Senin, 27 Januari 2014

Muslimat NU Merauke Dilantik

Merauke, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sabtu malam (21/4) kemarin, Hotel Itese Merauke dibanjiri para undangan dalam acara Peringatan Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU dan sekaligus Pelantikan Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Merauke periode 2010-2015.

Pimpinan Wilayah Muslimat NU Papua dan Papua Barat Ibu Rahmatan secara resmi melantik Pengurus Muslimat NU Cab Merauke malam itu.

Muslimat NU Merauke Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Merauke Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Merauke Dilantik

Hadir dalam acara tersebut Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan Rakyat R. Gatot Marsigit dan Sekretaris Daerah Daniel Pauta, Danlantamal XI, Wakil Ketua DPRD Merauke, Komandan Korem, Ketua MUI, Kementerian Agama Kab. Merauke, para pengurus NU dan organisasi Islam lainnya, Ketua GOW, Pembedayaan Perempuan dan Majelis ta’lim se-kota Merauke.

Momen tersebut sungguh sangat penting karen bertepatan dengan hari Kartini. Acara pelantikan dan Harlah tersebut mengambil  tema “Mari Tingkatkan Kesalehan Sosial Menuju Kemandirian Muslimat NU”.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Muslimat NU sudah berjalan 3 periode di Kabupaten Merauke ini dinilai cukup membantu program-program pemerintah dari bergai bidang, khususnya bidang Pendidikan dan Kesejahteraan,” demikian disampaikan Ibu Rahmatan di sela pelantikan.

Di bidang pendidikan, Muslimat NU telah membangun 4 PAUD dan 1 TK dan di bidang Kesejahteraan Muslimat setempat juga telah banyak membantu kaum dhuafa dan anak yatim. Sementara di bidang Kesehatan hampir setiap momen penting Muslimat NU mengadakan Khitanan Massal.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Syamsuddin

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah, Makam, Ulama Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 21 Januari 2014

PMII Sulsel Minta Pemerintah Serius Tangani Kedaulatan Energi

Makassar, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Puluhan mahasiswa di Makassar menyoroti kedaulatan energi, khususnya sektor Minyak dan Gas (Migas) yang dinilai sangat vital di Indonesia. Mereka berharap pemerintah dapat memberikan perhatian dalam menangani hal tersebut.

Hal itu mengemuka dalam dialog publik diselenggarakan oleh PMII Sulsel bekerja sama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulsel yang dihelat di Warkop Cappo, Jalan Sultan Alauddin Makasar (24/11/2014).

PMII Sulsel Minta Pemerintah Serius Tangani Kedaulatan Energi (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Sulsel Minta Pemerintah Serius Tangani Kedaulatan Energi (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Sulsel Minta Pemerintah Serius Tangani Kedaulatan Energi

Diskusi dengan tema "Problem Kedaulatan Migas: Konstitusi, Pasar Bebas dan Mifia Migas" ini  juga dihadiri mahasiswa lintas kampus, lintas organisasi, HMI, GMNI dan eksponen mahasiswa lainnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pemateri diskusi, Khaeruddin Elu menilai kebijakan-kebjijakan mengenai minyak yang diterapkan di Indonesia dipengaruhi oleh Petral yang dihubungkan dengan praktik mafia minyak dan gas di Indonesia.

"Untuk itu, janji Jokowi mengenai pembuburan Petral perlu dikawal realisasinya," kata mantan pengurus PB PMII ini.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tambahnya, pemerintahan harus cepat-cepat membenahi tata kelola migas nasional, agar mampu meningkatkan cadangan migas, dan keberlangsungan masyarakat Indonesia di masa-masa mendatang.

Pembicara lainya, Anwar Lasappa berpendapat UUD pasal 33, mengenai kekayaan dikuasai negara sering ditafsirkan berbeda. Menurutnya, penguasaan hanya dimaknai sekadar mengatur atau mengawasi, sehingga tidak ada kekuatan memiliki.

"Membangun kemandirian itu harus mempertegas kedaulatan negara terlebih dahulu", ujar Direktur Kajian Energi dan Lingkungan Hidup ini.

Pengamat Politik, Firdaus Muhammad menyarankan agar gerakan mahasiswa Makassar yang sering dianggap anarkis perlu dimodifikasi, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diangkat secara utuh oleh media. (Ahmad Arfah/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Humor Islam, Khutbah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PBNU: Kinerja KPK Pakai “Mikroskop”

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menyindir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kinerjanya menggunakan “mikroskop”. Karena, menurutnya, hanya kasus-kasus korupsi bersifat kecil yang hanya ditangani lembaga tersebut, sementara kasus korupsi besar hampir tak tersentuh hukum.

“Jadi, ibaratnya, kalau pakai mikroskop, gajah yang besar itu nggak kelihatan. Nah, yang kelihatan itu hanya kutu-kutu yang ada di tubuh gajah itu,” kata Hasyim di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (19/6). Ia mengatakan hal itu kepada wartawan usai diperiksa KPK terkait pengakuannya yang juga turut menerima dana non-budgetter Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP).

Sebelumnya, Hasyim yang juga mantan calon wakil presiden pada Pilpres 2004 lalu, mengaku mendapat amplop yang berisi uang sebesar Rp 10 juta dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri.

PBNU: Kinerja KPK Pakai “Mikroskop” (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU: Kinerja KPK Pakai “Mikroskop” (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU: Kinerja KPK Pakai “Mikroskop”

Menurut Hasyim, pemeriksaan oleh KPK terhadap dirinya terkait dana yang dinilai hasil korupsi tersebut merupakan bukti bahwa upaya pemberantasan korupsi di negeri ini hanya berlaku bagi kasus-kasus yang kecil. Sedangkan, kasus-kasus korupsi berikut para koruptornya yang telah merugikan negara triliunan rupiah masih bebas berkeliaran.

Kepada wartawan, ia mengaku heran atas pemeriksaan dirinya oleh KPK. Padahal, katanya, uang yang diterimanya merupakan uang halal dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan dana non-budgetter DKP yang dipermasalahkan tersebut.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timar, itu, menyebut keberadaan KPK sebagai “bagian dari kekuasaan, bukan bagian dari penegakan hukum dan keadilan.”. Deretan para koruptor yang telah ditangkap dan koruptor yang masih bebas berkeliaran, menunjukkan bahwa KPK tak bersungguh-sungguh memberantas penyakit bangsa tersebut.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jika hal itu terus dilakukan, tambahnya, bukan tidak mungkin upaya pemberantasan korupsi akan berjalan di tempat dan tak ada perubahan berarti bagi cita-cita mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Selain itu, pemberantasan korupsi yang masih terkesan tebang pilih, pasti akan akan menimbulkan dendam di kemudian hari saat berganti rejim.

Karena itu, katanya, jika pemerintah memiliki niat yang sungguh-sungguh, maka harus ada perumusan kembali secara utuh dan menyeluruh terhadap upaya pemberantasan korupsi. Ia menilai, pemberantasan korupsi yang dilakukan saat ini telah melenceng dari gagasan idealnya, sebagaimana pernah dicanangkan NU dan Muhammadiyah.

Pemberantasan korupsi, jelas mantan Ketua Pengurus Wilayah NU Jatim itu, harus melalui syarat dan tahap-tahap tertentu, tidak seperti sekarang yang terkesan sporadis atau tidak sistematis.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Tahapannya, peningkatan gaji pegawai negeri, penataan dan pendisipilan birokrasi, pembenahan perangkat hukum, konsensus nasional, dan harus dipimpin langsung oleh Presiden. Nah, setelah semua itu terpenuhi, barulah dilakukan pemberantasan kuropsi secara menyeluruh dan represif,” terang Hasyim. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Tokoh, Humor Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 06 Januari 2014

Aktivis Muda Lintas Organisasi Turun Jalan Kecam Israel

Bojonegoro, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ratusan mahasiswa dan pemuda di Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar aksi solidaritas untuk Palestina. Mereka mengutuk aksi brutal Israel yang membombardir Jalur Gaza dan mengakibatkan ratusan warga sipil Palestina meninggal dunia.

Aktivis Muda Lintas Organisasi Turun Jalan Kecam Israel (Sumber Gambar : Nu Online)
Aktivis Muda Lintas Organisasi Turun Jalan Kecam Israel (Sumber Gambar : Nu Online)

Aktivis Muda Lintas Organisasi Turun Jalan Kecam Israel

Mereka yang aksi turun jalan di antaranya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan Orang Indonesia (OI).

Aksi tersebut difokuskan di bunderan Sumbang dan alun-alun Bojonegoro, Ahad (13/07) sore. Para aktivis itu memulai aksi solidaritas pukul 15.00 WIB di bundaran Adipura, Bojonegoro, dengan membagi-bagikan bunga dan selebaran kepada pengguna jalan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Kita mengecam yang dilakukan Israel," teriak koordinator aksi, Muhammad Muhajirin.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Aksi berlanjut di alun-alun Bojonegoro untuk menggelar shalat ghaib dan doa bersama serta penandatanganan dukungan ke Palestina. Dengan membawa Poster "Save Palestine" dan "Pray fot Gaza", ratusan pemuda ini berteriak dan mengutuk tindakan Israel.

"Kita juga membagikan bunga dan wacana sebagai simbol kepedulian. Serta penandatanganan pengecaman serangan Israel ke Palestina," terangnya.

Sementara itu puluhan petugas kepolisian terlihat mengatur jalur lintas sekitar lokasi agar tidak macet. Selain aksi, mereka juga menggelar aksi tandatangan di atas kain putih, sebagai dukungan ke warga sipil Palestina. (M. Yazid/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Nahdlatul Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 01 Januari 2014

Tak Terlibat ISIS, Ini Pernyataan Lengkap Pertemuan Alumni Suriah IV

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sejumlah alumni perguruan tinggi dan ma’had di Suriah yang berasal dari Indonesia mengadakan pertemuan di Jakarta, Sabtu-Ahad (28-29/3). Mereka memastikan tidak ada alumni yang terlibat dalam kelompok teroris ISIS yang berpusat di Suriah dan Irak.

Pertemuan juga dihadiri sejumlah warga dan pengajar asal Suriah. Berikut ini bunyi lengkap rekomendasi pertemuan alumni tersebut:

--

Tak Terlibat ISIS, Ini Pernyataan Lengkap Pertemuan Alumni Suriah IV (Sumber Gambar : Nu Online)
Tak Terlibat ISIS, Ini Pernyataan Lengkap Pertemuan Alumni Suriah IV (Sumber Gambar : Nu Online)

Tak Terlibat ISIS, Ini Pernyataan Lengkap Pertemuan Alumni Suriah IV

Pada acara pertemuan dan silaturahim nasional yang ke-4, dilaksanakan di Villa SM. Cisarua Bogor tanggal 28-29 Maret 2015, kami perhimpunan alumni pelajar Indonesia di Suriah (al-Syami) menyatakan:

Mengecam setiap tindakan yang dilakukan pihak-pihak yang berkonflik, yang menciderai nilai-nilai agama dan kemanusian. Perhimpunan alumni pelajar Indonesia di Suriah tidak pernah bergabung, mendukung atau berafiliasi dengan kelompok-kelompok teroris dan separatis apa pun di Suriah. Pertemuan dan silaturahim juga mengeluarkan rekomendasi sebagai berikut:

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mendorong pemerintah Indonesia, dalam hal ini presiden melalui kementerian luar negeri, untuk berperan aktif dalam proses perdamaian di Suriah. Mendukung sepenuhnya sikap pemerintah Indonesia agar terus bersikap netral dalam menyikapi konflik di Suriah dan selalu mengedapankan human security. Aktivitas Indonesia dalam mendukung terwujudnya perdamaian di Suriah hendaknya dilandasi dengan keyakinan bahwa dialog dan pemilu serta solusi politik merupakan cara terbaik dalam penyelesaian konflik, bukan solusi militer. Memohon pemerintah Indonesia untuk turut serta dalam membantu penanganan korban konflik dalam bentuk misi-misi kemanusian. Mendukung organisasi dan lembaga kemanusian dan perdamaian, baik lokal maupun internasional, sebagai second track diplomacy, untuk terus mengusahakan masuknya bantuan-bantuan kemanusian yang strategis, agar tidak terjadi konflik yang terus berkepanjangan. Meminta pers media agar tidak mengaitkan peristiwa dan aktor pertikaian dan teror di Suriah dan Timur Tengah secara umum dengan aliran atau agama Islam. ?

Red: A. Khoirul Anam

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Budaya, Habib Pimpinan Pusat Muhammadiyah