Senin, 26 Desember 2016

Kalau Tak Bisa Hargai Waktu, Jangan Minta Panjang Umur

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah 



Yuri Mahatma, putra pendiri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, H Mahbub Djunaidi, mengenang ayahnya sebagai sosok disiplin dan sangat menghargai waktu. Ia menceritakan, Mahbub pernah berujar, orang yang tidak bisa menghargai waktu lebih baik tidak usah berdoa minta panjang umur.

Kalau Tak Bisa Hargai Waktu, Jangan Minta Panjang Umur (Sumber Gambar : Nu Online)
Kalau Tak Bisa Hargai Waktu, Jangan Minta Panjang Umur (Sumber Gambar : Nu Online)

Kalau Tak Bisa Hargai Waktu, Jangan Minta Panjang Umur

Papa, musisi jazz ini, benci orang yang tidak menghargai waktu. Beliau pernah bilang, kalau orang tidak bisa menghargai waktu, lebih baik setelah shalat tidak usah berdoa minta panjang umur. 

“Karena buat apa minta panjang umur, dikasih waktu banyak malah buat tidur melulu,” kata Yuri sebelum tampil bermain gitar mengalunkan jazz dalam haul bertajuk Jazz dan Esai-esai Mahbub Djunaidi, di lapangan parkir Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Jl Taman Amir Hamzah, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/10).

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya acara tersebut. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Sudah 22 tahun papa meninggalkan keluarga besar. Dan pada hari ini kita diingatkan ulang dan papa sangat diapresiasi di sini. Jadi terima kasih banyak," ujar Yuri.

Acara ini mendatangkan musisi Beben Jazz bersama Komunitas Jazz Kemayoran. Selain suguhan musik jazz, kegitan juga diisi dengan pembacaan esai-esai H Mahbub Djunaidi oleh sejumlah tokoh, di antaranya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Sekjen PBNU Helmy Faizal Zaini, Ketua PBNU Syahrizal Syarif, Ketua PBNU M Sulton Fatoni, dan Rektor Unusia Maksum Maffoedz. (MS Wibowo/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pemurnian Aqidah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 25 Desember 2016

Ketua PBNU HM Rozy Munir Jadi Dubes Qatar

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua PBNU Urusan Luar Negeri HM Rozy Munir dilantik oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menduduki jabatan duta besar Indonesia untuk Qatar untuk tiga tahun ke depan. Pelantikan dilaksanakan di Istana Presiden pukul 14.00 Rabu (5/9).

Kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah di PBNU sesaat sebelum keberangkatannya ke istana, Rozy menjelaskan bahwa ia akan memfokuskan tiga hal untuk meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Qatar yang mencakup investasi, perdagangan dan  pariwisata.

“Banyak peluang yang bisa diraih seperti tenaga ahli dibidang perminyakan, konstruksi, perhotelan, sarana dan prasarana sampai dengan dokter dan perawat. Kita juga akan berusaha meningkatkan kunjungan wisatawan dari Qatar ke Indonesia karena sekarang sudah ada penerbangan langsung dari Doha ke Jakarta dan Bali,” tuturnya.

Ketua PBNU HM Rozy Munir Jadi Dubes Qatar (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua PBNU HM Rozy Munir Jadi Dubes Qatar (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua PBNU HM Rozy Munir Jadi Dubes Qatar

Beberapa hal yang belum diselesaikan oleh dubes sebelumnya seperti MoU tentang Joint Investment Fund juga akan menjadi prioritas garapannya. 

Sebagai orang yang sudah lama mengabdi di NU, Ia juga akan berupaya meningkatkan hubungan keagamaan dengan mengembangkan Islam yang rahmatan lil alamiin yang selama ini sudah dijalankan NU dan International Conference of Islamic Scholars (ICIS) turut digagasnya.

Ia merupakan satu dari tujuh dubes baru yang bukan merupakan diplomat karir dan hari ini dilantik bersama dengan tiga dubes lainnya. Posisinya di Qatar menggantikan Abdul Wahid Maktub yang sudah habis masa tugasnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dilahirkan di Mojokerto, 16 April 1943, darah NU sudah mengalir sejak lahir karena ia merupakan anak dari KH Munasir Ali, salah satu pejuang Hizbullah, yang merupakan pasukan NU dalam mengusir penjajah.

Lulus dari FE UI tahun 1974, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Hawai dengan mengambil program Master of Science in Public Health/Population and Family Planning yang diselesaikan pada tahun 1977 yang selanjutnya ia mengabdi di almamaternya.

Beberapa jabatan penting yang pernah di pegangnya adalah direktur Pranata UI 1986-1997, staff ahli Menakertrans pada tahun 1998, Badan Kependudukan Nasional (200-2001, Menneg  BUMN (2000) dan anggota Panwaslu (2004).

Semasa mahasiswa, Rozy aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), organisasi mahasiswa yang menjadi wadah anak-anak NU, selanjutnya, ia aktif di Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) yang merupakan bidang keahliannya. Selanjutnya, ia menjadi ketua PBNU semasa kepemimpinan Gus Dur dan masih dipercaya sampai dua kali masa khidmat kepemimpinan KH Hasyim Muzadi.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pernikahannya dengan gadis Bugis yang disuntingnya Hj Mufida Munir membuahkan tiga orang anak, Avianto Muhtadi, Benny Saaf dan Citra Fitri. Ia kini merupakan kakek dari dua orang cucu dari anaknya yang pertama. (mkf)



Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU, Kyai, Kiai Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 22 Desember 2016

GP Ansor Jombang Hidupkan Anak Cabang Wonosalam yang Vakum 10 Tahun

Jombang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengajak kepada para pemuda Nahdliyin di Kecamatan Wonosalam, Jombang, untuk membentuk kembali kepengurusan GP Ansor di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan berbagai ranting setempat yang vakum selama kurang lebih 10 tahun.

GP Ansor Jombang Hidupkan Anak Cabang Wonosalam yang Vakum 10 Tahun (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Jombang Hidupkan Anak Cabang Wonosalam yang Vakum 10 Tahun (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Jombang Hidupkan Anak Cabang Wonosalam yang Vakum 10 Tahun

Pembentukan pengurus dimulai dari tingkat PAC GP Ansor Kecamatan Wonosalam. Kegiatan berjalan lancar dan tertib melalui musyawarah mufakat Tim Formatur yang disepakati forum silaturahim generasi muda Wonosalam di Pondok Pesantren Fattahul Muhibbin, Sumberejo, Wonosalam, Ahad (3/1) malam.

Tim Formatur terdiri dari PC GP Ansor Jombang, Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah MWCNU Wonosalam, perwakilan dari pengurus ranting NU se-Wonosalam dan perwakilan generasi muda Wonosalam. Forum silaturahim tersebut memilih Muhammad Nurul Huda sebagai Ketua PAC GP Ansor Wonosalam masa khidmah 2016 – 2019.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua PC GP Ansor Jombang H Zulfikar Damam Ikhwanto mengatakan, dengan terbentuknya PAC GP Ansor Wonosalam, kini total ada 21 PAC GP Ansor aktif di 21 Kecamatan se-Kabupaten Jombang. “Bahkan untuk Wonosalam ini nanti akan diselenggarakan Diklatsar (Pendidikan dan Latihan Dasar Banser) dengan jumlah peserta 150 Orang,” katanya saat memberikan sambutannya.

Gus Antok, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa GP Ansor adalah masa depan Nahdlatul Ulama (NU). “Untuk itu gerakan pemuda ansor harus bisa mandiri dan menata diri agar bisa menjadi organisasi yang sehat dan kuat serta berakhlakul karimah,” tambahnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua, Sekretaris, Kepala Satkorcab Banser, Bendahara dan beberapa pengurus harian PC GP Ansor Kabupaten Jombang. Hadir juga Rais Syuriah Majelis Wakil Cabang (MWCNU) Wonosalam, dan Ketua MWCNU Wonosalam, beberapa perwakilan dari pengurus ranting NU se-Kecamatan Wonosalam, serta generasi muda dari berbagai desa di Wonosalam. (Syamsul Arifin/Mahbib)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Hikmah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

IPNU-IPPNU Komisariat Raudlatuth Tholibin Dilantik

Pati, Pimpinan Pusat Muhammadiyah . Pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Komisariat MA Raudlatuth Tholibin Pakis, Pati, Jawa Tengah, secara resmi dilantik. Pelantikan dipimpin langsung Ketua PC IPNU Kabupaten Pati, Muhammad Mubarok dan sekretaris, Muhammad Ma’shum di Aula Madrasah, Selasa (20/8).

IPNU-IPPNU Komisariat Raudlatuth Tholibin Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Komisariat Raudlatuth Tholibin Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Komisariat Raudlatuth Tholibin Dilantik

Saat memberikan sambutan, Ketua PC IPNU Kabupaten Pati mengatakan, IPNU-IPPNU adalah organisasi di bawah naungan NU. Karena itu, pemikiran dan gerakan IPNU-IPPNU harus sejalan dengan pemikiran dan gerakan Nahdhatul Ulama (NU). 

”Disamping belajar di bangku pendidikan madrasah, silahkan rekan-rekanita belajar melalui IPNU-IPPNU Komisariat ini. Amanah ini jangan merasa berat, namun sebagai jalan mudah atau jembatan yang memperlancar meraih mimpi dan cita-cita. Selalu siap belajar, berani berjuang, dan ikhlas bertaqwa,” katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain mengembangkan nilia-nilai Islam yang rahmatal lil’alamin, IPNU-IPPNU juga mengembangkan sikap tawasuth (jalan tengah), tawazun (keseimbangan), tasamuh (toleransi), ta’adul (adil) dan amar ma’ruf nahi munkar. Sebagai bentuk supaya jalan organisasi IPNU-IPPNU bisa diterima di lingkungan pendidikan dan bisa diterima di pribadi semua siswa.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Karena itu, dalam periode kepengurusannya, pihaknya terus memprioritaskan kaderasi di madrsah atau sekolah, yang sekarang sudah berjumlah 42 Komisariat yang berada di Kabupaten Pati, selain kaderisasi di ranting-ranting. Bahkan sudah ada dua sekolah negeri yang terbentuk IPNU-IPPNU, yaitu SMAN 1 TAYU dan MAN 01 PATI. 

Sementara itu, salah seorang guru pembina, H. Nur Hafidh, S.Pd.I., mengatakan dalam sambutannya, IPNU-IPPNU di komisariatnya akan melaksanakan berbagai kegiatan yang sudah terencana dalam program kerja. Seperti mengaktifkan media madrasah, memasyarakatkan tahlil, asmaul husna sebelum masuk pelajaran, dan kegiatan lainnya.

”Mudah-mudahan melalui IPNU-IPPNU ini, bisa membantu membangun karakter anak menjadi lebih baik lagi. Jalankan organisasi IPNU-IPPNU dengan ikhlas.” ujarnya.

Redaktur     : Abdullah Alawi 

Kontributor : Haryati 

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Fragmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 21 Desember 2016

Shalat Tarawih NU Lama dan Baru

Meski dikenal mempunyai perbedaan pendapat yang sangat tajam, Gus Dur dan Soeharto tetap berteman baik. Gus Dur merupakan salah seorang tokoh yang kerap berani mengkritik rezim Soeharto di era Orde Baru.

Suatu hari di bulan Ramadhan, Gus Dur diundang oleh mantan Presiden Soeharto ke kediamannya di Jalan Cendana Jakarta untuk berbuka puasa bersama. Waktu itu Gus Dur hadir ditemani Kiai Asrowi.

Shalat Tarawih NU Lama dan Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
Shalat Tarawih NU Lama dan Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

Shalat Tarawih NU Lama dan Baru

?

Setelah buka, kemudian shalat maghrib berjamaah. Setelah minum kopi, minum teh, dan makan, terjadilah dialog antara Soeharto dan Gus Dur.

?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Soeharto: Gus Dur sampai malam di sini?

Gus Dur: Enggak pak! Saya harus segera pergi ke tempat yang lain.

Soeharto: Oh, iya ya ya....silaken. Tapi kiainya kan di tinggal disini, ya?

Gus Dur : Oh, ? Iya Pak! Tapi harus ada penjelasan.?

Soeharto: Penjelasan apa?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Dur: Shalat tarawihnya nanti itu "ngikutin " NU lama atau NU baru?

Mendengar ucapan Gus Dur itu, Soeharto jadi bingung. Baru kali ini ia mendengar ada NU lama dan NU baru. Kemudian dia bertanya.?

Soeharto: Lho, NU Lama dengan NU baru apa bedanya?

Gus Dur: Kalau NU lama, tarawih dan witirnya itu 23 rakaat.

Soeharto: Oh Iya..ya..ya..ya....gak apa-apa.

Gus Dur sementara diam tak lagi berbicara. Sejurus kemudian Suoharto bertanya lagi.

Soeharto: Lha, kalau NU baru bagaimana?

Gus Dur: Diskon 60 persen! Hahaha... (Gus Dur, Soeharto dan semua orang yang ada di sekitarnya ngakak mendengar dialog itu)?

Gus Dur: Ya, jadi shalat tarawih dan witirnya cuma tinggal 11 rakaat.

Soeharto: Ya sudah, saya ikut NU baru saja, pinggang saya sakit.

(Fathoni)

Disunting dari buku “Ngakak Bareng Gus Dur” karya Muhammad Wahab Hasbullah (Penerbit Insania Yogyakarta, 2010).

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Meme Islam, AlaNu Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PMII Way Kanan Galang Dana untuk Aceh

Way Kanan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Way Kanan melakukan penggalangan dana untuk korban gempa di Aceh. Sebanyak 50 aktivis PMII se-Lampung peserta PKD ini menggelar penggalangan bantuan di Jalan Lintas Sumatera di depan Kantor PCNU Way Kanan, Kampung Tiyuh Balak Pasar Kecamatan Baradatu, Ahad (25/12).

Ketua PMII Way Kanan Veri Triyono mengatakan, aksi solidaritas penggalangan dana untuk korban bencana alam gempa bumi di Aceh yang dilakukan oleh PMII merupakan aksi untuk menunjukkan rasa kepedulian sosial terhadap sesama.

PMII Way Kanan Galang Dana untuk Aceh (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Way Kanan Galang Dana untuk Aceh (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Way Kanan Galang Dana untuk Aceh

"Aksi ini merupakan hasil dari analisis wacana atau sosial yang disampaikan pada materi PKD PMII Way Kanan yang kemudian diejawantahkan di dalam aplikasinya," katanya di Baradatu, Ahad (25/12).

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kepekaan sosial serta untuk saling membantu sesame ini mendorong kader PMII turun ke jalan untuk penggalangan dana.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Total dana yang berhasil dihimpun sebanyak Rp.470,000., dan selanjutnya akan dikumpulkan ke PB PMII yang kemudian akan disalurkan langsung kepada korban bencana.

Sebelumnya, PMII Way Kanan menggelar PKD di Lantai II Gedung PCNU setempat pada Jumat hingga Ahad (23-25/12) yang diikuti oleh kader PMII se-Provinsi Lampung. (Disisi Saidi Fatah/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Halaqoh, Ubudiyah, Doa Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 19 Desember 2016

Helat Maulid Nabi, Minsyaul Wathon Hadirkan Ketua Lesbumi

Pati,Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Yayasan Pendidikan Islam Minsyaul Wathon Grogolan-Dukuhseti-Pati, Jawa Tengah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada Sabtu (25/1), siang. Peringatan tersebut dihadiri Ketua Umum Pengurus Pusat Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU, Sastro Ngatawi.

Sastro mengatakan, kaum muslimin harus rajin menyambung silaturrahim kepada siapapun agar belajar mendengarkan dan mengambil hal-hal yang positif. “Undzur maa qaal, wa laa tandzur man qaal. Lihat apa yang dibicarakan, jangan lihat siapa yang bicara,” tegasnya.

Helat Maulid Nabi, Minsyaul Wathon Hadirkan Ketua Lesbumi (Sumber Gambar : Nu Online)
Helat Maulid Nabi, Minsyaul Wathon Hadirkan Ketua Lesbumi (Sumber Gambar : Nu Online)

Helat Maulid Nabi, Minsyaul Wathon Hadirkan Ketua Lesbumi

Meskipun yang bicara jenderal bintang sembilan atau kiai yang bersurban besar, lanjut pimpinan grup sholawat Ki Ageng Ganjur ini, jika materi yang bicarakan tidak bermanfaat maka jangan didengarkan, apalagi diikuti.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Selain itu, saya sepakat dengan pidato Kiai Makhtum tadi, kita harus menjunjung tinggi kejujuran dan membudayakan kebersamaan untuk kemaslahatan masyarakat. Jika ada politisi yang suka bohong, maka jangan dipilih lagi. Ini penting apalagi tahun politik seperti sekarang ini,” katanya.

Sebelumnya, selaku pengurus yayasan, KH Ali Makhtum di hadapan ratusan hadirin menyatakan bahwa peringatan Maulid Nabi menjadi jadwal resmi Minsyaul Wathon.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Pesan dari sesepuh yayasan, KH Suyuthi A Hannan, acara maulid harus dilaksanakan besar-besaran biar meriah. Karena maulid merupakan hari istimewa,” terangnya.

Untuk tahun ini, lanjut Kiai Makhtum, maulid diselenggarakan pada 23 Rabi’ul Awal 1435 H. Pelaksanaannya memang tidak selalu bertepatan dengan tanggal lahir Nabi. Akan tetapi disesuaikan dengan situasi dan kondisi termasuk cuaca yang sepekan kemarin dilanda banjir.

Meski demikian, seluruh siswa mulai tingkat PAUD, ibtidaiyah hingga tsanawiyah beserta para wali murid dan anggota majlis guru tumplek blek memenuhi halaman madrasah. Hadir pada kesempatan itu Ketua PBNU KH Arvin Hakim Thoha. Hadir juga dalam acara tersebut kepala desa Grogolan yang baru dilantik beserta para perangkat dan tokoh masyarakat. (Ali Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, Pendidikan, Sejarah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 15 Desember 2016

Menlu Tegasan, Tak Ada Kesepakatan Rahasia dengan Israel

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Menteri Luar Negri Retno Marsudi menegaskan tidak ada pertemuan rahasia antara dirinya dengan Israel dan tidak ada kesepakatan rahasia yang dibuat antara kedua negara.

"Saya bisa tegaskan sekali lagi bahwa apa yang mereka sampaikan tentang pertemuan rahasia itu tidak ada," kata Retno di Jakarta, Kamis.

Menlu Tegasan, Tak Ada Kesepakatan Rahasia dengan Israel (Sumber Gambar : Nu Online)
Menlu Tegasan, Tak Ada Kesepakatan Rahasia dengan Israel (Sumber Gambar : Nu Online)

Menlu Tegasan, Tak Ada Kesepakatan Rahasia dengan Israel

Ia menekankan bahwa Kementerian Luar Negeri tidak pernah melakukan komunikasi dengan pihak Israel.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Retno juga membantah apabila ada pihak Israel yang datang diam-diam menemuinya. "Ya saya tidak tahu. Tapi kan mereka mengatakan karena berhubungan dengan saya. Kemenlu tidak pernah, garis bawahi, tidak pernah," jelas Retno.

Sebelumnya, media Israel Hareetz mengabarkan Wakil Menteri Luar Negeri Israel menuding Menteri Luar Negeri Indonesia melanggar kesepakatan rahasia antara Indonesia-Israel. Israel menyebut ada kesepakatan yang tidak dipenuhi terkait kunjungan ke negara masing-masing.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menlu Retno sebelumnya mendapat penolakan saat akan melantik konsul kehormatan Indonesia di Ramallah yang akhirnya dilantik di KBRI Amman, Yordania. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 10 Desember 2016

Lakpesdam NU Serahkan Bantuan untuk 500 Nelayan di Batang

Batang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memberikan bantuan untuk 500 orang nelayan di Kabupaten Batang di GOR Satria Subah, Jumat (18/11). Bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan dan Lakpesdam NU Batang, Dinsosnakertrans menyerahkan bantuan berupa sarana dan peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Menurut Kepala Dinsosnakertrans Sugiyatmo, perhatian Kemnaker untuk masyarakat nelayan melalui sosialisasi dan pemberian bantuan peralatan K3 diharapkan memperkuat program-program pemberdayaan nelayan sehingga keinginan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dapat terwujud, terutama pada nelayan di Batang.

Lakpesdam NU Serahkan Bantuan untuk 500 Nelayan di Batang (Sumber Gambar : Nu Online)
Lakpesdam NU Serahkan Bantuan untuk 500 Nelayan di Batang (Sumber Gambar : Nu Online)

Lakpesdam NU Serahkan Bantuan untuk 500 Nelayan di Batang

Kepala Dislutkan Batang Taufiq menambahkan, untuk program-program pemberdayaan nelayan dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, nelayan perlu dilengkapi peralatan keselamatan kerja agar nelayan terus meningkatkan kesadaran pentingnya budaya K3.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri sebagaimana disampaikan dalam sambutan Setdijen Dirjen Bina Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Herman Prakoso Hidayat mengharapkan kesadaran akan budaya K3 di kalangan nelayan semakin meningkat.

Ketua Lakpesdam NU Batang M Arif Rahman Hakim berharap peran semua pihak dapat meningkatkan kerja sama, koordinasi, dan membangun kolaborasi yang sinergis untuk mengatasi semua permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja, khususnya bagi nelayan di Kabupaten Batang.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Alhamdulillah tahun 2016, Lakpesdam bersama dengan Kemnaker sudah memberikan 900 alat K3 kepada nelayan Batang. Bulan Februari lalu 400 paket untuk nelayan Batang kota. Sekarang 500 paket untuk wilayah Kecamatan Tulis, Subah, Banyuputih, dan Gringsing. Meskipun belum merata, kami berharap kerjasama ini akan terus berlanjut,” imbuhnya.

Perwakilan nelayan, Sunarto menyampaikan bahwa budaya K3 perlu dikembangkan secara terus-menerus karena telah terbukti bahwa tingkat penerapan K3 suatu negara sangat memengaruhi produktivitas dan daya saing. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Saudi Cekal Ulama yang Katakan ‘Perempuan Cuma Punya Seperempat Akal’

Jeddah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Syekh Saad al-Hijri, anggota komite yurisprudensi Provinsi Asir, Arab Saudi, membuat geger warga di negara setempat usai mengatakan bahwa perempuan tak semestinya mengemudikan kendaraan karena tidak ada dalil agama yang mendukung tentang itu.

Saudi Cekal Ulama yang Katakan ‘Perempuan Cuma Punya Seperempat Akal’ (Sumber Gambar : Nu Online)
Saudi Cekal Ulama yang Katakan ‘Perempuan Cuma Punya Seperempat Akal’ (Sumber Gambar : Nu Online)

Saudi Cekal Ulama yang Katakan ‘Perempuan Cuma Punya Seperempat Akal’

Lebih lanjut al-Hijri mengatakan, perempuan hanya memiliki seperempat akal sehingga ia tak bisa membuat keputusan saat berada di balik kemudi.

Al-Hijri melontarkan pernyataan tersebut dalam sebuah ceramah di depan khalayak di kota Khamis Mushait barat daya, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (22/9).

Ceramah al-Hijri pun mengundang kemarahan dari para pengguna media sosial di Arab Saudi. Mereka ramai-ramai menuntut agar pemerintah melarangnya berceramah dan menerbitkan fatwa. Reaksi ini direspon oleh Gubernur Asir Pangeran Faisal bin Khalid bin Abdulaziz dengan mencekal al-Hijri dari aktivitas ceramah.

Juru bicara gubernur Asir, Saad bin Abdullah al-Thabet, dalam sebuah siaran pers mengatakan, Pangeran Faisal telah mengeluarkan perintah untuk merespon pernyataan al-Hijri yang membuat gempar jagat media sosial dan mengecewakan banyak orang.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Thabet menambahkan, pembebas-tugasan al-Hijri dari kegiatan berceramah merupakan langkah yang bertujuan untuk membatasi pemanfaatan mimbar keagamaan sebagai ajang produksi statemen kontroversial dan merendahkan orang.

Ia bahkan mengingatkan, keputusan serupa akan diambil terhadap siapa pun yang mencoba memanfaatkan mimbar agama untuk menyuarakan pendapat yang merendahkan orang. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Meme Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 09 Desember 2016

Inilah 6 Sikap NU Lampung Tentang Kebijakan FDS Permendikbud 2017

Bandar Lampung, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Aksi damai menolak Full Day School (FDS) oleh delapan ribuan keluarga besar Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung di Lapangan Korpri kompleks perkantoran Gubernur Lampung dan DPRD Lampung , Bandar Lampung, Selasa (29/8). Aksi ini diakhiri dengan doa oleh para kiai-kiai dan dilanjutkan dengan pembacaan 6 sikap NU Lampung tentang FDS yang dibacakan oleh Ketua PW LPBH NU Provinsi Lampung Yudi Yusnadi.

Berikut isi pernyataan sikap KBNU Lampung.

Inilah 6 Sikap NU Lampung Tentang Kebijakan FDS Permendikbud 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah 6 Sikap NU Lampung Tentang Kebijakan FDS Permendikbud 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah 6 Sikap NU Lampung Tentang Kebijakan FDS Permendikbud 2017

"Berkenaan dengan disahkannya Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.p; yang memberlakukan FDS (sekolah sehari penuh) maka setelah memperhatikan aspirasi keluarga besar Nahdlatul Ulama di Propinsi Lampung mulai tingkat Wilayah, Cabang, Majelis Wakil Cabang, Ranting, Anak Ranting dan Satuan Pendidikan, baik secara tertulis maupun lisan, dengan ini Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Lampung menyampaikan hal-hal sebagai berikut;

1. Bahwa Indonesia terlalu besar dan majemuk untuk diatur dalam pengaturan yang homogen, terlebih mengenai hak dasar pendidikan sebagai hak asasi manusia yang dijamin? konstitusi.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

2. Bahwa kondisi geografis Indonesia dan akses pendidikan yang tidak merata serta jarak tempuh sekolah yang jauh menyebabkan sulitnya anak didik untuk memenuhi ketentuan sekolah sehari penuh.

3. Bahwa Permendikbu Nomor 23 Tahun 2017 sama sekali tidak menyinggung secara serius implementasi penguatan pendidikan karakter, bahkan cenderung terfokus mengatur kebijakan soal jam sekolah, sedangkan penguatan karakter tidak bisa secara serta merta di samakan dengan penambahan jam belajar.

4. Kebijakan sekolah lima hari dan 8 jam belajar yang dibuat Menteri akan menggerus eksistensi Madrasah Diniyah (Madin), padahal Madin merupakan tulang punggung yang membentengi umat dari persemaian paham dan gerakan radikalisme, oleh karena itu ironis jika lembaga yang menjadi harapan untuk membangun karakter tunas-tunas bangsa justru malah diusik dan diancan eksistensinya.

5. Kebijakan Full Day School (FDS) harus didahului dengan kajian yang matang dan utuh dan tidak sekedar melihat kebutuhan masyarakat perkotaan dan mengorbankan masyarakat di daerah dan pedesaan.

6. Tidak semua orang tua peserta didik bekerja sehari penuh, utamanya mereka yang dipelosok bekerja sebagai petani dan nelayan yang separuh waktu dalam sehari tetap bersama dengan putra-putri mereka. Belajar tidak selalu identik dengan sekolah. Interaksi sosial peserta didik dengan lingkungan tempat tinggalnya juga bagian dari proses pendidikan karakter sehingga mereka tidak tercerabut dari nilai-nilai adat, tradisi dan kebiasaan yang sudah berkembang selama ini.

Berdasarkan alasan-alasan dan pertimbangan diatas maka keluarga besar Nahdlatul Ulama di Propinsi Lampung menyatakan menolak penerapan FDS dan mendesak dicabutnya Permendikbud No. 23 Tahun 2017. "

Aksi damai menolak FDS dihadiri ribuan warga nahdliyyin yang terdiri atas Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, Lembaga-Lembaga, Badan Otonom (Banom) NU dari 15 Kabupaten/Kota, yaitu Muslimat NU, GP Ansor, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, Pergunu, Pagar Nusa, Sarbumusi, PMII dan lain-lain dan perwakilan pesantren se Lampung. (Akhmad Syarief Kurniawan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Aswaja Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 08 Desember 2016

Akar Nasionalisme dari Pesantren

Semarang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Nasionalisme atau jiwa kebangsaan Indonesia, bukanlah kesadaran yang datang belakangan. Jiwa mencintai tanah air ini sudah mengakar jauh sebelum ada Indonesia. Dan akar itu ada di pesantren, di kalangan para ulama Nusantara.

Akar Nasionalisme dari Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Akar Nasionalisme dari Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Akar Nasionalisme dari Pesantren

Demikian disampaikan Katib Syuriyah PBNU KH Yahya Staquf salam sambutan pembukaan Konferensi Wilayah NU Jateng ke-14 di komplek sekolah Semesta Gunungpati, Semarang, Ahad (23/6).

Para kiai, sambung KH Yahya, sejak masa penjajahan sudah menyadari, mencintai dan membela tanah air adalah sebagian dari iman. Karena itu, nasionalisme adalah pengamalan syariat Islam. Jadi, semakin orang beriman, semakin cinta pada tanah airnya, dan semakin cinta pada bangsanya. Hal itu pula yang dijiwai oleh Hadlrotus Syaikh KH Hasyim Asy’ari ketika mendirikan NU di tahun 1926 masehi.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai muda yang biasa dipanggil Gus Yahya ini mengungkapkan, para ulama Aceh pada tahun 1886, dalam dokumen yang ditemukan oleh peneliti NU Jadul Maula pernah berfatwa, jika suatu masa ada kerajaan berdiri setelah merdeka dari jajahan Belanda, umat Islam di Aceh wajib menaati kerajaan tersebut.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Fatwa Ulama Aceh itu terbukti dengan pengakuan rakyat Aceh terhadap Proklamasi Kemerdekaan RI oleh Bung Karno, dan Aceh menjadi penyumbang sangat besar bagi berdirinya republik ini,” tuturnya.

NU, kata dia, ikut mendirikan republik ini. KH Abdul Wahid Hasyim yang menjadi anggota tim 9 (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia-PPKI), ikut menyusun piagam Jakarta dan menyetujui Pancasila dan UUD 1945. Jadi NU sejak dulu dan sampai kapanpun akan menjadi penjaga  NKRI.

Puncaknya, lanjut dia, pada Muktamar NU ke-27 tahun 1984 di Situbondo, Rais Am Syuriyah waktu itu, KH Ahmad Siddiq menegaskan, NKRI yang berdasar Pancasila dan UUD 1945 adalah bentuk final perjuangan umat Islam menjalankan syariat agama.

“Semua sikap NU dalam mendirikan dan mengawal republik ini, itu berdasar syariat. Ketika pada Oktober 1945 Rais Akbar NU KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan Resolusi Jihad untuk membela tanah air, itu juga demi menjalankan syariat,” tuturnya.

Ia tegaskan, sikap NU yang seperti itu harus dikabarkan. Agar orang-orang tahu bahwa Islam itu bukan yang memusuhi NKRI, menuding Pancasila sebagai thoghut dan menganggap Indonesia negara kafir. Agar khalayak mengerti bahwa  yang bersikap seperti itu tidak mewakili umat Islam.

Pembukaan Konferwil dihadiri sejumlah tokoh nasional, sesepuh NU pejabat pemerintah, politisi, pengamat dari luar negeri maupun tokoh ormas lain. Diantaranya mantan gubernur Jateng Ali Mufiz, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, mantan Wakil Gubernur H Ahmad, Dubes RI untuk Aljazair Ahmad Niam Salim.

Redaktur      : Abdullah Alawi

Kontributor : Muhammad Ichwan

     

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan, Sholawat, Doa Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 03 Desember 2016

Tebarkan Perdamaian Melalui Jejaring Sosial

Cirebon, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Betapa luar biasanya penyebaran informasi melalui internet, terlebih melalui pemanfaatan jejaring sosial-media. Maraknya penggunaan situs pertemanan sebagai tempat untuk mempermudah komunikasi, menjalin relasi, serta menangkap dan menyebarkan informasi menjadi hal penting untuk diperhatikan sekarang ini.

Tebarkan Perdamaian Melalui Jejaring Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)
Tebarkan Perdamaian Melalui Jejaring Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)

Tebarkan Perdamaian Melalui Jejaring Sosial

Jika tidak dapat memanfaatkan dengan baik sebuah media yang masih terbilang baru itu, maka sosial media juga tak jarang melahirkan dampak-dampak negatif dan merugikan penggunanya. Seperti permusuhan, adu domba, sarana penyebar kebencian, bahkan mendorong sebuah tindak kekerasan terjadi di dunia nyata.

Demikian disampaikan Safi Alielha, pemimpin redaksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat berkesempatan untuk menyampaikan materi dalam workshop bertema “Sosial-Media Untuk Kemanusiaan” yang digelar oleh komunitas Gusdurian Cirebon, di Gotrasawala Center, Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon. Sabtu (27/4).

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Jejaring sosial-media di internet adalah semacam ? tempat ? berkumpul hampir setiap orang, dan yang dimaksud berkumpul adalah mempertemukan orang-orang, sebagaimana almarhum Gus Dur yang telah menjadi sosok yang paling banyak mengkonsolidasikan ruangan, maka kita teruskan perjuangan ? almarhum ? dengan menggunakan peluang internet sebagai media untuk menebarkan nilai-nilai kemanusiaan untuk perdamaian,” papar pria yang biasa disapa Savic tersebut.

Savic juga menambahkan, kampanye untuk kemanusiaan mengandung pelbagai hal yang mesti dilakukan, yang paling mencolok dan membutuhkan sebuah kerja keras adalah saat meredam sebuah tindak kekerasan sebuah kelompok yang saat itu terjadi, selebihnya turut mengawal masyarakat dunia maya untuk secara terus menerus menebar pesan-pesan perdamaian.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Pesan penting yang harus disebarkan demi redamnya sebuah konflik itu harus dikemas dengan baik, dibutuhkan sebuah penyampaian konten dan materi yang menarik, sehingga akan banyak orang yang terlibat untuk membaca dan menangkap pesan tersebut, dalam hal ini memang dibutuhkan sebuah akurasi, strategi, dan pembelajaran kasus yang mendalam, agar perjuangan itu tidak setengah-setengah,” tambah Savic.

Sebelumnya, Ahmad Rovahan, direktur program JINGGA Media juga menyampaikan tentang pentingnya pemanfaatan sosial-media untuk sebuah pembelaan dan perlindungan kaum lemah. Dalam kesempatan tersebut dia menceritakan beberapa pengalamannya dalam memulangkan dan mengusahakan perlindungan terhadap beberapa tenaga kerja Indonesia (TKI) yang memiliki masalah di luar negeri melalui jejaring sosial di internet.

“Sebagian isi dari nilai-nilai kemanusiaan adalah melakukan upaya pembelaan dan perlindungan terhadap pihak-pihak yang membutuhkan, masih banyak di luar sana saudara-saudara kita yang mengharap sebuah gerakan pembelaan dan perlindungan, dan yang paling mudah tapi sangat berdampak untuk kita lakukan sekarang ini adalah dengan memanfaatkan jejaring sosial di internet semacam ini,” jelas Rovahan.

Workshop tentang pemanfaatan ? sosial-media untuk menebar nilai-nilai kemanusiaan ini dihadiri oleh 40-an peserta yang didelegasikan oleh pelbagai komunitas di Cirebon, Indramayu, dan Kuningan. Turut hadir sebagai peserta dalam workshop tersebut antara lain perwakilan dari Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) kabupaten Indramayu, pimpinan cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) kabupaten Cirebon.

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Sobih Adnan

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, IMNU, Khutbah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 01 Desember 2016

Kemendes Kembangkan Konsep Transmigrasi Nelayan dan Penyangga

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sejak zaman orde baru, konsep transmigrasi identik dengan pola agraris, konsep pertanian dan perkebunan pun lebih banyak dikembangkan di beberapa kawasan transmigrasi. Namun, di era pemerintahan saat ini dengan visi ke maritimannya, juga mulai menggarap pola transmigrasi dengan konsep nelayan.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar menjelaskan bahwa kawasan pantai potensial untuk pengembangan pola nelayan tangkap ikan dan budidaya. Oleh karena itu, kawasan tersebut akan dikembangkan menjadi kawasan pemukiman dengan konsep nelayan.

Kemendes Kembangkan Konsep Transmigrasi Nelayan dan Penyangga (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemendes Kembangkan Konsep Transmigrasi Nelayan dan Penyangga (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemendes Kembangkan Konsep Transmigrasi Nelayan dan Penyangga

"Berbeda dengan kawasan transmigrasi lain yang mayoritas mengembangkan konsep pertanian dan perkebunan," ujar ? Marwan, di Jakarta, Selasa (21/6).

Salah satu kawasan yang coba ingin dikembangkan menjadi kawasan transmigrasi dengan konsep nelayan, salah satunya adalah kawasan Paguyaman Pantai Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo menjadi salah satu prioritas pembangunan transmigrasi tahun ini.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berdasarkan studi Rencana Teknis Satuan Pemukiman Transmigrasi (RTSP), imbuh Marwan, kawasan tersebut potensial untuk 1000 KK (Kepala Keluarga). Oleh karen itu, ? Kemendesa PDTT di Tahun 2015 telah membangun 100 unit rumah transmigran dan telah ditempatkan transmigrasn sebanyak 65 KK (225) jiwa.

"Sisa rumah yang belum ditempati akan segera dipenuhi pada tahun 2016. Transmigran yang akan ditempatkan adalah transmigran dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat," ujarnya.

Untuk tahun ini, Marwan menjelaskan akan membangun 75 unit rumah dan akan menempatkan transmigran sebanyak 75 KK. Transmigran tersebut meliputi Transmigran Penduduk Asal (TPA) dan Transmigran Penduduk Setempat (TPS). Selain transmigrasi dengan konsep nelayan, Marwan juga akan menerapkan pola transmigrasi lokal yang menempatkan para transmigran tidak jauh dari perkotaan.

"Konsep yang berbeda juga akan diterapkan di Pulubala Kabupaten Gorontalo, yang mengembangkan konsepsi keterkaitan desa-kota. Pulubala adalah lokasi transmigrasi yang dibangun berdekatan dengan ibukota kabupaten Gorontalo, yang memiliki akses cukup baik dengan jarak kurang lebih 20 Kilometer dari Ibukota," tandasnya.

Dengan konsep ini, diharapkan kawasan transmigran bisa menjadi hinterland kota, yang berfungsi sebagai buffer (penyangga) untuk mensuplai kebutuhan konsumsi pangan perkotaan. "Pulubala di Tahun 2015, telah dibangun hunian transmigrasi sebanyak 150 unit rumah, dan diimplementasikan transmigran sebanyak 90 KK (360 jiwa). Rumah kosong sebanyak 60 unit, akan diberikan kepada transmigran dari daerah asal yakni Provinsi Lampung, Banten, DIY dan Jawa Timur. Sedangkan Tahun 2016, akan dibangun 25 unit rumah transmigran yang merupakan pemenuh sisa daya tamping, dan saat ini dalam tahap konstruksi," ujarnya. (Red: Fathoni)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah, News Pimpinan Pusat Muhammadiyah