Kapolda DIY Brigjen H Ahmad Dhofiri menyampaikan, perlu koordinasi berkelanjutan dalam upaya menangkal paham radikalisme. Hal tersebut disampaikannya saat mengisi “Halaqah PCNU Bantul dan Polda DIY”, di Gedung PCNU Bantul, Sabtu (20/5).
Kapolda menambahkan, Yogjakarta yang dikenal sebagai kota pelajar, kota gudeg, kota wisata adalah miniatur Indonesia. Karenanya banyak wisatawan dari berbagai daerah mengunjungi dan tinggal untuk belajar.
![]() |
Kapolda DIY: Satu Kata Bagi Pengganggu Indonesia, Lawan! (Sumber Gambar : Nu Online) |
Kapolda DIY: Satu Kata Bagi Pengganggu Indonesia, Lawan!
“Namun, di Yogjakarta masih ada kelompok yang memaksakan ideologi, separatisme; juga ada. Perlu kita sadari dan waspadai bahwa radikalisme itu gerakannya cepat dengan keras yang tumbuh di mana-mana,” kata Kapolda.Ia menyebutkan adanya TKW yang awal keberangkatan berdandan dengan rambut masih biasa. Setahun bekerja di luar negeri, rambutnya sudah pirang kemudian berubah menggugunakan cadar.?
“Terus mau melakukan bom bunuh diri di Istana Merdeka. Alhamdulillah aparat mencium niat jahat tersebut dan langsung mengamankan pelaku,” paparnya.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Oleh karena itu, ia mendorong agar masyarakat merawat dan menjaga empat pilar yang membuat kokoh berdiri bangsa ini yaitu Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.?Kapolda mengharapkan masyarakat dan semua elemen bangsa untuk mewaspadai aksi gerakan seperti itu, karena mengancam keutuhan NKRI.?
“Kalau ada yang menggangu keutuhan Indonesia, hanya satu kata: lawan!” pekiknya.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Ia mengutip lagu Ya lal wathon “Siapa datang mengancammu kan binasa di bawah dulimu.?Turut hadir pada kegiatan tersebut rektor UNU Yogjakarta Purwo, anggota DPD RI HA Hafith Asrom, Rois Syuriah PCNU Bantul KH Kholiq Syifa, Kodim Bantul, Direktur NU Care Bantul Rustam Nawawi. (Kendi Setiawan/Abdullah Alawi)
Dari Nu Online: nu.or.id
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Nahdlatul Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar