Selasa, 13 Maret 2018

IPNU Jakpus Gelar Festival Ramadhan

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kader muda NU mulai menunjukkan geliatnya. Mereka yang tergabung dalam organisasi IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) Jakarta Pusat, telah menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang teragendakan selama bulan Ramadhan ini. Kegiatan yang akan memeriahkan bulan Ramadhan tersebut antara lain terangkum dalam agenda “Festival Ramadhan”.?

IPNU Jakpus Gelar Festival Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU Jakpus Gelar Festival Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU Jakpus Gelar Festival Ramadhan

Festival ini diikuti lebih dari 700 peserta yang berasal dari kalangan pelajar mulai SDN, MTsN, SMP, SMA, SMK, Aliyah, dan remaja masjid serta masyarakat umum.?

Kegiatan festival dilaksanakan di halaman SDN Duri Pulo Jl. Setiakawan III Kelurahan Duri Pulo Kecamatan Gambir Jakarta Pusat. Kegiatan festival cukup meriah meskipun panitia mengagendakan acara secara dadakan. Para kader IPNU Jakarta Pusat memiliki semangat yang tinggi dalam menjalankan aktivitasnya.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ini sebagai wujud kepedulian kader muda NU untuk memberi sumbangan dan kepedulian kepada masyarakat tidak mampu,” ujar Bendahara PC IPNU Jakpus, Muhamad Anshory di Jakarta, Sabtu (4/8).?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara berlangsung dengan meliputi lomba menggambar, lomba mewarnai, lomba adzan, lomba fashion show, hafalan surat pendek, menghias toples lebaran, ceramah agama, dan santunan kepada kaum duafa dan anak yatim-piatu. Dan dilanjutkan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba yang antara lain ? hadiahnya berupa trophy, sembako dan uang pembinaan.?

Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Jakpus Friady Maulana menambahkan, ini pertama kalinya digelar sejak kepengurusan IPNU Jakpus periode masa khidmat 2012-2014. “Dan insya Allah ke depan di tahun-tahun berikutnya akan menyelenggarakan acara serupa yang lebih besar dan meriah, walau kegiatan ini di dukung dari beberapa sponsor dan uang kas PC IPNU Jakpus.”

Dalam santunan kaum duafa dan anak yatim-piatu tersebut turut hadir Camat Gambir, Lurah Duri Pulo, serta para guru-guru yang membawa anak didik. Lalu dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan shalat tarawih berjamaah.?

Mantan sekretaris IPNU Jakpus periode 2010-2012, mengungkapkan IPNU Jakpus yang sekarang lebih baik dari IPNU Jakpus sebelumnya. Sejak masih mengurus IPNU Jakpus, dia cukup aktif dalam pengkaderan pengurus dan kader hingga bisa terbentuk 8 Kecamatan se-Jakarta Pusat.?

“Kini sekarang tinggal melanjutkan, merawat dan menata. Semoga IPNU Jakpus ke depan lebih baik lagi.”

Kegiatan ini merupakan acara lanjutan dari progam kegiatan Kirab Ramadhan awal Ramadhan yang sudah berjalan sukses. Dan akan berlanjut dengan program kegiatan lainnya diantaranya: bedah buku, perlombaan kreasi celengan, dan olimpiade anak Betawi. Beragam kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan yang akan dilakukan oleh IPNU Jakarta Pusat sejak terpilihnya kepengurusan baru periode 2012-2014.

Kegiatan yang telah berjalan mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan. Selain sejumlah sponsor dari perusahaan-perusahaan swasta juga dari kalangan pemerintah daerah dan masyarakat umum. Beberapa lembaga yang ada di PBNU menjanjikan akan turut memberikan partisipasinya bagi terselenggaranya semua kegiatan yang akan digerakkan oleh kalangan muda NU ini.?

Ketua Umum PBNU KH Said Agil Said Siraoj mendukung segala kegiatan yang dilakukan para kader muda NU selama memiliki sumbangan yang baik bagi masyarakat. Mereka cukup aktif dan semangat dalam mengkampanyekan nilai-nilai aswaja yang menjadi prinsip-prinsip dasar NU.?

“Melalui Kirab Ramadhan, santunan anak yatim dan khususnya Festival Ramadhan seperti ini, warga NU dan masyarakat umum akan merasa terbantu oleh aktivitas kader NU,” ujarnya di PBNU kemarin.?

Redaktur: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jadwal Kajian, Hadits, Kajian Sunnah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 12 Maret 2018

LTNNU Pati Gelar Gerakan Literasi Melawan Radikalisme dan Hoaks

Margoyoso-Pati, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pada hari Senin (22/05/17) LTN NU Kabupaten Pati bekerjasama dengan KMPP (Keluarga Mahasiswa Pelajar Pati) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan BEM IPMAFA (Institut Pesantren Mathali’ul Falah) Pati mengadakan kegiatan pelatihan jurnalistik bagi para santri se-Kabupaten Pati. Acara tersebut dilaksanakan di aula Kampus IPMAFA lantai II.

Dalam kesempatan tersebut hadir Faiz Aminuddin, MA selaku Ketua LTN-NU Pati yang juga Kaprodi PMI IPMAFA, Ahmad Nashiruddin Sekretaris LTN-NU, Ketua serta Wakil Ketua KMPP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Ahmad Najib serta Maulana Luthfi Karim, Presiden BEM IPMAFA Pati Ahmad Nuruddin, dan pengurus BEM IPMAFA.

Narasumber kegiatan antara lain Ahmad Najib Ketua KMPP dan mantan aktivis LPM Arena UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Niam At-Maja seorang sastrawan dan Pemred Jurnal Khittah, Nur Kholis wartawan Sindo, dan Maulana Luthfi Karim Pemred Majalah Pribumi Pati. Selain menyampaikan materi, para narasumber juga mengajak kepada para santri untuk mempraktekkan pelatihan menulis ini dengan membuat berita.

LTNNU Pati Gelar Gerakan Literasi Melawan Radikalisme dan Hoaks (Sumber Gambar : Nu Online)
LTNNU Pati Gelar Gerakan Literasi Melawan Radikalisme dan Hoaks (Sumber Gambar : Nu Online)

LTNNU Pati Gelar Gerakan Literasi Melawan Radikalisme dan Hoaks

Faiz Aminuddin selaku Ketua LTN-NU Pati menjelaskan, “Tujuan pelatihan jurnalistik bertema Gerakan Literasi Melawan Radikalisme dan Hoax bagi para santri ini untuk memberikan pemahaman kepada para santri mengenai pentingnya keaktifan menulis, karena dalam konteks kekinian gerakan menulis menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Mengingat, ajaran-ajaran radikal sudah sangat massif disebarluaskan melalui tulisan-tulisan, baik itu melalui medsos, majalah, tabloid, website, dan lain sebagainya.”

Lebih lanjut, Pengasuh Ponpes Shofa Azzahro Gembong Pati ini juga menambahkan, “Sebenarnya di pesantren banyak sekali ditemukan kearifan-kearifan yang itu sangat menarik bila dapat ditulis dan dapat dibaca oleh masyarakat luas. Seperti kearifan dari kitab-kitab yang dipelajari di pesantren ataupun dari kearifan-kearifan para kiai yang ada di pesantren, sehingga dengan rendahnya gerakan menulis dari kelompok pesantren membuat masyarakat lebih banyak mengkonsumsi informasi atau pemikiran dari ideologi-ideologi lain yang tidak jelas sumbernya maupun kebenarannya.”

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara yang dimulai dari pukul 08.30 WIB itu berakhir pada pukul 15.30 WIB, dan selama proses pelatihan para santri tampak antusias mengikutinya. Hal itu didasarkan dari keaktifan para santri dalam memberikan umpan balik berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 11 Maret 2018

Lagi, PBNU Siap Berangkatkan 26 Kader ke Inggris

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Untuk kesekian kalinya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan mengirimkan para kader terbaiknya Ke Inggris pada pertengahan Februari tahun depan untuk mengikuti Training Manajemen Pendidikan Untuk Pesantren selama sebulan.

Ketua PBNU Bidang Urusaan Luar Negeri HM Rozy Munir kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Sabtu (30/9), mengungkapkan, pengiriman ke-26 peserta yang mengikuti training tersebut terselenggara berkat kerjasama pemerintahan Inggris dengan PBNU.

Lagi, PBNU Siap Berangkatkan 26 Kader ke Inggris (Sumber Gambar : Nu Online)
Lagi, PBNU Siap Berangkatkan 26 Kader ke Inggris (Sumber Gambar : Nu Online)

Lagi, PBNU Siap Berangkatkan 26 Kader ke Inggris

“Kegiatan kali ini merupakan perpanjangan kerjasama antara pemerintahan Inggris dan PBNU. Saat ini kami telah menyiapkan 26 kader NU untuk diberangkatkan pada pertengahan Februari tahun depan,” ungkapnya. Ke-26 kader itu datang dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka antara lain Abdul Ghofarrozin, MA (Jawa Tengah), Abdul Kadir Riyadi, S. Ag (Jawa Timur), Afifatul Anwariyah Fauzi, M. Si (DKI Jakarta), Agus Salim, S. Sos (Bengkulu), Andi Asdar, S.Pd (Sulawesi Selatan), Firdaus (Sumatera Barat), Masri Hamzah (Sulawesi Utara), Khodijah, S.Psi (NAD), Muhammad Nilzam Yahya, M. Ag (Yogyakarta), dll.

Rozy menjelaskan, semua peserta merupakan perwakilan dari lembaga-lembaga dan pondok pesantren se-Indonesia yang berada di bawah naungan NU. Kesemuanya adalah hasil dari seleksi akhir yang dilakukan oleh PBNU dan British Council.

Mantan Menteri BUMN di era KH Abdurrahman Wahid itu juga mengungkapkan, pihaknya akan memberikan kesempatan berikutnya bagi para kader NU lainnya untuk mengikuti pelatihan yang sama pada tahun 2008 mendatang.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Masih ada kesempatan bagi calon peserta lainnya untuk mengikuti pelatihan (manajemen pendidikan) pada tahun 2008 mendatang,” terangnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Adapun modul utama yang akan dipelajari selama training meliputi 8 hal, yaitu manajemen pendidikan di sekolah, penjaminan mutu sekolah, kepemimpinan sekolah, monitoring dan evaluasi sekolah, manajemen staf, pengembangan dan kinerja staf, manajemen waktu di sekolah, dan pengembangan kapasitas guru. (dar)

 

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Cerita, Kajian Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Nabi Sulaiman dan Burung Malas Berkicau

Nabi Sulaiman dikenal sebagai raja besar pada masanya. Putra Nabi Dawud itu mendapatkan anugrah dari Allah dengan pengetahuan yang berlimpah, di antaranya bisa memahami dan bercakap dengan binatang, termasuk dengan burung.  

Al-Qur’an mengisahkan tentang seekor burung hud-hud yang memberikan laporan kepada Raja Sulaiman tentang seorang penguasa yang menyekutukan Allah SWT, Ratu Bilqis (keterangan lengkap dalam surat An-Naml).

Kisah di atas sebagai pembuka cerita burung lain pada masa Nabi Sulaiman. Dikisahkan dalam Hikaya Shufiyah karangan Muhammad Abu al Yusr Abidin, ada seekor burung yang memiliki kicauan merdu dan tampilan indah telah dibeli oleh seorang lelaki dengan harga seribu dinar. Setelah dibeli, burung itu pun ditempatkan dalam sebuah sangkar.

Nabi Sulaiman dan Burung Malas Berkicau (Sumber Gambar : Nu Online)
Nabi Sulaiman dan Burung Malas Berkicau (Sumber Gambar : Nu Online)

Nabi Sulaiman dan Burung Malas Berkicau

Suatu ketika, datanglah seekor burung lain yang bersuara kencang dan heboh, sementara si burung dalam sangkar hanya terdiam dan membisu.

Melihat kejadian itu, lelaki pemilik burung dalam sangkar itu jengkel. Ia kemudian melaporkannya kepada Nabi Sulaiman. 

“Ok, baiklah, segera bawa ia kesini?” pinta Nabi Sulaiman.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Burung tersebut kemudian dihadapkan kepada Raja Sulaiman. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Bagi pemilikmu ada hak yang harus engkau penuhi. Dia membelimu dengan harga fantastis. Akan tetapi, kenapa engkau diam membisu saja tanpa berkicau?” tanya Raja Sulaiman meminta penjelasan si burung.



“Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku hanya berteriak karena sedih dan rindu dengan kawan-kawanku dan meminta untuk membebaskan dari sangkar dan penjara. Lantas datanglah burung sejenis denganku dan memerintahkanku agar bersabar. Dan dia memahamkan kepadaku satu hal, bahwa meminta paksa keluar (?) hanya akan menambah deritaku. Sementara lelaki itu mengurungku demi suaraku, maka aku pun diam membisu,” terang si burung.Akhirnya, dengan kebijaksanaannya,  Nabi Sulaiman melepaskan si burung dan mengganti harga beli pemiliknya dengan sepadan.

Kisah di atas memberikan pelajaran akan betapa pentingnya menjaga harmonisasi makhluk hidup. Keberadaan mereka tidak lain kecuali ayat-ayat Tuhan. Mereka memiliki hak hidup dan berkawan dengan sejenisnya. Tidak diperkenankan, karena materi dan kesenangan pribadi melupakan harmonisasi alam. Disadari atau tidak, keserakahan manusia telah menimbulkan banyak kepunahan bagi hewan – hewan dan makhluk hidup. Firman Allah, 

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? (? : 44)

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi engkau tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun ( QS AL Isra’ : 44). (Ali Makhrus)

Tulisan di atas ditukil dari Muhammad Abu al Yusr Abidin, Hikaya Shufiyah, cet 7 (Damaskus: Dar Al Basyair, 2001 M /1421 H), hal 45.





Penulis adalah mahasiswa SPs Universitar Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nusantara Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 10 Maret 2018

Demi Kemanusiaan, Banser Jaga Keamanan Natal dan Tahun Baru

Madiun, Pimpinan Pusat Muhammadiyah 

Anggota Gerakan Pemuda Ansor dan Banser di wilayah Kabupaten Madiun diterjunkan ke wilayah-wilayah dianggap rawan konflik sejak Ahad (24/12). Ketua GP Ansor madiun Khotamul Anam mengatakan, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, wilayah Madiun selalu kondusif bagi umat Kristen dalam merayakan Natal dan tahun baru. 

Demi Kemanusiaan, Banser Jaga Keamanan Natal dan Tahun Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
Demi Kemanusiaan, Banser Jaga Keamanan Natal dan Tahun Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

Demi Kemanusiaan, Banser Jaga Keamanan Natal dan Tahun Baru

“Kita tidak inggin kejadian yang di luar praduga itu muncul di permukaan,” katanya. 

Karena itulah, GP Ansor Madiun mengimbau anggotanya di wilayah kecamatan masing-masing untuk waspada di setiap titik-titik keramaiaan. Tiap titik keramaian di 15 kecamatan itu harus ada anggota Banser.  

“Kita sudah imbau kepada seluruh jajaran di wilayah kecamatan masing- masing agar stand by menjaga keamanan dan memastikan kondusivitas yang nyaman untuk Hari Natal ini,” jelasnya.  

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut dia, menjaga keamanan bukan hanya tanggung jawab Kepolisian dan TNI, tapi Banser sebagai garda depan Nahdlatul Ulama harus lebih sigap dan tanggap terhadap situasi yang berkembang di wilayahnya masing-masing. 

“Tidah hanya waktu, tenaga dan materi kita korbankan, tapi juga nyawa yang sewaktu-waktu harus kita siapkan di medan. Niatkan ini sabagai pengorbanan atas nama Kemanusiaan. Maka seyoganya kita sebagai kader yang memiliki jiwa sosial tinggi, harus terjun dan mengamankan NKRI,” pungkasnya.

Hal serupa dilakukan GP Ansor Tangerang. Menurut Ketua GP Ansor Kabupaten Tangeran, Khoirun Huda, menerjunkan pasukan pengamanan pada Natal dan Tahun Baru sebagai upaya cipta kondisi bagi masyarakat.

“Ini merupakan program rutin Banser Kabupaten Tangerang,” katanya dalam upacara Gelar Pasukan sekaligus Penutupan Diklat Terpadu Dasar (DTD) Banser yang diselenggarakan di pondok pesantren Miftahul Jannah, Cikupa 22 sampai 24 Desember 2017.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Huda Menyampaikan bahwa ini bentuk komitmen Banser sebagai garda terdepan dan benteng NKRI. 

"Setiap tahun kami menyiapkan puluhan bahkan ratusan personel Banser untuk membantu aparat kepolisian dalam menciptakan keamanan menjelang Natal dan tahun baru," ucapnya. 

Disinggung tentang maraknya hujatan terhadap Banser yang sering menjaga gereja,  Huda menjelaskan, hal itu dilakukan oleh orang-orang atau kelompok yang tidak paham terhadap visi misi dan tugas Banser.

"Mereka pasti tidak paham tentang visi misi, tugas dan tanggung jawab Banser. Hal yang kami lakukan ini pada hakikatnya adalah dalam menjaga negara, menjaga Indonesia," tegasnya. 

Huda menyampaikan, pada Natal tahun ini, Banser menjaga keamanan di gereja ST. Gregorius, ST. Odelia Citra Raya,  GKI Panongan dan GKJ Pasar Kemis. (Hend Sulaksono/Abdullah Alawi) 

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 07 Maret 2018

Ibadah Haji Dua Kali yang Sia-sia

Dalam kitab Irsyâdul Ibâd dikisahkan, suatu hari seorang laki-laki menjamu Sufyan ats-Tauri dan kawan-kawannya. Lantas ia berkata kepada istrinya, "Berikanlah hidangan padaku hidangan yang kamu bawa dari haji yang kedua, bukan haji yang pertama."

Orang yang cermat akan segera tahu, pesan apa di balik lelaki itu berkata demikian. Si lelaki di satu sisi sedang memerintahkan sang istri menyuguhkan hidangan, tapi di sisi lain sekaligus memamerkan ke orang-orang di sekitarnya bahwa ia telah berhaji dua kali.

Dalam ilmu balaghah, laki-laki ini memang sedang melontarkan kalam insya (thalabi), yakni berupa perintah kepada istrinya, namun di saat bersamaan terkandung maksud terselubung mengungkapkan kalam khabar (informasi) tentang prestasi ibadah kepada para tamunya. Secara tersurat memerintah, tapi secara tersirat memamerkan sebuah kebanggaan.

Ibadah Haji Dua Kali yang Sia-sia (Sumber Gambar : Nu Online)
Ibadah Haji Dua Kali yang Sia-sia (Sumber Gambar : Nu Online)

Ibadah Haji Dua Kali yang Sia-sia

Lalu, apa respon Sufyan at-Tsauri terhadap lelaki yang pamer itu?

"Sungguh kasihan orang ini. Dengan perkataannya itu dia telah menghapus pahala dua hajinya. Semoga Allah menyelamatkan kita dari riya," kata ulama alim dan zuhud yang wafat pada 778 M ini.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pernah suatu kali Rasulullah menerima pertanyaan dari seorang laki-laki yang datang kepada beliau, "Apa itu keselamatan pada hari esok (hari Kiamat)?"

"Ketika kamu tidak menipu Allah," jawab Rasulullah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Bagaimana kita menipu Allah?"

"Yaitu ketika kamu menunaikan perintah Allah dan rasul-Nya namun kamu bertujuan untuk selain ridha Allah. Berhati-hatilah dari riya karena sesungguhnya ia termasuk kategori syirik kepada Allah," balas Nabi lagi.

Demikian disampaikan dalam hadits riwayat Adz-Dzahabi. Hadits ini melanjutkan sabda Nabi bahwa kelak di hari Kiamat orang-orang riya dipanggil di hadapan orang banyak dengan empat nama: "wahai orang kafir", "wahai orang durhaka (fâjir)", "wahai orang cedera (ghâdir)", dan "wahai orang merugi (khâsir)".

Perbuatan orang riya tersebut, jelas Nabi, sesat dan pahalanya pun musnah, sehingga ia tak memiliki bagian apa-apa di hari Kiamat. Selanjutnya diseru kepadanya, "Ambillah pahala dari orang-orang yang menjadi tujuan amalmu, wahai penipu diri sendiri." 

Dalam kitab Irsyâdul ‘Ibâd pula diceritakan bahwa seorang imam ditanya tentang siapa orang yang disebut ikhlas. Ia jawab, "Orang yang merahasiakan kebaikannya sebagaimana menyimpan kejahatannya."

Wallahu alam. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, AlaNu, Nusantara Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 05 Maret 2018

PMII ITS Bantu Pelajar NU Masuk Perguruan Tinggi Favorit

Surabaya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berusaha membantu pelajar NU yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang difavoritkan banyak siswa dan fakultas kedokteran.

PMII ITS Bantu Pelajar NU Masuk Perguruan Tinggi Favorit (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII ITS Bantu Pelajar NU Masuk Perguruan Tinggi Favorit (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII ITS Bantu Pelajar NU Masuk Perguruan Tinggi Favorit

Salah satu upaya PMII ITS untuk itu, mereka bekerjasama dengan PCNU Surabaya dan Lembaga Amil Zakat dan Infaq Al-Maun (LAZIM) mengadakan Try Out? Super Camp SBMPTN 2014; ahlinya masuk? ITS dan Fakultas Kedokteran.

Menurut salah seorang pengurus PMII ITS, Asnuter, kegiatan ini sudah 4 tahun berjalan dan hanya bisa diikuti kelas XII prodi IPA di seluruh pulau Jawa, khususnya, warga NU. “Kegiatan ini bermaksud untuk membekali para siswa kelas XII yang akan mengikuti tes SBMPTN tujuan masuk? ITS dan Kedokteran,” katanya Ahad (27/4)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada try out tahun ini, kata dia, diadakan di kampus ITS Surabaya (27/4), diikuti ratusan siswa. Dari seluruh peserta, hanya 35 terpilih yang akan diasramakan dan dibekali secara full time dan terpadu.

Asnuter menambahkan, peserta kemudian dibina selama 40 hari. Mereka akan dibimbing langsung anggota PK PMII ITS yang sedang kuliah S2. “Disamping dibina secara materi, peserta juga dibina secara rohani,” katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Para peserta, tambah dia, akan diajak shalat berjamaah, shalat hajat, shalat dluha, dan pengajian kitab kuning. “Tidak heran kegiatan ini terus meningkat peminatnya, karena tiap tahun peserta yang ikut hampir 100% lulus SBMPTN,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kegiatan ini termasuk proses kaderisasi warga NU agar mampu bersaing di kampus favorit dan fakultas kedokteran. Sehingga warga NU semakin mantap dan siap bersaing dikancah akademik dan dunia kedokteran. (Cakkan/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, Aswaja, Daerah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PCNU Bojonegoro Pilih Rais Syuriyah Baru

Bojonegoro, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pasca Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur KH Misbah Syakur wafat, posisinya kosong sebelum diadakan pelantikan. Namun setelah diadakan rapat tertutup pengurus harian Syuriyah PCNU Bojonegoro di Kantor PCNU, jalan Ahmad Yani Bojonegoro, Sabtu (14/9), KH Maimun SyafiI terpilih sebagai Rais Syuriyah 2013-2018.

Usai rapat Katib PCNU BOjonegoro sekaligus pemimpin rapat dan notulensi KH Moh Shofiyullah menerangkan pertemuan di sore itu terkait dengan pengisian posisi kosong, yakni Rais Syuriyah PCNU Bojonegoro sepeninggal KH Misbah Syakur yang wafat beberapa waktu lalu. Rapat terbatas itu menghadirkan Wakil Rais Syuriyah KH Makmur Soelaiman, KH Munaamul Khoir, KH M Saifuddin Zuhri, KH Abdul Muhaimin Rifai, KH Masyhuri, KH Asfiror Ridlwan, KH M Ghufron Umar, dan Kiai Muhammad Harsono. 

PCNU Bojonegoro Pilih Rais Syuriyah Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Bojonegoro Pilih Rais Syuriyah Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Bojonegoro Pilih Rais Syuriyah Baru

Dari Katib Syuriyah, mereka yang hadir Wakil Katib Kiai Asyrofi, KH M Jauharul Maarif, Agus Sholahuddin, KH Muhammadun, KH Famudji, KH M Zuhri, H Syaroni, dan H Habrun Hasan. Rapat ini juga dihadiri Ketua Tanfidziyah terpilih 2013-2018 H Cholid Ubed.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Setelah ditawarkan proses pemilihan yang dilakukan secara demokrasi, berdasarkan AD/ART organisasi NU, disepakati voting tertutup. "Hasil kesepakatan rapat yang sesuai AD/ART ini terpilih KH Maimun Syafi sebagai Rais Syuriyah PCNU Bojonegoro 2013-2018, yang sebelumnya menduduki Mustasyar," ujar KH Shofiyullah kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Rosyid Dander Bojonegoro itu, langkah selanjutnya yang akan dilakukan, mengajukan permohonan Surat Keputusan (SK) dan sekaligus membahas persiapan pelantikan.

Pasalnya pembahasan terkait pelantikan akan dibahas bersama dan tentunya membentuk kepanitiaan. "Rencananya pelantikan akan dilaksanakan setelah musim haji," terangnya. Namun kegiatan akan berjalan sesuai bidangnya masing-masing seperti halnya Aswaja Center yang terus mengadakan kegiatan.

Sementara dalam kesempatan terpisah, Cholid Ubed mengatakan jika pertemuan itu merupakan wilayah syuriyah untuk memilih rais pengganti. "Siapapun yang terpilih sebagai Rais Syuriyah atau Owner PCNU Bojonegoro, kita mengikuti," jelasnya.

Terpilihnya KH. Maimun Syafii sudah sesuai AD/ART dan sesuai kesepakatan seluruh pengurus yang mengikuti rapat. "Langkah selanjutnya keputusan ini akan dikirim ke PWNU Jatim untuk dilantik," ungkapnya.

Setelah pelantikan nanti, seluruh pengurus PCNU akan segera melaksanakan agenda program kerja yang dibuat dan kegiatan-kegiatan lainnya. (M Yazid/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, Humor Islam, Meme Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 04 Maret 2018

Peringati Harkitnas, KMNU IPB Gelar Orasi Kepemudaan

Bogor, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Institut Pertanian Bogor (IPB) siap menggelar orasi kepemudaan pada Ahad (03/6), di Auditorium Sumardi Sastrakusumah, Fakultas Perikanan, IPB Dramaga.

Peringati Harkitnas, KMNU IPB Gelar Orasi Kepemudaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringati Harkitnas, KMNU IPB Gelar Orasi Kepemudaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Peringati Harkitnas, KMNU IPB Gelar Orasi Kepemudaan

Sejumlah tokoh yang didaulat untuk memberikan orasi pada acara yang bertema ”Melalui Keberagaman Budaya Indonesia, Bangkitan Semangat Nasionalisme Pemuda sebagai Pondasi Berbangsa” tersebut adalah Mahfud MD (Ketua Mahkamah Konstitusi) Ali Masykur Musa (Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama), dan Yudi Latif (Pengamat politik, Direktur Reform Institute).

Menurut Ketua KMNU IPB M. Zimamul Adli, selain orasi, acara dilanjutkan dengan kontemplasi budaya. Kontemplasi akan menghadirkan penyair berjuluk Celurit Emas, D Zawawi Imron, dan Ketua Lesbumi NU, Sasto Al-Ngatawi. Juga menampilkan pentas seni dengan menampilkan hadroh KMNU IPB dan pementasan teater Kandang dan tari Saman.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kegiatan ini dikemas ke dalam tiga topik acara, yaitu orasi kepemudaan; bertujuan untuk membangkitkan semangat generasi muda ikut berperan dalam pembangunan nasional. Kontemplasi budaya bangsa; bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap negeri. Pentas seni; memberikan pesan moril berupa kebangsaan, keagamaan, dan kebudayaan,” jelas Zimam.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Melalui kegiatan ini, sambung Zimam, diharapkan para peserta dapat meningkatkan semangat generasi muda untuk berperan dalam pembangunan nasional melalui momentum kebangkitan nasional.

“Selain itu, menumbuhkan jiwa nasionalis dan religius pada generasi muda bangsa, dan menyadarkan pemuda akan kekayaan potensi alam & budaya Indonesia. Selain itu para panitia kegiatan dapat memiliki rasa kekeluargaan yang semakin erat,” pungkasnya.

Redaktur : Sudarto Murtaufiq

Penulis : Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pahlawan, Internasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 03 Maret 2018

PBNU Gelar Teleconference dengan Tim Rukyat LFNU di Daerah

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima informasi hasil rukyatul hilal terkait awal Ramadhan 1438 Hijriah, Jumat (16/5) petang. Pihak PBNU mengadakan komunikasi langsung dengan tim rukyatul hilal Lembaga Falakiyah NU yang menyebar di sejumlah titik pantau di Indonesia, antara lain Ternate, Bali, Riau, NTB, Jawa Timur.

Komunikasi dengan semua titik dihubungkan melalui teleconference di Ruang Nusantara Command Center (NCC) di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (22/5). Hal ini memungkinkan semua titik terpantau dalam waktu bersamaan.

PBNU Gelar Teleconference dengan Tim Rukyat LFNU di Daerah (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Gelar Teleconference dengan Tim Rukyat LFNU di Daerah (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Gelar Teleconference dengan Tim Rukyat LFNU di Daerah

“Ada 81 titik yang mengikuti teleconference melalui fasilitas NCC,” kata seorang petugas NCC kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sejumlah pengurus PBNU termasuk Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini dijadwalkan menghadiri telekonference ini.

Hingga berita ini diturunkan, dari tampilan layar di ruang NCC tampak beberapa Pengurus Wilayah NU di daerah juga mengikuti teleconference. (Kendi Setiawan/Alhafiz K)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kader IPPNU Korban Bom Kampung Melayu Masih Dirawat di RS

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Teror bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta timur, Rabu malam (24/5) lalu menyebabkan tiga anggota polisi meninggal dunia dan 6 polisi luka-luka. Selain itu juga terdapat 5 warga sipil menjadi korban luka, salah satunya Susi Afitriyani yang merupakan aktivis Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Brebes.

Korban yang akrab disapa Pipit adalah warga Desa Karangsembung, Kecamatan Songgom, Brebes, Jawa Tengah. Pipit merupakan mahasiswi yang tengah menimba ilmu di Universitas Azzahra Jakarta. Hingga kini ia masih menjalani perawatan intensif di RS Budhi Asih Kramatjati, Kota Jakarta Timur.

Kader IPPNU Korban Bom Kampung Melayu Masih Dirawat di RS (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader IPPNU Korban Bom Kampung Melayu Masih Dirawat di RS (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader IPPNU Korban Bom Kampung Melayu Masih Dirawat di RS

Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Puti Hasni beserta rombongannya membesuk Susi Afitriyani di rumah sakit itu, Sabtu (27/5). Puti didampingi Bendahara Umum Ainun Nikmah melihat secara langsung kondisi korban.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Korban merupakan kader IPPNU asal Brebes yang pernah menjabat sebagai ketua komisariat MTs, ketua ranting , dan sempat menjadi pengurus Pimpinan Cabang IPPNU Brebes," jelas Ainun saat ditemui usai menjenguk korban.

Menurut Ain, sapaan akrab Bendahara Umum PP IPPNU itu, Pipit mengalami patah tulang di lengan bagian kiri karena hempasan ledakan. Korban mendapat jahitan di punggung karena luka serpihan dan luka-luka di kaki. "Korban terkena ledakan pertama.? Lalu berlari ke polisi untuk minta pertolongan sebelum adanya ledakan kedua," tutur Ain

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain itu Puti juga menyampaikan bela sungkawa dan memberikan semangat untuk Pipit dan keluarganya.

"Saya mengutuk keras peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Kampung Melayu beberapa hari yang lalu. Apa pun motifnya, teror tidak sesuai dengan ajaran agama mana pun," kata Puti usai menjenguk Pipit.

“IPPNU mendesak polisi dan aparat hukum mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya. Menyampaikan duka cita mendalam kepada para korban," ujarnya

Puti juga mengajak semua elemen masyarakat turut waspada sedini mungkin terhadap potensi terorisme di lingkungan masing-masing. Ia juga meminta pemerintah semakin aktif menggencarkan pendekatan lembut dalam menangkal radikalisme dan ekstremisme dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat.

Mengenai hal tersebut, Puti menginstruksikan kepada seluruh jajaran pengurus dan kader IPPNU di mana pun berada agar selalu mendakwahkan Islam Rahmatan lil aalamiin, mengajak semua masyarakat untuk selalu merawat kebinekaan, dan menghormati setiap perbedaan, serta berkampanye perdamaian tanpa lelah. (Anty Husnawati/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul, Sejarah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 02 Maret 2018

Pelajar NU Cimarias Gelar Cimarias Bershalawat

Sumedang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Cimarias, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sukses menggelar Cimarias Bershalawat di halaman Desa Cimarias. Kegiatan tersebut dilaksanakan berkat kerja bareng PR IPNU-IPPNU Cimarias dan Pemerintah Desa Cimarias.

Kegiatan yang dihadiri oleh ratusan warga cimarias ini diawali dengan gebyar shalawat dari beberapa utusan pesantren dan madrasah yang ada di Cimarias. Dilanjutkan dengan pembacaan istigotsah dan kasidah Barzanji yang dipimpin oleh KH. Dadang Abdullah Pimpinan Pondok Pesantren Miftahussa’adah, dan di akhir acara ditutup dengan Tabligh Akbar yang disampaikan oleh Ust. Fu’ad Ginan Burhanuddin.

Pelajar NU Cimarias Gelar Cimarias Bershalawat (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Cimarias Gelar Cimarias Bershalawat (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Cimarias Gelar Cimarias Bershalawat

Acara yang berlangsung akhir pekan lalu itu (25/10) tersebut dihadiri pula Ketua PC IPNU Sumedang Saepul Hamdan, Ketua PC IPPNU Sumedang Esti Siti Nurrobi’ah, Kepala Desa Cimarias Mamat Rohmat, keluarga besar NU Pamulihan, dan seluruh jama’ah majlis ta’lim yang berada di Desa Cimarias.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta menyukseskan acara Cimarias Bershalawat ini. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi,” terang Mulyana, ketua panitia sekaligus Ketua IPNU Desa Cimarias.

Ketua PC IPNU Sumedang Saepul Hamdan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para pengurus IPNU-IPPNU Cimarias. “Saya sangat apresiatif terhadap para pengurus IPNU-IPPNU cimarias yang telah menggelar acara cimarias bershalawat ini dengan sukses,” papar Saepul.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Saepul juga mengharapkan dorongan semangat dari berbagai pihak terhadap program-program para pelajar NU. Ia meminta kepada Pemerintah Desa Cimarias, tokoh masyarakat, dan ulama setempat untuk senantiasa membantu segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh para pelajar IPNU-IPPNU Desa Cimarias.

Sementara itu Kepala Desa Cimarias Mamat Rohmat berjanji akan mengagendakan kegiatan ini setiap tahunnya. “Insyaallah kegiatan ini akan dilaksanakan setiap tahun, dan mudah-mudahan ke depannya bisa lebih meriah dan sukses lagi,” ungkap Mamat. (Ayi Abdul Kohar/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Quote Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua UKP PPI: Pangkal dari Intoleransi adalah Kemiskinan

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) menegaskan, sumber dari sikap tidak toleran adalah kemiskinan. Baginya, bukan hanya kemiskinan dalam hal materi, tetapi juga miskin dalam segala hal seperti miskin pemahaman agama, pengetahuan, dan miskin mental.

“Pangkal dari intoleransi adalah poverty (kemiskinan). Bukan hanya poverty material, tetapi semua aspek seperti pemahaman agama, pengetahuan, dan lainnya,” kata Yudi Latif saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional dengan tema Challenges to Religious Pluralism and Tolerance di Ruang Teater Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Jakarta, Rabu (14/6).

Lebih lanjut, penulis buku Negara Paripurna itu menyebutkan Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan tingkat keberagaman yang tinggi. Mulai dari ras, etnik, budaya, dan hirarki sosial.?

Ketua UKP PPI: Pangkal dari Intoleransi adalah Kemiskinan (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua UKP PPI: Pangkal dari Intoleransi adalah Kemiskinan (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua UKP PPI: Pangkal dari Intoleransi adalah Kemiskinan

“Lalu bagaimana kita me-manage ini?,” tanya Yudi untuk merangsang peserta.

Ia menjelaskan, harus ada kesepakatan bersama untuk mengelola keberagaman yang ada. Dalam hal ini, Indonesia memiliki Pancasila sebagai pemersatu.

Lebih jauh, Yudi menerangkan, ketuhanan dalam sila pertama dalam Pancasila bukan lah berbentuk kata benda, melainkan kata sifat. Bung Karno menekankan, sila pertama ini sebagai ketuhanan yang beradab.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kedua, Bung Karno mengatakan bahwa nasionality kita adalah humanity, bukan nasionality yang tertutup,” ungkapnya.

Adapun sila ketiga, ungkap Yudi, warga Negara Indonesia sadar bahwa mereka berbeda, tetapi mereka mencari persamaan yang ada. “Katau sodara berasal dari satu udara. Selama kita menghirup udara yang sama, maka kita saudara,” tuturnya.

Sila keempat, imbuh Yudi, bermakna bahwa setiap warga Negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam bermusyawarah. Mereka tidak dipertanyakan siapa, dari mana, apa agama mereka. Tetapi dalam bermusyawarah perwakilan yang dilihat adalah apa arugumen mereka.

“Dan terakhir adalah keadilan sosial,” lanjutnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Yudi mengatakan, inti dari dari kelima sila tersebut adalah semangat gotong royong sebagaimana yang dituturkan Bung Karno.?

“Gotong royong ini kalau dalam masyarakat Sunda silih asih (saling mengasihi), silih asuh (saling membimbing), dan silih asah (saling mengingatkan). Kalau Jawa ada istilah wewayu hayuning bawana (memperindah keindahan dunia). Kalau di Islam, rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam). Kalau di Kristen ada ajaran kasih dan lainnya,” pungkasnya. (Muchlishon Rochmat/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Bahtsul Masail, Sholawat Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 01 Maret 2018

PMII Padang Gelar Aksi Kemanusiaan untuk Korban Banjir dan Longsor

Padang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Padang menggelar aksi kemanusiaan untuk korban banjir bandang dan longsor yang terjadi dibeberapa daerah di Sumatera Barat, Selasa (9/2/2016) di Simpang BTN, Kota Padang.

PMII Padang Gelar Aksi Kemanusiaan untuk Korban Banjir dan Longsor (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Padang Gelar Aksi Kemanusiaan untuk Korban Banjir dan Longsor (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Padang Gelar Aksi Kemanusiaan untuk Korban Banjir dan Longsor

Aksi yang diikuti oleh puluhan mahasiswa pergerakan ini di pimpin langsung oleh Ketua Umum ? PMII Kota Padang, Hasbullah Alkomar. "Mahasiswa ikut berduka dan prihatin terhadap musibah yang menimpa sejumlah daerah di Sumbar," ujar Hasbullah Alkomar.

Komar juga menjelaskan bahwa bencana banjir dan longsor ini merupakan bencana yang cukup besar dan harus mendapatkan perhatian dari semua pihak. "Bencana banjir bandang dan longsor setidaknya telah menelan korban jiwa sebanyak 6 orang di kabupaten Solok Selatan. Ribuan hektar lahan pertanian warga yang tersebar di 50 Kota, kabupaten Solok Selatan, agam, dan Kota Solok, juga mendapat dampak luarbiasa parahnya," pungkas Alkomar.

PMII sebagai organisasi kemahasiswaan juga mendesak pemerintah agar cepat menangani permasalahan ini. "Kami menuntut pemerintah provinsi hingga pemerintah kabupaten terkait cepat tanggap dalam penanggulangan bencana ini," desak Alkomar

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Aksi penggalangan dana untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor yang dilakukan PMII Kota Padang ini berlangsung dari Selasa hingga Jumat. Sejumlah dana yang terkumpul akan disalurkan pada korban yang berada di 50 Kota dan Solok selatan.

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, sebelumnya hujan deras beberapa hari terakhir telah menyebabkan Sumatera Barat dilanda bencana banjir dan longsor. Bencana kali ini menimbulkan korban jiwa dan memutus urat nadi transportasi.

Inilah titik-titik lokasi bencana banjir dan longsor yang berhasil dihimpun berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Sumatera Barat. Data ini dikirim oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Sutopo Purwo Nugroho, Senin (8/2/2016). Ditambah informasi dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat Zulfiatno dan BPBD Pasaman. (Armaidi Tanjung/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Doa, Amalan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ribuan Umat Islam Hadiri Istighotsah Kubro

Pekalongan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ribuan umat Islam dari berbagai kalangan, tadi malam memadati rumah dinas Bupati Pekalongan, Jawa Tengah, untuk bersama-sama bermunajat kepada Allah Subhanahu Wa Taala memohon keselamatan atas berbagai musibah dan bencana yang menimpa negeri Indonesia tercinta.

Acara yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan itu dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan ke-62 RI, memperingati Hari Jadi ke-385 Kabupaten Pekalongan dan memperingati kelahiran pemimpin umat Islam sedunia yaitu Rasulullah Muhammad SAW tahun 1428 Hijriyah.

Seperti dilaporkan kontributor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muiz, tampak hadir dalam kesempatan tersebut, ratusan habaib, kiai, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan beberapa pejabat penting termasuk Kapolwil Pekalongan beserta jajarannya, Dandim 0710, Bupati selaku shohibul bait dan beberapa kepala dinas instansi di lingkungan pemerintah Kabupaten Pekalongan.

Ribuan Umat Islam Hadiri Istighotsah Kubro (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Umat Islam Hadiri Istighotsah Kubro (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Umat Islam Hadiri Istighotsah Kubro

Dalam sambutannya mewakili shohibul bait, Bupati Pekalongan Hj Siti Qomariyah mengatakan, kegiatan istighotsah yang dihadiri ribuan massa ini baru pertama kali digelar di rumah dinasnya sejak dirinya menjabat, dirinya berjanji kegiatan sejenis untuk tahun-tahun mendatang juga akan digelar di tempat ini.

"Saya akan memprogramkan, kegiatan istighotsah seperti ini akan kami gelar secara rutin  di pendopo ini, bahkan  saya akan melibatkan jajaran instansi lain seperti TNI dan Polri di lingkungan Kabupaten Pekalongan untuk menggelar acara secara bersama-sama,”  ujarnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lebih lanjut dikatakan, kegiatan yang melibatkan dan menghadirkan masyarakat sangat penting untuk digalakkan, sebab melalui media ini kita bisa berkomunikasi dengan rakyat Kabupaten Pekalongan secara langsung.

Ketua pelaksana H Abdoel Hamid yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan,  kegiatan ini dihadiri tidak kurang dari 10 ribu umat Islam dari wilayah Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya. Bahkan untuk menjamu seluruh tamu yang hadiri dirinya menyediakan 2.300 talam/besi dan masing-masing  talam untuk makan lima orang. dan untuk keperluan tersebut panitia telah memasak beras sebanyak 10 kuintal.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya  dalam tausiyahnya  meminta kepada seluruh jamaah yang hadir tidak perlu  mempersoalkan peringatan hari kelahiran Nabi yang tidak dilaksanakan di bulan Maulid (Rabuul Awwal).

“Yang namanya memperingati itu tidak harus di bulan dimana mereka dilahirkan atau wafatnya, tapi setiap saat bisa dilakukan, termasuk pada acara malam ini,” ujar Habib Luthfi yang juga Rais Am Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlith Thariqah Al Mutabarah An Nahdliyyah dengan semangatnya. "jadi keliru kalau masih ada yang beranggapan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW harus di bulan Maulid."

Acara yang mulai pukul 19.00 wib diisi dengan pembacaan rotibul kubro, pementasan terbang genjring, kasidah simtud duror, pembacaan shalawat simtud duror, sambutan-sambutan dan mauidhoh hasanah berlangsung sangat khidmad. Para pengunjung rela lesehan beralasankan koran dan  tempat seadanya  tidak mengurangi kekhusuan jamaah untuk mendengarkan tausiyah  Habib Muhammad Luthfi  bin Ali bin Hasyim bin Yahya yang berakhir jam 01 dinihari tadi.(mus)



Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, Fragmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 28 Februari 2018

Ahad, Fatayat, Ansor, dan MWCNU Kedungbanteng Konferensi Bersama

Banyumas, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas , Jawa Tengah, akan menggelar Konferensi Anak Cabang, pada hari Ahad (12/11) besok.

Kegiatan itu akan dilaksanakan bersama Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Fatayat NU di Gedung MTs Maarif 01 Kedungbanteng, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Jawa Tengah.

Menurut Ketua PAC GP Ansor NU Kedungbanteng, Darto konferensi bersama dilakukan dengan pertimbangan untuk efektifitas waktu dan pembiayaan.

Ahad, Fatayat, Ansor, dan MWCNU Kedungbanteng Konferensi Bersama (Sumber Gambar : Nu Online)
Ahad, Fatayat, Ansor, dan MWCNU Kedungbanteng Konferensi Bersama (Sumber Gambar : Nu Online)

Ahad, Fatayat, Ansor, dan MWCNU Kedungbanteng Konferensi Bersama

"Konferensi bersama jauh lebih strategis dilakukan bersama daripada sendiri-sendiri penyelengaraannya," ujarny Sabtu (11/11) di Gedung MTs Maarif 01 Kedungbanteng.

Konferensi MWC NU,GP Ansor, dan Fatayat akan memilih ketua baru dalam rangka konsolidasi dan regenerasi pengurus yang akan menjalankan roda organisasi sebagaimana tertuang dalam AD/ART .

Sementara itu tokoh senior NU Kedungbanteng Kiai Munir Sarbini menyatakan dengan terlaksananya konfersensi ini pengurus yang akan terpilih nanti dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan mampu menjadi suri tauladan bagi masyarakat serta membawa kemajuan organisasi yang didirikan KH Hasyim Asyari. (Mulyono HP/Kendi Setiawan)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Meme Islam, Sunnah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 27 Februari 2018

GP Ansor Seakan Hadirkan Gus Dur di Mamuju

Mamuju Utara, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Utara adalah miniatur Indonesia. Di situ hidup berbagai pemeluk agama, etnis, bahasa, dan golongan. Karenanya perlu terus dibangun keharmonisan dalam bingkai toleransi agar kebhinnekaan terjaga sehingga kedamaian tetap ada di daerah dan negeri ini.

GP Ansor Seakan Hadirkan Gus Dur di Mamuju (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Seakan Hadirkan Gus Dur di Mamuju (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Seakan Hadirkan Gus Dur di Mamuju

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Mamuju Utara Untung Alwi. Sebagai salah satu organisasi yang menjaga kerukunan tersebut, GP Ansor turut memasang spanduk "Selamat Natal dan Tahun Baru 2016” di depan beberapa gereja di Kabupaten Mamuju Utara.

Untung menambahkan, spanduk juga dipasang di beberapa titik strategis di Kabupaten Mamuju Utara seperti di Bundaran Smart Kota Pasangkayu, pertigaan Maradde Kecamatan Tikke, di Kecamatan Lariang, pertigaan Desa Kasano Kecamatan Baras, Tana Moni Kecamatan Sarudu, Desa Mulyosari, Kecamatan Bambalamotu, dan di Desa Martajaya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Salah seorang tokoh umat Kristiani di Kota Pasangkayu, Yustinus, mengungkapkan perasaannya kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ia mengaku terharu atas upaya anak-anak muda NU di kabupaten tersebut.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Saya sangat bersyukur dan terharu atas upaya yang dilakukan oleh pemuda Ansor. Karena kehadiran pemuda Ansor di tempat kami seakan juga menghadirkan Gus Dur di tengah umat Kristiani di Mamuju Utara," ungkapnya. (Abdul Hakim Madda/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peringati Haflah Akbar, Pesantren Tambakberas Dukung PBNU

Jombang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Lapangan Untung Suropati Tambakrejo yang berada di utara Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas Jombang Jawa Timur penuh sesak oleh puluhan ribu santri. Mereka khidmat mengikuti upacara pembukaan al-haflatul kubro pesantren setempat, Rabu (8/2) pagi.

Peringati Haflah Akbar, Pesantren Tambakberas Dukung PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringati Haflah Akbar, Pesantren Tambakberas Dukung PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Peringati Haflah Akbar, Pesantren Tambakberas Dukung PBNU

KH Abdul Choliq Mustaqim dalam amanatnya mengemukakan bahwa peringatan haflah kali membawa pesan bahwa Pesantren Tambakberas, sebutan kepada PPBU memiliki komitmen kuat terhadap eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI. "Karenanya kita akan pelihara dan jaga NKRI sebagai harga mati," kata Sekretaris Umum Yayasan PPBU tersebut.

"Demikian pula kita akan pelihara dan jaga PBNU yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI serta UUD 1945," katanya disambut tepuk tangan hadirin.

Gus Kholiq, sapaan akrabnya juga menandaskan kepada para kiai, ustadz dan santri yang hadir di lapangan tersebut bahwa haflah kali ini juga terbilang istimewa. "Karena usia madrasah di lingkungan Pesantren Tambakberas telah memasuki 102 tahun," ungkapnya. Sedangkan untuk pesantren sendiri adalah berusia 192 tahun, lanjutnya.

Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Majlis Pengasuh yakni KH Hasib Abdul Wahab, serta Ketua Umum Yayasan PPBU yakni KH Irfan Sholeh.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelum upacara pembukaan, kegiatan diawali dengan penampilan kreasi para santri dari berbagai ribath atau asrama yang ada di pesanren setempat. Tidak ketinggalan, sejumlah kontingen dari madrasah dan sekolah juga turut unjuk kebolehan.

Pantauan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di lokasi, sejumlah santri dan siswa menampilkan kebudayaan dari berbagai suku dan daerah di Indonesia. Dari mulai budaya dan pakaian masyarakat Madura, Nusa Tenggara Timur, Bengkulu, dan beberapa kawasan lain di tanah air.

Kegiatan dipungkasi dengan sambutan dari yayasan serta amanah oleh ketua majlis pengasuh. (Ibnu Nawawi/Abdullah Alawi)

?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren, Pondok Pesantren, Syariah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Wayang Kulit Meriahkan Peluncuran Muktamar di Surabaya

Surabaya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Panitia Daerah Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama menggelar kegiatan “Launching Sukses Muktamar” di Surabaya, Sabtu (14/3) malam. Dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, kegiatan juga dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono.

Muktamar akan diselenggarakan di Jombang Jawa Timur pada 1-5 Agustus 2015 mendatang. Sementara kegiatan launching Sabtu malam lalu dilpusatkan di Parkir Utara ?PWNU Jatim yang dirangkai dengan peringatan hari lahir (harlah) ke-89 NU.

Wayang Kulit Meriahkan Peluncuran Muktamar di Surabaya (Sumber Gambar : Nu Online)
Wayang Kulit Meriahkan Peluncuran Muktamar di Surabaya (Sumber Gambar : Nu Online)

Wayang Kulit Meriahkan Peluncuran Muktamar di Surabaya

Ki Entus malam itu membawakan lakon Nurkala Kalidasa, yang menggambarkan perjuangan tokoh Nurkala Kalidasa dalam mewujudkan perdamaian dunia. Dalam kisah itu, Prabu Kresna meminta ?Prabu Yudhistira mewujudkan perdamaian dunia dengan cara menemui betara guru di khayangan. Prabu Yudhistira menyetujui dan menjelma menjadi raksasa bernama Nurkala Kalidasa.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dia kemudian menemui Betara Guru setelah mengalahkan para dewa di khayangan. Akhirnya, betara guru mengeluarkan titah dan memberi mandat kepada Nurkala Kalidasa untuk mewujudkan perdamaian dunia.

"Setidaknya lakon tersebut sejalan dengan keinginan NU dalam menegaskan Islam Nusantara dalam upaya men?jaga perdamaian dunia," urai Ki Enthus.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadir Rais Syuriyah PWNU Jatim KH Miftakhul Akhyar, Ketua PWNU Jawa Timur KH Mutawakkil Alallah, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang juga Ketua Panitia Daerah Muktamar ke-33, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Eko Wiratmoko, dan Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto, dan beberapa anggota DPRD Jatim.

Ketua Panitia Daerah Muktamarke-33, Saifullah Yusuf, mengatakan, Muktamar akan dilaksanakan di empat pesantren yakni Tambak Beras, Peterongan, Denanyar, dan Tebuireng. Sementara pembukaan dan rapat pleno akan dadakan di alun-alun kota Jombang

Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memperkirakan, selain para peserta muktamar (muktamirin) akan ada 50 ribuan warga NU yang hadir yang ikut meramaikan muktamar. “Semua akomodasi sudah siap, Pemprov Jatim, TNI dan Polri juga siap mendukung dan mengamankan muktamar," ujarnya.

Muktamar kali ini mengambil tema “Meneguhkan Islam Nusantara untuk peradaban Indonesia dan dunia”. “Mari kita alihkan kiblat peradaban dunia bukan dari Timur Tengah, tetapi dari Indonesia, wa bil khusus Nahdlatul Ulama," ujar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat memberikan kata sambutan. (Red: Anam)

?

Foto: Vivanews

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Warta, Kyai, Makam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mahfud MD: Negarawan Turun, Politisi Mundur

Yogyakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Permasalahan yang melanda negara kita sekarang adalah permasalahan dari dalam, bukan kekuatan luar. Bukan perbandingan atau pertandingan ideologi. Tetapi persoalan manajemen pemerintahan dalam penegakan hukum dan keadilan. 

Pendapat tersebut disampaikan oleh Mahfud MD dalam dialog Kebangsaan dalam rangka Harlah Nahdlatul Ulama ke-87 di XT Square Yogyakarta, Ahad (3/3). Mahfud menyatakan bahwa persoalan ketidakadilan adalah persoalan pokok bangsa. Bangsa manapun jika diperintah dengan ketidakadilan maka akan hancur.

Mahfud MD: Negarawan Turun, Politisi Mundur (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahfud MD: Negarawan Turun, Politisi Mundur (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahfud MD: Negarawan Turun, Politisi Mundur

“Sahabat Ali mengatakan, sebuah negara akan hancur jika dikelola dengan ketidakadilan. Sebaliknya, sebuah Negara akan kuat jika dikelola dengan adil,” tutur Mahfud.

Sehingga pemerintah dalam hal ini perlu untuk bersungguh-sungguh di dalam menegakkan hukum dan keadilan. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Oleh karena itu, sekarang yang diperlukan adalah turunnya para negarawan ke gelanggang, untuk perbaiki negara. Bukan dipercayakan ke politisi. Politisi nunggu dulu, serahkan ke orang yang punya sikap kenegarawanan untuk benahi negara. Sesudah itu, politisi silakan main lagi," jelasnya. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jika kondisi ini tidak segera diperbaiki, maka akan rawan terjadi disintegrasi bangsa. Oleh karena itu, jelaslah bahwa masalah yang mengancam negara ini adalah masalah dari dalam. Bukan kekuatan luar, bukan perbandingan ideologi, tetapi adalah masalah manajemen pemerintahan dalam menegakkan hukum dan aturan. 

Redaktur     : Hamzah Sahal

Kontributor : Anas Bangkit

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Meme Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 26 Februari 2018

Andi Najmi: Petani Tembakau Selalu Disalahkan

Semarang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ketua Pengurus Pusat Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LBHNU) Andi Najmi Fuadi meminta pengalokasian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) itu benar-benar sampai kepada masyarakat petani tembakau.

Hal ini disampaikannya dalam Seminar Nasional “Optimalisasi Pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau untuk Pembangunan Pertanian” yang digelar Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) di Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, kemain, Kamis (10/5).

Andi Najmi: Petani Tembakau Selalu Disalahkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Andi Najmi: Petani Tembakau Selalu Disalahkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Andi Najmi: Petani Tembakau Selalu Disalahkan

Ia menyesalkan, petani tembakau selalu disalahkan sebagai pihak yang merugikan kesehatan. Bahkan diharamkan produknya. Plus dalih hasil tembakau dinilai tidak sebanding dengan biaya kesehatan. Lantas karena itu pemerintah memungut uang besar dengan memberi cukai atas rokok. 

“Petani tembakau rokok disalahkan dan bahkan  diharamkan. Tetapi mereka ditelantarkan setelah produknya dikenai cukai yang mahal. Mestinya dari dana bagi hasil itu merekalah yang lebih berhak menerima, karena untuk meningkatkan kualitas tembakau itu sendiri,” tegasnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Penderita lain adalah para buruh rokok. Selain diupah rendah dan sering tidak dijamin hak-hak pribadinya, buruh rokok tidak mendapat kompensasi dari pembagian DBHCHT tersebut. Padahal ada 10,35 juta orang yang bekerja di pabrik rokok. Sekaligus dari mereka, masuklah pendapatan negara berkisar Rp 68,2 triliun per tahun. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kabar buruknya, lanjut Andi, penerimaannya saja tersendat-sendat, prosesnya susah, sangat memprihatinkan. Bahkan setoran bea cukai yang telah disetorkan industri tembakau di daerah, itu simpang siur. 

Rektor Universiats Wahid Hasyim Semarang Dr H Noor Ahmad MA mengingatkan agar semua pihak yang terkait dengan petani tembakau konsisten dengan aturan yang sudah ditetapkan. Mekanisme pendistribusian maupun sistem tata kelola pembinaan sudah diatur dalam undang-undang termasuk upaya dinas terkait untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian tembakau. 

“Sebenarnya jika semua pihak menjalankan aturan uang sudah ditetapkan dan tidak mencari celah demi kepentingan atau keuntungan tertentu, sudah tidak ada persoalan yang mendasar,” kata dia. 

Persoalannya, beber dia, banyak pihak atau instansi merasa bersangkutan lalu merasa berhak minta uang bagi hasil tersebut. Padahal mestinya cukai tembakau ya cukai tembakau, kesehatan ya kesehatan. Ranahnya sendiri-sendiri Bukannya setiap dinas minta uang dengan berbagai dalih dan cara.

“Tampaknya kita harus berjuang keras untuk membantu petani mendapatkan hak-haknya. Para buruh pabrik rokok harus bisa merebut hak-hak mereka dari cukai yang dipungut pemerintah. Dan saya yakin masih banyak orang-orang atau lembaga-lembaga yang mau membantu mengentaskan persoalan termasuk Nahdhatul Ulama dan Fakultas Pertanian Unwahas,” jelasnya.

Seminar yang dimoderatori Ketua LPPNU Jateng yang juga dosen Fakultas Pertanian Unwahas Lutfi Aris Sasongko itu diikuti ratusan mahasiswa Unwahas dan mahasiswa kampus lain, serta para pengurus LPPNU se-Jateng.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Muhammad Ichwan DS

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita Pimpinan Pusat Muhammadiyah

120 Pelajar Ikuti Sanlat IPNU-IPPNU Sorong

Sorong, Pimpinan Pusat Muhammadiyah 

Sekitar 120 pelajar mengikuti pesantren kilat yang digelar Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan (IPNU) dan PC Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Sorong, Papua Barat pada Senin-Rabu (22-24/8). 

Kontributor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Sorong Zaenal Arifin mengabarkan, peserta tersebut adalah siswa-siswi MTs Al Maarif 1 Aimas beserta santriwan-santriwati Pondok Pesantren Minhajuth Tholibin. Pesantren tersebut sebagai tuan rumah kegiatan tersebut. 

120 Pelajar Ikuti Sanlat IPNU-IPPNU Sorong (Sumber Gambar : Nu Online)
120 Pelajar Ikuti Sanlat IPNU-IPPNU Sorong (Sumber Gambar : Nu Online)

120 Pelajar Ikuti Sanlat IPNU-IPPNU Sorong

Dalam kegiatan tersebut diharapkan peserta lebih mengenal dan mencintai agamanya, sekaligus penanaman faham Ahlussunnah wal-Jamaah sejak dini bagi mereka.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Redaktur: Abdullah Alawi 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pergunu Diminta Membentuk Anak Didik Berakhlakul Karimah

Brebes, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) diminta untuk membentuk anak didik yang berakhlakul karimah. Pasalnya, telah terjadi pergeseran etika moral bagi generasi muda di era digitalisasi. 

Pergunu Diminta Membentuk Anak Didik Berakhlakul Karimah (Sumber Gambar : Nu Online)
Pergunu Diminta Membentuk Anak Didik Berakhlakul Karimah (Sumber Gambar : Nu Online)

Pergunu Diminta Membentuk Anak Didik Berakhlakul Karimah

“Pergunu, harus mampu membentuk anak didik yang berakhlakul karimah,” pinta Ketua Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kab Brebes H Athoillah saat menyampaikan sambutan pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pergunu se Kab Brebes di Gedung NU, Jalan Yos Sudarso 36 Brebes, Kamis (28/6).

Anggota Pergunu, lanjutnya, harus mampu menjadi garda terdepan dalam pembentukan karakter dan akhlakulkarimah peserta didik. “Peran guru sangat penting dalam pembentukan akhlakul karimah,” terangnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Namun demikian, kata Athoillah, anggota pergunu harus membuat citra positif terlebih dahulu dengan keteladanan. 

Athoillah juga memuji guru-guru swasta yang walaupun tidak mempunyai gaji yang jelas, tetapi hidupnya tentram dan sejahtera. Para guru ngaji, guru madrasah dan guru swasta lainnya yang sebagian tersebar di sekolah-sekolah NU, hanya memilih manajemen barokah. “Walau hanya mengharap bisaroh (sumbangan suka rela, red), mereka bisa mempertahankan aqidah dan akhlakul karimah,” pujinya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Diapun berpesan, menjalankan tugasnya sebagai guru NU, agar tetap pada korikodor memperjuangkan 4 dimensi. Yakni dimensi keagamaan, dimensi keilmuan, dimensi kepemimpinan dan dimensi kebangsaan. 

Sementara, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Pergunu Kab Brebes Syamsu Asyifa MPd menjelaskan, Pergunu di Kab Brebes telah lahir sejak 16 Mei 2011. Dalam kurun waktu setahun telah menginventaris guru NU di Kabupaten Brebes, termasuk pembentukan pengurus ditingkat kecamatan.

Secara serentak, 17 Kepengurusan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pergunu se Kabupaten Brebes dilantik untuk masa bakti 2012-2017. Pelantikan ditandai dengan pembacaan baiat atau janji pengurus di hadapan Pengurus Cabang NU yang dipimpin oleh Wakil Ketua PC NU KH Sodikin Rachman.  

 

Redaktur      : Syaifullah Amin

Kontributor : Wasdiun

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Ulama, Pertandingan, Kiai Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 25 Februari 2018

Shalat, Lebih dari Sekadar Kegiatan Fisik

Bondowoso, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Shalat sebagai hasil dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengandung makna penting bagi umat Islam. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa hikmah peristiwa ajaib tersebut tak hanya untuk Rasulullah tapi juga untuk umatnya.

Shalat, Lebih dari Sekadar Kegiatan Fisik (Sumber Gambar : Nu Online)
Shalat, Lebih dari Sekadar Kegiatan Fisik (Sumber Gambar : Nu Online)

Shalat, Lebih dari Sekadar Kegiatan Fisik

"Shalat tidak hanya merupakan kegiatan fisik namun di sana kemudian Allah memberikan anugerah yang terbesar pada umat agar bisa bermunajat, berkomunikasi kepada Allah subhanahu wata’ala,” kata KHR Ahmad Azaim Ibrahiminy, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sekorejo Asembagus, Situbondo, Jawa Timur dalam peringatan Isra’ dan Mi’raj di Bondowoso, Rabu (6/4) malam.

Shalat, menurutnya, menjadi tema sentral dalam peristiwa Isra dan Mi’raj yang bisa dikaji dalam berbagai sudut pandangan pembahasan dan teori. Termasuk terkait “Penguatan Aqidah Umat demi Keutuhan NKRI” yang menjadi tema penyelenggaraan kali ini. Shalat bias menjadi penguat aqidah juga kesatuan umat.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peringatan tahunan tersebut diselenggarakan Forum Komunikasi Ulama Sunni (Fokus) Kabupaten Bondowoso berkerja sama dengan Pengurus Takmir Masjid Agung At-Taqwa Bondowoso. Acara yang dikemas dengan tajuk “Gema Sholawat dan Pengajian Akbar” ini dihadiri kurang lebih empat ribu jamaah.

Suasana di tempat acara begitu khusyuk dan tertib ketika shalawat yang diiring musik hadrah dikumandangkan lalu diikuti semua jamaah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain KHR Ahmad Azaim Ibrahiminy, turut hadir pula Ketua Yayasan At-Taqwa Bondowoso KH Imam Barmawi Burhan dan Wakil Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin. Ketiganya mendapatkan serban dari panitia sebagai penghargaan dan cenderamata. (Ade Nurwahyudi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Humor Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Seruan Syekh Taufiq Ramadhan al-Buthi untuk Bangsa Indonesia

Ketua Ikatan Ulama Suriah Dr Syekh Muhammad Taufiq Said Ramadhan al-Buthi mengeluarkan seruan khusus untuk bangsa Indonesia. Putra dari ulama terkemuka Suriah, almarhum Syekh Ramadhan al-Buthi yang wafat akibat bom bunuh diri anggota kelompok ekstrem, ini memuji sembari menaruh harapan kepada Muslim di Tanah Air. Berikut teks lengkap seruan tersebut yang dikirim ke redaksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah:

? ? ? ? ?. ? ? ? ? ?. Seruan untuk Bangsa Indonesia

Seruan Syekh Taufiq Ramadhan al-Buthi untuk Bangsa Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Seruan Syekh Taufiq Ramadhan al-Buthi untuk Bangsa Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Seruan Syekh Taufiq Ramadhan al-Buthi untuk Bangsa Indonesia

?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Segala puji bagi Allah Pencipta semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, sahabat, dan pengikut mereka dengan kebaikan hingga hari akhir.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Wahai saudaraku yang mulia di Indonesia, negeri yang penuh dengan keberkahan, yang penduduknya mencintai Islam, lalu memeluk Islam juga karena cinta terhadap agama ini, karena mereka merasa kagum dengan akhlak mulia yang mereka temukan dalam Islam, serta sifat-sifat terpuji dari umat Islam yang bersosialisasi dengan mereka. Suatu fakta yang meniscayakan Indonesia menjadi negeri muslim terbesar, dengan penduduk dan luas teritorialnya.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Saya temukan pada diri kalian, kemurnian fitrah dan akhlak yang baik, sesuatu yang menjadikan saya sangat cinta pada negeri ini dan penduduknya. Saya merasakan, penduduk Indonesia berhasil merepresentasikan kejernihan bersikap yang dibutuhkan oleh banyak bangsa-bangsa Muslim.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Umat Islam saat ini membutuhkan keteguhan dalam berpegang diri pada Islam yang benar, yang jauh dari propaganda yang mereduksi (kebenaran ajarannya). Umat Islam butuh untuk mempraktikkan semua petuah, yang sementara ini hilang dari pikiran kita, (padahal) itu adalah inti syariat dan dasar agama kita. Jika tidak, maka bahaya mengancam umat dan akan menghancurkannya.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ?} ? 92 ? ? ? ? ?: {? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? } ? ? 103

? ?: {? ? ? ? ? ? ? ? ? ?} ? 10

Saya tidak mengerti, mengapa perpecahan dan perselisihan menimpa umat ini, padahal kita adalah umat yang disebut oleh Allah dalam firman-Nya: “Sungguh agama tauhid inilah agama kamu, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.” (QS. Al-Anbiya: 92)

Allah memerintahkan, sekaligus menguji kita dalam perintah-Nya, “Dan berpegang teguhlah kamu semua pada tali (agama) Allahdan janganlah kamu bercerai berai. Ingatlah nikmat Allah kepadamu, ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu kalian agar kamu mendapatkan petunjuk.” (QS. Ali Imran: 103)

Allah juga berfirman kepada kita: “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, karena itu damaikanlah di antara kedua saudaramu (yang berselisih). Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10)

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Sesungguhnya kaum yang tamak terhadap sumber daya bangsa kita, begitu benci terhadap persatuan kita, tidak suka kita menjadi umat yang satu. Mereka tidak suka, kita seiya sekata sehingga menjadi kuat dalam ekonomi, kuat dalam lembaga pendidikan dan perusahaan kita, kuat dalam independensi keputusan dan kedaulatan bangsa. Sungguh banyak kekuatan zhalim yang menginginkan bangsa kita bekerja untuk kepentingannya, (sehingga) bangsa ini menjadi miskin, tidak memiliki keputusan dan kekuatan, lemah, tidak mampu membela kepentingan dan tidak mampu bangkit.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: {? ? ? ? ? ?} ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?! ? ? ? ? ? ? ? ? ?! ? ? ? ? ? ? ?: " ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? " ? ? ? ? ? " ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? "

Saat ini kita butuh pada persatuan umat dan merapatkan barisan, melaksanakan perintah Allah agar kita berpegang taguh pada tali-Nya, demi menjaga masa depan umat. Agama kita mempersatukan, bukan memecah belah, lalu mengapa kita terpecah tidak mau bersatu? Agama Islam menyeru kita untuk saling mencintai dan bekerjasama, lalu mengapa kita saling membenci dan menjauh? Bukankah Nabi Muhammad SAW dalam hadits shahih mengingatkan, “Janganlah saling hasud, berseteru, saling membenci, saling menjauh. Sebagian kalian tidak boleh menjual atas jualan sebagian yang lain. Jadiah hamba Allah yang bersaudara. Muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Ia tidak boleh menganiaya, merendahkan, dan menghinanya. Ketakwaan itu ada di sini (Nabi menunjuk dada beliau sebanyak tiga kali). Cukuplah kejelekan seseorang, dengan dia merendahkan saudaranya yang muslim. Setiap muslim bagi muslim yang lain, haram darah, harta, dan kehormatannya.”

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ?: {? ? ? ? ? ? ? ? ? ?} ? 10. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: {? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? } ? 53. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Sesungguhnya faktor yang dapat menyatukan kita, meski dengan beragamnya pendapat dan perbedaan ijtihad, lebih besar daripada faktor yang dapat memisahkan kita. Tidak selayaknya kita memberi kesempatan pada setan untuk merusak hubungan persaudaraan yang telah diamanahkan Allah di antara kita. Bukankah Allah berfirman kepada kita: “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, karena itu damaikanlah di antara kedua saudaramu (yang berselisih). Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10). Bukankah Allah mengingatkan kita, terhadap siapapun yang merusak hubungan di antara kita, dan Allah menjelaskan kepada kita bahwa dia adalah setan. Allah berfirman: “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik. Sungguh, setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al-Isra: 53). Setan pada ayat ini, terkadang berbentuk jin, terkadang pula berbentuk manusia. Siapapun yang berkeinginan menyebarkan perpecahan dan kebencian di antara kita, dia telah memerankan pekerjaan setan.

? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Saudaraku yang mulia. Marilah kita mengadakan perjanjian berdasarkan prinsip-prinsip agama kita, berpondasikan hal-hal yang telah disepakati oleh nash-nash syari’at, yang tidak ada perbedaan di dalamnya. Berdasarkan hal itu semua persatuan kita terjaga dan barisan kita menjadi kokoh.Berdasarkan hal itu kita bersatu, menebarkan cinta di antara kita, bukan kebencian.

-? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ,? ? ? ? ? ? ?: {? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? } ? 33

Semua kita beriman kepada al-Qur’an dan Sunnah yang suci, sebagai sumber syariat, dalam rangka mengamalkan firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu.” (QS. Muhammad: 33)

-? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ?:{? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?} ? 23? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: " ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ?" . ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Kita semua cinta kepada keluarga Nabi, di mana kecintaan kepada mereka merupakan bagian dari ajaran agama kita. Keturunan Nabi Muhammad SAW adalah panutan kita. Cinta kepada semua sahabat, sesuai prinsip persatuan umat, seperti yang dimaksud oleh kebanyakan sahabat, adalah perkara yang tidak dapat dipungkiri. Bukankah Allah berfirman: “Katakanlah (Muhammad), ‘Aku tidak meminta kepadamu sesuatu impalan pun atas seruanku, kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan, dan barang siapa mengerjakan kebaikan akan kami tambahkan kebaikan baginya. Sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.” (QS . al-Syura: 23). Kita tidak lupa terhadap hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan al-Nasai, dengan redaksi yang mirip, dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, Rasulullah SAW dalam hajinya, pada hari Arafah, berkhutbah - sedang beliau berada di atas unta beliau “Qashwa”. Aku mendengar beliau bersabda: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku meninggalkan untuk kalian sesuatu yang bila kalian berpegang teguh padanya, kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah dan Itrah, keluargaku.” Dan pastinya kalian tahu, bahwa keturunan Nabi Muhammad SAW adalah penyebab masuknya Islam di negara kalian, Indonesia.

-? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: {? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?}? 7 .

Kita semua sepakat bahwa di antara tugas kita adalah mempelajari hal pokok dalam akidah kita, hal pokok dari hukum-hukum syariat. Hal itu dapat menjadikan sah ibadah dan muamalah kita. Jalan menuju ke sana adalah dengan cara kembali kepada ulama yang disebut sebagai “orang yang berilmu” oleh Allah dalam kitabsuci-Nya: “Dan Kami tidak mengutus (Rasul-Rasul) sebelum Engkau (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Anbiya: 7)

-? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Karena tidak semua orang mampu mengambil hukum dari al-Qur’an dan Sunnah, maka menjadi suatu keniscayaan orang awam kembali kepada ulama yang kompeten. Mereka tidak mampu mempraktikkan syarat ijtihad, maka mereka harus kembali kepada hasil ijtihad para ulama mujtahid. Umat Islam selalu konsisten dan terbukti selalu mengikuti imam-imam mujtahid madzhab. Mengikuti mereka bukan karena mereka atau hasil ijtihad mereka belaka, namun capaian madzhab mereka dalam dinamika perjalanan madzhab, mulai generasi ashhab, kemudian ulama mujtahid madzhab, lalu pen-tarjih, dan mufti. Hal itu terjadi berabad-abad, melalui proses penelitian mendalam (tahqiq) dan diskusi (munaqasyah) hingga madzhab mereka teruji, di mana salah seorang di antara kita tidak dapat melakukannya.

-? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Bukanlah suatu kebijaksanaan, kita memulai sesuatu yang telah dilakukan oleh para imam yang jeda masa mereka dengan Nabi Muhammad SAW hanya dua abad. Kita tidak dapat acuh terhadap usaha mereka, perpustakaan besar yang mengoleksi karya fiqih, dan segala apapun yang menjelaskan tentang syariat. Sedangkan kita di masa ini dipisahkan oleh 14 abad. Bahasa kita lebih lemah untuk memahami nash (dalil). Penguasaan kita terhadap syarat ijtihad dan pirantinya sangat lemah. Tidak mengindahkan madzhab-madzhab fiqih berarti memusnahkan khazanah keilmuan klasik, sesuatu yang telah dihasilkan oleh ribuan ulama. Mereka mengerahkan segenap usaha untuk meneliti produk-produk ijtihad para imam fiqih dan para pengikut mereka pada era berikutnya.

-? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Mereka juga menyempurnakan amal usaha dalam membangun keilmuan fiqih ini untuk menyelesaikan berbagai kasus yang terjadi saat sudah tersedia nash, atau hal-hal yang telah terjadi atau dipotensikan akan terjadi. Hasil diskusi antar ulama merupakan simpanan kekayaan besar, dalam pola diskusi yang baik, sisi pengambilan hukum dari dalil (idtidlal), dalam kekuatan dan keelokannya.

-? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Umat Islam meskipun berbeda, namun mereka bertemu dalam pokok dan prinsip agama yang sama, berupa hakikat keimanan, sumber hukum, dan lainnya. Umat Islam sebenarnya sejak dulu telah berbeda pendapat, namun mereka menyudahi perbedaan mereka dengan diskusi ilmiah, dilakukan di masjid-masjid, atau di depan pemerintah. Mereka tidak menyelesaikan perselisihan itu dengan kekerasan, kecuali yang memang hujjahnya lemah. Umat Islam dari kalangan Ahlussunnah Wal-Jama’ah tidak berinteraksi dengan kelompok yang berbeda dengan cara keras dan lalim. Hal itu memang tidak sepatutnya terjadi. Kita, jika diperintahkan untuk bedebat dengan ahli kitab atau kelompok yang berbeda lainnya, harus hanya dengan cara yang baik. Lalu, mengapa kita lebih memilih cara ekstrim, takfiri, dan keras terhadap saudara-saudara kita sendiri yang terkadang mereka berbeda dengan kita yang umumnya dalam masalah ijtihadiyah, atau yang kebenarannya relatif (tidak absolut).

-? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: (? ? ? ? ? ? ? ? ? ?)? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: (? ? ? ? ? ? ? ? ? ?)? 10 ? ? ? ?: (? ? ? ? ? ? ? ? ) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Allah telah memerintahkan kita untuk mengatakan kepada Ahli Kitab: “Katakanlah:"Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu.” (QS. Ali Imran: 64). Jika Allah memerintahkan kita sedemikian rupa dalam menyikapi non Muslim, maka lebih utama lagi bagi kita untuk mencari pola yang dapat menyatukan kita. Bukan dengan cara mencari dan memanfaatkan perselisihan, atau mencari-cari hal-hal yang kita anggap salah pada saudara kita. Penyematan kata kufur dan syirik terhadap kelompok berbeda tidak menguntungkan persatuan umat yang telah diperintahkan Allah. Hal itu bertentangan dengan firman Allah:

“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, karena itu damaikanlah di antara kedua saudaramu (yang berselisih). Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10).

Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmt.” (QS. Al-Anfal: 46)

Semua perselisihan itu telah menjadikan umat Islam berkeping, tercerai-berai, lemah dalam menghadapi musuhnya, tidak mampu mewujudkan berbagai kemaslahatannya.

-? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: (? ? ? ? ? ? ? ? ? ?)

Allah telah menyebut umat Islam bahwa mereka adalah “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka

-? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ?: ? ? ? ? ? ? ...

Sebagai penutup, wahai saudara yang saya cintai, sesungguhnya negeri kalian adalah amanah di pundak. Karena itu jangan kalian rusak dengan keteledoran dan perselisihan. Umat kalian adalah amanah di pundak, jangan diceraiberaikan dengan polemik dan perseteruan. Kalian adalah bangsa yang beriman, yang baik, yang tetap menjaga persatuan umat meski pernah digampur oleh banyak serangan, selama lebih dari 3 abad. Persaudaraan Islam adalah amanah Allah, karena itu jangan dirusak. Allah akan menanyai kalian tentang hal ini.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Semoga Allah menjaga Indonesia, bangsa, agama, pemuda, pemudi, pesantren, dan universitas negeri ini. Semoga Allah menjadikannya senantiasa berada dalam bimbingan-Nya. Semoga Allah memberipetunjuk terhadap hal yang Dia ridhai. Semoga kalian dan negeri kalian mendapatkan kebaikan, kebahagiaan, dan kemakmuran.

?

(Red: Mahbib Khoiron)

.

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pahlawan, Amalan, AlaNu Pimpinan Pusat Muhammadiyah