Senin, 30 Mei 2016

Ini Sebab-sebab Mandi Wajib

Mandi adalah mengalirkan air ke seluruh anggota tubuh dengan niat tertentu. Mandi adakalanya wajib, sunah, mubah, atau makruh. Mandi sunah seperti mandi untuk shalat Jumat dan mandi di hari raya. Sedangkan mandi mubah adalah mandi yang hanya dengan tujuan menyegarkan atau membersihkan badan tanpa disertai motif terkait anjuran agama.

Adapun mandi dihukumi makruh ketika dilakukan oleh orang yang sedang berpuasa dengan cara menyelam sebab dikhawatirkan ada air yang masuk ke rongga tubuh. Sementara berikut ini adalah sebab-sebab yang mewajibkan mandi:

Ini Sebab-sebab Mandi Wajib (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Sebab-sebab Mandi Wajib (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Sebab-sebab Mandi Wajib

1.Keluar sperma

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Keluarnya sperma (mani) mewajibkan mandi baik dari laki-laki maupun perempuan. Rasulullah SAW bersabda:

? ? ? ? ? ? ? ? ? : ? ? ? ? ? ? ? { ? ? ? } ? ?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Artinya, “Dari Abu Sa’id Al-Khudri Ra. Ia berkata, Rasulullah Saw.bersabda, ‘Air itu karena air (wajibnya mandi karena keluarnya air mani),’” (HR Muslim).

Hadits ini menunjukkan keluar mani mewajibkan mandi secara mutlak sehingga dapat dipahami baik keluar tersebut dalam keadaan terjaga atau tertidur, disengaja atau tidak, ada sebab atau tidak, disertai syahwat atau tidak karena yang menjadi titik pokok adalah yang penting keluar mani.

Terkait dengan keluar mani perlu dibedakan antara mani, madzi, dan wadi. Madzi adalah cairan putih lengket yang keluar dari seseorang ketika ada hasrat seksual yang tidak terlalu kuat. Sedang wadi adalah cairan putih keruh yang keluar sehabis buang air kecil atau ketika mengangkat beban yang berat. Madzi atau wadi hukumnya najis dan tidak mewajibkan mandi. Keduanya hanya membatalkan wudhu.

Adapun mani adalah cairan yang memiliki salah satu dari tiga ciri; keluarnya disertai rasa nikmat (syahwat), keluar dengan tersendat-sendat (tadaffuq), atau memiliki aroma seperti adonan roti ketika masih basah dan seperti putih telur ketika sudah kering. Ketika cairan yang keluar mengandung salah satu ciri tersebut, maka itu dianggap mani secara hukum meski tidak berwarna putih atau keluarnya tidak disertai syahwat. Mani hukumnya suci dan mewajibkan mandi.

2. Hubungan seksual (Persetubuhan)

Yang dimaksud hubungan seksual adalah masuknya hasyafah (kepala penis) ke dalam farji (lubang kemaluan) meskipun memakai kondom ataupun tidak keluar sperma. Hal ini mewajibkan mandi berdasarkan sabda Rasulullah SAW.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Bila seorang lelaki duduk diantara empat potongan tubuh wanita (dua tangan dan dua kaki) dan tempat khitan (laki-laki) bertemu tempat khitan (wanita) maka sungguh wajib mandi meskipun ia tidak mengeluarkan mani,” (HR Muslim).

Secara umum, semua madzhab empat mewajibkan mandi sebab masuknya hasyafah ke farji baik jalan depan (vagina) atau jalan belakang (anus), miliki wanita atau pria, masih hidup ataupun mayat. Keduanya dihukumi junub sehingga wajib mandi kecuali mayat, tidak perlu untuk dimandikan kembali. Begitu juga seseorang yang menyetubuhi hewan juga wajib mandi menurut madzhab empat selain Hanafiyah. Hanafiyah juga tidak mewajibkan mandi karena menyetubuhi mayat.

3. Terhenti keluarnya darah haidh

Haidh atau menstruasi adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita dalam keadaan normal, minimal sehari semalam (24 jam) dan maksimal lima belas hari. Sedang umumnya haidh keluar selama tujuh atau delapan hari. Dalil kewajiban mandi bagi perempuan yang mengalami haidl adalah firman Allah:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu,” (Surat Al-Baqarah ayat 222).

Dalam tafsir disebutkan yang dimaksud dengan suci dalam ayat tersebut adalah suci dengan cara mandi. Dalam satu kesempatan sahabat Fathimah binti Abi Jaisy RA pernah bertanya tentang darah yang keluar kemudian Rasulullah SAW menjelaskan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? } ? ?

Artinya, “Bila keadaan haidl itu datang maka tinggalkanlah shalat. Bila ia telah pergi maka mandi dan shalatlah,” (HR Bukhari dari Sayyidah Aisyah RA).

Perempuan yang keluar darah wajib mandi setelah selesai keluarnya darah yang sudah mencapai 24 jam baik terus-menerus dalam sehari semalam atau terputus-putus dan hendak melakukan ibadah yang membutuhkan suci seperti shalat, thawaf, membaca Al-Quran. Bila keluarnya darah belum mencapai 24 jam semisal dua jam keluar darah lalu berhenti kemudian keluar darah lagi tiga jam terus berhenti lagi ini belum wajib mandi karena belum bisa dipastikan akan mencapai 24 jam yang menjadi batas minimal bisa disebut haidh. Karena itu ia cukup membersihkan kemaluannya kemudian berwudhu dan masih berkewajiban melakukan shalat. Baru ketika darah sudah mencapai 24 jam ia berkewajiban untuk mandi ketika darah tersebut telah berhenti keluar (mampet) dan hendak melakukan ibadah yang mensyaratkan suci.

4. Terhenti keluarnya darah nifas

Nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita setelah melahirkan. Minimal nifas adalah waktu sebentar sedang maksimal adaah 60 hari. Umumnya nifas berlangsung selama 40 hari. Sebagaimana haidh, wanita yang mengalami nifas juga wajib mandi setelah darahnya berhenti (mampet). Hanya dalam nifas tidak perlu menunggu hingga mencapai hitungan 24 jam karena asal darah keluar setelah melahirkan sudah dapat dikategorikan nifas.

Perlu diketahui bahwa wanita yang sedang mengalami haidh atau nifas tidak diperbolehkan dan tidak sah melakukan wudhu atau mandi ketika sedang keluar darah (belum mampet). Hal ini karena fungsi utama wudhu atau mandi adalah menghasilkan kesucian sedang ia sedang menjalani keluar darah yang menjadi penyebab hadats. Ia hanya diperbolehkan melakukan mandi sunah yang fungsi utamanya menghilangkan aroma tak sedap karena hendak berkumpul dengan orang banyak seperti mandi sunah ketika hendak memasuki Mekkah dan mandi dua hari raya.

5. Melahirkan

Melahirkan normal termasuk hal yang mewajibkan mandi meskipun yang dilahirkan masih berupa segumpal darah atau daging. Sedang bila proses persalinan melalui bedah cesar, maka ada perbedaan pendapat di antara ulama.  Ada yang berpendapat tetap wajib mandi dan ada yang mengatakan tidak.

6. Meninggal

Orang yang meninggal wajib dimandikan selain orang yang meninggal dalam kondisi syahid dan selain korban keguguran atau aborsi yang belum tampak bentuk sebagai manusia seperti masih berbentuk segumpal daging. Sedang bila bayi keguguran tersebut telah memiliki sebagian bentuk manusia seperti telah memiliki tangan atau kepala, maka tetap wajib dimandikan. (Masruhan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nusantara, Bahtsul Masail Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 24 Mei 2016

Presiden Hormat Mbah Hasyim

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Atas nama kepala negara, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan hormat dan takzimnya kepada pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asyari yang akrab disapa Mbah Hasyim.

Bagi negara, KH Hasyim Asyari bukan sekadar tokoh agama Islam, tetapi juga pelopor pergerakan kemerdekaan Indonesia, katanya.

Presiden Hormat Mbah Hasyim (Sumber Gambar : Nu Online)
Presiden Hormat Mbah Hasyim (Sumber Gambar : Nu Online)

Presiden Hormat Mbah Hasyim

SBY menyampaikan hal itu usai menonton tayangan perdana film Sang Kiai yang menampilkan KH Hasyim Asyari sebagai tokoh utama dalam film tersebut di Epicentrum XXI, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/5) sore.

Berkat jasanya dalam mengobarkan semangat rakyat melawan tentara Sekutu yang mencoba menduduki kembali Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan, KH Hasyim Asyari mendapat bintang penghargaan sebagai pahlawan nasional dari Pemerintah Republik Indonesia.

Peristiwa perlawanan rakyat yang dijiwai fatwa Resolusi Jihad NU dikenal dengan peristiwa 10 November 1945 yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“KH Hasyim Asyari merupakan guru tulen agama. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan hidupnya,” tambah SBY di hadapan penonton yang terdiri dari beberapa menteri, jajaran PBNU, dan pengurus lembaga, lajnah, dan badan otonom NU.

SBY sebagai Kepala Negara RI mengungkapkan, KH Hasyim Asyari memiliki pandangan hidup yang luas. Dengan demikian, sikap, tindakan, dan pikiran KH Hasyim Asyari mengandung kebenaran.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mbah Hasyim merupakan sosok ulama yang penuh dengan kebijaksanaan. Kalau mau diuraikan, pemaparan kebijaksanaan Mbah Hasyim akan memakan tempo yang bahkan lebih panjang dari durasi film yang ditayangkan, tandas SBY disambut tepuk tangan sedikitnya 100 hadirin.

Penulis: Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pemurnian Aqidah, Pendidikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 18 Mei 2016

Syaikh Nawawi al-Bantani; Mutiara Nusantara yang Bersinar di Hijaz

Nama Syaikh Nawawi al-Bantani mungkin sudah tidak asing lagi, terutama di kalangan pesantren di Indonesia. Beliau merupakan ulama Nusantara yang multi talenta dan produktif dengan banyak karya tulis dari berbagai disiplin ilmu. Karya-karyanya tersebar keberbagai belahan dunia islam, terlebih di Timur Tengah dan Nuasantara. Bahkan sampai saat ini, karya-karya beliau masih eksis menjadi kajian utama di pesantren-pesantren salaf yang ada di Indonesia. Islam Nusantara yang dulunya masih terdengar tabu kini menjadi semakin dikenal dunia dengan tampilnya Syaikh Nawawi al-Bantani sebagai pengajar dan imam di Masjidil Haram. Kedalaman ilmu serta kerendahan sifatnya menjadi buah bibir banyak ulama di dunia terutama para ulama dari Haramain. Pengajiannya selalu ramai dipenuhi pelajar dari penjuru dunia yang ingin merasakan manisnya madu keilmuan Syaikh Nawawi al-Bantani.

Hal inilah yang membuat Amirul Ulum menulis buku yang mengupas sejarah Syaikh Nawawi al-Bantani. Melalui buku “Penghulu Ulama di Negeri Hijaz” ini, dikupas secara detail perjalanan hidup Syaikh Nawawi al-Bantani mulai dari sejarah leluhurnya yang gagah perkasa dengan kesulatanan Banten sampai lahir keturunan dari pendiri kesultanan itu Syaikh Nawawi al-Bantani, cahaya yang kelak akan ? bersinar terang melanjutkan kegemilangan yang pernah diraih kesultanan Banten sebelum diporakporandakan oleh kelicikan para kompeni.

Syaikh Nawawi al-Bantani; Mutiara Nusantara yang Bersinar di Hijaz (Sumber Gambar : Nu Online)
Syaikh Nawawi al-Bantani; Mutiara Nusantara yang Bersinar di Hijaz (Sumber Gambar : Nu Online)

Syaikh Nawawi al-Bantani; Mutiara Nusantara yang Bersinar di Hijaz

Saat kesultanan Banten dilenyapkan oleh Thomas Stamford Raffles pada tahun 1813, di tahun tahun itu pula lahir bayi dari pasangan Kiai Umar dan Nyai Zubaidah yang diberi nama Muhammad Nawawi. Nama Nawawi yang disematkan Kiai Umar kepada putra sulungnya ini terinspirasi dari seorang ulama yang kitabnya sering dikaji oleh Kiai Umar. Ulama itu berasal dari daerah Nawa, Damaskus, Suriah, yang terkenal dengan sebutan Imam an-Nawawi. Dengan menamai putra sulungnya Nawawi, Kiai Umar berharap putranya itu akan menjadi seorang ulama yang handal seperti halnya Imam an-Nawawi yang merupakan sosok ulama alim yang ahli dalam berbagai kajian keilmuan. (hal 50-52)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Syaikh Nawawi al-Bantani lahir dan dibesarkan di lingkungan yang mengedepankan sendi-sendi keislaman. Ayahnya, Kiai Umar adalah seorang ulama alim yang selalu memantau pendidikannya bersama keenam saudaranya. Bersama dengan Nyai Zubaidah, Kiai Umar meniupkan pelajaran-pelajaran keislaman seperti membaca Al-Qur’an, Fiqih, Teologi dan Gramatika Arab. (hal 54)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelum mencari ilmu dan menetap di Hijaz, Syaikh Nawawi sempat melakukan pengembaraan dalam mencari ilmu ke tiga pesantren yang ada di tanah air.Yaitu ketika berusia 8 tahun, beliau beserta kedua adiknya diperintahkan Kiai Umar untuk belajar kepada Kiai Haji Sahal. Sebelum berangkat, Nyai Zubaidah menyampaikan sebuah pesan yang cukup unik kepada ketiga putranya itu, bahwa ia akan selalu mendoakan dan merestui dengan syarat tidak boleh pulang sebelum kelapa yang ditanam Nyai Zubaidah berbuah. (hal 56)

Setelah mendengar kabar bahwa kelapa yang ditanam ibunya telah berbuah, Syaikh Nawawi segera pulang. Baru setelah itu beliau melanjutkan belajar di tanah Haramain. Tiga tahun belajar di sana, Syaikh Nawawi akhirnya pulang ke tanah kelahirannya untuk menyebarkan ilmu yang diperolehnya dari Hijaz. Namun karena selalu diintimidasi oleh para kompeni akhirnya Syaikh Nawawi memutuskan kembali ke Hijaz untuk menetap dan memperdalam ilmunya sekaligus menyiapkan militan dari para penduduk pribumi yang belajar di Hijaz yang nantinya akan mengkader para pejuang-pejuang agar bisa mengusir para penjajah dari tanah mereka. (hal 77)

Pada bagian akhir dari buku ini dipaparkan kontribusi besar yang diberikan Syaikh Nawawi kepada umat Islam khususnya umat Islam Nusantara, seperti banyaknya ulama yang dilahirkan dari tangan beliau. Diantara ulama-ulama itu ada yang menetap dan menjadi pengajar atau imam di Masjidil Haram seperti Syaikh Mafudz at-Turmusi, dan ada juga yang kembali ke Tanah Air seperti Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari. (hal 117)

Kehadiran buku ini akan menambah khazanah Islam Nusantara yang telah harum di kancah keilmuan internasional. Membaca kisah Syaikh Nawawi dalam buku ini dapat memberikan sebuah semangat untuk meneladani dan meniru prestasi yang telah ditorehkan beliau untuk Islam Nusantara. Buku ini cocok dibaca untuk semua kalangan, terutama bagi generasi muda agar bisa meniru perjuangan Syaikh Nawawi dalam menuntut ilmu sehingga nantinya bisa melahirkan sosok-sosok seperti Beliau yang mampu membawa Nusantara go internasional. Dengan bahasa yang ringan dan sederhana, menambah kenikmatan untuk menyelami lautan kisah yang ada dalam buku ini.

Data buku

Judul Buku: Penghulu Ulama di Negeri Hijaz

Penulis: Amirul Ulum

Penerbit: Pustaka Ulama

Tahun: 2015

Tebal: 134 halaman

ISBN: 978-602-14834-8-0

Peresensi: Alfan Maghfuri, mahasiswa Fakultas Syariah UIN Walisongo Semarang

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat, Nasional, Ubudiyah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 16 Mei 2016

Muslim Bantu Bangun Gereja di Philipina

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebuah komunitas Muslim di Philipina mengejutkan tetangga Kristen mereka dengan membangun kembali gereja Katolik yang hancur akibat pertempuran antara pemerintah dengan pemberontak akhir September lalu.

Muslim Bantu Bangun Gereja di Philipina (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslim Bantu Bangun Gereja di Philipina (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslim Bantu Bangun Gereja di Philipina

“Kami berpikir mereka hanya membangun kembali masjid yang rusak,” kata Jimmy Villaflores, kepala desa Santa Catalina kepada Inquirer Mindanao.“Kami tidak pernah mendengar Muslim membantu membangun kapel sebelumnya.”

Kapel yang asalnya dibangun pada awal 1980-an hampir sepenuhnya runtuh di tanah selama pertikaian tersebut, tetapi sekarang, setelah proses pengerjaan selama sebulan, hampir sepenuhnya terbangun kembali.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Michael Ufana dari paroki Saint Joseph mengapresiasi langkah kelompok “Esperanza” (harapan), yang dibentuk oleh pensiunan polisi Sukarno Ikbala dan sekelompok profesional Muslim yang melakukan pekerjaan tersebut dan membantu memperkuat ikatan komunitas.

Ikbala mengatakan, “Saya tidak ingin komunitas Kristen melihat kami sebagai orang yang buruk karena kita semuanya adalah korban,” tambahnya. “Kami berharap bahwa upaya kecil tersebut akan menghasilkan sesuatu yang indah.” (worldbulletin/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Halaqoh, Kajian Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 11 Mei 2016

Menpora Sebut Doa, Tahajud, dan Ayat Kursi dalam Keberhasilan Rio Haryanto

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mimpi pebalap Indonesia Rio Haryanto (23) untuk bergabung dengan tim Manor Racing di ajang balap Formula 1 (F1) akhirnya tercapai. Kepastian itu disampaikan pada konferensi pers yang dihadiri Menpora Imam Nahrawi, Kamis (18/2/2016) lalu di Gedung Pertamina, Jakarta Pusat.?

Menpora Sebut Doa, Tahajud, dan Ayat Kursi dalam Keberhasilan Rio Haryanto (Sumber Gambar : Nu Online)
Menpora Sebut Doa, Tahajud, dan Ayat Kursi dalam Keberhasilan Rio Haryanto (Sumber Gambar : Nu Online)

Menpora Sebut Doa, Tahajud, dan Ayat Kursi dalam Keberhasilan Rio Haryanto

Rio adalah satu-satunya wakil Asia di ajang balapan bergengsi ini. "Rio sudah resmi menjadi driver Manor di Formula 1. Selamat dan sukses buat Rio," kata Wakil Presiden Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro.?

Menpora pada acara tersebut menyerahkan bendera merah putih secara langsung kepada Rio Haryanto, wakil Indonesia di Formula 1. "Saya tidak bisa berkata-kata kecuali alhamdulillah. Akhirnya atas kerja keras, doa, tahajud, ayat kursi, dan dukungan Pertamina, Rio menjadi orang Indonesia pertama, bahkan wakil Asia yang tampil di Formula 1,” ujar Menpora Imam Nahrawi seperti dilaporkan laman kemenpora.go.id.

Nahrawi menjelaskan, Rio membuktikan bahwa anak Indonesia mampu berdiri sejajar dengan bangsa lain. Dia mengajak kepada seluru bangsa Indonesia untuk mendukung penuh Rio dengan tidak membiarkannya berjalan sendiri. “Kita harus dukung bersama-sama,” tegas Menpora.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Rio Haryanto juga sangat berterima kasih kepada masyarakat Indonesia dan para sponsor sehingga dirinya bisa ikut berkompetisi dengan para pebalap kelas dunia di ajang balap jet darat itu.

“Indonesian Formula 1 Driver. Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia yg telah mendukung,” tulis Rio dalam akun twitter miliknya, @Rharyantoracing 18 Februari 2016 lalu.

Rio juga merasa haru dan tersentuh atas dukungan sepenuh hati masyarakat Indonesia. “Its been a great day here in Jakarta. Im truly touched by the tremendous supports from Indonesia and others who supported me,” masih Rio dalam twitternya.

"Saya terimakasih atas dukungan luar biasa. Tanpa adanya dukungan semua pihak, pemerintah, Pertamina, media, dan masyarakat Indonesia, dukungan kalian semua membuat saya bisa tampil. Saya juga ingin menuai prestasi. Itu tujuan dan target saya. Saya mohon doa dan dukungan semua pihak," tambah Rio.

Total pembayaran yang sudah diberikan Pertamina untuk Rio adalah 5 juta euro. Karir Rio diawali dari balapan Go Kart, kemudian Formula BMW, GP3, GP2, dan Formula 1 yang akan datang. Di ajang Formula 1, Rio akan berpartner dengan pebalap asal Jerman Pascal Wehrlein yang sudah lebih dulu bergabung dengan tim Manor. (Red: Fathoni)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ridwan Kamil Bangga Bandung Tuan Rumah Dua Acara Besar Santri

Bandung, Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Panitia Liga Santri Nusantara (LSN) dan Hari Santri Nasional (HSN) dengan difasilitasi PWNU Jawa Barat mengadakan rapat koordinasi dengan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. Rapat di Pendopo Wali Kota Bandung pada Senin, (25/9) terkait dengan akan dipusatkannya puncak peringatan Hari Santri 2017 di kota itu.

Memimpin langsung rapat koordinasi, pria yang akrab dengan sapaan Kang Emil ini menyatakan terima kasihnya kepada PBNU yang telah memilih Bandung dan Jawa Barat sebagai puncak rangkaian Hari Santri tahun ini. Kang Emil juga menyatakan kesiapan dan dukungannya atas perhelatan akbar ini.

Ridwan Kamil Bangga Bandung Tuan Rumah Dua Acara Besar Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
Ridwan Kamil Bangga Bandung Tuan Rumah Dua Acara Besar Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

Ridwan Kamil Bangga Bandung Tuan Rumah Dua Acara Besar Santri

Dalam pengantarnya, Sekretaris Rabithah Maahid Islamiyyah (RMI NU) Habib Sholeh menjelaskan bahwa dalam memperingati Hari Santri tahun ini RMI mengelola dua hajat besar, yakni LSN dan HSN. 

Habib menjelaskan bahwa pagelaran nasional di Bandung akan dibuka tanggal 22 Oktober di Bandung dimana 32 klub sepakbola perwakilan region seluruh Indonesia akan mulai pertandingan di Bandung. Acara ini akan ditutup pada tanggal 29 Oktober oleh Presiden Joko Widodo. 

Ditambahkan Habib Sholeh, di puncak acara penutupan tersebut akan digelar Shalat Maghrib Berjamaah, Shalawat dan Doa Bersama 10.000 santri yang akan diikuti oleh Presiden Jokowi.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kang Emil menambahkan bahwa Bandung merupakan salah satu kota dengan indeks kebahagiaan warga yang tinggi. Kebahagiaan tersebut salah satunya disebabkan oleh banyaknya acara yang digelar di kota Bandung. 

"Kami sudah terbiasa menyelenggarakan dan menjadi tuan rumah acara-acara besar. Alhamdulillah tahun ini kita dipercaya untuk penyelenggaraan peringatan Hari Santri. Ini sebuah penghormatan bagi warga Bandung dan Jawa Barat. Saya sebagai pemimpin yang berasal dari keluarga pesantren merasa bangga atas hal ini," imbuh Emil.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tampak hadir dalam acara tersebut jajaran PWNU Jawa Barat seperti KH Asep S. Abdillah dan KH Deden Kiagus Mubarok, juga jajaran Direksi LSN Abdul Aziz, Irham Saifuddin dan Jibril Muin. Sementara itu tim HSN diwakili oleh Athoillah, Sahal dan Hafidh.

Rapat koordinasi ini juga dihadiri oleh beberapa kepala SKPD terkait, termasuk Kadispora dan Kadis Pariwisata Kota Bandung. Acara yang bernuansa santai tersebut digelar selama dua jam lebih dan banyak mendapatkan masukan teknis dari Wali Kota yang menjadi simbol ikonik generasi millenial. (Ali/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Kyai, Sholawat Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 09 Mei 2016

Menag Tawarkan Pola Pendidikan Pesantren pada Forum Internasional di Turki

Istanbul, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tak kurang 138 pemimpin muslim dari 38 negara se-Asia dan Pasifik hadir dalam 1st Asia & Pasific Countries Muslim Religious Leaders’s Summit di Istanbul, Turki, 13 – 16 Oktober 2015. Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, menjadi salah satu pembicara kunci dalam pembukaan acara, Selasa pagi (13/10), waktu setempat.

Menag Tawarkan Pola Pendidikan Pesantren pada Forum Internasional di Turki (Sumber Gambar : Nu Online)
Menag Tawarkan Pola Pendidikan Pesantren pada Forum Internasional di Turki (Sumber Gambar : Nu Online)

Menag Tawarkan Pola Pendidikan Pesantren pada Forum Internasional di Turki

Menteri Agama membuka pidato dengan menyampaikan bela sungkawa dan mendoakan korban bom di Angkara, ibukota Tukri, Sabtu (10/10), tiga hari sebelum acara ini. Dalam mencari solusi berbagai problem yang dihadapi masyarakat Muslim, Menteri Lukman memilih menggarisbawahi dan menawarkan sumbangsih penting pendidikan.

“Saya percaya, semua kita bisa menjadi penyelesai masalah,” kata Menag seperti dikutip dari laman kemenag.go.id. Caranya, Menag melanjutkan, dengan meletakkan pengetahuan kita secara konkret dalam aksi nyata.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Forum ini perlu memikirkan formula terbaik dalam menyelesaikan berbagai masalah,” ujar Menag.

Forum ini, menurut Menag, akan menjadi basis penguatan kerjasama antara negara-negara Muslim untuk mengembangkan masyarakat Muslim. Kerjasama antar pemerintah dan antara ilmuwan perlu dijalin.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Pertukaran pendidikan dapat menjadi sumbangan utama menuju perdamaian dan dunia lebih baik,” kata Menag.

“Melalui pendidikan, kita akan dapat menemukan solusi bagi problem krusial yang dihadapi muslim Asia Pasifik dalam beberapa dekade terakhir,” kata Menteri Lukman dalam pertemuan puncak bertema “Unity in Multiplicity: Rethinking Wisdom and Peace Together” yang diselenggarakan Presidency of Religious Affairs Tukri itu.

Pendidikan patut dilihat sebagai bidang paling penting untuk mengatasi problem tingginya tingkat illiterasi (buta huruf) dan kualitas SDM Muslim yang rendah. Meski pendidikan itu terkesan lambat, namun kata Menag, bernilai strategis dan berkekuatan.

“Masing-masing kita, dari berbagai negara, memiliki pengalaman berharga dalam menangani pendidikan. Dalam kasus Indonesia, Pesantren, Islamic boarding school, adalah benteng pelembagaan Sunni yang berciri damai. Pesantren steril dari ideologi ekstrem. Selain penting secara historis dan budaya bagi Indonesia, pesantren juga salah satu model yang bagus untuk dishare,” kata Menag dalam pidatonya.

Masalah mendasar lain yang ditawakarkan Menag untuk disorot dan dicarikan solusinya adalah konflik internal antar aliran dan madzhab dalam Islam. Menag menyontohkan konflik Sunny – Syiah atau Sunny – Wahabi. Secara ekonomi, kemiskinan dan rendahnya mutu kesahatan juga ditandaskan sebagai masalah krusial umat Islam.

Tantangan terakhir yang perlu didiskusikan, kata Menag, adalah Islamophobia. Yakni, sikap kebencian dan ketakutan dari pihak lain terhadap Islam dan kaum Muslim. “Kebencian dan stigmatisasi terhadap Islam dan Muslim sayang sekali masih tersebar luas,” ujar Menag yang baru pulang dari Frankfurt Book Fair, dalam rangka memberi pidato tentang Pluralisme, Fundamentalisme dan Islamophobia.

Selain Menag RI Lukman Hakim, juga tampil beberapa perwakilan dari berbagai negara pada sesi pembukaan pertemuan puncak ini. Antara lain, Menteri Haji dan Urusan Islam, Feyz Mohammad Osmani, Menag Bangladesh, Md Matior Rahman, mantan Menag Malaysia, Abdullah bin Muhammad Zin dan Ketua Asosiasi Muslim China.

Beberapa pemimpin Ormas Islam dari Indonesia diagendakan menjadi pembicara pada beberapa sesi terpisah. Antara lain, Wakil Ketua MUI, Prof Dr. Yunahar Ilyas, Ketua PBNU, Dr. Marsudi Syuhud, dan anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Syafiq Mughni. Forum ini adalah acara pertama pemimpin Muslim se-Asia Pasifik. Dalam TOR acara, panitia melandasi agenda ini pada gencarnya aksi terorisme dengan dalih agama yang mengganggu ukhuwah umat Islam. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Habib, Aswaja, IMNU Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 06 Mei 2016

PWNU Lampung Terima Hibah Tanah

Bandar Lampung, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Lampung melalui Lembaga Waqaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU) menandatangani tanah hibah dari KH. Muhsin Abdillah Pengasuh Pondok Pesantren Darussa’adah Lampung Tengah sebagai aset milik PWNU Lampung.

PWNU Lampung Terima Hibah Tanah (Sumber Gambar : Nu Online)
PWNU Lampung Terima Hibah Tanah (Sumber Gambar : Nu Online)

PWNU Lampung Terima Hibah Tanah

Kedatangan rombongan PWNU Lampung mendapat sambutan hangat hangat oleh KH. Muhsin Abdillah di kediamannya Pondok Pesantren Darussa’adah Lampung Tengah, Selasa (13/1).

“Saya sangat berbahagia hari ini karena keluargaku di PWNU Lampung datang di ponpes kami. Ini sebuah kehormatan bagi saya dikunjungi PWNU Lampung dengan semangat dedikasi yang tinggi. Sebenarnya saya juga ikut memikirkan perkembangan NU di Lampung meski tidak secara langsung berjuang bersama panjenengan, hingga saat ini hati saya masih sangat dekat, doa saya selalu menyertakan panjenengan sedoyo (anda semua) di PWNU Lampung,” kata KH. Muhsin Abdillah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua LWPNU Lampung yang juga Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) H. Muhammad Reza Berawi mengatakan, tanah hibah dari KH. Muhsin Abdillah yang saat ini menjadi lokasi pembangnan Kantor PWNU Lampung harus segera diinventarisasi sebagai aset milik Nahdlatul Ulama.

“Agar ke depan aset-aset NU di Lampung ini memiliki dokumen yang berbadan hukum kuat sehingga tidak ada masalah kepemilikannya. Kami berterima kasih kepada KH. Muhsin Abdillah yang sudah menghibahkan tanah miliknya,” tutur Reza.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Wakil Ketua LWPNU Lampung yang juga Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Ayi Ruhiat menegaskan, “Kami siap membantu sepenuh hati, apabila ada aset PWNU Lampung yang belum memiliki dokumen agar segera dibuatkan dokumen supaya setiap aset yang menjadi milik NU tetap menjadi milik NU.”

Sementara KH. Soleh Bajuri, Ketua PWNU Lampung mengatakan, langkah inventarisasi ini dimaksudkan untuk menjaga aset NU Lampung dari kemungkinan direbut pihak lain. “Maka dari itu Lembaga Waqaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama menginventarisasi aset NU Lampung,” imbuhnya.

Hadir pula dalam kesempatan itu Sekertaris PWNU Lampung H Aryanto Munawar, Bendahara PWNU Lampung Muhammad Tio Aliansyah, dan sejumlah pengurus NU Lampung lainnya. (Rudi Santoso/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah News, Aswaja Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 02 Mei 2016

Pesantren Subang Majalengka dan Sumedang Ikuti Workshop Website

Bandung,Pimpinan Pusat Muhammadiyah. sekitar 20 santri pengurus pesantren di Kabupaten Subang, Sumedang dan Majalengka berkumpul di kantor Iniximindo, Jl. Cipaganti, No.95, Bandung untuk mengikuti workshop membuat website pesantren pada Kamis-Jumat (5-6/3). Kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama antara KH Maman Imanulhaq (Anggota DPR/MPR RI Fraksi PKB) dengan Inixindo.

"Workshop membuat website untuk 20 pesantren dari 3 kabupaten di Jawa Barat ini bertujuan agar pesantren tidak hanya menyerap informasi tapi juga bisa berbagi informasi berupa konten Islam yang toleran yang mengusung spirit perubahan dan perdamaian," ungkap kiai yang menjadi anggota DPR dapil Subang, Majalengka, Sumedang itu.

Pesantren Subang Majalengka dan Sumedang Ikuti Workshop Website (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Subang Majalengka dan Sumedang Ikuti Workshop Website (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Subang Majalengka dan Sumedang Ikuti Workshop Website

Selain itu, kata Maman, workshop ini bertujuan agar konten Islam rahmatan lil alamin bisa mengimbangi konten-konten kelompok radikal dan intoleran yang berkembang di internet. "Dua puluh pesantren ini akan jadi pilot project yang kemudian dikembangkan di seluruh pesantren di Indonesia," tambahnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kegiatan ini, tambah dia, sebagai ikhtiar dalam membangkitkan spiritualitas pesantren melalui akurasi data, transparansi fakta, dan informasi yang terbuka dan mencerdaskan.

"Melalui program ini akan meminimalisir pesantren, kiai, santri dan umat dari faham radikal, wawasan sempit, syahwat politik yang naif serta jualan simbol agama untuk kepentingan golongan," katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam workshop itu para pengurus pesantren dilatih secara teori dan praktik dalam membuat website dan akan diberikan sebuah domain dengan alamat http://namapesantren.ponpes.id. Menurut Iniximindo (lembaga yang bergerak di bidang teknologi informasi) domain ponpes.id ini adalah domain pertama di Indonesia bahkan di dunia. (Aiz Luthfi/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Nahdlatul Ulama, Syariah Pimpinan Pusat Muhammadiyah