Sabtu, 10 Desember 2016

Lakpesdam NU Serahkan Bantuan untuk 500 Nelayan di Batang

Batang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memberikan bantuan untuk 500 orang nelayan di Kabupaten Batang di GOR Satria Subah, Jumat (18/11). Bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan dan Lakpesdam NU Batang, Dinsosnakertrans menyerahkan bantuan berupa sarana dan peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Menurut Kepala Dinsosnakertrans Sugiyatmo, perhatian Kemnaker untuk masyarakat nelayan melalui sosialisasi dan pemberian bantuan peralatan K3 diharapkan memperkuat program-program pemberdayaan nelayan sehingga keinginan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dapat terwujud, terutama pada nelayan di Batang.

Lakpesdam NU Serahkan Bantuan untuk 500 Nelayan di Batang (Sumber Gambar : Nu Online)
Lakpesdam NU Serahkan Bantuan untuk 500 Nelayan di Batang (Sumber Gambar : Nu Online)

Lakpesdam NU Serahkan Bantuan untuk 500 Nelayan di Batang

Kepala Dislutkan Batang Taufiq menambahkan, untuk program-program pemberdayaan nelayan dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, nelayan perlu dilengkapi peralatan keselamatan kerja agar nelayan terus meningkatkan kesadaran pentingnya budaya K3.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri sebagaimana disampaikan dalam sambutan Setdijen Dirjen Bina Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Herman Prakoso Hidayat mengharapkan kesadaran akan budaya K3 di kalangan nelayan semakin meningkat.

Ketua Lakpesdam NU Batang M Arif Rahman Hakim berharap peran semua pihak dapat meningkatkan kerja sama, koordinasi, dan membangun kolaborasi yang sinergis untuk mengatasi semua permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja, khususnya bagi nelayan di Kabupaten Batang.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Alhamdulillah tahun 2016, Lakpesdam bersama dengan Kemnaker sudah memberikan 900 alat K3 kepada nelayan Batang. Bulan Februari lalu 400 paket untuk nelayan Batang kota. Sekarang 500 paket untuk wilayah Kecamatan Tulis, Subah, Banyuputih, dan Gringsing. Meskipun belum merata, kami berharap kerjasama ini akan terus berlanjut,” imbuhnya.

Perwakilan nelayan, Sunarto menyampaikan bahwa budaya K3 perlu dikembangkan secara terus-menerus karena telah terbukti bahwa tingkat penerapan K3 suatu negara sangat memengaruhi produktivitas dan daya saing. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar