Minggu, 29 September 2013

Dukung Mendukung dalam Pilgub Dibolehkan hanya Atas Nama Pribadi

Kendal, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dukung mendukung calon gubenur dan wakil gubenur menjelang Pilgub Jateng 2008 yang akan dilaksanakan 22 Juni mendatang tidak akan merusak Khittah NU sepanjang dilakukan secara perorangan atau pribadi, bukan secara organisatoris. Warga NU yang mendukung M Adnan tentu tidak bisa dipersoalkan. Justru kalau M Adnan tidak didukung warga NU itu menjadi pertanyaan.

Demikian disampaikan KH Zuhri Ikhsan saat acara konsolidasi Tim Kemenangan Muhammad Adnan (TKMA) tingkat kabupaten Kendal di rumah makan Salsabil Brangsong, Senin (19/5) lalu.

Dukung Mendukung  dalam Pilgub Dibolehkan hanya Atas Nama Pribadi (Sumber Gambar : Nu Online)
Dukung Mendukung dalam Pilgub Dibolehkan hanya Atas Nama Pribadi (Sumber Gambar : Nu Online)

Dukung Mendukung dalam Pilgub Dibolehkan hanya Atas Nama Pribadi

“Orang NU yang tidak mendukung calon dari NU itu orang bodoh,” tegas kyai asal  Kaliwungu itu seperti dilaporkan oleh kontributor NU online, Fahroji.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu ketua TKMA kabupaten Kendal MH Mustamsikin, M.PdI yang juga wakil ketua PCNU Kendal mengatakan bahwa secara organisasi NU tetap netral. Kalau toh dalam  forum tersebut banyak hadir para ketua MWCNU se-kab. Kendal itu kapasitasnya sebagai pribadi warga NU. “Yang mengundang  bukan NU tetapi TKMA, undangannya juga bukan kepada ketua MWCNU, tetapi kepada perorangannya,” terangnya.

Dalam acara konsolidasi TKMA yang dihadiri oleh pengurus TKMA tingkat kecamatan se-Kab. Kendal itu Mustamsikin banyak menjelaskan kronologi seputar pencalonan Adnan sebagai cawagub Jateng mendampingi Bambang Sadono yang diusung oleh partai Golkar.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya pencalonan Adnan sudah melalui beberapa tahapan pertemuan. Mulai pertemuan Tanfidziyah PCNU se Jateng dalam Mukerwil PWNU di PP Al Itqon Tlogosari Semarang tanggal 14-15 Juli 2006 sampai dengan pertemuan PWNU dan PCNU se-Jateng di 6 eks Karesidenan Juli –Agustus 2007

Dari pertemuan-pertemuan yang jumlahnya tidak kurang dari enam kali pertemuan itu sepakat merekomendasikan H Muhammad Adnan untuk maju sebagai calon wakil Gubenur mendampingi H Bambang Sadono.  Dikatakan pula bahwa  hasil itu merupakan proses panjang yang melibatkan PWNU dan PCNU se-Jateng.

Lebih lanjut Mustamsikin juga menjeleaskan bahwa majunya Adnan berdasarkan surat PWNU Jateng No. PW. II/0589/A/XII/2007 yang isinya memberikan ijin dan rekomendasi persetujuan kepada Drs H Muhammad Adnan, MA selaku ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama jawa Tengah untuk: Pertama, maju dan mencalonkan diri dalam Pemilihan Gubenur Jawa Tengah 2008 sebagai calon wakil Gubenur. Kedua, memenuhi permintaan/menerima lamaran untuk menjadi wakil gubenur dari calon Gubenur H. Bambang Sadono melalui partai Golkar.

Dalam konsolidasi yang juga  dihadiri  Mbah Dim ( KH. Dimyati Rois )  ketua PCNU Kendal Drs HM Ali Hasan, Msi, anggota  DPR RI dari fraksi Golkar Drs H Mujib Rohmat itu farum memutuskan untuk segera melakukan konsolidari sampai ketingkat akar rumput. (fhj)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 24 September 2013

Kesadaran Masyarakat Akan Pendidikan Perlu Terus Didorong

Jember, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Wakil Sekretaris PCNU Jember Moch. Eksan mengaku prihatin dengan rendahnya kesadaran masyarakat untuk menuntaskan pendidikan dasar 9 tahun. Sebab, hal tersebtu berkelit kelindan dengan rendahnya kualitas sumberdaya manusia (SDM) dan daya saing Indonesia di hadapan dunia internasional.

Penyataan tersebut diungkapkan Eksan saat menjadi narasumber seminar yang digelar mahasiswa peserta KKN (Kuliah Kerja Nyata) Posko 90 IAIN Jember di SDN Sumberpandan, Dusun Curah Kebo, Desa Sumberpandaan, Kecamatan Grujugan, Bondowoso, Rabu (24/8).

Kesadaran Masyarakat Akan Pendidikan Perlu Terus Didorong (Sumber Gambar : Nu Online)
Kesadaran Masyarakat Akan Pendidikan Perlu Terus Didorong (Sumber Gambar : Nu Online)

Kesadaran Masyarakat Akan Pendidikan Perlu Terus Didorong

Keprihatinan yang diungkapkan Eskan bukan tanpa alasan. Ia merujuk pada data yang dibeber United Nations Childrens Fund (UNICEF). Di situ disebutkan bahwa pada tahun 2016 lalu, jumlah putus sekolah di Indonesia mencapai 2,5 juta anak.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumlah tersebut terdiri dari anak SD 600 ribu, sementara anak SMP 1,9 juta. Anak-anak yang putus sekolah, disebabkan karena kekurangan biaya, bekerja membantu orang tua, melanjutkan pendidikan ke pesantren dan/atau keterampilan, dan lain sebagainya. Padahal, pemerintah telah menetapkan wajar (wajib belajar) 9 tahun gratis.

"Kondisi tersebut membuktikan bahwa semangat belajar anak rendah, dan kesadaran pentingnya pendidikan bagi masa depan dari orang tua juga sama-sama rendah. Karena itu, minat dan kesadaran masyarakat akan Wajar 9 tahun, perlu terus didorong," lanjutnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menambahkan, Islam menaruh perhatian yang sangat besar terhadap betapa pentingnya pendidikan bagi manusia. Terbukti, begitu banyak rekomendasi dan dorongan agar manusia terus mencari ilmu.

"Tanpa ilmu, seorang mustahil menggapai kesuksesan. Sebab, dunia butuh ilmu, akhirat membutuhkan ilmu, dan kedua-keduanya juga membutuhkan ilmu," ucapnya.

Dikatakannya, ilmu adalah satu-satunya cara untuk merubah nasib dan meningkatkan derajat sosial ekonomi bangsa. Allah bahkan menggaransi bahwa kaum yang beriman dan berilmu, derajatnya akan dinaikan.

"Pengertian derajat sangat luas, ya derajat kemuliaan, derajat ekonomi, derajat sosial dan sebagainya," lanjutnya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 22 September 2013

LPBI NU Bantu Korban Banjir di Aceh Tenggara

Aceh Tenggara, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Banjir yang terjadi di Aceh Tenggara menyebabkan kerusakan parah di sejumlah wilayah. Jalan Nasional Aceh Tenggara (Agara) -Gayo Lues (Galus) putus sehingga transportasi darat antarkabupaten lumpuh, ratusan rumah tertimbun lumpur, lahan perkebunan dan perikanan pun rusak.

LPBI NU Bantu Korban Banjir di Aceh Tenggara (Sumber Gambar : Nu Online)
LPBI NU Bantu Korban Banjir di Aceh Tenggara (Sumber Gambar : Nu Online)

LPBI NU Bantu Korban Banjir di Aceh Tenggara

Menurut Wakil Bupati Aceh Tenggara, Ali Basrah Pasaribu, Banjir yang terjadi di Aceh Tenggara pada 24 Oktober 2015 menyebabkan lima rumah hanyut, 10 lainnya rusak parah, dan 102 rumah terendam lumpur. Selain itu, Jalan Nasional Agara - Galus di Desa Balai Lutu, Kecamatan Ketambe, sepanjang 100 meter juga putus akibat banjir ini. Memang tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian akibat banjir bandang ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara telah mendirikan sejumlah tenda pengungsian. Selain dapur umum, berbagai bantuan berupa mi instan, air mineral dan lainnya pun sudah mengalir kepada para masyarakat terdampak banjir. Namun jumlah bantuan yang ada belum mampu mencukupi kebutuhan masyarakat yang terdampak banjir bandang.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menyikapi hal tersebut, ? Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU), Senin (2/11) memberikan bantuan untuk masyarakat terdampak banjir di Aceh Tenggara berupa paket sembako dan selimut kepada 125 KK di 3 (tiga) Kecamatan yaitu: Bukit Kusam, Ketambe dan Babussalam.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pemberian bantuan tersebut dilaksanakan berdasarkan assessment (kajian awal) yang dilakukan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Aceh Tenggara, yang menyebutkan bahwa saat ini masyarakat terdampak banjir di Aceh Tenggara sedang membutuhkan paket sembako, makanan, dan selimut.

Menyambut bantuan dari PP LPBI NU, Ketua PCNU Aceh Tenggara, Tengku Muhajirin, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan, bantuan dari PP LPBI NU ini sangat diperlukan dan sangat membantu masyarakat yang terdampak banjir.?

Ketua PP LPBI NU, M Ali Yusuf mengatakan, bahwa bantuan yang diberikan untuk masyarakat terdampak bencana banjir di Aceh Tenggara setelah dilakukan assessment sebelumnya. Menurut Ali, kejadian banjir di Aceh Tenggara bukan hal baru, sejak tahun 1938, Aceh Tenggara sudah dilanda banjir dan longsor. Hal ini menunjukkan bahwa Aceh Tenggara merupakan daerah yang sangat rawan banjir dan longsor.?

“Oleh karena itu, ? LPBI NU berharap dan mengajak pemerintah, masyarakat, dan seluruh pihak di Aceh Tenggara untuk segera merumuskan solusi untuk mengatasi ancaman bencana banjir dan longsor,” jelasnya. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 20 September 2013

Pelajar NU Ngusikan Bahas Bahaya HIV dan Narkoba

Jombang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan anak cabang IPNU dan IPPNU Ngusikan, Jombang mendiskusikan sebuah buku perihal HIV dan narkoba di kantor MWCNU Ngusikan, Jombang, Rabu (9/4) siang. Diskusi ini digelar untuk memfasilitasi pelajar NU untuk mengetahui lebih detail terkait HIV dan narkoba.

Diskusi ini, kata seorang pengurus IPNU Ngusikan Yusuf Rendy Habibi, rutin digelar empat kali dalam sebulan. “Selain HIV dan bahaya narkoba, kemarin kita juga mendiskusikan buku ‘Ujian Nasional’, ‘Sekolahku Bukan Sekolah’, ‘Leadership Secrets of Gus Dur-Gus Miek’,” tambah Yusuf.

Pelajar NU Ngusikan Bahas Bahaya HIV dan Narkoba (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Ngusikan Bahas Bahaya HIV dan Narkoba (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Ngusikan Bahas Bahaya HIV dan Narkoba

Peserta diskusi Endah Suarmiyah mengatakan bahwa masa remaja merupakan fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan dalam fase ini akan membentuk perkembangan seseorang di masa dewasa.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Karena itu, bila masa anak-anak dan remaja rusak oleh narkoba, maka suram bahkan hancurlah masa depannya,” tutur Endah, siswi MAN Keboan.

Pada masa remaja, menurut Endah, justru keinginan untuk mencoba narkoba dan pergaulan bebas, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga menjerumuskan masa depan mereka ke dalam kehancuran.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Bangsa ini akan kehilangan banyak remaja akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. “Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa,” pungkas Endah usai diskusi.” (Anwar Muhammad/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ubudiyah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 17 September 2013

Jadi Primadona, BUMDes Harus Mampu Kembangkan Ekonomi Desa

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di luar perkiraan, pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dicanangkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah jauh melebihi target. BUMDes yang telah terbentuk sebanyak 12.115 BUMDes, dari target yang ditetapkan sebanyak 5.000 BUMDes.

Jadi Primadona, BUMDes Harus Mampu Kembangkan Ekonomi Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Jadi Primadona, BUMDes Harus Mampu Kembangkan Ekonomi Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Jadi Primadona, BUMDes Harus Mampu Kembangkan Ekonomi Desa

Meski demikian, Menteri Desa PDTT, Marwan Jafar mengakui, jumlah BUMDes harus diiringi dengan kualitas dan pengaruhnya terhadap perkembangan ekonomi desa. Untuk itu, Menteri Marwan kini fokus melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas BUMDes.

"Sekarang upaya kita, adalah memastikan bahwa BUMDes yang ada bisa hidup mapan. Agar, BUMDes memiliki dimensi keberlanjutan dalam jangka panjang," kata Marwan, di Jakarta, Rabu (15/6), dalam siaran pers yang diterima Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menteri Marwan mengatakan, BUMDes adalah salah satu pilar demokrasi ekonomi, yang akan berkontribusi mendistribusikan usaha kecil di desa. Ia berharap, pengembangan BUMDes selanjutnya tidak hanya didorong oleh bantuan dari pemerintah. Namun juga bisa mandiri dan bekerja sama dengan lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Bantuan dari pemerintah yan digunakan untuk pengembangan BUMDes bentuknya hanya stimulan. Selebihnya, desa harus bisa mandiri dan kreatif," ujarnya.

Di sisi lain, Jaenal Effendi, Pakar Ekonomi IPB mengakui, dana desa dan BUMDes saat ini telah menjadi primadona ekonomi perdesaan. Menurutnya, BUMDes sebagai perusahaan yang menaungi berbagai aktivitas ekonomi di desa, tidak hanya akan memberikan efek pada perkembangan ekonomi desa, namun juga berpengaruh pada perkembangan ekonomi nasional. "BUMDes dan dana desa sekarang ini memang sudah menjadi ikon," paparnya.

Jaelani mengatakan, tujuan berdirinya BUMDes adalah untuk menggerakkan ekonomi dengan baik. Bahkan jika BUMDes dikelola dengan maksimal, akan memberikan sumbangsih besar dalam menurunkan ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur dengan gini ratio.

"BUMDes golnya agar bisa menggerakkan ekonomi dengan baik. Semua produk unggulan desa dapat diberdayakan melalui ini. Jika maksimal, gini ratio akan bisa teratasi mendekati garis diagonal," ujarnya. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 16 September 2013

HIPSI DIY Luncurkan Kurikulum Wirausaha Santri

Sleman, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Upaya Pengurus Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) DIY untuk menyiapkan santri yang mandiri terus dilakukan. Untuk memberikan bekal pengetahuan kecakapan hidup, Senin (29/6) HIPSI DIY meluncurkan Kurikulum Kewirausahaan yang ditujukan bagi para santri di pondok pesantren. Launching Kurikulum Wirausaha Santri ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Ar-Risalah Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

HIPSI DIY Luncurkan Kurikulum Wirausaha Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
HIPSI DIY Luncurkan Kurikulum Wirausaha Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

HIPSI DIY Luncurkan Kurikulum Wirausaha Santri

Hadir dalam acara launching ini, pengusaha nasional Sandiaga Salahudin Uno, Ketua HIPSI DIY Bukhori Zahrowi, Ketua HIPSI Sleman Muh Fathoni, Ketua HIPSI Magelang Mr Hani, Komunitas Tangan Diatas (TDA), dan para mahasiswa dan santri dari beberapa pesantren di Yogyakarta. ”Kurikulum ini akan menjadi salah satu pedoman bagi pesantren dalam memberikan materi kewirausahaan bagi para santri,” ujar Bukhori Zahrowi disela-sela acara yang merupakan rangkaian Safari Ramadhan HIPSI DIY ini.?

Bukhori mengungkapkan, sampai saat ini masih banyak pesantren yang belum memberikan pengetahuan kewirausahaan yang cukup. Akibatnya, tidak sedikit santri yang lulus dari pesantren namun tidak siap mandiri menjalani kehidupan di masyarakat. ”Kalau pendidikan agama tidak diragukan lagi. Tapi bekal kewirausahaan masih banyak yang begitu dilepas di masyarakat belum bisa mandiri secara ekonomi,” ujarnya.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk itu, dia berharap dengan adanya kurikulum ini, diharapkan para pengasuh pesantren bisa memberikan pengetahuan kewirausahaaan yang cukup bagi santri. Bahkan, sebagai bentuk kerjasama, HIPSI DIY juga akan memberikan kesempatan bagi santri yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di tempat usaha yang dimiliki anggota HIPSI. ”Kita juga siapkan para pengusaha yang siap untuk menjadi tempat magang dan praktik usaha. Itu bisa dijalani secara bersama-sama,” terangnya.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dijelaskannya, kurikulum wirausaha santri ini ada tiga tingkatan. Yakni tingkat dasar, menengah dan lanjut. ”Masing-masing level berbeda-beda materi dan staf pengajarnya. Jadi nanti menyesuaikan dengan jenis tingkatannya,” terangnya sambil menjelaskan bagi santri yang berminat bisa mendaftar lewat HIPSI DIY.?

Sandiaga Uno mengapresiasi dengan dibuatnya kurikulum wirausaha bagi santri ini. Sebab, dengan begitu pendidikan kewirausahaan bagi santri akan lebih terarah dan terprogram dengan baik. ”Ini baik sekali. Bahkan ini harus dikembangkan di daerah lain juga. Kalau perlu nanti kita bareng-bareng kawal program ini,” ujar pria yang juga menjadi Pembina HIPSI ini. ?

Dia mengaku sepakat dengan pemberian wawasan kewirausahaan bagi para santri. Sebab, sebagai orang yang nantinya akan diterjunkan di masyarakat, para santri harus bisa mandiri dan tidak tergantung dengan orang lain. ”Bahkan, saya sangat berharap nanti ada santri yang menjadi pengusaha nasional bahkan internasional menggantikan saya,” harap mantan Ketua BP HIPMI ini.?

Sedang Pengasuh Pondok Pesantren Ar Risalah KH Wildan mengaku gembira dengan adanya kurikulum kewirausahaan bagi para santri. Bahkan, pihaknya siap mengaplikasikan kurikulum ini dan menjadi mata pelajaran wajib bagi para santri. ”Selama ini pesantren kita sebenarnya juga sudah menerapkan pengetahuan kewirausahaan untuk para santri. Hanya selama ini masih sebatas pengetahuan dan pengalaman kita. Dengan adanya kurikulum ini semoga bisa semakin menambah wawasan bagi para santri disini,” harapnya. (Syukron/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren, Quote, Sejarah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 04 September 2013

Tragedi Charlie Hebdo, Ini 3 Pernyataan Sikap PCINU Belanda

Belanda, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Terkait tragedi penyerangan di kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris, Perancis, Rabu (7/1) lalu, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda lewat Ketua Tanfidziyah, Fachrizal Afandi menyatakan tiga sikap sebagai bentuk keprihatinan kemanusiaan.

“Mengutuk tindakan, pelaku, dan simpatisan penembakan brutal di kantor Charlie Hebdo sebagai bagian dari teror yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam,” ujar Fachrizal melalui rilis pers yang diterima Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahad, (11/1).

Tragedi Charlie Hebdo, Ini 3 Pernyataan Sikap PCINU Belanda (Sumber Gambar : Nu Online)
Tragedi Charlie Hebdo, Ini 3 Pernyataan Sikap PCINU Belanda (Sumber Gambar : Nu Online)

Tragedi Charlie Hebdo, Ini 3 Pernyataan Sikap PCINU Belanda

Kemudian, lanjutnya, kami turut berduka cita atas korban penembakan brutal di Charlie Hebdo dan mendukung pemerintah Perancis untuk mengusut kasus ini, menangkap, dan menghukum para pelakunya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selanjutnya, tambah Fachrizal, menghimbau semua pihak untuk menjunjung tinggi kerjasama dalam kerangka nilai-nilai kemanusiaan universal. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Hal ini untuk menghadapi dan menanggulangi merebaknya sikap intoleran, kekerasan, serta ketidak-respek-an (tidak saling menghormati),” pungkasnya. 

Seperti diketahui, dalam insiden yang terjadi di kantor majalah kontroversial di Perancis ini, pelaku teror telah menewaskan 12 orang, 10 jurnalis dan 2 polisi. Korban tewas salah satunya pemimpin redaksi Stephane Charbonnier. Kecaman atas nama kemanusiaan dari tindakan teror ini datang dari berbagai lapisan masyarakat termasuk kelompok-kelompok muslim di Perancis dan Eropa. (Red: Fathoni)

 

Foto: cnnindonesia.com





Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan Pimpinan Pusat Muhammadiyah