Minggu, 30 September 2012

Samakan Persepsi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan TK

Bojonegoro, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Raudlatul Athfal Fattahul Huda desa Pumpungan kecamatan Kalitidu kabupaten Bojonegoro mengadakan seminar pendidikan di gedung madrasah setempat, Kamis (18/10). Seminar ini membehas peran orang tua untuk mendidik anak yang berakhlaq dan berilmu.

Kepala RA Fattahul Huda, Slamet mengatakan, "Semoga acara ini bisa membekali wali murid untuk diimplementasikan pada anak-anaknya agar tidak terjadi kekeliruan paham antara pembelajaran yang diberikan di lembaga dan pola asuh orang tua di rumah."

Samakan Persepsi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan TK (Sumber Gambar : Nu Online)
Samakan Persepsi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan TK (Sumber Gambar : Nu Online)

Samakan Persepsi Orang Tua dan Lembaga Pendidikan TK

Kegiatan ini merupakan satu program lembaga yang rutin dilaksanakan, tetapi bergantian dengan program kegiatan edukatif lainnya. "Setiap bulan kita mengadakan kegiatan secara khusus baik untuk anak-anak maupun untuk orang tua siswa," imbuhnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk keluarga lengkap, peran boleh berbagi, tapi tanggung jawab pendidikan tidak bisa dialihkan. "Tetap pada sang ayah sebagai inspirasi, teladan, dan idola bagi putra-putrinya."

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tampak dikegiatan tersebut para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan. Pasalnya tidak hanya mendengarkan saja tetapi peserta juga diajak Brain Gym dan diberikan terapi bagaimana mengatasi rasa sakit dengan cepat dan dilakukan sendiri. (M Yazid/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Warta, Daerah, Quote Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 20 September 2012

UPZ Lazisnu Se-Kabupaten Blitar Dikukuhkan

Blitar,? Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh (LAZISNU) Jawa Timur, KH Nurshodik Askandar mengukuhkan pengurus Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se-Kabupaten Blitar di aula kantor NU setempat, Sabtu (28/5). Pada kesempatan tersebut, dimanfaatkan Lazisnu Jatim untuk menjalin silaturahim dan sosialisasi program PW LAZISNU Jatim tahun 2016.

Nurshodik mengatakan Lazisnu Jawa Timur mulai menggerakkan potensi kemandirian umat Islam di antaranya dengan penguatan sistem transparansi melalui program aplikasi ZAKY bagi donatur dan manajemen.

Selain di Blitar, acara serupa juga digelar di sejumlah cabang. Seperti di Malang, Sidoarjo, dan Surabaya. “Di Surabaya, diikuti sebanyak 60 peserta. Ini untuk pengurus dan calon relawan,” katanya.

UPZ Lazisnu Se-Kabupaten Blitar Dikukuhkan (Sumber Gambar : Nu Online)
UPZ Lazisnu Se-Kabupaten Blitar Dikukuhkan (Sumber Gambar : Nu Online)

UPZ Lazisnu Se-Kabupaten Blitar Dikukuhkan

Sebelumnya, penguatan sistem transparansi untuk relawan PW LAZISNU Jatim diikuti lebih dari 20 peserta. “Kami mohon doa dan dukungan para kader NU dan simpatisan,” tegasnya.

Nurshodik menjelaskan ? visi LAZISNU adalah dalam rangka mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk membayar zakat, infaq, dan shadaqah dengan rutin dan tepat sasaran.

Selain itu ? dalam rangka mengumpulkan (menghimpun) dan mendayagunakan dana zakat, infaq, dan shadaqah secara profesional, transparan, tepat guna dan tepat sasaran.”Juga dalam rangka menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat guna mengatasi probem kemiskinan, pengangguran, dan minimnya akses pendidikan yang layak,’’katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Saat ini LAZISNU Jatim tengah melakukan pendataan warga NU di seluruh Jatim. Pendataan tersebut, menurutnya dilakukan untuk memaksimalkan potensi pengumpulan dana dari para muzaki NU.

Setelah didata dan diseleksi, LAZISNU akan menerbitkan Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ) untuk para muzaki NU. Dengan demikian, warga NU tersebut diwajibkan untuk menyalurkan zakatnya kepada LAZISNU.?

“Kami berharap warga NU dapat menyukseskan proses pendataan, lantas menyalurkan zakatnya kepada LAZISNU. Artinya, kita mempunyai rumah yang sama, dapat dipercaya juga, transparan, dan tidak dilarikan ke manapun (dana) tersebut,” katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain itu, lanjut Nurshodiq, para warga dan muzaki NU tidak perlu khawatir bila berzakat melalui LAZISNU. “Sebab, dari mulai dana masuk hingga disalurkan, bisa diketahui melauli situs NU Care. Mereka akan diberi PIN atau kode untuk mengakses informasi ini,” jelasnya.

Proses pendataan yang dilakukan LAZISNU berkaitan dengan Peraturan Menteri Agama No 333 Tahun 2015 tentang Lembaga Amil Zakat. Dalam peraturan tersebut, setiap lembaga amil zakat nasional, seperti LAZISNU, harus mampu menghimpun dana sebanyak Rp 50 miliar per tahun. “Kalau dana sejumlah itu tanggung jawab Lazisnu Pusat,’’tambahnya.

Hadir pada kesempatan itu jajaran pengurus PCNU Kabupaten Blitar, KH Imam Sugrowardi, KH Noer Hidayatulloh dan KH Masdain Rifai. (Imam Kusnin Ahmad/Zunus).

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pahlawan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 01 September 2012

Kiai Ma’ruf: Lindungi Generasi Muda dari Ajaran Terorisme di Dunia Maya

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Media sosial maupun dunia maya telah terbukti menjadi sarana sangat efektif bagi kaum teroris menyebar ajaran radikalnya. Telah banyak orang tiba-tiba menjadi radikal dan jadi teroris hanya karena terpengaruh media. Mestinya hal itu diantisipasi, tetapi nyatanya terlambat.

Evaluasi itu disampaikan Rais Am PBNU KH Ma`ruf Amin ketika menyampaikan sambutan dalam Workshop Pencegahan Propaganda Radikal Terorisme di Dunia Maya Bersama Media, OKP dan Ormas yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Hotel Millenium Jakarta, Rabu (22/3/2017) malam. ?

Kiai Ma’ruf: Lindungi Generasi Muda dari Ajaran Terorisme di Dunia Maya (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Ma’ruf: Lindungi Generasi Muda dari Ajaran Terorisme di Dunia Maya (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Ma’ruf: Lindungi Generasi Muda dari Ajaran Terorisme di Dunia Maya

"Kita telat mengantisipasi. Mereka lebih dulu," tutur Kiai Ma`ruf.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Upaya menangkal propaganda radikal terorisme, kata dia, harus menggunakan media sosial. Masyarakat terutama generasi mudanya harus dilindungi dari pengaruh ajaran terorisme yang disebar di dunia maya.

Deradikalisasi, lanjutnya, perlu terus dilakukan untuk mengembalikan mereka ke jalan yang benar. Kebijakannya memakai prinsip lebih baik mencegah daripada mengobati. Tahapannya melalui peringatan. Namun apabila tidak bisa dicegah dan diperingatkan, maka penegakan hukum adalah solusinya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Prinsipnya menangkal terorisme adalah mencegah daripada mengobati. Namun apabila tidak bisa dicegah, ya apa boleh buat. Law enforcement," ujarnya.

Di akhir sambutan Kiai Ma’ruf menyampaikan bahwa penggunaan bahasa dalam proses pencegahan pun mesti menyesuaikan, ulama memakai bahasa ulama, aparat menggunakan bahasa aparat, misalnya, dengan istilah turn back crime.

Ia mendorong adanya hasil dalam upaya meminimalisasi pengaruh radikal terorisme. "Mari kitakuatkan persatuan kita, kuatkan NKRI. NKRI adalah harga mati bagi ktia," pungkasnya menutup pidatonya. (Ichwan/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Meme Islam, Amalan Pimpinan Pusat Muhammadiyah