Rabu, 30 September 2015

Roadshow Al Khidmah Kampus Bantu Seimbangkan Situasi Bangsa

Tulungagung, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. “Bangsa kita menjadi tidak karuan seperti ini karena memang tidak ada keseimbangan antara tanwirul qulub (penerang hati melalui dzikir kepada Allah) dengan penguasaan pengetahuan dalam rangka mengatur situasi dan kondisi negeri ini. Roadshow ini membantu seimbangkan bangsa.”?

Demikian diungkapkan Katib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama’ (PCNU) Tulungagung, KH Muhson Hamdani saat memberikan sambutan pada acara Roadshow Al Khidmah Kampus di Kantor PCNU Tulungagung belum lama ini.

Roadshow Al Khidmah Kampus Bantu Seimbangkan Situasi Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Roadshow Al Khidmah Kampus Bantu Seimbangkan Situasi Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Roadshow Al Khidmah Kampus Bantu Seimbangkan Situasi Bangsa

Roadshow Al Khidmah Kampus diselenggarakan dalam rangka membantu berdirinya Al Khidmah Kampus di kota-kota yang belum terjamah akan keberadaan Al Khidmah Kampus. Turut hadir dalam kesempatan tersebut yakni Ketua Tanfidziyah PCNU Tulungagung, KH Abdul Hakim.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam sambutannya, ia sangat mengapresiasi roadshow yang diadakan oleh Al Khidmah Kampus kepada mahasiswa-mahasiswi STAIN Tulungagung ini. Ia berharap ke depan tidak hanya STAIN Tulungagung saja, tetapi juga seluruh kampus-kampus yang ada di Kota Marmer, Tulungagung, ini bisa ikut Al Khidmah Kampus.

“Saya sangat mengapresiasi adik-adik mahasiswa dari Al Khidmah Kampus yang bersedia mengadakan roadshow. Silakan nanti jika mengadakan majelis dzikir di sini. Urusan tempat ndak perlu khawatir. Silakan pakai halaman atau pun aula Kantor PCNU Tulungagung. Wong ini juga kantornya umat,” ungkap KH Abdul Hakim dihadapan para mahasiswa STAIN Tulungagung dan tim roadshow Al Khidmah Kampus.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, belakangan terakhir perilaku mahasiswa-mahasiswi kampus sudah mulai memprihatinkan. Urusan ibadah sholat, ia mencontohkan, tidak menjadi prioritas dan semakin hari semakin tidak terkontrol.

“Jadi yang mahasiswa ini jangan alergi untuk dzikir. Jangan alergi untuk melakukan pendekatan diri kita kepada Allah. Justru itulah pintu kita untuk memperoleh ilmu manfaat. Hikmah dari ilmu manfaat itu ya, dari sini,” imbuhnya.

Usai roadshow di Kota Tulungagung, tim roadshow yang terdiri dari Al Khidmah Kampus Jogjakarta dan Al Khidmah Kampus Semarang melanjutkan perjalanan menuju Kota Malang untuk bertemu dengan sejumlah mahasiswa dari Kampus UIN Maliki Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Untri), Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan sejumlah siswa-siswi tingkat SMA dan SMP-sederajat di Malang dan sekitarnya.

Menutup acara roadshow, tim roadshow melanjutkan perjalanan wisata hati ke sejumlah tokoh Jawa Timur termasuk sowan ke ndalem KH Najib Zamzami di Pesantren Al Ishlahiyyah Kediri, makam KH. Romli Tamim, Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang, dan mengikuti Haul Akbar Gresik 2012.

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor: Nur Haris ‘Ali

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jadwal Kajian, Sunnah, Kajian Sunnah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 28 September 2015

GP Ansor Kota Sukabumi Nagbuburit dengan Shalawat dan Santunan

Sukabumi,Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gerakan Pemuda Ansor Kota Sukabumi mengadakan kegiatan bertajuk "Kecamatan Bershalawat Nabi" di Kecamatan Baros pada Senin (12/6). Kegiatan sebagai peringatan Nujul Quran itu tak hanya diisi shawatan dan ceramah agama, tapi aksi sosial dengan memberikan santunan kepada 99 anak yatim.

GP Ansor Kota Sukabumi Nagbuburit dengan Shalawat dan Santunan (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Kota Sukabumi Nagbuburit dengan Shalawat dan Santunan (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Kota Sukabumi Nagbuburit dengan Shalawat dan Santunan

"Anak yatim adalah amanat sang khalik yang menjadi sebuah keharusan bagi siapa pun yang mampu untuk menjawab beban hidupnya," kata Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Sukabumi Wingwing Suhendar.

Ia menambahkan, keridloan dan kemurkaan Tuhan begitu dekat dan terkait dengan pemeliharaan terhadap anak yatim.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Maka sayangi dan rawatlah anak yatim itu bila memang kita mangharapkan ridlo Sang Khalik," lanjutnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lebih lanjut Wingwing mengatakan, perwujudan keseriusan GP Ansor adalah konsiten mengawal misi besar Islam, yaitu senantiasa memberikan rahmat bagi semesta alam.

"Pancasila terlahir melewati rangkaian sejarah begitu panjang yang di dalamnya merupakan mahakarya para alim ulama hingga diletakkan menjadi pondasi dalam membangun NKRI. Tentu sudah tidak ada keraguan dalam kandungannya. Untuk itu, pertahankan dan perkenalkanlah kepada anak anak kita untuk senantiasa merawat dan menjaga warisan ulama kita," jelasnya.

Kegiatan tersebut dihadiri PC NU dan Nahdliyin kota Sukabumi, Pengurus Wilayah Ikatan Pemuda Tiong Hoa Indonesia (IPTI) serta khalayak umum.

"Kecamatan Bershalawat Nabi" tersebut diisi juga dengan bazar sembako murah, pameran dan service motor, musabaqah tilawatil qutub, kultum hikmah Nuzulul Qur’an, dan buka puasa bersama. (Andi Surya Fatah/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren, Pemurnian Aqidah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pemuda NU Tulangan Jalan Kaki 15 KM Ziarahi Pejuang

Sidoarjo, Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Dalam rangka menyambut Hari Santri pada 22 Oktober, Gerakan Pemuda (GP) Ansor-Banser Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur menggelar kegiatan bertajuk Napak Tilas Makam Tokoh dan Pejuang NU di kecamatan tersebut.

Sekitar 47 anggota GP Ansor dan 60 anggota Banser berjalan melintasi 7 Desa dan diakhiri dengan pembaiatan di makam Saikhona Gelang.

Pemuda NU Tulangan Jalan Kaki 15 KM Ziarahi Pejuang (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemuda NU Tulangan Jalan Kaki 15 KM Ziarahi Pejuang (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemuda NU Tulangan Jalan Kaki 15 KM Ziarahi Pejuang

Kegiatan itu sarat dengan pesan perjuangan karena selain membawa bendera merah putih untuk mencapai tempat tujuan mereka harus jalan kaki sejauh kurang lebih 15 KM.

Ketua GP Ansor Tulangan Achmad Zaini menjelaskan, dari aksi tersebut diharapkan para kader dapat meneladani perjuangan tokoh-tokoh dan pejuang NU terdahulu. Selain itu, dapat memupuk jiwa nasionalisme dan semangat juang dalam menjaga dan melestarikan ajaran Aswaja An-Nahdliyah.

Sementara itu, Sekretaris GP Ansor Sidoarjo H Riza Ali Faizin yang hadir dalam acara itu memaparkan bahwa aksi tersebut merupakan salah satu bentuk penghargaan kepada para pahlawan NU di Tulangan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Mereka (Kader NU) jangan sampai melupakan sejarah (jasmerah)," tegas Sekretaris GP Ansor Sidoarjo H Riza, Sabtu (15/10) malam. (Moh Kholidun/Abdullah Alawi)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah, Hikmah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 21 September 2015

IPPNU Suarakan Kearifan Islam Nusantara di Forum Muda Internasional

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) berpartisipasi dalam Islamic Conference Youth Forum di Istanbul, Turki, Senin-Jumat (11-15/4). Pelajar Putri NU ini menawarkan gagasan-gagasan Islam moderat dalam penyelesaian masalah global.

PP IPPNU yang diwakili oleh Ketua Umum Puti Hasni turut serta aktif dalam mengawal konferensi yang mengangkat fokus pada penyelesaian permasalahan global yang dapat digarap oleh para pemuda.

IPPNU Suarakan Kearifan Islam Nusantara di Forum Muda Internasional (Sumber Gambar : Nu Online)
IPPNU Suarakan Kearifan Islam Nusantara di Forum Muda Internasional (Sumber Gambar : Nu Online)

IPPNU Suarakan Kearifan Islam Nusantara di Forum Muda Internasional

Ia memaparkan bahwa urgensi IPPNU turut aktif bergabung dalam konferensi ini adalah sebagai bentuk kontribusi IPPNU dalam memberi solusi atas permasalahan global melalui pengenalan konsep Islam Nusantara yang ramah dan moderat.

"Tentu, sangat jelas di sini IPPNU sebagai representasi pelajar dan santri Indonesia harus hadir memberi perspektif khas dalam memberi solusi atas permasalahan radikalisme, terorisme, ketidakadilan, dan perang saudara yang kini marak terjadi dalam konstelasi global," kata Puti.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam konferensi yang juga dihadiri oleh berbagai organisasi kepemudaan lainnya setara mewakili Indonesia, IPPNU akan berjuang sekuat tenaga mengenalkan Islam Rahmatan Lil Alamin, Islam Nusantara, Islam moderat, toleran, arif dan bijaksana, serta mengenalkan nilai-nilai pesantren yang membawa ketenteraman dan kedamaian dunia.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Nilai-nilai khas yang dimiliki Indonesia, NU secara khusus sangat merepresentasikan keramahan bangsa kita. Begitu pula nilai-nilai pesantren yang menjadi ciri khas budaya Islam di negeri ini," pungkasnya. (Afifah Marwa/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren, Lomba, Ahlussunnah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 18 September 2015

Puluhan Pesantren Ikuti Pelatihan Website dan Medsos

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sekitar 44 pesantren mengikuti pelatihan optimalisasi website dan medsos di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta, pada 21-23 Maret 2016. Di antara pesantren tersebut adalah Baitussalam, Yogya, Pesantren Darul Amin, Aceh, Pesantren Al-Amin, Madura.

"Alhamdulillah pada pelatihan gelombang kedua ini, semua pesantren yang hadir sudah memiliki website, tinggal optimalisasi penggunaaannya", ungkap Irfan, Ketua Panitia kegiatan ini d Darunnajah di Jakarta Rabu (23/3). Sebelumnya pada gelombang pertama dihadiri oleh 60 Pesantren dari berbagai daerah di Indonesia

Puluhan Pesantren Ikuti Pelatihan Website dan Medsos (Sumber Gambar : Nu Online)
Puluhan Pesantren Ikuti Pelatihan Website dan Medsos (Sumber Gambar : Nu Online)

Puluhan Pesantren Ikuti Pelatihan Website dan Medsos

?

Pimpinan Darunnajah Sofwan Manaf mengatakan, sebagai salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia, pesantren tidak harus mampu bersaing dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya, terutama di bidang informasi dan teknologi. "Kalau lembaga pendidikan lain bisa, pesantren bukan sekedar harus bisa, tapi harus lebih baik," jelas Sofwan Manaf.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

?

Dalam kegiatan ini peserta mendapatkan berbagai materi, di antaranya pengenalan website, optimalisasi mesin pencari, fotografi, sinematografi, membuat video profil pesantren, facebook dan google ads, youtube marketing, praktek pembuatan rilis media, drone dan go pro, pembuatan konten website.

?

Materi-materi ini disini oleh berbagai pakar di bidangnya, yaitu: Musthafa Zahir (Webmaster), Deni Rusman (Internet Marketer), Wildan (Darunnajah Production House), Taufik Effendi (Tim Gontor TV), Hariqo Wibawa Satria (Direktur Eksekutif Komunikonten), Didi Suhaedi (Film Maker).

?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Umumnya di pesantren tidak ada pelajaran khusus soal website dan medsos, hanya para santri punya modal bahasa inggris yang sangat baik, ini memudahkan mereka belajar secara otodidak tentang apapun", jelas Hariqo Wibawa setelah memberikan materi tentang medsos dan media coverage

?

Tidak hanya website dan media sosial, peserta juga diajarkan bagaimana membuat konten, bahkan juga ada praktek menggunakan drone (pesawat tanpa awak) dan aero photography yang diberikan oleh Didi Suhaedi, seorang guru dari Pesantren Madinatul Ilmi yang juga mengelola akun youtube Santri TV

?

Ahmad Sobirin, salah satu peserta dari Pesantren Harisul Khairat, Tidore, Maluku Utara mengaku sangat antusias mengikuti berbagai sesi materi dalam pelatihan ini. "Pesantren kami jauh di Tidore, tidak ada jalan lain untuk mengenalkan pesantren kami kecuali dengan mengoptimalkan websitenya", kata Ahmad Sobirin.(Red: Abdullah Alawi)

?


Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Internasional, Fragmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PBNU Kawal Revisi UU Penyelenggaraan Haji

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berkomitmen terus mengawasi dan memberi masukan kepada DPR dan pemerintah dalam proses menjelang pengesahan rancangan undang-undang (RUU) Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Haji.

Komitmen tersebut direalisasikan dalam bentuk pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) secara berkala yang dimulai Senin (14/9) di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, dengan tema “Penyelenggaraan Ibadah Haji yang Ideal dan Efisien”.

PBNU Kawal Revisi UU Penyelenggaraan Haji (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Kawal Revisi UU Penyelenggaraan Haji (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Kawal Revisi UU Penyelenggaraan Haji

Hasil diskusi akan dibukukan sebagai naskah akademik yang bisa dipertimbangkan para pemangku kebijakan atas RUU tersebut. “Saya sendiri yang akan mengawal naskah akademik ini nanti untuk dipasarkan kepada fraksi-fraksi mainstream,” kata Helmy Faisal Zaini, Sekjen PBNU.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadir dalam forum tersebut Achmad Djunaidi, mantan Kepala Biro Perencanaan Kemenag dan mantan Direktur Pengelola Dana Haji Dirjen Pelaksanaan Haji dan Umroh (PHU); Ahmad Kartono, mantan Direktur Pembinaan Ibadah Haji dan Umrah di Direktorat Jenderal PHU Kemenag; serta para ketua PBNU antara lain H marsudi Syuhud, H Eman Suryaman, H Andy Najmi, dan H Abdul Manan A Ghani. Forum juga diikuti perwakilan dari lembaga di PBNU.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Helmy, diskusi akan diselenggarakan secara tematik. Selain soal efisiensi, PBNU akan menyoroti misalnya tentang relevansi haji dikelola swasta, dan lainnya. Ia meyakinkan, sumbangan pikiran PBNU ini memiliki nilai signifikan.

“Kita harus optimis bahwa apa yang kita lakukan ini akan membawa perbaikan tata kelola ibadah haji ke depan,” ujarnya. (Mahbib Khoiron)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul, Pahlawan, Tegal Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 11 September 2015

GP Ansor Subang Gelar Diklatsar

Subang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Subang menggelar Pelatihan dan Pendidikan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang diselenggarakan di Sekolah MTs. Darul Ma’arif, Pamanukan, Kamis (3/01).

GP Ansor Subang Gelar Diklatsar (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Subang Gelar Diklatsar (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Subang Gelar Diklatsar

Selain dihadiri oleh ratusan kader Ansor, hadir juga dalam kegiatan ini unsur Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Barat, Ketua Tanfidziyah Pengurus Nahdlatul Ulama Cabang Subang, KH Musyfiq Amrullah, Polres Subang yang diwakili oleh Kapolsek Pamanukan, Kompol Darjim, Kodim 0605 Subang diwakili Pasi Ops, Jama’ah Shodik, dan anggota DPRD Kabupaten Subang, Ir. Awang Gunawan.

Menurut Ketua Panitia, Nashihul Umam, dari 300 peserta yang hadir merupakan perwakilan dari kader Ansor dari 30 Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Subang. “Peserta pada pelatihan ini mencapai 300 0rang yang terdiri dari perwakilan 30 Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Subang,” Papar Umam.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebagai kader yang dicetak oleh Ansor, lanjut Umam diharapkan dari sekian banyak calon anggota banser ini benar-benar bisa melewati tahapan-tahapan pelatihan sampai selesai.

“Pembinaan yang dilakukan oleh Kodim 0605 Subang ini diharapkan semua peserta bisa melewati tahapan-tahapan sampai tiga hari kedepan. Sehingga outputnya bisa dirasakan manfaatnya nanti oleh masyarakat luas khususnya oleh Nahdlatul Ulama,” Lanjutnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hal senada di tegaskan oleh Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Subang, Asep Alamsyah Heridinta bahwa dengan Diklatsar Banser ini merupakan perwujudan dari nilai-nilai pendekatan kultural yang tujuannya untuk khidmat dan mengabdi kepada para Ulama.

“GP Ansor Subang hari ini tampil sebagai wujud dan peran nyata bagaimana kami berkhidmat kepada para Ulama. Karena dengan mencetak banser-banser ini dimaksudkan untuk menjadi apa yang disebut sebagai Benteng Ulama. Jadi jika ada yang merongrong eksistensi Ulama, maka Banser harus siap menjadi garda terdepan,” tegas Asep.

Sementara Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Subang, KH Musyfiq Amrullah pihaknya sangat mengapresiasi atas kinerja GP Ansor Subang saat ini.

“Dilihat dari progresifitas anak-anak Ansor dibawah kepemimpinan Asep Alamsyah ini saya sangat bangga dan mengapresiasi yang setinggi-tingginya. Karena, walau bagaimanapun juga kehadiran Ansor dan Banser sangat diharapkan perannya ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Ade Mahmudin

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Pahlawan, Lomba Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 07 September 2015

BMI Macau Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir NTB

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Buruh Migrant Indonesia (BMI) Macau memberikan 40 paket bantuan kepada masyarakat terdampak banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat. Barang bantuan berupa peralatan memasak, tikar, sarung, mukena, sajadah, buku tulis, bolpoin, tas, sandal, dan minyak goreng. Penyerahan bantuan dilakukan oleh tim NU Care LAZISNU NTB, Jumat (20/1) siang di Bima.?

Daerah-daerah yang menerima bantuan adalah dua wilayah di Kelurahan Manggemaci, meliputi RT 10 RW 04 dan RT 01 RW 02 Kota Bima; serta satu wilayah di Sarae yakni RT 05 RW 02.

BMI Macau Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir NTB (Sumber Gambar : Nu Online)
BMI Macau Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir NTB (Sumber Gambar : Nu Online)

BMI Macau Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir NTB

Siti Fatimah, perwakilan BMI Macau menyampaikan syukur dan terima kasih atas bantuan NU Care LAZISNU NTB yang telah menyalurkan bantuan dari para sahabat BMI di Macau.

“Hanya kata syukur dan terima kasih yang bisa kami haturkan. Semoga Allah SWT membalas atas segala amal kita semua. Dan semoga menjadi berkah buat saudara kita,” ungkap Siti Fatimah yang anggota keluarganya banyak mengalami dampak banjir di Bima.

Senada, Direktur NU Care LAZISNU NTB, Refreandi mengucapkan terimakasih atas bantuan BMI Macau untuk warga terdampak banjir Bima, serta atas kepercayaan menyalurkan bantuan melalui NU Care.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu Direktur Penyaluran NU Care LAZISNU, Slamet Tuhari Ng di Jakarta, berharap sinergitas antara BMI Macau dan NU Care dapat terus terjalin, tidak hanya pada momen kali, tetapi juga pada hal-hal lainnya dalam pembangunan umat. (Kendi Setiawan/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Nahdlatul Ulama Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 02 September 2015

Sirajut Thalibin, Syarah Kiai Ihsan Jampes atas Kitab Tasawuf Imam al-Ghazali

Ini adalah kitab “Sirâjut Thâlibîn” karangan seorang ulama besar Nusantara asal Jampes, Kediri (Jawa Timur), Syekh Ihsân ibn Dahlân al-Jamfasî al-Kadîrî al-Jâwî (dikenal dengan nama Syekh Ihsan Jampes, w. 1952 M), yang merupakan komentar dan penjelasan (syarh) atas kitab tasawuf “Minhâjul ‘Âbidîn” karangan Hujjah al-Islâm al-Imâm al-Ghazzâlî (w. 1111 M).

Kitab “Sirâjut Thâlibîn” ditulis dalam bahasa Arab. Hingga saat sekarang, kitab ini adalah satu-satunya kitab syarh atas teks “Minhâjul ‘Âbidîn” yang paling populer dan berdar luas di seluruh penujuru dunia Islam. Karena itu, tidaklah mengherankan jika kitab karangan Kiai Jampes ini dicetak oleh banyak penerbit di Timur Tengah, sekaligus dipelajari dan dijadikan rujukan otoritatif dalam kajian bidang tasawuf di banyak institusi pendidikan dunia Islam.

Sirajut Thalibin, Syarah Kiai Ihsan Jampes atas Kitab Tasawuf Imam al-Ghazali (Sumber Gambar : Nu Online)
Sirajut Thalibin, Syarah Kiai Ihsan Jampes atas Kitab Tasawuf Imam al-Ghazali (Sumber Gambar : Nu Online)

Sirajut Thalibin, Syarah Kiai Ihsan Jampes atas Kitab Tasawuf Imam al-Ghazali

Al-Imâm al-Ghazzâlî sendiri memiliki tiga buah karya utama dalam bidang tasawuf, yaitu “Minhâjul ‘Âbidîn” yang kemudian di-syarh oleh Kiai Jampes (Sirâjut Thâlibîn), lalu “Bidâyah al-Hidâyah” yang kemudian di-syarh oleh Syekh Nawawi al-Bantanî al-Jâwî, w. 1897 M (Murâqî al-‘Ubûdiyyah), dan “Ihyâ ‘Ulûm al-Dîn” yang kemudian di-syarh oleh Syekh Muhammad Murthadhâ al-Zabîdî, w. 1790 (Ithâf al-Sâdah al-Muttaqîn).

Kitab “Bidâyah al-Hidâyah” dan “Ihyâ ‘Ulûmal-Dîn” diterjemahkan dan disyarah ke dalam bahasa Melayu untuk pertamakalinya oleh Syekh Abdul Shamad Palembang (w. 1832 M). Versi Melayu “Bidâyah” adalah “Hidâyah al-Sâlikîn”, sementara versi Melayu “Ihyâ” adalah “Sair al-Sâlikîn”.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kembali ke kitab "Siraj al-Thalibin". Dalam kolofon, didapati keterangan jika karya agung ini diselesaikan di Kampung Jampes, Kediri, pada siang hari Selasa, 29 Sya’ban tahun 1351 Hijri. Data ini bertepatan dengan 28 Desember 1932 Masehi. Tertulis dalam kolofon;

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(Adapun masa penulisan kitab ini adalah delapan bulan kurang beberapa hari lamanya, akhir kali diselesaikannya pada siang hari Selasa, tanggal 29 bulan Sya’ban tahun 1351 Hijri. Selesai di rumahku di desa Jampes, negeri Kediri, salah satu dari negeri-negeri Jawi [Nusantara]).

Keterangan dalam kolofon di atas sekaligus memberikan informasi lain yang sangat mencengangkan, yaitu kitab syarh setebal lebih 1000 halaman ini diselesaikan oleh Syekh Ihsan Jampes hanya kurang dalam jangka masa delapan bulan lamanya.

Dalam pengantarnya, Syekh Ihsan Jampes menulis;

? ? ? ? ?. ? ? ?: ? ? ? ? ?. ? ? ?. ? ? ? ? ?. ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? "? ? ? ? ? ?" ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ?. ? "? ? ? ? ?

(Maka berkatalah hamba yang mengarap dari Tuhannya akan pengampunan. Seorang yang fakir kepada rahmatNya: Ihsan anak Muhammad Dahlan dari Jampes Kediri … Ini adalah sebuah syarh [penjelasan] yang ringkas dan ulasan yang halus atas kitab “Minhâjul ‘Âbidîn ilâ Jannah Rabbil ‘Âlamîn” karangan …… al-Imâm al-Ghazzâlî. Aku menuliskan syarh ini sebagai pengingat untuk diriku, dan bagi orang-orang yang kurang pandai sepertiku. Aku namakan syarh ini dengan “Sirâjut Thâlibîn”).

Kitab ini mendapatkan endorsement (taqrîzh) dari Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang merupakan sahabat dekat Syekh Ihsan Jampes dan beberapa ulama besar Jawa lainnya. Endorsement ini termuat dalam versi cetakan Dâr al-Fikr Lebanon (tanpa tahun) atas kitab ini. KH Hasyim Asy’ari mengatakan bahwa kitab “Sirâjut Thâlibîn” adalah salah satu kitab tasawuf terbaik yang ditulis pada zamannya. KH Hasyim Asy’ari juga mengisyaratkan Syekh Ihsan Jampes sebagai sosok “maestro keilmuan Islam dari Nusantara yang keilmuannya ibarat samudera tiada tepian”.

Syekh Ihsan Jampes dilahirkan di Jampes, Kediri, pada tahun 1901 M. ayahnya adalah KH Dahlan bin KH Soleh, pengasuh pesantren di Jampes. Kakek beliau, KH Soleh, berasal dari Bogor, Jawa Barat, yang kemudian hijrah ke Kediri di Jawa Timur. Syekh Ihsan memiliki adik kandung yang juga terkenal alim, yaitu KH Marzuqi Dahlan, kelak menjadi pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri setelah dinikahkan dengan putri KH Abdul Karim Manaf Lirboyo.

Di antara guru utama Syekh Ihsan Jampes adalah para ulama besar tanah Jawa pada zaman itu, yaitu KH Kholil Bangkalan (Madura), KH Khozin Bendo (Pare), KH Idris Jamsaren (Solo), dan KH Soleh Darat (Semarang).

Hal yang menarik dari sosok Syekh Ihsan Jampes adalah penguasaannya akan bahasa Arab yang matang, meski tidak pernah belajar dan bermujawarah di Makkah atau negeri Arab lainnya. Tingginya citarasa bahasa Arab beliau dapat tercermin dari karya-karya beliau yang ditulis dalam bahasa Arab dan diterbitkan di Timur Tengah.

Di antara karya-karya beliau adalah; (1) Sirâjut Thâlibîn syarah atas Minhâjul ‘Âbidîn karangan al-Imâm al-Ghazzâlî, (2) Manâhijul-Imdâd syarah atas kitab Irsyâdul-‘Ibâd karangan Syekh Zainuddîn al-Malîbârî, (3) Tashrîhul-‘Ibârât syarah atas kitab falak Natîjah al-Mîqât karangan guru beliau, yaitu Syekh Muhammad Shâlih ibn ‘Umar al-Jâwî (Kiai Soleh Darat Semarang), dan (4) Irsyâdul Ikhwân fî Hukm Syarbil Qahwah wad Dukhân yang mengkaji tentang hukum meminum kopi dan menghisap asap (rokok).

Syekh Ihsan Jampes wafat pada 25 Dzulhijjah tahun 1371 Hijri (September 1952 M) dan dikebumikan di Jampes, Kediri. (A. Ginanjar Sya’ban)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pahlawan, Hikmah, Berita Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 01 September 2015

Kiai Hasyim Asy’ari Mengajarkan Pentingnya Wadah Bagi Umat Islam

Jepara, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi kemasyarakatan dan keagamaan Islam yang didirikan para ulama Nusantara. NU bukanlah organisasi politik atau sebuah agama baru. 

Berdasarkan sejarah, NU berdiri atas kesadaran KH Hasyim Asyari dan ulama lain tentang pentingnya wadah (organisasi) bagi umat Islam guna mewujudkan persatuan dan kesatuan bersama.

Kiai Hasyim Asy’ari Mengajarkan Pentingnya Wadah Bagi Umat Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Hasyim Asy’ari Mengajarkan Pentingnya Wadah Bagi Umat Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Hasyim Asy’ari Mengajarkan Pentingnya Wadah Bagi Umat Islam

“Kalau Islam tidak terorganisir, maka akan mudah dipecah belah oleh pihak di luar Islam,” ungkap Mustain Anas selaku narasumber dalam acara Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) Raya IPNU dan IPPNU se-Kecamatan Mayong di SD-IT Al-Anwar desa Gleget kecamatan Mayong kabupaten Jepara, Ahad  (30/7) kemarin.

Anas mengatakan bahwa orang Islam harus berorganisasi. Hal ini disebabkan karena suatu masyarakat apabila tidak ada kumpulan orang dalam satu organisasi maka segala urusan kebutuhan kehidupan dhahir atau bathin masyarakat akan kacau. Ibarat negara, kalau tidak ada yang mengatur segala urusan rakyatnya maka akan hancur negara tersebut.

Anas yang juga sebagai pembina PAC IPNU-IPPNU Mayong berharap agar generasi  Islam terutama NU, jangan sampai ghirah (kesenanangan) berorganisasi hilang. Karena itu akan menyulitkan dalam melawan kebatilan. Seperti pepatah mengatakan bahwa kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kalian adalah calon penerus organisasi di NU,” pungkas Anas kepada seluruh peserta Makesta Raya.

Sementara itu, Rosyita Anna narasumber kedua mengatakan bahwa saat ini kesadaran berorganisasi umat Islam masih lemah. Banyak sekali kendala yang dihadapi. Mulai lunturnya kecintaan terhadap organisasi Islam sampai finansial. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Anna berpesan agar manajemen dalam organisasi terutama NU harus melalui proses. Melalui proses dari yang paling bawah seperti IPNU-IPPNU diharapkan tercipta kader militan NU dan terbentuk pemimpin-peminpin Islam yang kuat.

“Nikmati saja proses ini melalui organisasi dalam NU,” ungkap Anna yang juga alumni Ketua IPPNU Mayong tahun 1990.

Makesta Raya Mayong tahun 2017 diikuti oleh 59 peserta dari 12 ranting dan 2 komisariat IPNU IPPNU se-Kecamatan Mayong. (Muhammad Nur Salim/Fathoni)  

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sunnah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Khofifah Nilai Istri Bung Tomo Sosok Ibu Bangsa

Sidoarjo, Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menilai istri Pahlawan Nasional Bung Tomo, Ny. Sulistina Sutomo (91), yang meninggal dunia pada Rabu (31/8) dini hari pukul 01.42 WIB, merupakan sosok Ibu Bangsa yang bisa menjadi referensi keteladanannya.

"Beliau merupakan sosok Ibu Bangsa semua orang yang semestinya menjadi referensi karena keteladanan beliau yang keibuan serta keinginan untuk mengawal putra-putri bangsa," katanya di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya, Rabu.

Khofifah Nilai Istri Bung Tomo Sosok Ibu Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Khofifah Nilai Istri Bung Tomo Sosok Ibu Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Khofifah Nilai Istri Bung Tomo Sosok Ibu Bangsa

Ia mengemukakan terakhir bertemu dengan Sulistina pada November 2015 karena setiap tahun untuk memperingati Hari Pahlawan itu pihaknya selalu berpindah-pindah dari satu keluarga pahlawan nasional yang satu dengan yang lainnya.

"Saat itu, almarhumah memberikan saya buku dan juga puisi-puisi hasil karya Bung Tomo, dan pada pertemuan tersebut saya sempat membacakan puisi," katanya.

Ia mengatakan seharusnya pada saat ini pihaknya akan melakukan rapat terkait dengan kesiapan Hari Pahlawan dan menjadikan Bambang Sulistomo, anak almarhum Bung Tomo dan Sulistina sebagai ketua pelaksana.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Namun, hari ini kami mendapatkan kabar duka dan menunda kegiatan itu. Saat bertemu dengan Pak Bambang, saya sempat menanyakan apa yang menjadi amanah ibu dan beliau mengatakan jangan khianati perjuangan 1945, dan itu maknanya sangat dalam serta menjadi tugas kita mengisi kemerdekaan," katanya.

Jenazah Sulistina tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya dengan menggunakan pesawat Batik Air sekira pukul 14:10 WIB.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Khofifah sempat membatalkan rencana penyambutan tersebut, menyempatkan diri untuk bertemu dengan pihak keluarga sekitar 10 menit di VIP room Bandara Internasional Juanda.

Sesuai dengan rencana jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakamanan Umum Ngagel Surabaya setelah sebelumnya dishalati terlebih dahulu di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh Pimpinan Pusat Muhammadiyah