Rabu, 20 Februari 2013

Guru-Guru NU, Kembalilah ke Pendidikan Pesantren

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) menyerukan kepada para guru untuk menjadikan pesantren sebagai rujukan bagi semangat pendidikan karakter di sekolah. Pembinaan akhlaqul karimah (moral terpuji) yang selama ini ditekankan patut untuk terus dibangkitkan kembali.?

Guru-Guru NU, Kembalilah ke Pendidikan Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Guru-Guru NU, Kembalilah ke Pendidikan Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Guru-Guru NU, Kembalilah ke Pendidikan Pesantren

Ketua Pimpinan Pusat Pergunu H Rudolf Chrysoekamto menjelaskan, prioritas pendidikan yang diterapkan para kiai NU dari dulu selalu bermuara pada akhlak. Namun, seiring perkembangan waktu teladan ini secara perlahan memudar di kalangan para guru.

“Nah Pergunu ingin mengingatkan kembali betapa pentingnya back to basic, kembali pada basis pesantren. Kaum Nahdliyin, ayo kembali ke situ,” ujarnya, Jumat (5/10) lewat sambungan telpon.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Rudolf, pergeseran itu disebabkan oleh banyak hal, misalnya, masalah kesejahteraan. Diakui, guru di Indonesia mayoritas masih terpinggirkan secara ekonomi. Dengan kesejahteraan yang minim, mereka menjadi kurang maksimal dalam menunaikan tugas sebagai guru.

Pergunu sepakat dengan orientasi pendidikan UNESCO yang menekankan pada transfer keahlian dan pengetahuan, penguasaan logika, pembangunan karakter, serta pembinaan daya tahan. Namun, urgensi pembangunan karakter tetap mengalahkan jenis pendidikan lain yang hanya mementingkan aspek kognitif dan fisik.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Sekarang yang mendesak adalah character development, karena kalau ini dikedepankan maka yang tiga tadi ikut nantinya,” imbuhnya.

Rudolf juga prihatin dengan aksi tawuran belakangan ini. Kasus ini menjadi indikator tentang kegagalan pendidikan karakter di Indonesia. “Tapi sejauh ini kalau kita lihat, nggak ada pelajar tauran itu yang berasal dari madrasah. Biasanya dari sekolah umum,” tuturnya.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis ? : Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah News, Doa, Sholawat Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 19 Februari 2013

PBNU Tetap Berharap Yenny –Muhaimin Islah

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. PBNU tetap berharap PKB bersatu atau islah untuk menata kembali politik kebangsaan ke depan. Meski hal itu membutuhkan waktu cukup lama dan tidak cukup satu periode, melainkan dua periode atau lebih. Bahwa visi dan misi PKB itu sama dengan perjuangan NU. Yaitu melawan kedzaliman, ketidakadilan, kebodohan, kemiskinan dan ketertindasan.

Demikian disampaikan Sekjen PBNU Iqbal Sullam dalam sarasehan Pra Muktamar III PKB Gus Dur pada Kamis (16/12) di Kantor DPP PKB Kalibata Jakarta bersama Wakil Ketua DPD RI Laode Ida, Ray Rangkuti (Lima), Sahar L Hasan (Sekjen DPP PBB), Moeslim Abdurrahman (Dewan Syuro PKB Gus Dur), KH. Hamdun Ahmad (Ketua Dewan Syuro PKB Gus Dur), dan dipandu oleh Adhie Massardi.

PBNU Tetap Berharap Yenny –Muhaimin Islah (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Tetap Berharap Yenny –Muhaimin Islah (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Tetap Berharap Yenny –Muhaimin Islah

Sabtu, 09 Februari 2013

Kongres IPNU-IPPNU: Di Dalam Tegang, Di Luar Senang

Boyolali, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pada malam ketiga pelaksanaan Kongres XVIII IPNU dan Kongres XVII IPPNU, Ahad (6/12)? malam, para peserta? telah memasuki? agenda persidangan komisi. Peserta dibagi menjadi empat komisi yakni komisi A (Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga), komisi B (Garis-gairs Besar Perjuangan Pengembangan) , Komisi C (Prinsip Perjuangan) dan Komisi D (Rekomendasi).

Dari keempat komisi tersebut, persidangan yang paling menghabiskan pikiran ada di komisi A yang membahas rancangan PD/PRT.? Peserta saling interupsi dan beradu argumentasi? mempertahankan gagasan-usulannya. Saking alotnya pembahasan, sidang komisi ini berakhir hingga Senin dini hari tadi.

Kongres IPNU-IPPNU: Di Dalam Tegang, Di Luar Senang (Sumber Gambar : Nu Online)
Kongres IPNU-IPPNU: Di Dalam Tegang, Di Luar Senang (Sumber Gambar : Nu Online)

Kongres IPNU-IPPNU: Di Dalam Tegang, Di Luar Senang

Bila suasana di dalam ruangan terlihat tegang, tidak demikian di luar ruangan.? Seperti Ahad? malam itu, para pelajar yang turut memeriahkan kongres asyik menikmati penampilan musik beraroma anak muda di panggung apresiasi. Malam itu, grup musik IPNU Band (Purworejo) tampil menghibur dengan musik-musik yang sesuai selera peserta kongres. Ia juga bisa mengiringi peserta yang ingin bernyanyi sesuai lagu yang dibawakan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

?

"Mari kita luapkan kegembiraan di arena kongres malam ini.? Yang di dalam tegang, yang di luar kita senang-senang," ucap salah seorang host panggung Ahad malam.

?

Panggung apresiasi yang disediakan panitia ternyata mampu mencairkan suasana kongres. Saat sidang lagi diskors, para peserta pun larut bergabung di panggung sambil bernyanyi seakan ingin menghilangkan kepenatan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Panitia daerah Ahmad Noufa Khairul Faizin mengatakan panggung apresiasi sengaja disiapkan guna memberi ruang berekpresi bagi kader-kader IPNU-IPPNU. Mereka bisa menampilkan kreativitas bersama musik host yang ditampilkan.

?

"Selama kongres kami menampilkan hiburan musik di sini. Mulai sore hingga malam 1-3? grup musik? menghibur teman-teman peserta kongres di panggung apresiasi," ujarnya pada Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

?

Peserta asal Pati Maksum mengaku senang atas penampilan IPNU Band yang menghibur . Terlebih lagi, banyak kader-kader IPNU-IPPNU dari seluruh Indonesia yang kreatif bernyanyi di atas panggung.

?

"Salut deh ama panitia, kita tidak hanya terbebani pembahasan-pembahasan materi sidang, tetapi juga bisa terhibur," katanya singkat. (Qomarul Adib/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 07 Februari 2013

Hukum Patungan Kurban Sapi

Idul Adha identik dengan kurban. Ia sekaligus menjadi ajang berbagi sesama. Pada hari itu, semua muslim di manapun merasakan nikmatnya makan daging kurban. Bagi orang kaya mungkin makan sesuatu yang lumrah, namun hal ini sangat istimewa bagi orang yang tidak mampu. Bahkan, bisa jadi mereka hanya sekali dalam setahun makan daging.

Karena itu, sangat dianjurkan berkurban bagi orang mampu. Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid menyebutkan, ulama berbeda pendapat mengenai hukum berkurban. Ulama madzhab Syafi’i dan Maliki menghukuminya sunah muakkadah. Sementara madzhab Hanafi mewajibkan kurban bagi orang mampu serta menetap, dan tidak wajib bagi musafir.

Hukum Patungan Kurban Sapi (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Patungan Kurban Sapi (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Patungan Kurban Sapi

Kendati berbeda pendapat, yang terpenting mayoritas ulama sangat menganjurkan berkurban. Sebab di samping pelakunya mendapatkan pahala, kurban juga memiliki implikasi sosial. Karenanya, hampir di seluruh daerah di Indonesia, pengurus masjid atau yayasan keagamaan berusaha semaksimal mungkin mencari para donator yang ingin berkurban.

Dalam rangka meraih banyak donatur, panitia kurban juga mempermudah jalannya. Berkurban tidak harus sendiri, tetapi juga boleh patungan. Terutama untuk kurban sapi, kebanyakan masyarakat tidak mampu membelinya sendiri. Mereka biasanya patungan beberapa orang untuk membelinya. Apakah patungan kurban sapi ini diperbolehkan?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni mengatakan, mayoritas ulama memperbolehkan patungan kurban. Syaratnya, hewan yang dikurbankan adalah sapi dan jumlah maksimal orang yang patungan ialah tujuh orang. Berdasarkan persyaratan ini, patungan untuk kurban kambing tidak diperbolehkan dan lebih dari tujuh orang untuk kurban sapi juga tidak dibolehkan. Ibnu Qudamah menuliskan:

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Kurban satu ekor unta ataupun sapi atas nama tujuh orang diperbolehkan oleh mayoritas ulama.”

Sebagaimana dikutip Ibnu Qudamah, menurut Ahmad bin Hanbal, hanya Ibnu umar yang tidak membolehkannya. Ahmad bin Hanbal mengatakan, “Kebanyakan ulama yang aku ketahui membolehkan patungan kurban kecuali Ibnu Umar.”

Pendapat Ibnu Qudamah di atas tidak jauh berbeda dengan An-Nawawi. Dalam pandangannya, patungan kurban sapi atau unta sebanyak tujuh orang dibolehkan, baik yang patungan itu bagian dari kelurganya maupun orang lain. An-Nawawi dalam Al-Majmu’ mengatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Dibolehkan patungan sebanyak tujuh orang untuk kurban unta atau sapi, baik keseluruhannya bagian dari keluarga maupun orang lain.”

Kebolehan patungan kurban ini memiliki landasan kuat dalam hadits Nabi SAW. Sebagaimana yang tercatat dalam Al-Mustadrak karya Al-Hakim, Ibnu Abbas mengisahkan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Kami pernah berpergian bersama Rasulullah SAW, kebetulan di tengah perjalanan hari raya Idul Adha (yaumun nahr) datang. Akhirnya, kami patungan membeli sapi sebanyak tujuh orang untuk dikurbankan,” (HR Al-Hakim).

Jabir bin ‘Abdullah juga pernah mengisahkan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Kami pernah ikut haji tamattu’ (mendahulukan ‘umrah daripada haji) bersama Rasulullah SAW, lalu kami menyembelih sapi dari hasil patungan sebanyak tujuh orang.” (HR Muslim).

Dari beberapa pendapat di atas, serta didukung oleh hadits Nabi SAW, dapat disimpulkan bahwa patungan untuk membeli sapi yang akan dikurbankan diperbolehkan dengan syarat pesertanya tidak lebih dari tujuh orang. Hal ini dikhususkan untuk sapi dan unta saja, sementara kambing ataupun domba hanya boleh untuk satu orang, tidak boleh patungan bila niatnya untuk kurban. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam, Daerah, Hikmah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 05 Februari 2013

Pagar Nusa Siapkan Aksi-aksi Spektakuler

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kemeriahan peringatan Harlah ke-82 NU yang dipusatkan di Gelora Bung Karno pada hari Ahad, 3 Februari 2008 akan didukung oleh sejumlah atraksi spektakuler yang akan ditampilkan Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa, badan otonom NU yang bergelut di bidang olah kanuragan.

Panitia telah menyiapkan beberapa pertunjukan yang memperagakan kecakapan, kekuatan, bahkan kesaktian para pendekar Pagar Nusa.

Pagar Nusa Siapkan Aksi-aksi Spektakuler (Sumber Gambar : Nu Online)
Pagar Nusa Siapkan Aksi-aksi Spektakuler (Sumber Gambar : Nu Online)

Pagar Nusa Siapkan Aksi-aksi Spektakuler

Antraksi yang ditampilkan antara lain kemampuan untuk memutus rantai besar dan kokoh penghubung gerbong kereta api, pendekar yang bisa melayang di atas tanah, sampai dengan memanjat tembok dengan kemiringan 90 persen.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam pertunjukan ini, organisasi yang memayungi sejumlah perguruan pencak silat yang banyak tumbuh dan berkembang di pesantren itu tidak menampilkan aktraksi yang menampilkan nuansa kekerasan, misalnya tidak mempan dibacok, menaiki tangga dari pedang dan lainnya.

"Ini merupakan pesan khusus dari Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi," kata Sekretaris Panitia Harlah ke-82 NU H Anas Thahir.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain atraksi, ratusan pendekar Pagar Nusa akan menampilkan jurus-jurus silat andalan mereka, baik yang lama maupun pengembangan dari jurus-jurus yang yang telah ada. (mkf)Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 01 Februari 2013

Pelajar NU 3 Kecamatan Purworejo Gelar Hiking Massal

Purworejo,Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Uama (IPPNU) Kecamatan Loano, Bener, dan Kaligesing di Kabupaten Purworejo mengadakan acara Hiking Massal dengan tema "Gerakan Pungut Seribu Sampah" pada Ahad (7/9).

Kegiatan yang diikuti seratusan kader IPNU-IPPNU dari tiga kecamatan tersebut, beberapa klub pecinta alam dan pecinta musik juga bergabung. Kegiatan dimulai sekitar pukul 08.30 di halaman SD Negeri Kembaran. Pemberangkatan dipimpin langsung Komandan CBP Kabupaten Purworejo, Anies Fahmi.

Pelajar NU 3 Kecamatan Purworejo Gelar Hiking Massal (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU 3 Kecamatan Purworejo Gelar Hiking Massal (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU 3 Kecamatan Purworejo Gelar Hiking Massal

Peserta dari berbagai komunitas dioplos dan dibagi ke dalam beberapa kelompok. Sebelumnya panitia sudah membagikan potongan-potongan peta dengan kode khusus kepada setiap peserta. Potongan peta ini harus disatukan dengan peserta lain yang berkode sama sehingga membentuk satu peta utuh. Peserta tampak antusias menyusun peta yang akan memandu perjalanan mereka ini.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sekitar pukul 09.30 rombongan peserta sampai di pos 1 yang bertempat di Desa Sedayu. Di Pos 1 ini setiap peserta wajib mengisi soal jalan yang berkaitan dengan kegiatan pecinta alam. Setelah Pos 1 perjalanan semakin menanjak. Beberapa peserta tampak mulai kelelahan. Apalagi jarak Pos 1 dan Pos 2 yang masuk Desa Ngargosari lumayan jauhm yakni sekitar 4 Km. Di Pos 2 panitia membagikan air mineral dan roti untuk isi ulang tenaga.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pukul 11.30 peserta memasuki Pos 3 yang terletak di Desa Benowo, Kecamatan Bener. Di Pos 3 ini seluruh kelompok yang terpisah bergabung lagi menjadi satu untuk mengikuti seremonial dan pentas seni. Acara dibuka dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, kemudian disusul dengan penampilan yel-yel dan pentas kekompakan dari masing-masing kelompok. Memasuki waktu dzuhur seluruh peserta Shalat Berjamaah terlebih dahulu.

Pukul 13.00 seluruh peserta berangkat bersama-sama menuju Puncak Gunung Kunir yang terletak di Desa Sikunir, Kecamatan Kaligesing. Medan terakhir ini jauh lebih sulit karena melewati jalanan tanah kecil yang sangat curam. Panitia bahkan harus menggunakan tambang untuk mempermudah peserta naik ke puncak. Di Puncak, seluruh peserta diberi waktu beristirahat dan menyantap bekal masing-masing.

Setelah itu dilanjutkan dengan pembekalan dan orasi. Sekitar pukul 15.30 acara resmi ditutup dengan pemberian hadiah untuk kelompok terbaik dan foto-foto bersama di puncak gunung.

Di sela-sela acara, Ketua Panitia Anies Fahmi menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melatih mental dan mengenalkan jiwa mencintai alam pada kader-kader IPNU-IPPNU. "Kita bertujuan agar kader mempunyai mental yang kuat, tangguh dalam berjuang, dan bisa mencintai alam juga sesama. Selain itu kegiatan ini juga untuk mengenalkan salah satu wisata alternatif di Kabupaten Purworejo," terang Fahmi.

Sekitar pukul 16.00 seluruh peserta turun dengan diantar mobil pick up terbuka. Sampah yang berhasil dikumpulkan dibakar bersama. Hiking Massal ini total menempuh jarak 10 Km berjalan kaki dengan melalui 5 desa di 3 Kecamatan. (Muhammad Hidayatullah/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam, Berita, Halaqoh Pimpinan Pusat Muhammadiyah