Selasa, 23 Maret 2010

Peserta Workshop BNPT Sempatkan Ziarah ke Makam Kiai Hasyim

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peserta workshop pencegahan propaganda radikal terorisme di dunia maya yang digagas Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyempatkan diri melakukan ziarah ke makam KH Hasyim Muzadi di Komplek Pondok Pesantren Al Hikam 2, Depok Jawa Barat, Rabu (22/3).

Kegiatan ziarah dilakukan oleh sebagian peserta yang baru tiba di Jakarta melalui Stasiun Kereta Api Pasar Senen sebelum menuju ke tempat acara di Hotel Millenium Jakarta Pusat.

Peserta Workshop BNPT Sempatkan Ziarah ke Makam Kiai Hasyim (Sumber Gambar : Nu Online)
Peserta Workshop BNPT Sempatkan Ziarah ke Makam Kiai Hasyim (Sumber Gambar : Nu Online)

Peserta Workshop BNPT Sempatkan Ziarah ke Makam Kiai Hasyim

Salah seorang peserta, Syaifullah Ahmad Nawawi kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan, ada 8 orang yang ikut dalam rombongan ziarah ke makam Kiyai Hasyim. Mereka antara lain berasal dari Madura, Surabaya, Jombang dan Pekalongan yang sama-sama turun di Stasiun Pasar Senen kemudian dia ajak ke Depok dulu sebelum ke Hotel Millenium.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Ini spontan saja ziarah ke makam Kiai Hasyim memanfaatkan waktu luang sebelum kumpul dengan teman-teman dari daerah lain di acara workshop," ujarnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di makam Kiai Hasyim, rombongan ziarah langsung membaca Surat Yasin dan Tahlil, kemudian bergabung dengan santri-santri Pondok Pesantren Mahasiswa Al Hikam 2 yang pada saat bersamaan menggelar khataman pembacaan Al-Quran.

Sebagaimana diketahui, KH Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum PBNU, meninggal dunia pada Kamis (16/3) dan dimakamkan di Komplek Pesantren Al Hikam 2 Depok Jawa Barat.

Hingga hari keenam, makam Kiai Hasyim tidak pernah sepi dari para peziarah dan santri-santrinya terus membacakan ayat-ayat suci Al-Quran secara bergantian. (Abdul Muiz/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Syariah, Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 22 Maret 2010

Wakapolda Sulsel: NU Selalu Bersuara Jaga Pancasila

Makassar, Pimpinan Pusat Muhammadiyah?



Wakapolda Sulawesi Selatan Brigjen Pol Gatot Edi Pramono mengatakan, Nahdlatul Ulama adalah ormas Islam yang selalu menyuarakan dakwah dengan nuansa toleransi, moderat, dan selalu menjadi pelopor bangsa ini.

“Keberagaman Indonesia adalah sebuah keniscayaan, maka ini harus kita jaga bersama-sama,” katanya pada Halaqah Dakwah Wasathiyah An Nahdliyah yang digelar PWNU Sulawesi Selatan di auditorium KH Muhyiddin Zain Universitas Islam Makassar, Sabtu (20/5).?

Wakapolda Sulsel: NU Selalu Bersuara Jaga Pancasila (Sumber Gambar : Nu Online)
Wakapolda Sulsel: NU Selalu Bersuara Jaga Pancasila (Sumber Gambar : Nu Online)

Wakapolda Sulsel: NU Selalu Bersuara Jaga Pancasila

Ia menambahkan, NU berperan penting pada pembentukan negara ini.?

"Kita tahu perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia, tak terlepas dari perjuangan para ulama Nahdlatul Ulama. Berkat NU, maka NKRI sampai hari ini tetap terjaga. NU selalu bersuara untuk menjaga Pancasila," tambahnya.

Ia kemudian mengutip Kapolri dalam salah satu acara yang menyampaikan bahwa NU adalah teman terbaik Polri.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kami berharap untuk bersama-sama menjaga kesolidan bangsa ini,” pintanya.?

Pemateri halaqah di antaranya Guru Besar UIN Alauddin yang juga Ketua Lembaga Dakwah NU Sulsel, M. Ghalib, Katib Syuriyah NU Sulsel KH Ruslan, Rais Syuriyah NU Makassar KH Baharuddin HS, Ketua PW Muslimat NU Sulsel Majdah Agus Arifin Numang dan salah satu Mubaligh NU Makassar Ust. Amirullah Amri.? (Andy Muhammad Idris/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, Lomba Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 19 Maret 2010

Sanlat BPUN Waykanan Memberikan Wawasan "Plus-Plus"

Waykanan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pesantren Kilat Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (Sanlat BPUN) di Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung mendapat apresiasi positif dari peserta yang berasal dari tiga kecamatan dan empat sekolah di daerah tersebut sehubungan memberikan wawasan lebih, ujar sejumlah peserta di Blambangan Umpu, Senin (1/6).

Sanlat BPUN Waykanan Memberikan Wawasan Plus-Plus (Sumber Gambar : Nu Online)
Sanlat BPUN Waykanan Memberikan Wawasan Plus-Plus (Sumber Gambar : Nu Online)

Sanlat BPUN Waykanan Memberikan Wawasan "Plus-Plus"

"Kegiatan ini membuat pola pikir kami menjadi optimistis. Sanlat BPUN memberikan wawasan plus-plus bagi saya. Saya tidak ragu lagi mengkampanyekan pentingnya kegiatan luar biasa ini bagi adik-adik kelas saya," ujar Diduri Sri Faridah, peserta dari SMAN 1 Blambangan Umpu.

Sanlat BPUN Waykanan dihelat di Pesantren Tahfidzul Quran 18 Mei hingga 1 Juni 2015. 9 hingga 17 Mei, 27 peserta belajar mandiri setelah mendapatkan modul dari penyelenggara. Namun saat karantina mulai berlangsung, sejumlah peserta mengundurkan diri sehingga diikuti 14 peserta.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Program ini gratis, tanpa dipungut biaya. Tahun depan, kami siap berpartisipasi mencarikan donatur untuk terselenggaranya BPUN di Waykanan sehingga bisa diikuti adik-adik kelas kami," ujar Ayu Sri Ningsih, Siti Husnul Khotimah, Eis Novia, Nindya Fela Roza dan Frastika dari SMAN 1 Blambangan Umpu.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sejumlah peserta mengaku jarang melakukan sholat wajib di rumah masing-masing. Tapi saat mengikuti Sanlat BPUN, setiap peserta harus mengikuti sholat rawatib berikut tahajud dan dhuha, terkecuali bagi perempuan yang sedang berhalangan.

"Ini salah satu nilai lebih Sanlat BPUN. Ibadah kami ditempa, bahkan setiap malam Jumat diwajibkan untuk Yasinan," papar Ayu menambahkan. Selain ibadah, Ayu juga mengaku mendapat lecutan semangat dari sejumlah narasumber yang dihadirkan. Salah satu diantaranya, Sekretaris PAC GP Ansor Baradatu Very Triyono.

Very merupakan mahasiswa STAI Maarif Baradatu, Waykanan. Very yang membiayai kuliahnya sendiri dengan berdagang telur puyuh hingga sabun mandi bercita-cita melanjutkan kuliah hingga strata 2.

"Sahabat Very membuat kami mempunyai semangat untuk tidak takut berwirausaha. Kami semakin optimistis melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi," ujar Diduri Sri Faridah lagi.

Manajer BPUN Waykanan Gatot Arifianto menambahkan, kualitas peserta Sanlat BPUN Waykanan 2015, dari pola pikir dan ibadah insyaallah mengalami kenaikan.

"Ibadah yang diajarkan selama Sanlat BPUN harus dilanjutkan dan dilakukan di rumah. Santri BPUN Waykanan harus menjadi satu lilin yang bisa menerangi seribu lilin. Memberikan ilmu bermanfaat akan terus dicatat sebagai amal ibadah. Santri BPUN Waykanan 2015 harus mempunyai saham untuk masuk surga dengan tidak ragu dan malu berbagi untuk sesama," ujar Gatot.

Sanlat BPUN Waykanan diikuti peserta dari empat sekolah, yakni SMAN 1 Blambangan Umpu, SMAN 2 Blambangan Umpu, SMAN 1 Baradatu dan SMAN 2 Gununglabuhan. Berdasarkan hasil musyawarah peserta, Disisi Saidi Fatah dari SMAN 1 Blambangan Umpu dipilih menjadi Ketua Alumni Sanlat BPUN Waykanan 2015, lalu Sekretaris Dicky Afrizal dari SMAN 2 Gununglabuhan dan ? Bendahara Diduri Sri Faridah dari SMAN 1 Blambangan Umpu. Adapun koordinator bidang studi IPA dipercayakan kepada Suryaningsih dan IPS dipercayakan kepada Siti Husnul Khotimah, keduanya dari SMAN 1 Blambangan Umpu.? ? ? ?

Bendahara PC GP Ansor Waykanan Abdullah Candra Kurniawan menyerahkan piagam keapada perwakilan peserta Sanlat BPUN Waykanan 2015 Ocha Sindy Octa Vintika dari SMAN2 Blambangan Umpu disaksikan Manajer BPUN Waykanan Gatot Arifianto dan Pengasuh pesantren Tahfidzul Quran Ustad Ahmad Jasmani. Red: mukafi niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Khutbah, Amalan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 16 Maret 2010

PBNU Apresiasi Pola Perekrutan Kabinet Jokowi

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sekretaris Jenderal PBNU H Marsudi Syuhud mengapresiasi pola perekrutan calon anggota kabinet pasangan Jokowi-JK yang sangat hati-hati, diantaranya dengan melibatkan KPK dan PPATK untuk melihat rekam jejak para calon.

“Jokowi saya lihat hati-hati menyusun anggota kementeriannya dengan dibawa ke KPK dan PPATK dulu. Kalau orang punya cacat sedikit, dipressure sedikit, molet,” katanya kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rabu.  

PBNU Apresiasi Pola Perekrutan Kabinet Jokowi (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Apresiasi Pola Perekrutan Kabinet Jokowi (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Apresiasi Pola Perekrutan Kabinet Jokowi

Para menteri dibawah Jokowi menurut Marsudi harus bisa bekerja dibawah tekanan karena masyarakat memiliki ekspektasi tinggi terhadap presiden baru sehingga para pambantunya harus bisa mengikuti seluruh gaya dan pikirannya, mampu mengejawantahkan apa yang dipikirkan presiden. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ekspektasi yang tinggi ini kalau meleng sedikit saja banyak pertanyaan. Begitu pula secara riil, partai oposisi menguasai parlemen. Maka diharapkan menteri-menterinya harus kuat fisiknya, kuat kerjanya dan kuat psikologisnya,” tandasnya. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kehati-hatian yang dilakukan Jokowi sekarang ini, akan menjadi modal yang bagus untuk mendorong soliditas tim sekarang keseluruhan. Jika ada menteri yang terkena masalah pandangan publik secara umum terhadap kabinet juga akan terpengaruh. 

Ia sependapat, lebih baik calon yang berpotensi memiliki masalah tidak perlu diangkat daripada nanti diungkit-ungkit oleh publik. 

“Kalau sekarang sudah lolos dari berbagai kriteria, apa lagi yang mau di pressure. Yang paling melumpuhkan kan itu, di KPK.” (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Berita, Ulama Pimpinan Pusat Muhammadiyah