Jumat, 20 Januari 2017

Ikrar kesetiaan

Ikrar Kesetian, lengkapnya Ikrar Kesetiaan Warga Nahdlatul Ulama.

Istilah tersebut pertama kali digunakan pada perayaan hari lahir NU ke-68 menurut penanggalan Hijriah atau ke-66 dalam versi Masehi, di Parkir Timur Senayan Jakarta Pusat, 1 Maret 1992.

Seperti yang dituturkan KH Abdurahman Wahid, ikrar kesetiaan berisi tiga hal utama. Pertama, penyampaian rasa syukur pada Allah Swt. 

Ikrar kesetiaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Ikrar kesetiaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Ikrar kesetiaan

Kedua, penegasan NU bahwa NKRI adalah bentuk final yang diperjuangkan umat Islam Indonesia. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketiga, penegasan bahwa NU mendukung UUD 1945 dan Pancasila.  Pada saat dibacakan di rapat akbar, teks asli Ikrar Kesetiaan sendiri terdiri dari lima poin.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelum dibacakan, ada prosesi penyerahan naskah, disebut ijab-kobul, dari ketua umum PBNU ke pembaca teks. Ikrar kesetiaan bukanlah nomenklatur resmi organisasi, tapi dapat digunakan pada kondisi tertentu. (Hamzah Sahal)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, Anti Hoax, Nusantara Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar