Selasa, 24 April 2012

Pilkada, Isu Agama Jangan Dimanfaatkan untuk Politik

Way Kanan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pemilihan kepala daerah secara serentak termasuk di Provinsi Lampung akan berlangsung 9 Desember 2015. Berkaitan dengan itu, Ketua Lembaga Persatuan Tokoh Islam (LPTI) Walisongo Kabupaten Way Kanan KH Rofiul Bashori Annashih mengingatkan agar tidak menunggangi agama untuk kepentingan politik.

"Politik ya politik. Jamaah jangan dikotak-kotakkan," ujar KH Rofiul Bashori Annashih yang mengasuh Pondok Pesantren Roudhotul Mutaqin di kampung dan Kecamatan Bumiagung Kabupaten Way Kanan yang berada sekitar 220 km sebelah utara kota Bandarlampung, Ahad (23/8).

Pilkada, Isu Agama Jangan Dimanfaatkan untuk Politik (Sumber Gambar : Nu Online)
Pilkada, Isu Agama Jangan Dimanfaatkan untuk Politik (Sumber Gambar : Nu Online)

Pilkada, Isu Agama Jangan Dimanfaatkan untuk Politik

Salah satu pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di Way Kanan itu menganalogikan, seorang suami tidak akan suka jika istri tercintanya dijelek-jelekan. "Gambarannya seperti itu, semua punya pilihan masing-masing, jangan saling menyalahkan karena beda pilihan atau jago," kata Kiai Bashori lagi.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada 27 Juli 2015, dua pasangan calon bupati dan wakil bupati mendaftar ke KPU Way Kanan. Bustami Zainudin dan Adinata (Adin Bustami) diusung PDI Perjuangan, Gerindra, Nasdem, PKB mendaftar siang hari. Lalu Raden Adipati Surya dan Edward Anthony (Berani) diusung Demokrat, Hanura, PKS dan PAN mendaftar pagi hari.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Urusan agama jangan dibawa-bawa ke politik. Jamaah mau memilih satunya silakan, mau memilih satunya lagi ya boleh. Ulama harus menghargai pilihan masing-masing jamaah, tidak boleh mengintervensi jamaah," ujar pengasuh pondok yang menanamkan pepatah aja eker-ekeran, sing padha rukun (jangan saling cakar-cakaran, yang guyub rukun) kepada para santri itu menegaskan.

Senada Kiai Bashori, aktivis Peradah (Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia) Lampung I Gede Klipz Darmaja juga berharap agama tidak dibawa berpolitik. Menurut dia, tokoh agama harus berpolitik secara dewasa dan santun.

"Tokoh agama tidak dipungkiri dalam hal politik masih menjadi rujukan umat, karena itu harus terlibat aktif membuat suasana sejuk. Jika ada dua tokoh agama mempunyai pilihan berbeda, tidak perlu membenturkan umat. Sekali lagi, agama tidak perlu dibawa berpolitik, itu? tidak pas," paparnya. (Tegar Inartsa Tantra/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Ahlussunnah, Quote Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 21 April 2012

Korban Perkosaan Boleh Aborsi

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Majelis Ulama Indonesia (MUI) membolehkan korban perkosaan melakukan aborsi (tindakan pengguguran janin) selama masa kehamilan belum mencapai 40 hari.

Hal ini karena wanita korban perkosaan merupakan orang yang teraniaya dan kehamilannya bukan karena kehendak dalam melakukan hubungan tersebut tetapi karena tindakan paksaan seseorang, demikian kata Ketua MUI, KH Ma’ruf Amin, di Jakarta, Kamis.

Korban Perkosaan Boleh Aborsi (Sumber Gambar : Nu Online)
Korban Perkosaan Boleh Aborsi (Sumber Gambar : Nu Online)

Korban Perkosaan Boleh Aborsi

"Namun aborsi tersebut diperbolehkan ketika umur kehamilan belum mencapai 40 hari," kata Ketua Komisi Fatwa MUI tersebut. Sebab, menurut dia berdasarkan hadis pada hari keempat puluh usia kehamilan tersebut telah ditiupkan ruh. "Usia 40 hari kehamilan tersebut janin telah memiliki nyawa karena telah ditiupkan ruh didalamnya, sehingga untuk menghindari terjadinya ’penghilangan nyawa’ terhadap janin tersebut akibat aborsi maka harus dilakukan sebelum 40 hari usia kehamilan," katanya.

Meskipun ada beberapa dalil tetang kapan ruh ditiupkan kepada janin seperti 120 hari ataupun 40 hari namun menurut KH Amien pihaknya berusaha mengambil jalan yang paling aman yaitu 40 hari masa kehamilan.

Fatwa pembolehan aborsi bagi tindak perkosaan sebelum empat puluh hari untuk menghindari terjadinya kontroversi tentang hak hidup janin. Sedangkan akibat perbuatan zina, menurut KH Amien Ma’ruf, aborsi tetap diharamkan.

Selain itu, menurut KH MA’ruf Amien, tindakan aborsi juga diperbolehkan jika terjadi keadaan terpaksa dimana membahayakan nyawa ibu yang mengandung bayi tersebut jika tidak dilakukan aborsi ataupun tetap dilahirkan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut dia, kehamilan akibat perbuatan zina merupakan tindakan yang disengaja pasangan tersebut dan tidak ada paksaan keduanya dalam melakukan hubungan intim yang mengakibatkan tumbuhnya jani dalam rahim wanita.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Mereka sudah mau berhubungan (berzina) ya mereka harus bertanggung jawab terhadap hasil perzinaan tersebut," katanya.

Sementara itu dari hasil penelitian Atas Hendartini Habsjah dari Yayasan Kesehatan Perempuan pada tahun 2004 sekitar 2 juta perempuan Indonesia melakukan aborsi. Dr. Boyke mengatakan pengguguran kandungan (aborsi) di Indonesia tercatat sebanyak 2,3 juta kasus setiap tahun. Dari jumlah itu, sekira 15 persen sampai 30 persen dilakukan oleh remaja dan menjadi penyebab tingginya angka kematian ibu (AKI), demikian di kutip dari salah satu portal Internet.

Sedangkan Indonesia memiliki No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan yang salah satunya mengatur tentang ketentuan aborsi. UU tersebut membolehkan Aborsi selama ada indikasi medis, di antaranya jika kehamilan tersebut diteruskan bisa mencelakakan ibu atau khawatir bayi lahir dalam kondisi cacat.

Selain itu, langkah tersebut bisa dilakukan jika mengganggu mental karena korban inses (hubungan intim dengan saudara atau orang tua) atau perkosaan. (ant/mkf)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Nasional, Santri Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 19 April 2012

Yasmin

Perpisahan ini cuma sementara. Aku yakini itu. Tapi entah kapan kita dapat berjumpalagi. Hanya Dia yang tahu.

Dialah anak gadisku yang baru merasakan remaja. Baru sebulan lalu usianya genap 15. Masih nyata gelak tawanya saat ia hanya kuhadiahi martabak buatanku yang ternyata asin berlebihan. Baru kali itu juga ia mencicipi rasanya martabak.

Yasmin (Sumber Gambar : Nu Online)
Yasmin (Sumber Gambar : Nu Online)

Yasmin

Fitrotul Yasmin, kunamai ia saat kulahirkan di gubukku. Ia tumbuh cerdas, sehat, sampai-sampai aku tak bisa mempercayai di usianya yang masih balita, perawat di puskesmas bilang Yasmin lumpuh. Polio. Lima huruf itu merenggut masa kanak-kanaknya.

Aku mendekapnya, menciumi matanya yang bening. Yasmin hanya tersenyum, tak tahu bahwa ia tak bisa lagi berlarian dengan teman sejawatnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dua tahun berlalu, aku tak pernah mendengar Yasmin mengeluh atas keadaannya. Dia menerima. Malah aku yang kerap menitikkan air mata di depannya.

Suatu hari, tetanggaku memberinya sebuah kursi roda bekas. Ia senang bukan kepalang. Terus saja dilap sampai mengkilat. Dipamerkannya kepada teman sekelas yang malah balik mengejeknya. Tapi Yasmin tetap tertawa riang duduk di kursi rodanya.

Yasmin kuikutkan belajar mengaji tiap bada ashar dan malam bada maghrib kepada ustadzah Aisyah di surau ujung komplek perkumuhan ini.

Yasmin sangat cerdas, sering kali melontarkan pertanyaan yang sama sekali aku tak tau jawabannya.

"Mak, kalau Yasmin shalat kok saat takbir sama sujud kedua tangan Yasmin berbeda sama tangannya Harun?"

Kupandang ia dengan jawaban kosong.

"Mak, yang seharusnya kita inginkan itu ridlonya Allah atau surga Allah sih?" aku garuk-garuk kepala sendiri mendengarnya.

Suatu waktu, Yasmin juga ngambek. Gara-gara pulang sekolah, memergoki aku di rambu jalan raya, mengemis. Saat itu aku ingin coba-coba ikut tetanggaku yang mengemis. Tapi Yasmin protes.

"Mak, mending emak jadi pembantu, tukang cuci, penjahit, atau apalah seperti biasanya, sebisa Emak, semampu Emak. Asal satu, jangan mengemis! Selama kita punya keahlian dan kemampuan, harus digunakan!"

"Hasilnya tak cukup, Yas."

"Cukup. Insya Allah cukup. Hasil Emak nyuciin baju ibu-ibu komplek sebelah, hasil jahitan Emak, cukup kok. Nyatanya kita tak pernah kekurangan. Tak pernah ngutang sana-sini. Alhamdulillah kan rizqi kita cukup, meski tidak lebih sama sekali," ujarnya.

Ya, itu saat usianya 10 tahun. Ia mengajarkanku banyak hal.

**

"Bungkusan apa ini, Mak? Nasi kering? Kalo iya, buat Emak aja. Yasmin udah makan  kok tadi di sekolah."

"Buka dulu, baru komentar."

Ia hampir meloncat kaget tatkala mengetahui isinya martabak.

"Mak...ini?"

"Emak bikin sendiri tadi siang saat disuruh jagain rumahnya pak Haji Darmawan. Emak juga udah izin make bahan sama peralatan di dapurnya. Ya, emak sih belum nyobain bagaimana rasanya."

Yasmin mendorong cepat kursi rodanya ke arahku yang sedang menjahitkan rok sekolahnya yang sobek. Ia menghambur memelukku. Yasmin menangis.

Kemudian hening, kami saling diam.

Yasmin yang biasanya komentar ini itu, cuma diam memelukku. Apalagi aku, ikut terisak memeluknya.

"Mak, Yasmin tak berharap sama sekali kado dari siapapun hari ini. Yang Yasmin inginkan di hari kelahiran Yasmin adalah Allah kasih kebahagiaan yang luar biasa buat Emak hari ini. Yasmin ingin Emak bahagia dari hari-hari biasanya. Apa Emak sangat bahagia hari ini?"

Aku tercengang. Apa katanya? Apa permohonannya tadi? Kebahagiaanku di hari istimewanya?

"Yasmin tak berharap lebih sama ulang tahun Yasmin. Karena Yasmin tahu, kita bukan mereka yang bisa mudah merayakan hari-hari istimewanya. Iya kan Mak?"

"Iya sayang, emak ingin banget kasih kamu sesuatu hari ini. Dan ya, hanya ini yang bisa emak kasih ke kamu, Yas."

"Iya, terima kasih Mak, Yasmin beruntung sekali punya Emak di kehidupan Yasmin. Sampai kapan pun."

Aku tambah erat memeluknya.

"Apa hari ini Emak sangat bahagia?"

Aku mengangguk.

"Kamu tahu sayang apa yang bikin emak bahagia?"

Yasmin menggeleng.

"Karena kamu anak emak. Karena kamu belahan hati emak."

Yasmin menggeleng sekali lagi.

"Tidak, Mak,  yang lebih bahagia Yasmin, karena kalau tak ada Emak, Yasmin bukan siapa-siapa. Bahkan jika sampai nafas Yasmin terhenti berikut juga detak jantung Yasmin, sampai kapan pun, jasa Emak tiada terbalaskan."

Ia menghapus air mataku.

"Lihat anak Emak, sekarang udah jauh lebih pinter yach. Pinter nge-gombalin Emaknya," aku mengerling ke arahnya. Dia terbahak-bahak.

Selanjutnya, saat Yasmin mencomot martabakku ia terdiam tanpa ekspresi. Kubalas ekspresi itu dengan tanya "mengapa?"

Yasmin masih terdiam. Tiba-tiba dia terbahak sekali lagi.

"Martabaknya dikasih garam berapa kilo ini mak?”

“Hahahahaha..."

**

Pekat malam dengan hembusan angin yang kasar kurasakan. Firasatku tak begitu enak. Kularang dulu Yasmin berangkat mengaji bada maghrib. Ternyata benar, selang lima menit tiba-tiba langit bergemuruh. Liukan pohon sekitar rumah kami seperti hendak roboh. Kami berdua meringkuk di sudut kamar dengan dzikir. Yang kutakutkan, jika tiba-tiba gubuk kami roboh.

Yasmin juga sama takutnya. Ia fasih melafalkan surat Yaasin sebagai dzikirannya. Ia hafal diluar kepala. Sedangkan aku cuma sebisaku.

Malam beranjak larut pekatnya semakin tak karuan. Ada apa langit malam ini seperti murka?

Yasmin tertidur di sebelahku. Kuselimuti ia dengan jarik batik warisan nenekku. Sebelum terlelap, Yasmin membisikkan sesuatu di telingaku.

"Mak, se-mengerikan apapun keadaan di luar sana, hati Yasmin tetap tenang. Karena Emak selalu ada di sisi Yasmin. Kalau Emak tak percaya dan masih menganggap Yasmin nge-gombal, baca aja di buku harian Yasmin, tuh Yasmin taruh di belakang lemari."

"Iya deh, emak percaya. Udah, lekas tidur, besok bantuin emak goreng bakwan buat kantin sekolahmu."

Tepat pukul 11 malam. Pintu triplek gubukku terbuka dengan kasar. Didobrak seseorang dari luar. Dengan beringas seseorang itu berjalan terhuyung ke kamar kami. Remang-remang, kulihat sosok itu dengan penuh ketakutan.

Dia mengobrak-abrik seisi lemariku. Baju-baju kami berserakan. Yasmin terbangun dan meringkuk di dekapanku. Sosok laki-laki yang kulihat mengamuk. Membanting apa saja didalam kamar ini.

"Idaaaa...!! Kau taruh mana uangmu? Kasih semuanya sekarang kepadaku."

Laki-laki itu tajam menatapku. Aku tak beranjak sedikit pun meninggalkan pelukan Yasmin, karena aku tahu ia takut setengah mati tiap laki-laki itu datang ke rumah kami.

"Mak..." lirih Yasmin.

"Bawa sini uangnya!" bentak laki-laki itu sekali lagi.

Lalu tiba-tiba tangan Yasmin ditariknya. Lalu diseret paksa keluar kamar. Yasmin terpelanting ke bawah kasur lusuh kami dan mengaduh kesakitan. Aku tak bisa meraihnya kembali karena laki-laki itu sangat cepat menyeret Yasmin.

Di kursi ruang tamu, Yasmin dibenturkan tanpa ampun. Ia mengerang, laki-laki itu tertawa. Dadaku sesak, pertama kalinya kusaksikan belahan jiwaku yang kucintai disiksa bagai binatang. Aku berteriak minta tolong. Segera kuambil tabunganku yang tersisa. Kuberikan padanya dengan segera. Berharap Yasmin dilepas dari cengkeramannya. Laki-laki itu tak puas dengan pemberianku. Botol arak yang sedari tadi ia pegang dihantamkannya ke kepalaku. Kesadaranku hampir hilang, aku terjatuh di hadapan Yasmin. Laki-laki itu mencengkeram mulutku.

"Kau berani bohong sama suamimu! Istri macam apa kau?!"

Dia menamparku hingga ujung mulutku berdarah. Menjambak rambutku. Ditendangnya tubuhku, aku hampir tak sadarkan diri. Hingga saat terakhir, laki-laki itu di puncak kemarahannya dan hendak menendangku sekali lagi. Pasti ini tendangan terakhirnya yang mematikan. Aku melemah, menunggu izroil bila memang malam ini hidupku terhenti.

Saat laki-laki itu hampir mengenai tubuhku, Yasmin tiba-tiba berada di depanku. Kulihat dengan pandanganku yang mengabur Yasmin berdiri dengan kedua kakinya dan berlari ke arahku. Ia berdiri dengan sempurna. Tapi sepertinya ia tak menyadari mujizat Allah padanya kali itu. Ia menempatkan tubuh mungilnya di depanku. Menerima tendangan laki-laki itu. Tepat di dada kirinya kaki itu menghantam.

Yasmin tersungkur di depan wajahku. Nafasnya tersengal, aku merengkuhnya. Tiba-tiba saja tubuhku menguat. Yasmin terkapar hendak pergi. Nafas Yasmin semakin jeda. Matanya perlahan mengatup. Tapi ia menyunggingkan senyum kepadaku. Senyum termanis yang belum pernah kulihat. Matanya terpejam untuk sementara. Ya, benar.

Yasmin pergi…

Kudus, 2013

 

 

SISKA NUJUMUL LAILI, lahir di Kudus, 21 Desember 1992. Ia melalui pendidikan  SDN 01 Mlati Lor Kudus, MTs. NU Banat Kudus, MA NU Banat Kudus dan tercatat sebagai santriwati Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus

 

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 17 April 2012

LP Ma’arif NU Jateng dan UNICEF Gelar TOT Pendidikan Inklusif

Salatiga, Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

Sebanyak 67% atau ? dua pertiga anak-anak penyandang disabilitas ? di Indonesia belum mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas dan semestinya. Padahal konstitusi jelas-jelas mengamanatkan kepada pemerintah untuk memfasilitasi penyandang disabilitas untuk memperoleh hak pendidikan yang sama seperti masyarakat lain.

Demikian dikatakan oleh Zainal Alim ? pejabat UNICEF perwakilan Jawa Tengah dan Jawa Timur saat membuka Training of Trainer Compact Module of Inclusive Madrasah Sports Based Life-Skills di Hotel Larasati Salatiga, Selasa (7/6). Kegiatan yang berlangsung selama lima hari tersebut merupakan hasil kerja sama antara LP Ma’arif NU Wilayah Jawa Tengah dengan UNICEF, diikuti 45 peserta yang merupakan para stakeholder, praktisi pendidikan, pegiat inklusi, dan LSM pemerhati anak dan pendidikan.

LP Ma’arif NU Jateng dan UNICEF Gelar TOT Pendidikan Inklusif (Sumber Gambar : Nu Online)
LP Ma’arif NU Jateng dan UNICEF Gelar TOT Pendidikan Inklusif (Sumber Gambar : Nu Online)

LP Ma’arif NU Jateng dan UNICEF Gelar TOT Pendidikan Inklusif

Lebih lanjut Zaenal mengatakan bahwa UNICEF sangat komit dalam ? penyediaan akses pendidikan berkualitas ? bagi penyandang disabilititas di Indonesia. Karenanya pihaknya menggandeng LP Ma’arif NU Jateng ? untuk menguatkan kapasitas institusi pendidikan agar menjangkau serta mensuport anak-anak berkebutuhan khusus tersebut agar setara dan mampu mengoptimalkan potensinya. LP Ma’arif NU Jateng ? menurut Zaenal dipandang ? memiliki kapasitas dan komitmen yang kuat ? dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif selama ini.

Ketua LP Ma’arif NU Jawa Tengah Agus Sofwan Hadi saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa Ma’arif ? memiliki pengalaman menyelenggarakan pendidikan inklusi. Di Jawa Tengah, pendidikan bagi penyandang disabilitas yang ditempuh oleh pemerintah hanya berhenti pada model regresi yaitu pendidikan yang terfokus pada pemisahan bagi penyandang disabilitas secara reguler.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Masih menurut Agus berdasarkan data Balai Pengembangan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, hanya ada 40 SLB ? yang tersebar kab/kota di Jawa Tengah. Dengan jumlah sekolah yang terbatas tersebut, maka banyak siswa penyandang difabel belum terfasilitasi pendidikannya. Keterbatasan inilah yang membutuhkan perhatian khusus dari berbagai stakeholder untuk mengembangkan pendidikan inklusif di setiap sekolah/ madrasah.

“Kami ? mengucapkan terima kasih ? dan penghargaan kepada UNICEF yang telah memberikan kepercayaaan dan menjalin kemitraan dengan kami. ? Ma’arif NU Jateng memiliki sekolah-sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi yang tersebar di beberapa wilayah seperti ? Kabupaten ? Semarang, ? Magelang, Kebumen, dan Banyumas. Insya Allah program ini akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan ? khususnya ? memfasilitasi ? anak-anak berkebutuhan khusus yang selama ini banyak terabaikan” kata Agus.

Melalui TOT ini diharapakan ? dapat dirumuskan ? alternatif-alternatif pendekatan ? dan modul yang utuh ? serta lengkap mengenai pendidikan inklusif. ? Selain itu juga diharapkan tercapainya pemahaman yang komprehensif tentang pengembangan madrasah inklusif secara efektif berbasis kinestetis mulai dari aspek manajemen madrasah inklusif, hingga manajemen pembelajaran, serta monitoring dan evaluasinya. (Muslihudin el Hasanudin/Abdullah Alawi)

?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Besok, Acara Pelantikan Pengurus PBNU Bakal Meriah

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan mengadakan pelantikan pengurus baru masa khidmah 2015-2020 pada Sabtu (5/9). Selain melantik pimpinan terpilih hasil Muktamar ke-33, pada acara sabtu pagi itu juga akan mengukuhkan kepengurusan yang dihasilkan dari rapat tim formatur.

Besok, Acara Pelantikan Pengurus PBNU Bakal Meriah (Sumber Gambar : Nu Online)
Besok, Acara Pelantikan Pengurus PBNU Bakal Meriah (Sumber Gambar : Nu Online)

Besok, Acara Pelantikan Pengurus PBNU Bakal Meriah

Menurut Ketua Panitia, Dr. Eman Suryaman, acara pelantikan dilaksanakan di Masjid Istiqlal Jakarta. Diperkirakan acara pengukuhan tersebut akan dihadiri lebih dari 10.000 warga NU di sekitar Jabodetabek, Jawa Barat, dan daerah lain. Rencananya, acara akan dimulai dengan gelaran “Shalawat dan Istighotsah untuk Keselamatan Bangsa” pada pukul 10.00 WIB.

"Sampai sore ini (Kamis, 3 September-red) tampaknya persiapan sudah berlangsung baik. Tidak ada hambatan yang berarti. Urusan teknis berlangsung baik. Lobi dengan pihak di luar NU, termasuk dengan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla juga sudah dilakukan," ujar Ketua PWNU Jawa Barat yang kini pindah tugas menjadi salahsatu Ketua PBNU itu.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Setelah pertemuan dengan Presiden Joko Widodo pada beberapa hari yang lalu, sejumlah pengurus PBNU menyambangi Istana Wakil Presiden Jusuf Kalla Kamis (3/9).

"Baik Presiden maupun Wapres sama-sama senang dengan rencana pelantikan pengurus PBNU ini. Keduanya sangat berharap kepengurusan ini mampu melaksanakan hasil rekomendasi Muktamar yang telah kami sampaikan kepada keduanya," lanjut Eman kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Kantor PBNU, Jakarta.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebagai ketua Panitia, inisiator pendiri kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon itu berharap kepada warga NU bisa tertib dan khidmat mengikuti acara pelantikan nanti. Juga kepada masyarakat luas yang ingin bersilaturahim bisa ikut hadir.

"Acara ini terbuka untuk umum. NU bukan milik NU, melainkan milik masyarakat. Kami sangat senang kehadiran dari golongan manapun. Informasi yang sudah kami terima, acara ini bakal meriah luar biasa," paparnya. (Yus Makmun/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah, Sholawat Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 10 April 2012

Banser Lampung Dan Masyarakat Metro Gelar Baksos Peringati Harlah Ansor

Metro, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Memperingati 83 tahun hari lahir Gerakan Pemuda Ansor, Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Lampung bekerja sama dengan Paguyuban Purwoasri Bersatu menggelar bakti sosial penyembuhan alternatif dengan menurunkan kader Banser yang telah teruji menyembuhkan masyarakat sejumlah provinsi di Indonesia.

"Ini upaya mematuhi apa disampaikan Rasulullah Muhammad SAW, sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat bagi manusia lainnya, daripada ngalor-ngidul,kesana kemari pamer bendera, pamer simbol, lebih baik berbuat," ujar Kasatkorwil Banser Lampung Tatang Sumantri, di Metro, Kamis (6/4).

Banser Lampung Dan Masyarakat Metro Gelar Baksos Peringati Harlah Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Lampung Dan Masyarakat Metro Gelar Baksos Peringati Harlah Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Lampung Dan Masyarakat Metro Gelar Baksos Peringati Harlah Ansor

Tatang menambahkan, bakti sosial penyembuhan alternatif ATS Metode tersebut digelar di Masjid Ar Rohim, Kelurahan Purwoasri, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro, Sabtu 8 April 2017, pukul 08.00-16.00 WIB. Informasi dan pendaftaran, Asiten Perbekalan (Askal) Satkorwil Banser Lampung, Maryanto di nomor 081272469630.

Satkorwil Banser Lampung, kata dia menambahkan, menurunkan Asinfokom Satkornas Banser Gatot Arifianto untuk menyembuhkan 70 masyarakat Metro yang sakit.

Aktivis Gusdurian, motivator, praktisi Hypnosis, Kultivasi Energi Ilahi, Neo Neuro-Lingusistic Programing dan Aji Tapak Sesontengan itu, ujar Tatang lagi, akan berupaya menyembuhkan sejumlah penyakit seperti alergi dingin, mata minus dan plus, nyeri persendian, sakit pinggang, sakit gigi, migrain, vertigo, saraf kejepit, sakit tengkuk, lemah syahwat, ? asam urat, asma, bronchitis hingga diabetes.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Saya sakit maag akut. Alhamdulillah sembuh dengan penyembuhan relatif cepat dan tidak sakit," ujar Ketua PC GP Ansor Pare-Pare, Sulawesi Selatan, Edi Rahmadi.

Pernyataan senada disampaikan Aba Rouf, warga Paser, Kalimantan Timur. Saat mengikuti kegiatan, ? penyakit maagnya kambuh.

"Setelah disentuh sebentar oleh sahabat Gatot selaku instruktur kegiatan, Alhamdulillah ada perbaikan. Tidak terasa sakit, langsung ada reaksi, sekitar tiga menit. Saya membuktikan sendiri jadi saya yakin bukan dibuat-buat," kata Rouf lagi.

?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Warga Muna, Sulawesi Tenggara, Farahu juga memberikan kesaksian mengenai ATS Metode. Saat mengikuti kegiatan dan Gatot menjadi instruktur, dirinya terserang demam ? sehingga keluar dari ruang ber-AC.

"Tapi setelah disentuh-sentuh sebentar tanpa sakit oleh instruktur kami, ada perubahan sehingga tak berapa lama berani masuk ruangan ber-AC lagi," kata Farahu. (Erli Badra/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahlussunnah, Kajian Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 07 April 2012

Pelajar NU Bojonegoro Sosialisasikan Pedoman Orientasi Siswa Baru

Bojonegoro, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menjelang masa orientasi siswa di Bojonegoro, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Bojonegoro mengadakan sosialisasi modul Masa Orientasi Peserta Didik Berkarakter, Rabu (16/7). Sosialisasi modul ini melibatkan pengurus PCNU Bojonegoro, Maarif NU, IPNU Jatim, dan PAC IPNU sekabupaten.

Pada kegiatan di lantai dua Kantor PCNU Bojonegoro jalan A Yani, Ketua IPNU Bojonegoro Muhammad Masluhan mengatakan, sosialisasi ini baru pertama kali diadakan di Bojonegoro kendati IPNU Jatim telah menerbitkannya pada 2013 lalu.

Pelajar NU Bojonegoro Sosialisasikan Pedoman Orientasi Siswa Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Bojonegoro Sosialisasikan Pedoman Orientasi Siswa Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Bojonegoro Sosialisasikan Pedoman Orientasi Siswa Baru

Sosialisasi modul ini sengaja digelar, kata Masluhan. Pasalnya selama ini acuan resmi belum tersampaikan hingga tingkat bawah. "Sehingga, setelah sosialisasi ini, seluruh PAC IPNU-IPPNU dapat menerapkannya di seluruh lembaga pendidikan di kecamatan," terangnya kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara utusan IPNU Jawa Timur Mufarikhul Hazim menyampaikan isi modul MOPD-B tersebut. Ia menerangkan tujuan, mekanisme, tahapan, dan perihal terkait MOS di sekolah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Karena memuat memuat materi ke-IPNU-IPPNUan dan sejumlah materi ke-NUan, LP Maarif mendukung kegiatan sosialisasi modul tersebut. Masluhan menjelaskan, paradigma pendidikan sikap mental, karakter dan lainnya terlupakan saat pelaksanaan MOS.

"Sudah ada beberapa sekolah di kecamatan Ngasem dan kecamatan Kepohbaru yang sudah siap bekerja sama dengan IPNU-IPPNU," terangnya. (M Yazid/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 05 April 2012

7000 Santri Padati Pertandingan Final LSN Jatim I

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Final Liga Santri Nusantara (LSN) Regional Jatim I berlangsung meriah. Para pendukung yang menyaksikan pertandingan final yang mempertemukan antara kesebelasan Pesantren Darul Huda Mayak dan kesebelasan Al-Hidayah Ngawi tak henti-hentinya bershalawat di Stadion Batara Katong, Ponorogo.

Pendukung tuan rumah mendominasi di stadion yang berlokasi di Ponorogo. Sedikitnya 7000 santri ini menjadi saksi sejarah bagi pesantrennnya yang bertarung di partai final untuk tiket 32 besar seri nasional LSN.

7000 Santri Padati Pertandingan Final LSN Jatim I (Sumber Gambar : Nu Online)
7000 Santri Padati Pertandingan Final LSN Jatim I (Sumber Gambar : Nu Online)

7000 Santri Padati Pertandingan Final LSN Jatim I

Euforia para suporter Mayak Mania ini tak terbendung ketika tim kesayangannya Darul Huda menang atas Al-Hidayah Ngawi dengan skor 3-0.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lantunan sholawat badar yang dikumandangankan para santri ini seolah-olah para pemain baru datang dari "perang".

Koordinator Regional Jatim I Habib Mustofa menyatakan rasa syukur atas selesainya perhelatan LSN Regional Jatim I. "Alhamdulillah, melihat antusiasme suporter dan para penonton saat menyaksikan partai final sangat besar," katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Toev panggilan akrab Kooreg Jatim I ini menambahkan, penyerahan trofi juara untuk LSN Regional I diberikan oleh penyerahan trofi juara 1 Katib Syuriyah PBNU KH Luqman Haris Dimyati Attarmasi dan Wakil Bupati Ponorogo Sudjarno. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 04 April 2012

Berkorbanlah untuk NU, Jangan Korbankan NU!

Probolinggo, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Probolinggo, Ahad (8/5) menggelar peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1437 H di aula Kantor PCNU Kabupaten Probolinggo di Desa Warujinggo Kecamatan Leces. Kegiatan ini diikuti oleh para pengurus NU mulai dari tingkat cabang hingga ranting baik lembaga dan badan otonom (banom).

Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini juga dimeriahkan dengan Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor binaan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Probolinggo. Secara bersama-sama mereka dengan khusyu melantunkan sholawat dan dzikir.

Berkorbanlah untuk NU, Jangan Korbankan NU! (Sumber Gambar : Nu Online)
Berkorbanlah untuk NU, Jangan Korbankan NU! (Sumber Gambar : Nu Online)

Berkorbanlah untuk NU, Jangan Korbankan NU!

Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo KH. Abdul Hadi Saifullah mengajak para pengurus NU agar kembali mengingat pidato yang disampaikan oleh pendiri dan Rais Akbar Hadhratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari pada saat didirikannya NU pada 16 Rajab tahun 1344 H/31 Januari 1926 M di Kota Surabaya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan bahwa dimana dalam QS. Al-Ahzab ayat 45-46, intinya hendaknya kita bisa menjadi saksi untuk memberikan kabar gembira dan menyeru kepada Allah serta sebagai pelita yang selalu menyinari. Di sinilah peran kita hendaknya berfungsi sesuai maqamnya masing-masing,” katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Abdul Hadi juga menyampaikan bahwa dirinya pernah sowan kepada KH Hasan Abdul Wafi, pengarang Shalawat An-Nahdliyah dan Rais Syuriyah PCNU Kraksaan pada masanya yang berkata bahwa NU itu sekalipun tidak ada pengurusnya akan tetap hidup hingga akhir zaman, karena NU telah direstui para ulama dan waliyullah.

“Jadi, pengurus NU harus bisa membesarkan NU dan bukan mencari besar di NU. Menghidupkan NU dan bukan mencari hidup di NU. Serta berkorban untuk NU dan bukan mengorbankan NU,” jelasnya.

Menurut Kiai Abdul Hadi, pengurus NU harus ikhlas berjuang dengan senantiasa memegang teguh dawuhnya Pendiri dan pejuang NU. “Pengurus NU jangan pernah khawatir akan keberkahan hidupnya, biarlah Allah SWT yang akan memudahkan serta mencukupi kebutuhan hidup kita sehari-hari,” terangnya.

Sementara Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Probolinggo KH. Jamaluddin Al Hariri menyampaikan bahwa para pejuang NU hendaknya memiliki komitmen dan ikhlas, sehingga segala bentuk perjuangannya akan menjadi amal shalih bagi semua. “Keikhlasan akan memberikan bekas yang sesungguhnya serta mampu membangkitkan keimanan kita akan Allah SWT dengan segala Qoda’ dan Qadar-Nya,” katanya.

Menurutnya, peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini dilakukan sebagai ungkapan gembira sekaligus syukur atas perjalanan Rasulullah dalam menerima perintah sholat fardlu lima waktu yang diwajibkan bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia. “Singkatnya ini adalah hari ulang tahun sholat bagi kita,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul, IMNU Pimpinan Pusat Muhammadiyah