Senin, 13 Juni 2016

Gus Solah Berharap Insiden Pasuruan yang Terakhir Kali

Surabaya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Salahuddin Wahid, berharap agar penembakan warga sipil oleh anggota Marinir TNI Angkatan Laut (AL) di Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (30/5) merupakan kejadian terakhir kalinya.

"Kejadian Alastlogo merupakan tragedi yang harus diselesaikan secara baik dengan mengumpulkan seluruh fakta," kata Gus Solah—begitu panggilan akrabnya—di sela-sela peluncuran buku "Sama Tapi Berbeda, Potret Keluarga Besar KH A Wahid Hasyim" di Surabaya, Minggu (10/6) kemarin.

Peristiwa Alastlogo agar menjadi titik tolak berakhirnya konflik. "Ke depan, kami berharap ini menjadi konflik yang terakhir antara TNI dengan warga, dalam masalah tanah dan yang lain," ucap adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jatim, itu.

Gus Solah Berharap Insiden Pasuruan yang Terakhir Kali (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Solah Berharap Insiden Pasuruan yang Terakhir Kali (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Solah Berharap Insiden Pasuruan yang Terakhir Kali

Menurut Gus Solah, masalah tanah memang bukan masalah yang mudah. Tahun 2003, Komnas HAM pernah membuat suatu rangkaian dialog dan sampai pada kesimpulan mengusulkan dibentuknya Komisi Nasional Penyelesaian Sengketa Tanah.

"Kasus tanah banyak sekali, kalau pengadilan dan BPN tidak cukup. Dalam komisi tersebut, nantinya akan muncul banyak unsur yang mudah-mudahan bisa menyelesaikan masalah tanah," paparnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tentang keterlibatannya dalam kasus Alastlogo, menurut dia, sudah banyak yang mengurusi mulai dari partai, Nahdlatul Ulama (NU), Komnas HAM dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

"Saya pikir upaya mereka baik-baik saja, tetapi kami akan mendengar informasi dari berbagai pihak termasuk dari TNI," ucapnya.

Ketika ditanya sejauh mana keterlibatan TNI, dia mengaku tidak tahu, karena tidak mendalami. Tetapi dirinya ingin agar kasus ini tidak diulangi di masa depan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Ketua Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid menyatakan, ada sekian belas temuan-temuan dari tim PKB yang dipimpin Mahfud MD.

Ketika ditanya tentang temuan-temuan itu, Gus Dur mengaku tidak hafal. "Nggak hafal semua, besok-besok saja," katanya. (sbh/ant)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar