Rabu, 29 Juni 2016

Ribuan Orang Diijazahi Cucu Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Cirebon, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sekitar seribu orang yang terdiri dari santri, alumni, dan masyarakat umum dari sekitar Cirebon bahkan luar kota berkumpul untuk menyambut kedatangan Syekh Fadil Al-Jailani, keturunan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani yang berasal dari Turki. Mereka mulai berkerumun seusai melakukan shalat Jum’at dan bersiap untuk mengikuti ijazah ‘aamah di Ma’had Al-Ghadier pesantren Kempek Cirebon. Jum’at (21/6).

Ribuan Orang Diijazahi Cucu Syekh Abdul Qadir Al-Jailani (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Orang Diijazahi Cucu Syekh Abdul Qadir Al-Jailani (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan Orang Diijazahi Cucu Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Pengasuh pesantren Kempek Cirebon, KH Musthofa Aqil mengungkapkan bahwa pelaksanaan ijazah ini berisi ijab qabul  yang biasa diberlakukan dalam tradisi pesantren untuk mendapatkan keberkahan.  

“Setelah Syekh Faddhil memberikan sambutan, nanti para hadirin akan mendapatkan ijazah langsung dari Beliau, ijazah ini selain bertujuan untuk mendapatkan keberkahan juga merupakan suatu sarana pengabsahan mengenai kebersambungan sanad untuk memelajari kitab-kitab karangan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, dan ijazah untuk menyambungkan garis keilmuan seperti ini merupakan tradisi pesantren yang baik,” jelas kiai Musthofa.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pelaksanaan ijazah dibawakan langsung oleh Syekh Fadhil Al-Jailani, pertama-tama keturunan salah satu tokoh besar Islam ini mengajak peserta untuk bertaubat dan beristighfar, kemudian mereka diminta untuk mengangkat tangan kanan dan dilangsungkan sebuah pelafalan ijab dan qabul, hingga kemudian Syekh Fadhil mengucapkan “Ajaztukum!” yang secara serentak dijawab oleh peserta dengan ucapan “Qabilna!” selama tiga kali berturut-turut.

Syekh Fadhil Al-Jailani menghabiskan waktu selama 30 tahun untuk berkeliling dunia dalam rangka menelusuri ribuan manuskrip karya Syekh Abdul Qadir AL-Jailani yang terpencar dan hilang. Kunjungan ke pesantren Kempek Cirebon ini merupakan kali kedua setelah sekitar dua tahun yang lalu melakukan hal yang sama.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Redaktur      : Syaifullah Amin

Kontributor : Sobih Adnan

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 24 Juni 2016

Konflik Suriah dan Politik Diaspora Iran

Iran merupakan salah satu negara Timur Tengah non-Arab, Bangsa Persia, yang memiliki kepentingan militer dan ideologi serta hubungan diplomatik sangat erat dengan Suriah di bawah pimpinan rezim otoriter Presiden Hafez al-Assad dan Bashar Al-Assad. Hal ini terjadi karena persamaan ideologi (madzhab) antara pimpinan kedua negara, Islam Syi’ah, serta perbatasan teritorial yang cukup dekat karena hanya terisah oleh Iraq.

Iran dan Suriah juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel namun sama-sama memiliki hubungan politik, militer dan ideologis yang sangat erat dengan faksi Hezbollah di Lebanon, kelompok politisi dan ulama pimpinan Perdana Menteri Nuri Al-maliki dan Muqtada As-Sadr di Iraq serta hubungan pragmatis dengan faksi Hamas di Palestina.? ? ? ?

Meskipun mayoritas rakyat Suriah merupakan Muslim Sunni (85%) namun pemerintahan Suriah yang dikuasai oleh minoritas kelompok Syi’ah (15%) merupakan aset strategis dan potensial bagi Iran untuk memperluas hegemoni ideologi dan politiknya di kawasan Timur Tengah.

Konflik Suriah dan Politik Diaspora Iran (Sumber Gambar : Nu Online)
Konflik Suriah dan Politik Diaspora Iran (Sumber Gambar : Nu Online)

Konflik Suriah dan Politik Diaspora Iran

Politik diaspora Iran di timur tengah semakin gencar dilakukan pasca runtuhnya rezim militeristik Saddam Husein di Iraq, tumbangnya rezim despotisme Muammar Qaddhafi di Libya serta jatuhnya rezim otoriter Husni Mubarok di Mesir. Hal ini terbukti dengan dibukanya kembali hubungan diplomatik antara Iran dan Mesir, di masa Presiden Muhammad Mursi, untuk pertama kalinya sejak pembekuan hubungan diplomatik kedua negara di masa kepemimpinan Presiden Gamal Abdel Nasser.

Suriah merupakan target utama dari politik diaspora Iran di kawasan timur tengah. Posisi strategis dan potensial Suriah yang berbatasan langsung dengan Iraq, Lebanon, Turki, Yordania dan Israel merupakan batu loncatan bagi Iran jika ingin memperluas hegemoni dan pengaruh politiknya di kawasan Timur Tengah. ?

Hal ini terbukti dari kebijakan politik luar negeri Iran yang mendukung total rezim Assad dan menolak keras berbagai bentuk intervensi militer asing terhadap kedaulatan teritorial Suriah. Bahkan Iran disinyalir telah melatih milisi pro pemerintah dan tentara reguler Suriah serta menempatkan sejumlah tentara di Suriah untuk mendukung rezim Assad dalam pertempuran melawan gerilyawan dan oposisi Suriah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kepala Unit Pasukan Elite Iran Quds, Qassem Soleimani, menyatakan: “Tujuan Amerika Serikat bukanlah untuk melindungi hak asasi manusia, tetapi ingin menghancurkan musuh Israel. Kami akan mendukung Suriah hingga akhir hayat,” ujarnya di depan Dewan Pakar Iran (05/09/13).

Pernyataan senada diungkapkan oleh pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, bahwa Amerika Serikat (AS) tidak punya hak mengklaim serangan tersebut atas nama ‘kemanusiaan’ mengingat rekam jejak negeri Paman Sam di Iraq, Afghanistan, dan persoalan penjara militer di Teluk Guantanamo, Kuba (06/09/13).

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kami yakin AS melakukan sebuah kebodohan dan kesalahan di Suriah. Siapa yang mulai serangan duluan, ia yang bakalan menderita. Gejolak yang terjadi di Timur Tengah adalah reaksi atas arogansi global yang berakar di Washington. Serangan AS dan sekutunya tak akan berdaya menghentikan perlawanan,” tegas Khamenei seperti dimuat Channel News Network/ CNN (06/09/13).

Dengan demikian Iran bermaksud menegaskan kembali dukungan totalnya terhadap Suriah sembari memberikan peringatan keras dan tegas kepada AS agar bertindak rasional dan berpikir mendalam terkait resiko fisik dan non-fisik yang akan dialami atau diderita oleh AS jika tetap nekad melakukan serangan terhadap rezim Assad di Suriah.

Iran telah dicurigai memberikan dukungan kepada Suriah dalam bentuk yang lebih konkrit, yakni pembangunan dua satelit mata-mata di Suriah dan pelatihan gerilyawan Suriah di wilayah Iran serta penyebaran intelijen Iran di Suriah sebagai mata-mata.

Surat kabar Haaretz melaporkan bahwa terdapat dua stasiun sinyal intelijen milik Iran yang berlokasi di Suriah Utara dan Bukit Golan yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada kelompok militan Hezbollah di Lebanon Selatan mengenai zionis Israel. Pernyataan senada diungkapkan oleh Departemen Pertahanan AS bahwa negeri para Mullah itu menyebar mata-matanya di Suriah untuk mengawasi gerak-gerik Israel (14/01/13).

Sejumlah jurnalis AS juga melaporkan pelatihan gerilyawan Syi’ah untuk bertempur di Suriah yang berlokasi di pangkalan militer dekat Teheran. “Serombongan besar gerilyawan Syiah asal Iraq, Suriah dan sejumlah negara Arab lain telah tiba di pangkalan tersebut dalam beberapa pekan terakhir demi menyerap pelajaran mengenai perang kota serta ajaran para ulama Iran,” lapor artikel Wall Street Journal (16/10/13).

Terdapat pula laporan tentang sejumlah penasihat militer Garda Revolusi dan pakar anti pemberontak Iran yang telah bertempur membela Rezim Assad. Bahkan Garda Revolusi mendirikan ‘Ruang Operasi’ guna mengawasi kerja sama antara Teheran, Pasukan Suriah dan para pemberontak Hezbollah. Nama-nama anggota pasukan yang menjadi ‘Syuhada’ dalam perang Suriah juga dimuat oleh sejumlah media Iran yang terhubung dengan Garda Revolusi.? ? ?

Jika kecurigaan ini benar maka Iran telah menempatkan Suriah dalam agenda utama politik luar negerinya sebagai batu loncatan untuk memperluas hegemoni politik, militer dan ideologi Iran di kawasan Timur Tengah.

Dalam mega proyek ‘Politik Diaspora Iran’ ini Iran telah melakukan berbagai macam tindakan untuk mempertahankan rezim Assad sembari mencegah intervensi militer asing terhadap kedaulatan teritorial Suriah. Hasil dari mega-proyek ini ialah hubungan diplomatik dan ideologis yang sangat erat antara Iran dengan faksi dan negara satelitnya di Iraq, Lebanon dan Suriah.

Iran juga bermaksud mengimbangi, bahkan menggantikan, Kerajaan Saudi Arabia yang selama ini berperan aktif dalam menjaga stabilitas dan hegemoni politik serta keamanan relatif di seluruh kawasan Timur Tengah. Inilah sebab mengapa Iran tetap membina aliansi politik luar negeri tradisionalnya dengan Rusia dan China.

?

Muhammmad Ibrahim Hamdani

Staf Peneliti di Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam (PKTTI) Universitas Indonesia, anggota Forum Alumni (Forluni) PMII UI dan anggota Ikatan Sarjna Nahdlatul Ulama (ISNU).

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren, Olahraga, Nahdlatul Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 17 Juni 2016

Wabub Sidoarjo Imbau Masyarakat Jauhi Narkoba serta Waspada Bahaya Radikalisme

Sidoarjo, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Wakil Bupati Sidoarjo H Nur Ahmad Syaifuddin mengajak masyarakat Sidoarjo untuk menjauhi narkoba. Selain itu, pria yang sering disapa Cak Nur ini juga mengimbau para santri untuk mewaspadai adanya bahaya radikalisme yang saat ini menyasar ke berbagai wilayah di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan Cak Nur pada halal bihalal dan harlah ke-9 Jamiyah Dzikrul Asyiqin di halaman Pesantren Roudlotul Hasanah Desa Sumokali, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Kamis (28/7) malam.

Wabub Sidoarjo Imbau Masyarakat Jauhi Narkoba serta Waspada Bahaya Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Wabub Sidoarjo Imbau Masyarakat Jauhi Narkoba serta Waspada Bahaya Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Wabub Sidoarjo Imbau Masyarakat Jauhi Narkoba serta Waspada Bahaya Radikalisme

"Mari kita bangun bersama Sidoarjo ini agar terbebas dari narkoba. Selain itu, untuk mengantisipasi adanya bahaya radikalisme, para santri harus dibentengi dengan aqidah yang kuat sehingga mampu membendung terhadap munculnya bahaya radikalisme," ujarnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di tempat yang sama Kepala BNN Kabupaten Sidoarjo AKBP Supriyanto mengatakan, agar terhindar dari bahaya narkoba diperlukan peran orang tua untuk selalu memantau perkembangan anaknya. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan sewaktu-waktu narkoba bisa masuk. Karena itu, anak-anak harus dibentengi dari bahaya narkoba mulai sejak dini.

"Orang tua, wali santri dan siapa pun harus turut serta memantau anak-anak dan para santrinya agar mereka terhindar dari bahaya penggunaan obat terlarang seperti narkoba," tegas Supriyanto.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, pengasuh Pesantren Roudlotul Hasanah KH Achmad Ducha Mashudi berharap agar masyarakat Sidoarjo senantiasa bersinergi dalam mewujudkan Sidoarjo lebih baik.

"Terima kasih kepada Wakil Bupati Sidoarjo dan Kepala BNN Sidoarjo atas segala kehadiran dan apa yang telah disampaikan. Semoga ke depannya Sidoarjo menjadi lebih baik," kata Kiai Achmad. (Moh Kholidun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU, Kyai, Khutbah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 13 Juni 2016

Gus Solah Berharap Insiden Pasuruan yang Terakhir Kali

Surabaya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Salahuddin Wahid, berharap agar penembakan warga sipil oleh anggota Marinir TNI Angkatan Laut (AL) di Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (30/5) merupakan kejadian terakhir kalinya.

"Kejadian Alastlogo merupakan tragedi yang harus diselesaikan secara baik dengan mengumpulkan seluruh fakta," kata Gus Solah—begitu panggilan akrabnya—di sela-sela peluncuran buku "Sama Tapi Berbeda, Potret Keluarga Besar KH A Wahid Hasyim" di Surabaya, Minggu (10/6) kemarin.

Peristiwa Alastlogo agar menjadi titik tolak berakhirnya konflik. "Ke depan, kami berharap ini menjadi konflik yang terakhir antara TNI dengan warga, dalam masalah tanah dan yang lain," ucap adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jatim, itu.

Gus Solah Berharap Insiden Pasuruan yang Terakhir Kali (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Solah Berharap Insiden Pasuruan yang Terakhir Kali (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Solah Berharap Insiden Pasuruan yang Terakhir Kali

Menurut Gus Solah, masalah tanah memang bukan masalah yang mudah. Tahun 2003, Komnas HAM pernah membuat suatu rangkaian dialog dan sampai pada kesimpulan mengusulkan dibentuknya Komisi Nasional Penyelesaian Sengketa Tanah.

"Kasus tanah banyak sekali, kalau pengadilan dan BPN tidak cukup. Dalam komisi tersebut, nantinya akan muncul banyak unsur yang mudah-mudahan bisa menyelesaikan masalah tanah," paparnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tentang keterlibatannya dalam kasus Alastlogo, menurut dia, sudah banyak yang mengurusi mulai dari partai, Nahdlatul Ulama (NU), Komnas HAM dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

"Saya pikir upaya mereka baik-baik saja, tetapi kami akan mendengar informasi dari berbagai pihak termasuk dari TNI," ucapnya.

Ketika ditanya sejauh mana keterlibatan TNI, dia mengaku tidak tahu, karena tidak mendalami. Tetapi dirinya ingin agar kasus ini tidak diulangi di masa depan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Ketua Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid menyatakan, ada sekian belas temuan-temuan dari tim PKB yang dipimpin Mahfud MD.

Ketika ditanya tentang temuan-temuan itu, Gus Dur mengaku tidak hafal. "Nggak hafal semua, besok-besok saja," katanya. (sbh/ant)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 09 Juni 2016

Hasyim Muzadi: Mayoritas Tayangan TV Merusak Akidah Umat

Pekalongan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi meminta berbagai pihak untuk mengawasi tayangan televisi Indonesia yang saat ini didominasi oleh adegan seksual, kekerasan, hura-hura, dan mistik.



Hasyim Muzadi: Mayoritas Tayangan TV Merusak Akidah Umat (Sumber Gambar : Nu Online)
Hasyim Muzadi: Mayoritas Tayangan TV Merusak Akidah Umat (Sumber Gambar : Nu Online)

Hasyim Muzadi: Mayoritas Tayangan TV Merusak Akidah Umat

"Mayoritas tayangan televisi itu merusak, terutama dalam masalah akidah umat," katanya saat memberikan taushiyah dalam acara "Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa" di Halaman Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan, Kamis (28/2) malam.

Dikatakannya, keluarga menjadi faktor terpenting dalam mengatasi pengaruh buruk siaran televisi. Para orangtua harus bisa mengarahkan anak-anaknya untuk memilih tayangan-tayangan yang baik. "Malah lebih baik tidak ada televisi daripada para orangtua tidak bisa menuntun anaknya, katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam itu menyatakan, sejak era reformasi, berbagai pengaruh dan informasi dari layar televisi mudah sekali masuk ke Indonesia tanpa ada filter. Semua itu bisa jadi kebaikan tapi juga bisa berdampak negatif jika umat tidak bisa menggunakannya.

Menurutnya, cara paling efektif yang bisa dilakukan oleh orang-perorang dalam menyaring berbagai pengaruh dan informasi yang masuk adalah dengan kembali kepada ajaran agama.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada kesempatan itu Kiai Hasyim meminta para tokoh agama dan berdakwah mengubah hal-hal yang batil atau merusak itu menurut kadar kemampuan masing-masing.

PBNU sendiri belum lama ini telah mengumpulkan para pakar, praktisi, pengamat, dan tokoh agama untuk membincang persoalan penting seputar dunia pertelevisian. PBNU juga menjalin kerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memberikan koreksi dan arahan terhadap berbagai siaran televisi. (han)Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 08 Juni 2016

Kekuatan Supranatural Berkah Khidmah kepada Guru

Ketika laki-laki pengembara itu sampai di daerah Tamgrut untuk berguru pada sufi Syekh Ahmad bin Nasir Al-Dari, ia dapatkan orang tua itu tengah menderita sakit yang menjijikkan. Mungkin semacam cacar. Sang guru menyeru para muridnya agar datang. Satu demi satu, sang guru meminta mereka agar mencucikan bajunya. Tapi setiap orang dari murid-muridnya tersebut menolak. Setiap orang dari mereka merasa jijik oleh wajah sang guru dan rupa bajunya. Mereka takut penyakit cacar itu menulari mereka.

Sikap berbeda ditunjukkan oleh pengembara dari Maroko bernama lengkap Sidi Lahsen Lyusi. Pemuda yang lahit lahir 1631 di Pegunungan Atlas Tengah itu datang meskipun ia tak dikenal siapa pun juga. "Guru, biarkan hamba cucikan baju itu," pinta Lyusi.

Kekuatan Supranatural Berkah Khidmah kepada Guru (Sumber Gambar : Nu Online)
Kekuatan Supranatural Berkah Khidmah kepada Guru (Sumber Gambar : Nu Online)

Kekuatan Supranatural Berkah Khidmah kepada Guru

Maka baju itu pun diberikan kepadanya. Lyusi pun membawanya ke sebuah mata air, menggosok membersihkan pakain guru sufi dan seraya memerasnya agar kering, ia minum air kotor yang menetes dari sana. Setelah selesai mencucikan pakain tersebut, ia pun kembali pada sang guru. Sontak perubahan terjadi pada dirinya, matanya menyala, bukan karena penyakit, tapi seolah-olah ia baru saja meminum anggur yang garang. Lyusi bukan lagi orang biasa. Ia telah memiliki barokah, semacam kekuatan supernatural.

Maka sejak itu namanya pun kian masyhur. Pada suatu hari ia datang ke kota Meknes, ibu kota yang didirikan oleh Sultan Mulay Ismail. Mendengar kedatangan penempuh jalan spiritual (salik) ini, Sultan Mulay Ismail menyambutnya dengan penuh hormat. Ia diberi penginapan yang bagus dan hidangan yang lezat. Ia diajak menjadi penasihat rohaniahnya di dekat mahligai.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bersamaan pada waktu itu sultan sedang membangun dinding besar mengitari kota. Para pekerja yang menggarap proyek ini baik budak ataupun bukan diperlakukan dengan kejam. Para buruh yang membangun dinding tersebut diperlakukan secara tidak manusiawi. Pada suatu hari seorang buruh jatuh sakit ketika sedang bekerja. Ia dihukum. Bukan main hukumannya, yaitu pekerja yang jatuh sakit itu direkatkan ke tembok tempat ia jatuh.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Prihatin dengan kejadian di atas, kawan-kawan buruh itu diam-diam mengadu ke tempat Lyusi. Namun Lyusi diam saja, tak berkata apa pun kepada sultan. Barulah saat tiba waktu makan malam dan hidangan dibawa ke kamarnya, Lyusi pun mulai memecahkan semua piring, satu demi satu. Dan ia terus saja melakukan hal ini, malam demi malam, hingga seluruh piring di istana itu hancur.

Ketika sultan penasaran dan bertanya apa yang terjadi dengan piring di istananya, para pelayannya menjawab: "Tamu itu yang memecahkan semuanya". Maka sultan pun memerintahkan agar Lyusi dibawa menghadapnya.

"Tuan kami telah memperlakukan anda sebagai tamu Tuhan, tapi kenapa anda memecahkan semua piring kami?” Kata sultan mengintrogasi.

"Ah! Manakah yang lebih baik, keramik yang dibikin Allah atau keramik tanah liat itu?

Dengan jawaban itu Lyusi ingin mengatakan bahwa ia hanya memecahkan piring ciptaan manusia, sementara sultan mematahkan manusia ciptaan Allah. Mendengar jawaban Lyusi sultan bertambah berang dan Lyusi diusirnya dari istana. Lyusi meninggalkan istana dan berkemah di luar dekat tembok kota. Tak sabar akan pembangkangan ini, sultan sendiri datang berkuda. Saat itu Lyusi sedang shalat. Ketika sultan tetap menerjang, Lyusi hanya menorehkan tombaknya membikin garis. Melewati itu, kaki kuda sultan tiba-tiba terbenam ke dalam tanah. ?

Demikian kisah ini kami sadur dari salah satu esai catatan pinggir Gunawan Muhammad berjudul "Lyusi" edisi 19 Januari 1978. Mantan Pimred Tempo ini merujuk pada salah satu bukunya Clifford Geertz berjudul Islam Observed.

Keistimewaan yang diperoleh Lyusi tentu bukan hasil yang pasti akan didapatkan setiap orang yang menaruh hormat dan sudi berkhidmah kepada guru. Kekuatan supranatural tersebut bukan harapan, apalagi tujuan, tapi ia menjadi penanda bahwa ketulusan dan ketawadukan murid kepada guru akan berbuah kemuliaan dan membawa berkah tersendiri bagi seorang murid. Dan berkah itu bermacam-macam, bisa dalam wujud fisik maupun nonfisik. (M. Haromain)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga, Nahdlatul Ulama, Nahdlatul Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 06 Juni 2016

Ribuan pelajar Ikuti Sepeda Santai Gebyar Maulid

Kudus, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ribuan pelajar tingkat SD/MI dan MTs mengikuti sepeda santai Gebyar Maulid yang dilaksanakan keluarga besar MTs NU Ma’rifatul Ulum Mijen Kaliwungu Kudus Jum’at (25/1) kemarin. Sepeda Santai yang dilepas oleh Camat Kaliwungu Djatmiko itu, menempuh jarak 20 km dengan start finish halaman madrasah tersebut.

Kepala MTs NU Ma’rifatul Ulum Noor Kholis menambahkan Gebyar Maulid ini juga dimaksudkan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tujuannya, untuk mensyiarkan Islam mempererat dan membina hubungan dengan masyarakat serta SD dan MI se-Kecamatan Kaliwungu.

Ribuan pelajar Ikuti Sepeda Santai Gebyar Maulid (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan pelajar Ikuti Sepeda Santai Gebyar Maulid (Sumber Gambar : Nu Online)

Ribuan pelajar Ikuti Sepeda Santai Gebyar Maulid

“Termasuk pula membantu program pemerintah dalam mensukseskan pembangunan nasional, khususnya bidang agama dan pendidikan.” ujarnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara Djatmiko dalam sambutannya mengatakan kegiatan Gebyar ini mampu memompa semangat bagi pelajar dalam belajar dan meningkatkan sekolah menjadi leebih berprestasi.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Saya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan MTs NU Ma’rifatul Ulum ini Semoga selalu menjadi  madrasah yang memacu prestasi anak didik”.kata Camat Kaliwungu.

Dalam kegiatan tersebut, dibagikan hadiah door prize yang beragam membawa suasana bersepeda bareng semakin menambah gairah dalam mengayuh sepedanya, menjadikan tidak terasa jauh.Diantaranya,Televisi dan sepeda mini dan hadiah hiburan lainnya.

Selain Sepeda santarai, kegiatan lainnya juga turut diagendakan dalam Gebyar Maulid. Yakni Lomba Koor, Lomba Rebana, Lomba Lari Putra, lomba Lari Putri, dan sebagai puncak acara puncak dengan pengajian umum Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Habib Hilmy Ahad malam (27/1).

Redaktur     : A. Khoirul Anam

Kontributor : Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Tegal, Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 04 Juni 2016

Jelang Pilkada, PCNU Sidoarjo Ingatkan Pengurus Hindari Politik Praktis

Sidoarjo, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo KH Abdi Manaf meminta kepada semua pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU, badan otonom dan lembaga di bawah naungan NU supaya tidak terpengaruh oleh wacana politik yang sedang ramai dibicarakan dari berbagai media massa khususnya di Sidoarjo jelang Pilkada.

Jelang Pilkada, PCNU Sidoarjo Ingatkan Pengurus Hindari Politik Praktis (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Pilkada, PCNU Sidoarjo Ingatkan Pengurus Hindari Politik Praktis (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Pilkada, PCNU Sidoarjo Ingatkan Pengurus Hindari Politik Praktis

Melalui peringatan Nuzulul Quran 1436 H serta menyongsong Muktamar ke-33 NU di Jombang Agustus mendatang, pria yang akrab dipanggil Gus Manaf ini menegaskan, dengan berpegang teguh kepada ajaran KH Hasyim Asyari, semua MWCNU, badan otonom maupun lembaga NU supaya tidak masuk ke ranah politik praktis.

"Kami intruksikan kepada semua pengurus dan pimpinan MWCNU, banom NU dan lembaganya supaya tidak masuk ke area politik," tegas Gus Manaf memberikan iimbauan di sela-sela acara Nuzulul Quran 1436 H di gedung Rahmatul Ummah Sidoarjo, Senin (29/6) malam.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Melalui malam Nuzulul Quran, pihaknya mengaku mau tabarukan (mencari berkah), serta memberikan sumbangsih pada Muktamar di Jombang mendatang. "Melalui acara ini betul-betul ada hudallinnas (al-Quran sebagai petunjuk manusia). Mana NU mana bukan, mana MWC mana PAC. Mana Rais Syuriah dan mana Dewan Syura," ungkapnya.

Gus Manaf juga menceritakan kasus terjadinya perpecahan antarpengurus PCNU di Lamongan. "Semoga kasus di Lamongan bisa menjadi cermin bagi PC-PC NU di Jawa Timur. Terjadinya perpecahan pengurus di Lamongan itu dipicu adanya PCNU-nya kemasukkan politik," ceritanya. (Moh Kholidun/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Pimpinan Pusat Muhammadiyah