Jumat, 29 April 2016

Universitas Islam Makassar Jajaki Kerjasama dengan Kemensos RI

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Dr Majdah M Zain yang juga Ketua Lajnah Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan bersilaturrahim dengan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansah di Rumah Dinas Menteri Sosial RI di Jakarta, Kamis (14/5).

Dr Majdah mengungkapkan, saat ini Universitas Islam Makassar menjajaki kerja sama dengan Kementerian Sosial RI terkait pengembangan Tri Dharma PendidikanTinggi, khususnya dibidang pengabdian kepada masyarakat.

Universitas Islam Makassar Jajaki Kerjasama dengan Kemensos RI (Sumber Gambar : Nu Online)
Universitas Islam Makassar Jajaki Kerjasama dengan Kemensos RI (Sumber Gambar : Nu Online)

Universitas Islam Makassar Jajaki Kerjasama dengan Kemensos RI

“Kami juga melaporkan kepada Menteri Sosial, mengenai telah diresmikannya Kampung Bahasa Inggris UIM di Bantimurung dan beliau sangat mengapresiasi dan mendukung,” ujar Majdah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Disisi lain Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU sangat merespon dan bersedia menjadwalkan penandatanganan MoU bersama UIM, terkait pengabdian kepada masyarakat.

Tampak hadir Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Prof Masrurah Mochtar dan Sekretaris Muslimat NU Sulsel Dr Nurjannah Abna. (Andy Muhammad Idris/Fathoni)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Habib Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 22 April 2016

LTNNU Jatim Adakan Sarasehan Penerbit Nahdliyin dan Pesantren

Surabaya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tidak dapat dipungkiri bahwa pesantren dan warga NU memiliki banyak usaha penerbitan. Mempertemukan sekaligus mengajak mereka bermusyawarah merupakan langkah penting agar seluruh potensi yang ada dapat disinergikan.

LTNNU Jatim Adakan Sarasehan Penerbit Nahdliyin dan Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
LTNNU Jatim Adakan Sarasehan Penerbit Nahdliyin dan Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

LTNNU Jatim Adakan Sarasehan Penerbit Nahdliyin dan Pesantren

Pandangan ini antara lain yang menginspirasi Pengurus Wilayah Lembaga Talif wan Nasyr Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PW LTN NU Jatim) menyelenggarakan sarasehan dan musyawarah penerbit pesantren dan nahdliyyin Jawa Timur. "Kegiatan akan diselenggarakan di Museum NU Jatim, Ahad 8 November," kata ketua panitia, H Ahmad Karomi, Jumat (6/11).

Sarasehan dengan tema meneguhkan dan mengkonsolidasikan posisi penerbit NU dalam perbukuan nasional ini akan menghadirkan sejumlah narasumber. "Pertama adalah M. Maruf Asrori yang juga direktur penerbit Khalista Surabaya," katanya. Kemudian juga akan tampil Akhmad Fikri AF selaku Ceo Penerbit LKiS Yogyakarta dan Ketua IKAPI DIY.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Ada juga Elan Primansyah selaku Ceo PT Buqu Global ? Jakarta yang akan mengupas seputar buku digital sebagai alternatif produk penerbitan masa depan," terangnya. Dan yang terakhir adalah Ahmad Hakim Jayli selaku Direktur Tama TV9 sekalgus pegiat Jaringan NU Media.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di sesi akhir acara akan ada musyawarah yang dipandu Ahmad Najib AR sebagai Ketua PW LTNNU Jawa Timur yang berujung pada gagasan pembentukan asosiasi Penerbit NU Jawa Timur.

"Kita ingin mengajak para pegiat penerbitan tidak semata memandang sebagai usaha ekonomi belaka. Lebih dari itu, penerbitan merupakan sebuah upaya riil di dalam turut mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Ahmad Karomi. Melalui karya-karya yang diterbitkan, usaha penerbitan memiliki peran yang sangat besar dalam memajukan ilmu pengetahuan dan membangun karakter bangsa.

Namun seiring berjalannya waktu, tantangan usaha penerbitan tergolong semakin berat. Kondisi perekonomian nasional bahkan global yang belakangan ini semakin memburuk sedikit banyak juga berimbas pada bisnis penerbitan, termasuk dirasakan penerbit pesantren. "Harga bahan yang tidak stabil bahkan cenderung terus naik sangat berpengaruh besar pada kapasitas produksi dan harga jual," ungkapnya.?

Padahal di sisi lain, lanjutnya, kemampuan ekonomi masyarakat cenderung menurun dan otomatis berefek pada turunnya daya beli, termasuk untuk kebutuhan buku ataupun kitab.

Keprihatinan lain adalah sistem distribusi buku atau kitab juga belum terbangun dengan baik dan berimbang. "Rantai distribusi yang terlalu panjang membuat harga buku di level pembeli menjadi sangat tinggi," tandasnya. Terlebih lagi sistem yang ada masih terkesan bersifat monopolistik, karena dikuasai oleh jaringan toko buku tertentu yang secara sistemik sangat berpihak dan menguntungkan sejumlah penerbit besar.?

"Kenyataan ini juga diperparah dengan kurangnya perhatian pemerintah di dalam mendukung bidang usaha penerbitan, baik dari sisi dukungan permodalan maupun layanan program pembinaan dan perlindungan bagi penerbit yang sedang merintis dan berkembang, termasuk penerbit pesantren," katanya.

Diharapkan dengan sarasehan dan musyawarah nanti akan ada sejumlah terobosan baru termasuk pemasaran buku dengan format digital. "Seperti ada formulanya, akan bisa disimak pada acara tersebut," pungkasnya.

Seperti disampaikan panitia, kegiatan ini diselenggarakan Ahad (8/11) di Museum NU Jatim, Jalan Gayungsari No. 35 Surabaya. Bagi pegiat penerbitan maupun pemerhati bisa hadir di acara yang akan berlangsung sejak 08.30 hingga 15.30 ini. (Ibnu Nawawi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pondok Pesantren, Khutbah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 19 April 2016

Santri Pesantren Aji Mahasiswa Al-Muhsin Terpilih Jadi Duta Santri 2016

Yogyakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dua santri perwakilan Pesantren Aji Mahasiswa Al-Muhsin Krapyak Wetan Yogyakarta terpilih sebagai Duta santri 2016, Rabu (26/10) setelah melewati beberapa tahap seleksi, mulai dari seleksi berkas maupun wawancara. Tidak berakhir sampai disitu untuk memenangi gelar Duta Santri 2016 dibutuhkan keluasan akan wawasan kenegaraan serta Aswaja.

Annas Rolli Muchlisin santri asal Kalimantan Selatan yang mewakili Pesantren Aji Mahasiswa Al-Muhsin meraih juara 1 ketegori putra pada malam puncak penganugerahan Duta Santri 2016. Rasa senang dan sedih bercampur aduk.?

Santri Pesantren Aji Mahasiswa Al-Muhsin Terpilih Jadi Duta Santri 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
Santri Pesantren Aji Mahasiswa Al-Muhsin Terpilih Jadi Duta Santri 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

Santri Pesantren Aji Mahasiswa Al-Muhsin Terpilih Jadi Duta Santri 2016

"Senang karena terpilih sebagai duta santri 2016, sedih karena memikul tanggung jawab moral yang amat besar sebagai seorang duta, terlebih sebagai duta santri. Bismillah!" ujar Annas Rolli Muchlisin.

Selain itu, Azhari Andi ? yang juga santri delegasi dari PP Aji Mahasiswa Al-Muhsin asal Sumatera Selatan juga menyabet juara 2 kategori putra dalam ajang yang sama, pemilihan Duta Santri 2016. Kegembiraan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pemilihan Duta Santri 2016 merupakan acara yang diselenggarakan oleh Rabithah Mahad Islamiyah (RMI) PBNU. Acara ini termasuk dalam rangkaian acara Pekan Kreativitas Santri Nasional di Hari Santri 2016.

Acara Pekan Kreativitas Santri Nasional ini secara resmi dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Stadion Maguwoharjo Sleman, Rabu (26/10). Menag mengpresiasi acara tersebut dengan baik.?

"Penghargaan yang tinggi kepada Rabithah Maahid Islamiyah NU yang mengadakan Pekan Kreativitas Santri Nasional dalam rangka #HariSantri," tulis Menag dalam akun Twitter miliknya. (Khalq/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hadits, Makam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 18 April 2016

Kalangan Muda NU Pemalang Ngaji Penulisan dan Kepemimpinan

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sedikitnya 70 pemuda NU yang terdiri atas pelajar, santri dan mahasiswa mengikuti pelatihan jurnalistik dan kepemimpinan. Pada kegiatan yang diselenggarakan Komunitas Gusdurian Gunung Slamet yang tergabung dalam wadah Semesta Ilmu Learning Center, pelajar dan mahasiswa datang dari pelbagai sekolah berwawasan Aswaja di Pemalang bagian selatan dan sekitarnya.

Kalangan Muda NU Pemalang Ngaji Penulisan dan Kepemimpinan (Sumber Gambar : Nu Online)
Kalangan Muda NU Pemalang Ngaji Penulisan dan Kepemimpinan (Sumber Gambar : Nu Online)

Kalangan Muda NU Pemalang Ngaji Penulisan dan Kepemimpinan

Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Komunitas Gusdurian Gunung Slamet dan SMK NU 01 Belik dan Suara Merdeka. Bahkan para mahasiswa NU yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Pemalang cabang Pekalongan ikut dalam pelatihan ini.

Koordinator Gusdurian Gunung Selamet yang juga Manajer Program Semesta Ilmu Learning Center Abdul Azis Nurizun membuka pelatihan yan diadakan selama dua hari.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Azis Nurizun yang juga Kepala SMK NU 01 Belik mengatakan, kita berharap pelatihan jurnalistik dan kepemimpinan ini, bisa mencetak generasi muda NU unggul yang mandiri. Apabila generasi muda NU memiliki keterampilan menulis dan didasari dengan nilai-nilai kepemimpinan tidak menutup kemungkinan akan membawa mereka pada masa depan yang lebih baik.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Saya berharap kegiatan ini ada tindaklanjutnya secara berkesinambungan, sehingga pelatihan semacam ini untuk kader-kader pelajar muda NU bisa dilaksanakan rutin setiap tahun. Meskipun baru pertama kali diselenggarakan di SMK NU 01 Belik, minat dan respons dari peserta sangat baik. Hal itu terlihat dari banyaknya peserta yang datang, sampai dari Pekalongan," tuturnya, Senin (19/10).

Kepala Biro Suara Merdeka Trias Purwadi yang didampingi tim jurnalisnya dalam kesempatan itu menyampaikan materi tentang dasar-dasar jurnalistik dan menulis berita. Menurut pemaparan tim itu, untuk bisa menulis tidak harus menjadi wartawan. Untuk bisa menulis hanya perlu pelatihan dan harus mengetahui dasar-dasar menulis yang benar. Keterampilan menulis sangat berguna bagi setiap orang khususnya yang masih berkecimpung dalam dunia pendidikan. Sebab, pada saat sekolah murid diwajibkan untuk bisa menulis baik membuat tugas, laporan, artikel, ataupun skripsi bagi mahasiswa.

"Saya salut dengan generasi muda NU Pemalang Selatan, terutama Semesta Ilmu dan SMK NU 01 Belik ini. Meskipun baru berdiri beberapa tahun tetapi sudah berani dan bisa menyelenggarakan pelatihan jurnalistik. Belum tentu sekolah yang berdiri lama dan sudah mapan berani dan bisa menyelenggarakan pelatihan semacam ini," kata tim Suara Merdeka.

Sedangkan materi kepemimpinan disampaikan oleh tim dari Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Pemalang cabang Pekalongan dan motivator Asep Awaludin.

Ia memandang pentingnya leadership atau kepemimpinan tumbuh sejak mengenyam pendidikan awal, supaya ke depan tumbuh bibit-bibit pemimpin yang mandiri dan tangguh serta berakhlaqul karimah, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah dan para ulama-pejuang pendiri jamiyyah NU.

"Fitrah manusia lahir untuk menjadi pemimpin, minimal menjadi pemimpin dalam rumah tangganya kelak. Karena itu, generasi pelajar muda NU harusnya sejak dini mengasah diri dalam berorganisasi agar kelak lahir calon pemimpin yang mumpuni dan berakhlaq Ilahi seperti yang diajarkan oleh Rasulullah dan pendiri negeri ini serta kiai pendiri Nahdlatul Ulama," kata Ketua IMPP Pekalongan Samsul Maarif. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 09 April 2016

Masyarakat Jember Sesaki Masjid, Berburu Lailatul Qadar

Jember, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, Masjid Jami’ Kabupaten Jember, Al-Baitul Amin dipenuhi oleh jamaah, khususnya pada malam-malam tanggal ganjil. Ini tentu tak lepas dari pemahaman umat Islam bahwa Lailatul Qadar diperkirakan turun pada tanggal ganjil.

Menurut salah seorang pengurus Takmir Masjid Jami Al-Baitul Amin, Ansori, malam tanggal 21 kemarin, masjid yang berkapasitas 8000-an orang itu penuh dengn jamaah. Bahkan sampai meluber hingga ke masjid Jami’ lama. Mereka datang dini hari dan langsung melakukan shalat malam berjamaah, dengan imam KH Muhammad Hasin. “Kalau malam genap jamaah juga banyak, tapi tidak sebanyak malam tanggal ganjil,” ujarnya kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jember, Senin (27/6).

Masyarakat Jember Sesaki Masjid, Berburu Lailatul Qadar (Sumber Gambar : Nu Online)
Masyarakat Jember Sesaki Masjid, Berburu Lailatul Qadar (Sumber Gambar : Nu Online)

Masyarakat Jember Sesaki Masjid, Berburu Lailatul Qadar

Yang menarik, lanjut Ansori, jamaah yang memburu Lailatul Qadar tidak hanya datang dari kota dan sekitar masjid, namun juga banyak yang berasal dari desa nan jauh dari kota. Bahkan ada sepasang suami istri yang berasal dari Kecamatn Ajung dengan mengayuh sepeda pancal. “Sampai di masjid ya keringetan. Tapi mereka happy. Mungkin karena senang kumpul-kumpul dengan jamaah lain yang satu tujuan, mengejar lailatul qadar,” ujar Dosen IAIN Jember tersebut.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Jami’ Al-Baitul Amin, KH Muhammad Hasin mengatakan bahwa pihaknya sudah memprogram qiyamul lail (ibadah malam) berjamaah sejak tanggal 26 Mei 2016 hingga menjelang Lebaran. Sejak memasuki bulan Ramadhan, jamaah qiyamul lail, tambah banyak. Lebih-lebih memasuki 10 malam terakhir Ramadhan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Jadi seperti kata KH Ahmad Shiddiq, bahwa yang dimaksud istiqamah itu, minimal kita melaksanakan ibadah selama 40 hari. Jadi sejak dimulai hingga Lebaran itu lebih dari 40 hari,” jelasnya.

Ia menambahkan, “puncak” qiyamul lail akan dilaksanakan tanggal 27 Ramadhan. Di malam tersebut, Kiai Hasin mengaku akan mengundang tokoh masyarakat, para kiai, dan pejabat yang tergabung dalam Forum Pimpinan Darah (Forpimda) Kabupaten Jember. “Kita ingin pemangku Jember dapat bersama-sama bermunajat kepada Allah sekaligus menyongsong malam lailatul qadar,” ucapnya. (Aryudi A. Razaq/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Habib, Internasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 08 April 2016

NUtizen: Konten Video Kepesantrenan Perlu Diperbanyak

Yogyakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Menjelang digelarnya Silaturrahim Nasional (Silatnas) Perdana Gerakan “Ayo Mondok” di Kabupaten Pasuruan pada 13-15 Mei 2016 mendatang, kalangan pesantren perlu memperbanyak konten-konten berupa pesan dan ajakan kepada masyarakat agar lebih mengenal dunia pesantren dengan memanfaatkan media audio visual.

"Mari kita ramaikan kembali gerakan Ayo Mondok ini melalui medsos kita, baik di twitter, istagram, youtobe maupun facebook dengan hastage #AyoMondok," kata Direktur NUtizen Savic Ali dalam acara pertemuan Video Maker Pesantren/NU di Hotel Cakra Kembang, Jalan Kaliurang KM 5 Yogyakarta, Sabtu (16/4).

NUtizen: Konten Video Kepesantrenan Perlu Diperbanyak (Sumber Gambar : Nu Online)
NUtizen: Konten Video Kepesantrenan Perlu Diperbanyak (Sumber Gambar : Nu Online)

NUtizen: Konten Video Kepesantrenan Perlu Diperbanyak

Direktur Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu meminta tiap pesantren minimal membuat satu buah video singkat yang menggambarkan kehidupan santri di pesantren masing-masing agar masyarakat kelas menengah ke atas dapat mengakses dan bisa lebih mengenal apa itu dunia pesantren.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Perangkatnya bisa menggunakan HP, isinya juga bisa bermacam-macam. Buatlah sebuah video singkat, katakanlah berdurasi satu sampai tiga menit saja. Jadikan seorang santri sebagai talent. Buat sebuah pertanyaan, kenapa mondok? Bagaimana suka dukanya menjadi santri?” ujarnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hari ini peyampaian informasi seputar kepesantrenan kepada masyarakat kelas menengah ke atas melalui konten audio visual merupakan pilihan yang sangat tepat. Sebab dunia sekarang adalah dunia digital. Siapapun bisa mengaksesnya.

“Kalangan pesantren tidak hanya menjadi konsumen informasi dari media lain. Teman-teman harus mulai memproduksi konten dan media sendiri,” tegasnya.

Selama ini, di dunia audio visual kalangan pesantren boleh dikatakan belum cukup menguasai baik dalam artian menguasai ruang atau menguasai sumber-sumber audio visual diproduksi. Padahal diprediksi tahun 2019-2010 nanti, konsep media lebih banyak bertumpu pada media video dan digital.

“Mulai sekarang kita harus berpikir, bagaimana membuat suatu gerakan yang berkelanjutan. Kita berharap semua iktikad baik kalau dibarengi semangat yang kuat, berkolaborasi dan bersindikasi, saya kira itu akan bisa jalan,” katanya.

Kaitanya dengan NUtizen, sebagai sebuah media baru dilingkungan NU dan Pesantren yang berbasis internet. Kalangan pesantren perlu mengenali, merespon, mengkonsolidasi kemampuanya untuk kelanjutkan dakwah di dunia internet.

“Ini bagian dari upaya kecil kalau teman-teman kalangan pesantren bisa istiqamah, untuk membantu pesantrennya masing-masing, membantu kiainya untuk bisa bikin chanel video. Saya kira akan bermanfaat. Saya berharap konten keislaman di NUtizen harus lebih lengkap daripada yang ada di Youtobe” pungkasnya.

NUtizen mengelar pertemuan Video Maker Pesantren yang diikuti oleh 25 santri perwakilan beberapa pesantren di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Pertemuan digelar dengan tujuan mengenalkan NUtizen sebagai media baru di lingkungan NU dan membangun jaringan video maker pesantren/NU. (Zaenal Faizin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Hikmah, AlaSantri Pimpinan Pusat Muhammadiyah