Jumat, 30 Mei 2014

Hadapi Tantangan, Idealisme Pelajar NU Harus Kuat

Kudus, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Di tengah kondisi yang penuh tantangan dan godaan, pelajar Nahdlatul Ulama harus memiliki jiwa idealisme yang kuat dan menjunjung nilai-nilai kebaikan. Pelajar NU harus mampu memfilter berbagai hal yang mengganggu aktivitas belajar dan bermasyarakat.

Hadapi Tantangan, Idealisme Pelajar NU Harus Kuat (Sumber Gambar : Nu Online)
Hadapi Tantangan, Idealisme Pelajar NU Harus Kuat (Sumber Gambar : Nu Online)

Hadapi Tantangan, Idealisme Pelajar NU Harus Kuat

Demikian disampaian Sekretaris Lembaga Talif wan Nashr Nahdlatul Ulama (LTNNU)? Kudus, Jawa Tengah, Sholeh Syakur, saat menjadi narasumber dalam acara Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) MANU Muallimat Kudus, Jumat (5/9).

Syakur menyatakan, pelajar merupakan calon pemimpin masa depan yang memipunyai peran dan tanggung jawab besar dalam kehidupan masyarakat. Karenanya perlu mendapat bekal dasar kepemimpinan yang mapan dan semangat idelaisme yang kokoh.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dengan begitu, ketika menjadi seorang pemimpin pada waktunya nanti tidak mudah terkena badai dan mampu mengembannya secara baik," ujarnya di hadapan puluhan peserta yang sebagian siswi dan pengurus OSIS/IPPNU MANU Muallimat Kudus.

Mantan aktivis IPNU Kudus ini menambahkan,? seseorang bisa dikatakan sukses kepemimpinannya manakala mampu mengenali dan memimpin dirinya sendiri dengan baik? terlebih dahulu. Di samping mampu mengenali diri, kata Syakur, pemimpin dituntut memahami fungsi prilaku terkait penyelesaian masalah dan fungsi situasional dalam? memahami struktural.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Yang tidak kalah pentingnya, pelajar? NU memahami gaya kepemimpinan dan tujuan yang akan dicapai sehngga akan diraih keberhasilan. Seperti melalui organisasi? IPPNU misalnya, sangat penting diikuti sebagai bagian pembelajaran untuk memimpin suatu kelompok," imbuh Syakur. (Qomarul Adib/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah News Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 29 Mei 2014

Haji yang Mabrur Harus Miliki Kepedulian Sosial

Pringsewu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang ditegaskan Rasulullah SAW melalui Haditsnya. Sedangkan haji mabrur merupakan predikat yang selalu diidam-idamkan oleh setiap pelaku rukun Islam kelima ini. Sebab, Allah SWT telah menjanjikan surga baginya.

Haji yang Mabrur Harus Miliki Kepedulian Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)
Haji yang Mabrur Harus Miliki Kepedulian Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)

Haji yang Mabrur Harus Miliki Kepedulian Sosial

Demikian dikatakan KH Agus Kholiq saat menjelaskan hikmah ibadah haji di depan jamaah Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi) yang rutin dilaksanakan di Gedung NU Pringsewu, Ahad (3/9).

Kiai berkacamata yang pernah menjadi Ketua Tanfidziyyah MWCNU Gadingrejo ini menegaskan, haji mabrur bisa terlihat dari sikap seseorang setelah pulang dari berhaji. Salah satunya adalah memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama.

"Haji yang mabrur memiliki kepedulian sosial. Haji yang mabrur harus peka terhadap lingkungan. Haji yang mabrur tidak akan membiarkan tetangganya kelaparan sementara ia bisa tidur dalam keadaan kenyang," tegasnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Contoh kepedulian terhadap sesama ini diceritakannya melalui sebuah kisah dimana ada seseorang dengan ? ikhlas memberikan biaya haji yang telah dikumpulkannya sedikit demi sedikit kepada tetangga yang membutuhkannya sehingga ia urung berangkat haji.

"Barangkali inilah hajiku," kata orang tersebut. Dengan keikhlasannya ini, akhirnya Allah menjadikan seluruh jamaah yang melaksanakan haji pada waktu itu menjadi haji yang mabrur.

"Kisah ini menggambarkan kepada kita bahwa mampu memberi tatkala kita sedang membutuhkan merupakan ibadah yang sangat sulit dilakukan," tegasnya.

Selain memiliki kepedulian sosial lanjutnya, orang yang mendapatkan haji mabrur bisa terlihat dari tingkah lakunya setelah berhaji.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Haji yang mabrur akan memiliki kerendahan hati dan dapat membawa diri ditengah pergaulan dengan orang lain," terangnya.

Semua sikap ini, menurutnya, diawali dari bersihnya niat awal dalam menjalankan ibadah haji.?

"Hajikan diri kita karena Allah SWT. Jangan sampai terbersit dalam niat kita melaksanakan haji agar bisa dipanggil Pak Haji," ingatnya.

Pada kesempatan tersebut ia juga menjelaskan beberapa hikmah lainnya dari ibadah haji di antaranya seperti dapat menghapus dosa di masa lalu, menghilangkan kefakiran dan menjawab panggila Allah SWT. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Aswaja, Tegal Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 24 Mei 2014

Siswa Madrasah Raih Emas Beladiri Muaythai Nasional

Probolinggo, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Anak desa bukanlah ukuran untuk tidak sukses. Setiap orang bisa meraih cita-citanya, karena yang menentukan adalah semangat juang ketika belajar dan menekuni keahlian yang dimilikinya.

Siswa Madrasah Raih Emas Beladiri Muaythai Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Siswa Madrasah Raih Emas Beladiri Muaythai Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Siswa Madrasah Raih Emas Beladiri Muaythai Nasional

Begitulah kira-kira gambaran untuk Mustakim, salah seorang alumnus Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahul Ulum binaan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Kabupaten Probolinggo di Desa Tunggak Cerme, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Dalam turnamen Liga Nasional Muaythai Wakil Presiden (Wapres) Cup Seri ke-5 di GOR Gotong Royong Subang, Jawa Barat, Jumat (8/4) lalu, Mustakim telah berhasil merebut medali emas nomor tarung 43 kilogram.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Anak ini tidak hanya mengharumkan MTs Miftahul Ulum tempat dirinya belajar dulu, namun juga daerahnya Kabupaten Probolinggo dan Provinsi Jawa Timur,” kata Ketua Yayasan Miftahul Ulum Nurul Hasan M. Mushlih, Ahad (10/4).

Menurut Mushlih, saat menempuh pendidikan di MTs Miftahul Ulum, Mustakim telah tampak semangat ketika mempelajari ilmu Beladiri Muaythai dari guru olahraganya, Deby A. Gany. ?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Mustakim tekun berlatih hampir setiap sore, hari-harinya selalu diisi dengan kegiatan latihan fisik dan mental. Semua itu ia lalui dengan baik walaupun sangat berat baginya,” jelasnya. Selain berlatih, dirinya juga meminta Mustakim untuk melatih adik-adik kelasnya yang saat ini masih belajar di madrasah tersebut bersama sang guru Deby A. Gany.

Atlet asal Desa Tunggak Cerme Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo ini, adalah peraih medali emas pertama dari Kontingen Jawa Timur. Secara spontan alumnus madrasah di Jawa Timur ini langsung melakukan sujud syukur setelah dinobatkan sebagai juara dan meraih medali emas setelah menaklukkan Aziz, perwakilan dari kontingen tuan rumah Jawa Barat.

“Meskipun berasal dari desa yang terpencil, namun berkat semangat yang tinggi dan gigih berlatih demi meraih prestasi dan mewujudkan mimpi-mimpinya, Mustakim bisa meraih prestasi di tingkat nasional,” ungkapnya.

M. Mushlih menegaskan bahwa Mustakim merupakan satu dari 11 atlet kontingen Jawa Timur yang berangkat ke Subang, Jawa Barat. Pada awal pertandingan, ia bermain tenang sehingga mampu mendominasi pertandingan. Pukulan dan tendangan yang dilakukan selalu membuahkan poin. Saat ronde ke 3, lawan Mustakim menyerah dan memilih tidak melanjutkan pertandingan.

“Prestasi yang diraih saat ini tidak hanya sampai di sini. Masih ada even-even lain yang lebih besar diantaranya PON 2016 yang akan digelar di Jawa Barat juga serta beberapa kejuaraan bergengsi di kancah Internasional,” terangnya.

Atas prestasi ini, Mushlih mengharapkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memberikan dukungan kepada Mustakim yang saat ini masih tercatat sebagai siswa kelas XI, di salah satu Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten Probolinggo. (Syamsul Akbar/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Internasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 23 Mei 2014

Tangani Penyakit TB, LKNU Gandeng Pelbagai Pihak

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Tidak semua orang menyadari penyakit menular Tuberkolosis (TB) masih mengancam Indonesia. Bahkan banyak yang mengira bahwa penyakit yang dulunya bernama TBC ini sudah tidak ada lagi di Indonesia. Untuk itu Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) bersama sejumlah pihak terus mengupayakan pemberantasan TB.

Demikian disampaikan Ketua LKNU pada pengantar diskusi bersama media di Lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (8/3).

Tangani Penyakit TB, LKNU Gandeng Pelbagai Pihak (Sumber Gambar : Nu Online)
Tangani Penyakit TB, LKNU Gandeng Pelbagai Pihak (Sumber Gambar : Nu Online)

Tangani Penyakit TB, LKNU Gandeng Pelbagai Pihak

Dalam rangka mengentaskan penyakit TB ini, LKNU berkolaborasi dengan Forum Stop TB Partnership Indonesia (FSTPI) dan Johnson & Johnson Indonesia.

Ia berharap agar masyarakat lebih meningkatkan kesadarannya terhadap penyakit Tuberkolosis ini. Menurutnya, apa yang dianggap oleh masyarakat itu tidak sesuai dengan kenyatannya. Indonesia justru menempati kasus TB nomor dua di dunia.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia berharap, lewat acara diskusi pada temu pers siang hari ini bisa menjadi sarana  untuk menyebarluaskan kepedulian masyarakat terhadap penyakit yang satu ini.

Narasumber diskusi ini adalah Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Vice President GFO, OTC, Johnson & Johnsos Asia Pasific Lakish Hatalkar, dan Ketua Forum Shop TB Partnership Indonesia (FSTPI) Arifin Panigoro. (Husni Sahal/Alhafiz K)Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 14 Mei 2014

LPBHNU NTB Agendakan Seminar Agraria Pertama

Mataram, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum ? Nahdlatul Ulama (LPBHNU) akan menggelar seminar agraria di Mataram, NTB. Seminar agraria ini adalah pertama di NTB bertajuk ‘Seminar Agraria I’.?

LPBHNU NTB Agendakan Seminar Agraria Pertama (Sumber Gambar : Nu Online)
LPBHNU NTB Agendakan Seminar Agraria Pertama (Sumber Gambar : Nu Online)

LPBHNU NTB Agendakan Seminar Agraria Pertama

“Adapun temanya yaitu Menjiwai Peyelesaian Sengketa Tanah di NTB dengan Pendekatan Spiritual,” ujar Syukran salah satu panitia penyelenggara, Kamis (12/3).

Seminar ini akan menghadirkan 3 (tiga) ? narasumber, yaitu Kepala Kanwil Badan Pertanahan NTB, Ketua Pengadilan Tinggi NTB, dan ? Kapolda NTB.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Zulkifli Ketua LPBHNU NTB menjelaskan, kegiatan ini dilandasi atas keperihatinannya yang selama ini masalah penyelesaian tanah masih banyak menyisakan kepedihan di tengah-tengah masyarakat.

“Penyelesaian sengketa tanah masyarakat selama ini banyak menyisakan kepedihan dan kesedihan, kita kehilangan nilai kebertuhanan,” sesalnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terkait waktu dan tempat, kegiatan ini akan dilaksanakan pada pukul 13.00 s/d selesai, Senin (16/3) di Aula Kantor PWNU NTB Jalan Pendidikan Nomor 6 Mataram. (Hadi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam Pimpinan Pusat Muhammadiyah