama NU,” harapnya. (A Shiddiq Sugiarto/Alhafiz K)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai, Amalan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 22 Juni 2012

Sejak Dulu Pesantren Gabungkan IQ, EQ dan SQ

Nganjuk, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sekarang tampak kegagalan dunia Barat dalam bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan Barat terlalu mendewakan kecerdasan intelektual (IQ), sedangkan hatinya terasa kosong dan hampa. Kecenderungan tersebut menyebabkan terjadinya degradasi moral di kalangan masyarakat Barat.

"Sehingga fakta ini mendorong di dunia Barat sana lambat laun harus dilengkapi dengan kecenderungan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ)," jelas KH Mustain Syafii, mudir Madrasatul Quran Tebuireng, Jombang, saat menyampaikan orasi ilmiah pada gelaran wisuda ketiga Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam (Staida) Krempyang, Tanjunganom, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (18/5).

Sejak Dulu Pesantren Gabungkan IQ, EQ dan SQ (Sumber Gambar : Nu Online)
Sejak Dulu Pesantren Gabungkan IQ, EQ dan SQ (Sumber Gambar : Nu Online)

Sejak Dulu Pesantren Gabungkan IQ, EQ dan SQ

Menurut doktor lulusan UIN Sunan Ampel ini, ketiga kecerdasan ini sudah ketinggalan zaman jika dibandingkan dengan apa yang sudah dijalankan di dunia pesantren. "Pesantren sudah berhasil menggabungkan ketiga kecerdasan itu sejak lama dan kehebatannya masih bisa dirasakan hingga sekarang," ujarnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mustain kemudian memberikan contoh nyata dari rangkaian wisuda yang digelar siang itu. Pembacaan ikrar wisudawan dipimpin langsung oleh pengasuh pesantren Pondok Krempyang KH. Ridwan Syaibani.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Ikrar wisudawan kemudian dibacakan doa oleh seorang kiai sepuh di pesantren ini dengan bacaan surat al-Fatihah, itu menjadi sebuah kekuatan maha dahsyat dalam melahirkan lulusan hebat dari kampus ini," jelasnya.

Mustain lalu menjelaskan secara detail tentang peristiwa Isra Miraj. Sebagai sebuah perjalanan spiritual, peristiwa ini tidak akan diterima bagi orang yang mengandalkan kecerdasan intelektual (IQ) saja. "Namun juga harus dimbangi dengan kekuatan EQ dan SQ," imbuhnya.

Orasi ilmiah ini diapresiasi secara positif oleh Abdul Basit, salah satu dosen Staida. "Orasi ilmiah yang disampaikan sangat luas dalam menambah wawasan civitas academika Staida, karena semua lini dikaji, terutama kajian-kajian Islam kontemporer," ujarnya.

Saat memberikan sambutan, Ketua Staida Burhanudin Ubaidillah menambahkan bahwa wisuda tahun ini adalah ketiga kalinya. "Tahun ini yang diwisuda berjumlah 59 mahasiswa, terdiri dari Prodi Manajamen Pendidikan Islam dan Ahwalul Syakhsiyah," ujarnya.

Dalam pengembangan dunia akademis, STAIDA sudah memiliki 16 dosen tetap dan memiliki NIDN. "Dosen tidak tetap yang dimiliki tiga orang," ujarnya. "Saat ini, terdapat empat dosen yang sedang menempuh pendidikan jenjang S-3 di UIN Sunan Ampel Surabaya, atas beasiswa dari Kementerian Agama," imbuhnya.

Kelebihan kampus ini adalah berlokasi di Pondok Krempyang, salah satu pesantren tertua dan terbesar di Nganjuk. "Para dosen di sini juga rata-rata masih muda, sehingga sangat membantu dalam mentransformasikan ilmu dan nilai yang dimiliki kepada para mahasiswa," pungkasnya.

Kampus STAIDA berdiri sejak tahun 2009 dan berbasis pondok pesantren. Yaitu Pesantren Miftahul Mubtadiin, pondok pesantren tua dan terbesar di Nganjuk.

Tampak hadir dalam wisuda tersebut di deretan tamu undangan adalah sekretaris PCNU Nganjuk KH. Hasyim Afandi, ketua PC Muslimat Hj. Sri Minarni dan ketua PC LP Maarif Nganjuk. Hadir pula perwakilan Kopertais IV Surabaya Fatikun Himami, dan Kapolres Nganjuk. (Red: Mahbib)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu, Tokoh Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 17 Juni 2012

Dalam Hal Ini, Kiai Said: Muslim Tidak Boleh Sendirian

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyebutkan, Islam mengajarkan untuk saling membantu antara yang satu dengan yang lainnya. Bagi Kiai Said, ada tiga hal yang seharusnya umat Islam tidak boleh sendirian. 

“Pertama, tidak boleh kenyang sendiri. Tidak boleh hanya kelompok kita saja yang kenyang, sementara yang lainnya kelaparan. Tidak boleh. Itu dosa,” Kata Kiai Said di Gedung PBNU, Kamis (2/11).

Kedua, tidak boleh sehat sendiri. Umat Islam juga tidak boleh hanya mementingkan kesehatannya dan keluarganya sendiri. Ia juga seharusnya memperhatikan masalah kesehatan yang lainnya. 

Dalam Hal Ini, Kiai Said: Muslim Tidak Boleh Sendirian (Sumber Gambar : Nu Online)
Dalam Hal Ini, Kiai Said: Muslim Tidak Boleh Sendirian (Sumber Gambar : Nu Online)

Dalam Hal Ini, Kiai Said: Muslim Tidak Boleh Sendirian

Ketiga, tidak boleh shaleh sendiri. Alumni Pesantren Lirboyo itu menegaskan, seorang muslim juga bertanggung jawab untuk menciptakan keshalehan sosial di lingkungannya. 

“Yang penting keluarga saya baik-baik dan shaleh, yang lain biarkan. Itu tidak boleh,” tegasnya.

Lebih jauh, Kiai Said mengaku prihatin karena praktik kesejahteraan di Indonesia belum terwujud dengan baik. Ada orang yang sangat kaya dan memiliki kekayaan yang berlimpah. Sementara di satu sisi, banyak masyarakat miskin yang tidak berdaya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ada orang yang punya tanah dua juta hektar, ada orang Indonesia asli yang tidak punya tanah,” urainya.

Sebagaimana data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) 2016, masyarakat tingkat bawah hanya mendapat distribusi pendapatan sekitar 13 persen dan masyarakat menengah menurun hingga di bawah 35 persen dari total pendapatan nasional. Sedangkan, masyarakat level atas yang jumlahnya hanya 20 persen dari penduduk Indonesia menguasai hampir 50 persen pendapatan negara. (Muchlishon Rochmat)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam, Sholawat, Nahdlatul Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 16 Juni 2012

PCINU Arab Saudi: Santri Harus Jadi Pemimpin

Jeddah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional dan instruksi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pengurus Cabang Istimewa Nahdhatul Ulama (PCINU) Arab Saudi melangsungkan pembacaan 1 miliar shalawat Nariyah. Sebanyak 4.444 shalawat digemakan serentak oleh para Nahdliyin di beberapa kota di Arab Saudi yakni Jeddah, Makkah, Thaif, Madinah, Riyadh dan Al Qassim.

PCINU Arab Saudi: Santri Harus Jadi Pemimpin (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Arab Saudi: Santri Harus Jadi Pemimpin (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Arab Saudi: Santri Harus Jadi Pemimpin

Acara ini turut dihadiri perwakilan KJRI Jeddah, GP Ansor dan Muslimat Arab Saudi, Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Arab Saudi, Ormas/LSM, Parpol dan beberapa tokoh masyarakat di Jeddah.

"Secara konseptual, muktamar di Banjarmasin tahun 1935 NU menyatakan bahwa membela negara yang diduduki oleh umat Islam adalah wajib hukumnya", ungkap Ahmad Fuad selaku Ketua Tanfidiziyah PCINU Arab Saudi.

Menurutnya, NU didirikan Hadratus Syaikh Hasyim Asyari untuk mendampingi perjalanan Indonesia menuju kemerdekaan. "Santri adalah pemimpin. Dubes kita sekarang santri, bahkan diakui sebagai ulama oleh Kiai Mudatsir (Wakil Rois Syuriyah PWNU Jatim 2010-2015)," ujarnya, Jumat (21/10).

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Fuad berharap pemimpin dari kalangan santri tidak hanya di Arab Saudi. “Anda semua (santri) yang harus mengisi perjalanan Republik Indonesia ke depan ini," lanjut beliau memotivasi para hadirin.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

M. Hery Saripudin, Konsul Jendral RI Jeddah mengungkapkan kebahagiaannya atas keberadaan warga Nahdliyin di Arab Saudi.

"Saya sebagai konjen baru merasa beruntung karena adanya ulama dan santri Nahdliyin di sini. feel at home," katanya.?

Di kehadiran perdananya Hery Saripudin meminta KJRI Jeddah dan Nahdliyin terus bersinergi. karena tulang punggung umara merupakan ulama.

"Hari Santri ini merefleksikan semangat para ulama dan santri di sini sangat positif sesuai harapan kami sebagai wakil pemerintah," pungkasnya. (Hariri Thohir/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budaya, Khutbah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 13 Juni 2012

Sikap Pagar Nusa NU Terkait Pilkada Jakarta, Ahok dan Demo 4 November

Pertama-tama perlu dinyatakan dan ditegaskan kembali bahwa kita sebagai warga Indonesia sudah membangun tatanan bernegara dan berbangsa dengan sabar dalam waktu yang sangat lama. Sebagai salah satu hasilnya, kita bisa menyaksikan bahwa Indonesia kini menjadi satu-satunya harapan dunia sebagai teladan pergaulan kemanusiaan yang beradab. Harapan ini menjadi masuk akal dengan melihat kekacauan global yang terjadi di belahan bumi lain, terutama krisis kemanusiaan berkepanjangan yang terjadi di Timur Tengah.

Akan tetapi, tetap tidak ada jaminan bahwa capaian bangsa Indonesia ini akan terus lestari. Pimpinann Pusat Pencak Silat Nanhdlatul Ulama Pagar Nusa menengarai adanya upaya-upaya yang secara sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja, hendak menggiring bangsa ini menuju krisis kemanusiaan sebagaimana yang terjadi di Timur Tengah. Setiap peristiwa yang melibatkan partisipasi massif dari warga, seperti Pilkada dan Pilpres, selalu mengandung patahan dan retakan yang rawan untuk disulut menjadi konflik horisontal.

Sikap Pagar Nusa NU Terkait Pilkada Jakarta, Ahok dan Demo 4 November (Sumber Gambar : Nu Online)
Sikap Pagar Nusa NU Terkait Pilkada Jakarta, Ahok dan Demo 4 November (Sumber Gambar : Nu Online)

Sikap Pagar Nusa NU Terkait Pilkada Jakarta, Ahok dan Demo 4 November

PP PSNU Pagar Nusa menyimak dan memerhatikan dengan seksama perkembangan yang berlangsung di seputar Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta. Salah satu hal yang mengemuka dan sangat menyita perhatian publik dalam proses tersebut adalah kemunculan isu penistaan agama. Dalam hal ini, sebagai salah satu calon Kepala Daerah, yakni Basuki Tjahaja Purnama, melontarkan kalimat dengan mengutip surat Al Maidah yang dinilai oleh sebagian pihak sebagai penistaan agama. Dengan sendirinya hal tersebut menimbulkan kegaduhan politik yang berkepanjangan.

Perkembangan terbaru dari kejadian tersebut adalah ajakan sekelompok masyarakat yang menamakan diri Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI. Gerakan tersebut mengajak umat Islam di Indonesia, tidak hanya yang ada di Jakarta, untuk ikut serta dalam aksi turun ke jalan pada Jumat, 4 November 2016.

Memperhatikan perkembangan yang terjadi di Jakarta dan daerah lain serta menindaklanjuti amanah dan perintah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), PP PSNU Pagar Nusa berkewajiban untuk menyampaikan hal-hal berikut secara terbuka. Berikut pernyataan yang ditandatangani M. Heru Taufiq (Ketua) dan M. Nabil Haroen (Sekretaris Umum):

1. Basuki Tjahaja Purnama telah memohon maaf dan PP PSNU Pagar Nusa dapat menerima permintaan maaf tersebut. PP PSNU Pagar Nusa meminta kepada Basuki Tjahaja Purnama agar berhenti dari kebiasaan ceroboh dalam mengeluarkan pernyataan di hadapan publik.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. PP PSNU Pagar Nusa meminta kepada pihak yang berwenang untuk memproses tuntutan hukum atas Basuki Tjahaja Purnama dengan seadil-adilnya.

3. PP PSNU Pagar Nusa memerintahkan pada seluruh warga Pagar Nusa, tanpa kecuali, untuk tidak ikut serta dalam ajakan aksi 4 November 2016. PP PSNU Pagar Nusa juga melarang disertakannya atribut, lambang, dan simbol yang berkaitan dengan Nahdlatul Ulama dalam aksi tersebut.

4. PP PSNU Pagar Nusa mengimbau kepada segenap masyarakat untuk mengedepankan akal sehat dalam menyikapi dan mengikuti selurus proses Pilkada DKI 2017.

5. PP PSNU Pagar Nusa mengutuk keras pihak-pihak yang dengan sengaja membawa aksi ini untuk tujuan-tujuan anarkis. PP PSNU Pagar Nusa meminta pihak-pihak tersebut untuk berhenti melakukan agitasi gaya Timur-Tengah yang bisa menimbulkan kekerasan dan perang antar saudara. Kekerasan tersebut bagaimanapun tidak bisa dibenarkan oleh dalil apapun dalam Islam.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

6. Terakhir, PP PSNU Pagar Nusa menyerukan kepada segenap masyarakat Jakarta, pada khususnya, dan warga Indonesia, pada umumnya, untuk belajar berdemokrasi secara sehat dengan selalu berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945.

Demikianlah, pernyataan ini disampaikan. Semoga Allah Subhanahu wa Taala meridlai setiap upaya kita dalam mencintai dan membangun Indonesia.

M? Nabil Haroen

Sekjen PP PSNU Pagar Nusa

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama, Sholawat, Tokoh Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 07 Juni 2012

Ulama Asal Lebanon Ini Sebut 5 Faktor Pemersatu Umat Islam

Pekalongan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ulama asal Lebanon Syekh Usamah Abdurrazzaq Ar-Rifa’i menjadi pemateri dalam sesi pertama Konferensi Ulama Internasional bertajuk Bela, Rabu (27/7) Hotel Santika Pekalongan, Jawa Tengah. Dalam sesi ini, Syekh Usamah membawakan materi tentang Persatuan dan Resolusi Konflik Antar-Umat Islam.?

Ulama Asal Lebanon Ini Sebut 5 Faktor Pemersatu Umat Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Ulama Asal Lebanon Ini Sebut 5 Faktor Pemersatu Umat Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Ulama Asal Lebanon Ini Sebut 5 Faktor Pemersatu Umat Islam

Adapun Ruang lingkup pembahasannya, yaitu konsep dan hukum syar’i persatuan antar-umat Islam, bahaya perpecahan dan menyikapi khilafiyah antar umat Islam, antisipasi terhadap faktor-faktor penyebab perpecahan, dan permusuhan antar umat Islam.

“Ada lima faktor persatuan bagi umat Islam saat ini. Pertama, dengan mengedepankan aspek-aspek ushul, tidak sibuk dalam perkara-perkara khilafiyah. Kedua, menumbuhkan rasa cinta tanah air,” ujarnya.

Ketiga, tambahnya, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam berbangsa. Keempat, semangat kebersamaan bersama Ahlussunnah wal Jamaah sebagai kelompok terbesar umat Islam.?

“Kelima, meninggalkan kebiasaan menghakimi mereka yang berbeda paham dan aliran. Selain itu, saya mengusulkan agar kita selektif dalam penyiapan para dai (penyeru agama Islam). Harus ada kriteria yang jelas, berkompeten, terkualifikasi dengan sanad keilmuan yang sahih. Jangan sampai semua orang bebas bicara menyampaikan isi Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah tanpa ilmu,” papar Syekh Usamah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ratusan peserta konferensi yang memadati ruangan diskusi begitu antusias mengikuti pemaparan Syekh Usamah terkait problem dunia Islam saat ini. Hotel Santika Pekalongan merupakan tempat khusus diadakannya pemaparan materi dari para ulama internasional. Sedangkan penyampaian materi oleh ulama nasional digelar di Aula Gedung Djunaid Pekalongan. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 04 Juni 2012

KH Agoes Ali Masyhuri: Teman Dekat Warnai Sikap Seseorang

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo, Jawa Timur KH Agoes Ali Masyhuri menyampaikan tentang peran penting teman dekat dalam mewarnai sukses tidaknya seseorang.?

"Kalian harus bergaul dengan orang-orang terbaik dan pilihan," katanya pada acara Sarasehan Dakwah bil Sosmed bersama Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo, Jawa Timur KH Agoes Ali Masyhuri di lantai 5, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (11/7).

Ia mengatakan, bahwa sikap, mental dan kepribadian seseorang sangat diwarnai siapa yang menjadi teman dekatnya.?

KH Agoes Ali Masyhuri: Teman Dekat Warnai Sikap Seseorang (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Agoes Ali Masyhuri: Teman Dekat Warnai Sikap Seseorang (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Agoes Ali Masyhuri: Teman Dekat Warnai Sikap Seseorang

Bahkan, katanya, para pakar pendidikan telah sepakat, bahwa pengaruh keturunan, pengaruh pendidikan masih kalah kuat dan dominan dengan pergaulan.?

"Jangan percaya orang sukses berangkat sendiri. Jangan percaya ada orang hebat berangkat sendiri," kata pria yang akrab disapa Gus Ali.

Karena menurutnya, manusia itu selain sebagai makhluk individu, juga sebagai makhluk sosial.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia mencontohkan, pendiri NU KH Hasyim Asyari yang tidak berangkat sendiri. Menurutnya, disekitarnya terdapat juga orang-orang hebat seperti KH Wahab Hasbullah, KH Romli Tamin, KH Siddiq Jember, KH Faqih Maskumambang, KH Abbas Buntet. (Husni Sahal/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Halaqoh Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah