Senin, 03 Maret 2008

Lewat Buku Ini, Segala Sesuatu tentang Pesantren Tambak Beras Diungkap

Tangerang Selatan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Penulis buku Tambak Beras: Menelisik Sejarah, Memetik Uswah Abdul Jabbar Hubby mengatakan, ada banyak hal yang dibahas dalam buku tersebut. Pertama, asal usul Pesantren Tambak Beras atau Bahrul Ulum. Buku ini menceritakan tentang perjuangan para pendiri dalam membangun Pesantren Tambak Beras atau Bahrul Ulum. 

“Kapan Tambak Beras dimulai, dibabat,” kata Jabbar dalam acara bedah buku di Universitas Islam Negeri Jakarta, Selasa (19/12).

Lewat Buku Ini, Segala Sesuatu tentang Pesantren Tambak Beras Diungkap (Sumber Gambar : Nu Online)
Lewat Buku Ini, Segala Sesuatu tentang Pesantren Tambak Beras Diungkap (Sumber Gambar : Nu Online)

Lewat Buku Ini, Segala Sesuatu tentang Pesantren Tambak Beras Diungkap

Kedua, peran kiai –terutama sesepuh Pesantren Tambak Beras- dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tidak bisa dipungkiri bahwa kiai dan pesantren memiliki peran yang signifikan dalam melawan penjajah, termasuk para kiai dan sesepuh Tambak Beras. 

“(Buku ini juga membahas) Peran-peran kiai (Tambak Beras) di dunia internasional,” ucapnya.

Selain itu, imbuh Jabbar, buku ini juga menceritakan tentang kelebihan para kiai terutama dalam sisi mistis dan kearifannya dalam merespon setiap persoalan umat. Misalnya para kiai tersebut menyebarkan Islam dengan menggunakan semangat tasawuf sehingga pendekatannya tidak kaku dan hitam putih. 

“Ruh-ruh seperti ini juga ada dalam buku ini,” terangnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tim penulis buku lainnya Ning Nida’us Sa’adah mengungkapkan, latar belakang penulisan buku ini adalah doa restu daripada sesepuh Pesantren Tambak Beras. Dengan buku ini, kiprah dan peran Pesantren Tambak Beras bisa dibaca siapa saja, bukan hanya alumninya saja. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Dengan buku ini juga ingin mengembalikan kembali ruh pesantren,” imbuhnya.

Ada dua orang pembedah yang dihadirkan dalam acara ini, yaitu Zastrou Al-Ngatawi (Budayawan) dan KH Maman Imanul Haq (Anggota DPR RI Komisi VIII / Ketua LD PBNU). (Muchlishon Rochmat)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, Ulama, Kajian Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar