Menurut Pengurus Pusat LFNU KH A Ghazalie Masroeri, dalam penentuan awal bulan Qomariyah metode hisab digunakan NU sebagai pendukung. Posisi ini dilakukan untuk menghasilkan rukyat yang berkualitas. Ilmu hisab akan kian maju dan akurat ketika penyokong utamanya adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal atau rukyat.
![]() |
LFNU: Rukyat, Muasal dan Sarana Koreksi Metode Hisab (Sumber Gambar : Nu Online) |
LFNU: Rukyat, Muasal dan Sarana Koreksi Metode Hisab
“Rukyat dan hisab laksana dua sisi keping mata uang. Dan temuan-temuan yang diperoleh melalui rukyat itu menjadi sarana koreksi terhadap hitungan hisab,” tuturnya.Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Keputusan LFNU dalam banyak hal telah melibatkan metode hisab baik tentang ketentuan kalender Qamariyah maupun jadwal shalat. Bahkan, selain berjibaku dengan penghitungan rumit itu, LFNU menfungsikan sejumlah perangkat canggih untuk menyempurnakan tingkat akurasi kesimpulan yang diambil.Seperti diketahui, LFNU telah merancang, merakit, dan memproduksi sebuah instalasi observatorium keliling (al-marshadu al-falaki al-jauli) atau dikenal dengan sebutan NUMO (NU Mobile Observatory, sekaligus singkatan dari Nusantara Mobile Observatory).
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
NUMO dilengkapi alat-alat tradisional dan modern, dapat berpindah tempat, serta berfungsi untuk ruyat awal bulan, rukyat bulan tua, observasi manzilah bulan, dan observasi benda-benda langit lainnya, seperti matahari, merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, gugus bintang, bright nebula, dan meteor.Redaktur : Mukafi NIam
Kontributor: Mahbib Khoiron
Dari Nu Online: nu.or.id
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian, Kyai Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar