”Untuk urusan apa putraku datang ke sini: urusan negarakah atau keluargakah?” tanya Umar.
![]() |
Umar bin Abdul Aziz dan Lampu Istana (Sumber Gambar : Nu Online) |
Umar bin Abdul Aziz dan Lampu Istana
”Urusan keluarga, ayahanda,” jawab si anak.Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Tiba-tiba Umar mematikan lampu penerang di atas mejanya. Seketika suasana menjadi gelap.”Kenapa ayah memadamkan lampu itu?” tanya putranya merasa heran.
”Putraku, lampu yang sedang ayah pakai bekerja ini milik negara. Minyak yang digunakan juga dibeli dengan uang negara. Sementara perkara yang akan kita bahas adalah urusan keluarga,” jelas Umar.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Umar kemudian meminta pembantunya mengambil lampu dari ruang dalam."Nah, sekarang lampu yang kita nyalakan ini adalah milik keluarga kita. Minyaknya pun dibeli dengan uang kita sendiri. Silakan putraku memulai pembicaraan dengan ayah."
Begitulah perangai pejabat sejati. Ternyata, puncak kejayaan di berbagai bidang tak lantas membuat Umar bin Abdul Aziz terperdaya. Meski prestasinya banyak dipuji, pemimpin berjuluk ”khalifah kelima” ini tetap bersahaja, amanah, dan sangat hati-hati mengelola aset negara. (Mahbib Khoiron)
Dari Nu Online: nu.or.id
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Pendidikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar