Sabtu, 24 Agustus 2013

PW IPNU dan IPPNU Jateng Dorong Peran Pelajar dalam Pemilu

Rembang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menggelar Rapat Kerja Wilayah I (Rakerwil I), Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PW IPNU dan IPPNU) Jawa Tengah mengajak pelajar untuk berperan aktif dalam pemilihan langsung legislatif, pilbup, dan pilkada.

Kegiatan bertema "Peran Aktif Pelajar dalam Suksesi Demokrasi", digelar di pesantren Roudlotuth Thalibin Leteh Rembang, Jumat-Ahad (7-9/2) lalu.?

PW IPNU dan IPPNU Jateng Dorong Peran Pelajar dalam Pemilu (Sumber Gambar : Nu Online)
PW IPNU dan IPPNU Jateng Dorong Peran Pelajar dalam Pemilu (Sumber Gambar : Nu Online)

PW IPNU dan IPPNU Jateng Dorong Peran Pelajar dalam Pemilu

Selain itu juga dibahas tentang peningkatan kerjasama antara PW IPNU-IPPNU Jawa Tengah dan instansi-instansi pemerintah guna membantu penyelesaian persoalan pelajar Jawa Tengah di samping menyusun program kerja yang mampu memberdayakan masyarakat dan pelajar, terang Ketua PC IPNU Klaten Ahmad Saifuddin.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Rakerwil ini menentukan arah PW IPNU dan PW IPPNU Jawa Tengah pada paruh pertama kepengurusan," tambah Saifuddin.

Beberapa program kerja pada setiap departemen sudah tersusun, antara lain pengembangan internal, peningkatan kualitas, dan kuantitas kader.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pembukaan Rakerwil I dihadiri sejumlah tokoh. Tampak hadir Wakil Rais Aam PBNU KH A Musthofa Bisri, Wakil Bupati Rembang, Ketua Umum PP IPPNU Farida Farichah, dan Ketua PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf. (Ahmad Rosyidi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Sejarah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 21 Agustus 2013

Kumbokarno Gugur: Nguri-uri Kebudayaan dan Gus Dur

Oleh: Ngabdulloh Akrom

Ba’da isya’ (26/09) ratusan orang sudah berkumpul di kediaman Gus Dur, Ciganjur. Semua orang lintas etnis dan agama, berkumpul dalam satu wadah demi memperingati 1000 hari Gus Dur.

Kata “memperingati” memiliki kata dasar ingat dengan awalan me- dan akhiran –i, dimana dalam hal ini menjadi sebuah upaya untuk mengenang atau membuka lembaran-lembaran lama tentang Gus Dur. Bagi saya—tentu ini sangat sujektif—Gus Dur ibarat batu kristal yang memiliki banyak sisi. Pada setiap sisi yang kita dekati, selalu saja ada keindahan tersendiri. Ya. Itulah Gus Dur dengan segala keluar-biasaan dalam keterbiasaannya.

Kumbokarno Gugur: Nguri-uri Kebudayaan dan Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)
Kumbokarno Gugur: Nguri-uri Kebudayaan dan Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)

Kumbokarno Gugur: Nguri-uri Kebudayaan dan Gus Dur

Malam itu kita diajak mengenal Gus Dur melalui pendekatan Budaya. Pagelaran wayang semalam suntuk sengaja diadakan keluarga ndalem. Alissa Wahid, Putri sulung Gus Dur, menceritakan bagaimana kecintaan Gus Dur terhadap budaya, wayang khususnya. Dulu saat mbak Alissa masih duduk di bangku perkuliahan di Yogyakarta, setiap Gus Dur datang ia wajib memberi ‘upeti’ berupa satu set kisah pewayangan. Begitu seterusnya hingga mbak Alissa selesai kuliah. Ia diberi tanggungan membelikan kaset kisah pewayangan lengkap yang dibawakan berbagai dalang.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berbeda dengan pejabat jaman sekarang yang menenteng koper kemana-mana, Gus Dur hanya membawa kaset-kaset wayang beserta tape rekorder. Wajar jika dulu ia sempat ditunjuk sebagai ketua Dewan Kesenian Jakarta. Satu di antara sebabnya jelas karena rasa cintanya terhadap kebudayaan.

***

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Malam semakin larut. Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid memberikan tugas kepada Enthus Susmono untuk segera menjalankan tugasnya sebagai dalang. Kisah punya kisah, konon beberapa hari sebelum Gus Dur wafat, Ki Enthus sempat diminta almarhum mengangkat cerita Kumbokarno Gugur disebuah pagelaran wayang di suatu daerah di Jawa Timur.

Itulah kenapa, Ki Enthus memilih lakon cerita Kumbokarno Gugur dalam pagelaran semalam. Memang tidak sedikit orang mengidentik dengan Kumbokarno dengan Gus Dur. Selain keduanya memiliki rasa nasionalis yang tinggi, persamaan lainnya adalah keduanya suka tidur. Masih membekas dalam ingatan kita bagaimana Gus Dur memimpin rapat peripurna DPR RI. Saat sidang paripurna usai, Gus Dur masih tertidur. Orang di sebelahnya membangunkan sembari bertanya bagaimana Gus Dur punya pendapat. Dengan ringan Gus Dur mengeluarkan jawaban yang akhirnya membuat para hadirin kebakaran jenggot, “Anggota-anggota DPR saat ini kayak anak TK.” Serta bagaimana Gus Dur membantu "adiknya" (Gus Mus) mengerjakan soal bahasa Prancis, sementara saat Gus Mus belajar, Gus Dur selalu tidur?

Begitu juga dengan tidurnya (tapa brata) Kumbokarno. Meski tak pernah turun gunung menyambangi saudaranya di Alengka, ia tahu apa saja yang terjadi meski dalam kondisi tidur. Ia tahu bagaimana Pamannya meninggal dalam peperangan. Ia tahu bagaimana Rahwana mengadu domba antara Sugriwa dengan Subali.

Ki Entus menceritakan bagaimana dua begawan tersebut tidur. Jika Gus Dur tidur dengan mendengarkan gendhing karawitan. Kumbokarno melakukannya dengan mendengarkan shalawatan. Akan tetapi keduanya tertidur dalam keadaan pasrah terhadap Dzat dimana semua berasal dan berakhir. Eling.

Sudah menjadi rahasia umum bagaimana sikap nasionalis Kumbokarno. Ia berperang bukan karena Alengka yang ditawarkan Rahwana, bukan melakukan pembelaan terhadap kedzaliman, serta tidak untuk membalas kematian dua puteranya. Kumbokarno menyambut garis takdir yang harus ia lalui. Maju dan gugur di medan peperangan sebagai kesatria.

Hal lain yang patut dijadikan pelajaran; walaupun Kumbokarno paham betul tindak-tanduk kakaknya yang semena-mena, ia tetap menghormati Dasamuka sebagai saudara tua. Bahkan sebelum berangkat ke gelanggang peperangan, ia tetap memohon restu dengan sungkem kepada kakaknya.

***

Dari sejak dibuat, kisah pewayangan memang selalu begitu. Ketika pagelaran dimulai, kita sudah bisa menebak siapa tokoh protagonis dan antagonisnya. Kita sudah tahu bagaimana akhir dari kisah terbut. Yang benar selalu menang melawan kebatilan. Klise memang. Tapi kenapa selalu saja ada yang menanggap wayang? Selain ingin melakukan pelestarian budaya, kelihaian dalang dalam melakukan improvisasi, menyelipkan problematika hidup saat ini, entah masalah Sosial, Ekonomi, Politik, kebermasyarakatan, hingga urusan dapur, kasur dan sebagainya.

Masalah politik misalnya, melalui tokoh Mbelong, Entus mendikte Rahwana tentang seni memimpin. Seorang pemimpin harus bisa mengayomi rakyatnya. Sebab jabatan merupakan amanat. Sifatnya hanya sementara. Jika semasa menjadi pemimpin tak pernah peduli kepada rakyat, maklum kelak saat lengser dan bukan lagi siapa-siapa, di kalangan orang kecil akan dipandang kecil, hina bahkan dina. Wallahua’lam.[cw]

 

Ujung Jakarta, 2012/09/27

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Top Scorer Liga Santri Antarkan Timnas Juara 3 AFF U-18

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Bertemu dengan Myanmar dalam perebutan juara 3 AFF U-18, Timnas Garuda Nusantara bermain cukup impresif semenjak babak pertama. Bermain melawan tuan rumah di Stadion Thuwunna, Yangon, Ahad (17/9) menjadikan tidak mudah bagi tim besutan asuhan Indra Sjafrie ini.

Indonesia bermain tertekan di menit-menit awal pertandingan. Skuad muda The White Angels terus melakukan tekanan ke kandang skuad Garuda Nusantara. Namun pada menit ke-13 Timnas Indonesia berhasil membalikkan keadaan. 

Top Scorer Liga Santri Antarkan Timnas Juara 3 AFF U-18 (Sumber Gambar : Nu Online)
Top Scorer Liga Santri Antarkan Timnas Juara 3 AFF U-18 (Sumber Gambar : Nu Online)

Top Scorer Liga Santri Antarkan Timnas Juara 3 AFF U-18

Berawal dari umpan terobosan ke sektor tengah, Egy Maulana Vikri berhasil mengontrol bola dengan baik hingga kemudian memberikan assist kepada M. Rafli Mursalim. Tanpa berlama-lama, pemain nomor punggung 9 itu pun langsung mengkonversi tendangan ke arah gawang Htet Wai Yan. Dan gol Rafli berhasil memecahkan tekanan tuan rumah.

Pada menit ke-28 Samuel Christianson berhasil melepaskan umpan lambung ke lini tengah. Disambut oleh Witan Sulaeman, bola pun kembali dikonversi menjadi gol ke gawang Myanmar. Egy Maulana Vikri menambah gol Indonesian 3-0 atas Myanmar hingga peluit paruh tanding dibunyikan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Di babak kedua, Rafli Mursalim kembali membuat kejutan. Untuk kedua kalinya, santri Pondok Pesantren Al-Asy’ariah Sukadiri Banten tersebut berhasil menjebol gawang lawan di menit ke-60 dengan cotekan yang tenang dan terukur.

Setelah berhasil menorehkan 2 gol, pada paruh terakhir babak kedua, Rafli digantikan oleh Hanis Saghara. Pengganti Rafli ini pun menyumbangkan 1 gol untuk Timnas Garuda Nusantara. Hingga peluit akhir ditiup, Indonesia berhasil membukukan kemenangan superb 7-1 atas Myanmar. 

Kontribusi Rafli patut diapresiasi oleh masyarakat Indonesia. Jebolan Liga Santri Nusantara 2016 ini kembali menunjukkan kelasnya di saat Timnas Indonesia sedang dalam posisi menentukan. Sebelumnya, Rafli juga menjadi key player saat meloloskan Timnas Garuda Muda pada semi-final setelah memborong 3 gol ke gawang Brunei. 

Hingga saat ini, Rafli memuncaki papan top-scorer di Piala AFF U-18 di Yangon, Myanmar. Selamat Rafli. We really proud of you! (Ali/Abdullah Alawi)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 19 Agustus 2013

Fakultas Syariah UIN Raden Intan Larang Organisasi Anti-Pancasila

Pringsewu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Menyikapi makin maraknya aksi kelompok ekstrem yang bertentangan dengan prinsip Islam yang rahmatan lil alamin, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Raden Intan Bandarlampung mengeluarkan surat edaran yang ditandatangani tangani langsung oleh dekan fakultas tersebut, Alamsyah.

Surat Edaran dengan nomor B.420/in.04/DS/pp.009/04/2017 tertanggal 12 April 2017 ini merupakan hasil kesepakatan Rapat Pimpinan UIN Raden Intan pada Senin (10/4) menyikapi pernyataan dan larangan Menteri Agama RI tentang aktivitas berpaham anti-Pancasila di perguruan tinggi keagamaan.

Fakultas Syariah UIN Raden Intan Larang Organisasi Anti-Pancasila (Sumber Gambar : Nu Online)
Fakultas Syariah UIN Raden Intan Larang Organisasi Anti-Pancasila (Sumber Gambar : Nu Online)

Fakultas Syariah UIN Raden Intan Larang Organisasi Anti-Pancasila

Surat edaran tersebut menilai kelompok anti-Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 dapat membahayakan keutuhan bangsa. "Ya. Kamis lalu saya tandatangani," tegas Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan Alamsyah saat dikonfirmasi tentang hal itu.

Ada empat poin yang termuat dalam surat edaran itu, yaitu setiap organisasi mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Intan Lampung baik MPM, BEM, HMJ dan UKM harus memiliki visi, misi dan program untuk mewujudkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin dan Bhinneka Tunggal Ika serta mewujudkan kampus yang akademis dan ilmiah serta memiliki tanggung jawab kepedulian terhadap masyarakat.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Semua mahasiswa, demikian bunyi surat edaran tersebut, harus bersikap dan berperilaku Islami, moderat, dan melaksanakan kode etik mahasiswa.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Intan juga secara tegas melarang keberadaan semua organisasi mahasiswa dan perilaku yang ekstrem yang bertentangan dengan nilai ajaran Islam rahmatan lil alamin dan empat pilar kebangsaan.

Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut akan diberi danksi tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Muhammad Faizin/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 09 Agustus 2013

Sejarah Awal Islam Masuk di Maluku

Maluku yang dikenal dengan sebutan Jazirah al-Mamluk (Kepulauan Raja-raja) adalah sebuah negeri di Timur Indonesia yang yang sangat berpengaruh dengan empat kerajaan yaitu Jailolo, Ternate, Tidore, dan Bacan.?

Islam ? masuk di Maluku melalui jalur perdagangan di abad ke-15. Alasan kenapa Islam masuk lewat jalur perdagangan, karena pada awal abad ke-15 Maluku Sohor sebagai kepulauan rempah-rempah yang menjadi sasaran pada pedagang asing untuk mendapatkan cengkeh dan buah pala. Pedagang-pedagang itu diantaranya dari Asia-Arab, Gujarat, Cina, dan pedagang-pedagang Jawa serat Melayu yang telah memeluk agama Islam.

Syekh Mansur adalah salah satu pedagang dari Arab yang meyiarkan Islam di Tidore pada masa pemerintahan Calano Caliati. Sementara Datu Maulana Hussein adalah salah satu pedagang ? dari Jawa yang juga berpengaruh dalam penyebaran Islam di Ternate pada masa pemerintahan Kalano Marhum.?

Sejarah Awal Islam Masuk di Maluku (Sumber Gambar : Nu Online)
Sejarah Awal Islam Masuk di Maluku (Sumber Gambar : Nu Online)

Sejarah Awal Islam Masuk di Maluku

Sementara itu, Portugis menyebut bahwa Islam masuk di Maluku semenjak pelantikan Sultan Zainal Abidin ditahun 1486. Namun, sumber lain menyebut Islam sudah ada di Maluku sekitar 50-60 tahun sebelum tahun 1486.?

Setelah Islam masuk di Maluku, pengaruh dan perkembangan Islam belum kuat terutama di Ternate. Oleh sebabnya, Zainal Abidin pergi ke Jawa untuk mempelajari Islam secara langsung dari Sunan Giri. Sunan Giri adalah salah satu ulama atau wali terkenal di tanah Jawa. Dari sinilah muncul empat kerajaan Islam di Maluku yang disebut Maluku Kie Raha (Maluku Empat Raja).

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kesultanan Ternate yang dipimpin oleh Sultan Zainal Abidin (1486-1500); Kesultanan Tidore dipimpin oleh Sultan Mansur; Kesultanan Jailolo yang dipimpin oleh Sultan Sarajati; Kesultanan Bacan yang dipimpin oleh Sultan Kaicil Buko.

Penyebaran Islam di Maluku, tanpa terkecuali tidak dapat dipisahkan dari kerja keras seorang pedagang sekaligus muballigh asal Jawa bernama Datu Maulana Hussein. Ia tiba di Ternate pada 1465. Hussein adalah seorang muballigh besar pada masanya. Ia memiliki pengetahuan agama Islam yang luas dan dalam, serta pakar tilawah dan kaligrafi Arab.?

Dikisahkan pada suatu hari Hussein, dengan suara yang merdu dan keahlian membuat kaligrafi, setiap ia mendendangkan lantunan ayat-ayat suci membuat banyak orang berdatangan untuk mendengarkannya. Dengan demikian masyarakat perlahan-lahan mulai menerima Islam. (Sidra Sofyan)?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 01 Agustus 2013

Kapolda DIY: Satu Kata Bagi Pengganggu Indonesia, Lawan!

Bantul, Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Kapolda DIY Brigjen H Ahmad Dhofiri menyampaikan, perlu koordinasi berkelanjutan dalam upaya menangkal paham radikalisme. Hal tersebut disampaikannya saat mengisi “Halaqah PCNU Bantul dan Polda DIY”, di Gedung PCNU Bantul, Sabtu (20/5).

Kapolda menambahkan, Yogjakarta yang dikenal sebagai kota pelajar, kota gudeg, kota wisata adalah miniatur Indonesia. Karenanya banyak wisatawan dari berbagai daerah mengunjungi dan tinggal untuk belajar.

Kapolda DIY: Satu Kata Bagi Pengganggu Indonesia, Lawan! (Sumber Gambar : Nu Online)
Kapolda DIY: Satu Kata Bagi Pengganggu Indonesia, Lawan! (Sumber Gambar : Nu Online)

Kapolda DIY: Satu Kata Bagi Pengganggu Indonesia, Lawan!

“Namun, di Yogjakarta masih ada kelompok yang memaksakan ideologi, separatisme; juga ada. Perlu kita sadari dan waspadai bahwa radikalisme itu gerakannya cepat dengan keras yang tumbuh di mana-mana,” kata Kapolda.

Ia menyebutkan adanya TKW yang awal keberangkatan berdandan dengan rambut masih biasa. Setahun bekerja di luar negeri, rambutnya sudah pirang kemudian berubah menggugunakan cadar.?

“Terus mau melakukan bom bunuh diri di Istana Merdeka. Alhamdulillah aparat mencium niat jahat tersebut dan langsung mengamankan pelaku,” paparnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Oleh karena itu, ia mendorong agar masyarakat merawat dan menjaga empat pilar yang membuat kokoh berdiri bangsa ini yaitu Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.?

Kapolda mengharapkan masyarakat dan semua elemen bangsa untuk mewaspadai aksi gerakan seperti itu, karena mengancam keutuhan NKRI.?

“Kalau ada yang menggangu keutuhan Indonesia, hanya satu kata: lawan!” pekiknya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia mengutip lagu Ya lal wathon “Siapa datang mengancammu kan binasa di bawah dulimu.?

Turut hadir pada kegiatan tersebut rektor UNU Yogjakarta Purwo, anggota DPD RI HA Hafith Asrom, Rois Syuriah PCNU Bantul KH Kholiq Syifa, Kodim Bantul, Direktur NU Care Bantul Rustam Nawawi. (Kendi Setiawan/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Nahdlatul Pimpinan Pusat Muhammadiyah