Minggu, 30 April 2017

Balita-balita yang Mengalami NU

Bogor,Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sekitar 20 anak di bawah usia limat tahun (balita) ikut serta pada Rapat Kerja Lembaga Kajian dan Pengambangan Sumber Daya (Lakpesdam) PBNU yang berlangsung di Ciloto, Bogor, Jawa Barat mulai Jumat (27/1) akan berlangsung sampai Ahad (29/1).

Balita-balita yang Mengalami NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Balita-balita yang Mengalami NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Balita-balita yang Mengalami NU

Mereka turut serta dengan orang tuanya yang tengah mendesain rencana setahun lembaga tersebut. Namun, mereka punya jadwal dan aktivitas sendiri seperti tendang-tendang bola di halaman. Naik kuda di pagi hari dan merengek meminta sesuatu kepada orang tuanya.

Para balita dihadirkan pada perkenalan seluruh pengurus dan pelaksan harian Lakpesdam PBNU pada Jumat malam di aula Wisma Karya Jasa. Sebagian duduk lesehan, sebagian duduk di kursi-kursi yang ditata melingkari lesehan tersebut. ?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lalu para orang tua memperkenalkan istri atau suami serta anak-anaknya satu per satu di depan mereka. Setelah memperkenalkan suami atau istri, orang tua memperkenalkan anak-anak yang hadir dan tidak. Termasuk bayi. Ada yang memperkenalkan hobi anaknya, sekolahnya, dan prestasinya. Kemudian tepuk tangan dari seluruh hadirin. ?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Anak saya ini hobinya mempertahankan tanah air, membela negara,” ungkap Wakil Bendahara Lakpesdam PBNU Iftah Sidik saat memperkenalkan anaknya yang bernama Muhammad Luthfi yang suka bermain COC di android. Nama anaknya itu diberikan oleh Rais Aam Jam’iyyah Ahlut Thariqah Mu’tabarah an-Nahdliyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya.

Ia bercerita, anak pertama bernam Aqila yang berusia sepuluh tahun telah hafal mars IPPNU dan bercita menjadi pengurus IPPNU kelak. Muhammad Luthfi juga hafal mars IPPNU karena yang sering didengarnya adalah mars itu.

Iftah mengaku kerap membawa anaknya ke kantor Lakpesdam NU supaya mengalami dan melihat aktivitas NU. Hal itu menjadikan NU sebagai pengalaman. “Pengalaman tentang NU buat anak itu penting. Usia anak saya itu saat golden age. Ia akan mengingat seumur hidup tentang NU. Hal itu juga yang dilakukan ayah saya.

Ia mengaku tertarik dengan pesantren dan NU karena bapaknya tidak habis-habis bercerita tentang KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan pesantren. Ia ketika kelas lima SD telah mendengar nam Gus Dur.

Rata-rata anak-anak mau turut tampil ke depan. Ketika perkenalan ada anak yang merebut mikropon orang tuanya. Kemudianberbicara apa saja. Semaunya. Namun, ada pula anak yang tidak mau ke depan, tapi asyik dengan permainan di ponsel pintar milik orang tuanya.

Kemudian keluarga yang telah memperkenalkan diri, diperkenankan mengambil undian. Lalu dibuka satu per satu sesuai jumlah keluarga yang hadir. Setelah dibuka, undian itu ada yang berisi bola, jam tangan besar, kanebo, tisu, dan lain-lain yang dibungkus rapi oleh panitia. Lalu setiap keluarga yang telah memperkenalkan diri diabadikan melalui kamera digital.

‘Awan PBNU Hj. Sri Mulyati menyaksikan keakraban pengurus Lakpesdam PBNU dan keluarganya itu. Menurut dia, hal itu adalah bentuk perhatian lembaga NU kepada anggota keluarga pengurusnya. Hal itu penting dilakukan karena pengurus NU tidak terlepas dari dukungan dari anggota keluarganya.

“Ibu-ibu yang ada di sini tidak terlepas dari dukungan suami dan putra-putrinya. Begitu juga bapak-bapak tidak terlepas dari dukungan istri dan putra-putrinya,” katanya.

Keberhasilan suami atau istri yang menjadi pengurus NU, lanjutnya, tidak bisa dilepaskan dari dukungan pasangan dan anggota keluarganya.

Salah seorang pengurus Lakpesdam NU, Dadi Darmadi berpendapat, melibatkan keluarga pada Raker Lakpesdam menjadikan kegiatan profesional itu ramah keluarga.

“Dan menurut saya Lakpesdam berkepentingan untuk itu dengan konsep kesetaraan dan keadilan. Kedua sebagai internalisasi nilai-nilai dan sikap keagamaan yang terbuka wawasan kebangsaan sedini mungkin. Di situ strategisnya.”

Jadi, lanjutnya, dengan melibatkan keluarga, aktivis NU bukan hanya tercerahkan pemikirannya secara pribadi, tapi terefleksikan di keluarga. Pemikiran aktivis NU yang memandang kemajemukan sebagai hal yang positif, menerima perbedaan, itu bisa tersampaikan sejak kecil.

“Saya tidak merasa terganggu dengan kehadiran anak-anak teman-teman. Itu asyik malah. Menjadikan kehidupan aktivisme profesional dan keluarga menjadi lebih dekat. Keluarga itu sebagai cerminan dari nilai-nilai sosial yang paling mendasar,” lanjutnya.

Menurut dia, hal itu patut dicontohlembaga lain di NU. Karena dengan begitu, kejam’iyyahan NU didekatkan kepada konteks bermasyarakat yang paling dekat, anggota keluarga agar tidak tercerabut dari akar NU. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sejarah, Nusantara, Kajian Sunnah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 29 April 2017

PCINU Sudan Tahlilan untuk Syekh Mutamakkin dan KH Sahal Mahfudh

Khartoum, Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

PCINU Sudan menggelar tahlilan untuk Syekh Ahmad Mutamakkin dan KH Sahal Mahfudhdi di Wisma PCINU Sudan akhir pekan lalu. ? Kegiatan yang dan Keluarga Mathali’ul Falah (KMF) Sudan ini dihadiri mahasiswa nahdiyyin dan warga negara Indonesia lainnya.?

PCINU Sudan Tahlilan untuk Syekh Mutamakkin dan KH Sahal Mahfudh (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Sudan Tahlilan untuk Syekh Mutamakkin dan KH Sahal Mahfudh (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Sudan Tahlilan untuk Syekh Mutamakkin dan KH Sahal Mahfudh

Ketua KMF Sudan, Choirul Umam menjelaskan, tujuan diadakannya acara ini adalah untuk mempererat tali silaturahim dan mengenang jasa para ulama serta guru-guru Matholi’ul Falah.

“Ini juga merupakan salah satu agenda untuk menyambut Hari Santri 2016. Kegiatan ini diharapkan para mahasiswa di Sudan dapat meneladani perjuangan ulama-ulama Matholi’ul Falah dalam menimba ilmu serta mengajarkannya pada masyarakat seperti Syekh Mutamakkin dan Kiai Sahal Mahfudh ini,” lanjutnya.

Rangkaian acara dimulai dengan Khataman Al-Qur’an, tahlil, istighotsah, pembacaan shalawat, shalat ghaib, dan kemudian dilanjutkan dengan sarasehan. Tema yang diangkat dalam sarasehan tersebut adalah “Mengenal Syekh Mutamakkin dan Menyelami Pemikiran Kiai Sahal”.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Narasumber sarasehan, Mustasyar PCINU Sudan Sidik Ismanto Syekh Mutamakkin adalah seorang tokoh agama yang hidup pada abad ke-17. Dari berbagai riwayat disebutkan, pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari, memiliki garis keturunan dengan Syekh Mutamakkin.

Narasumber lain, Rais Syuriyah PCINU Sudan Ribut Nur Huda menggambarkan sosok keduanya dalam sudut pandang yang berbeda. Disamping memiliki wawasan yang luas, mereka juga memiliki strategi dakwah yang luar biasa hebat.

“Pandangan Kiai Sahal bahwa agama harus menjadi motivator dan inisiator kehidupan manusia, telah terbukti kan dengan hasil perubahan dan gagasan fiqih sosial yang beliau wariskan untuk para santri dan ksatria di Indonesia” jelasnya.

Syekh Mutamakkin dan Kiai Sahal memang sudah tidak ada, namun ajaran dan pemikiran mereka akan selalu dikenang dan diteladani oleh Umat Islam Indonesia dan dunia. Bahkan, salah satu kitab karya Kiai Sahal Thoriqatul Hushul ‘ala Ghoyatul Wushul menjadi kitab yang dikaji di Universitas al-Azhar, Mesir. (Hida/Abdullah Alawi)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah









Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pahlawan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tradisi Shalawatan Ahad Pahing Pelajar NU Bantul

Bantul, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Setiap malam Ahad Pahing, para pelajar NU ? Bantul yang terhimpun dalam wadah organisasi IPNU-IPPNU Bantul menggelar acara shalawatan. Tradisi yang berlangsung sejak Oktober 2015 itu digelar di tempat berbeda secara bergantian di seluruh wilayah Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Malam Ahad Pahing, (7/2/2016) shalawatan digelar di Masjid Nurul Ummah Numpukan Imogiri.?



Tradisi Shalawatan Ahad Pahing Pelajar NU Bantul (Sumber Gambar : Nu Online)
Tradisi Shalawatan Ahad Pahing Pelajar NU Bantul (Sumber Gambar : Nu Online)

Tradisi Shalawatan Ahad Pahing Pelajar NU Bantul

Acara ini dihadiri tak kurang dari 130 pelajar yang merupakan perwakilan dari 9 kecamatan yang ada di Bantul. Pada pukul 19.45 WIB, acara dimulai dengan hadroh oleh pelajar NU yang tergabung dalam PAC IPNU-IPPNU Pundong. Usai menggemakan shalawat dengan iringan musik hadroh, para pelajar NU Bantul kemudian bersama-sama membaca Maulid Habsy.?



Setelah pembacaan maulid selesai, acara kemudian dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Eks Ketua PAC IPNU Pleret, Ustadz Muhammad Jawis. Pada maudhoh hasanah tersebut, Muhammad Jawis berpesan agar kader-kader IPNU-IPPNU tidak hanya memiliki cita-cita saja, tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah



“IPNU-IPPNU adalah tonggak pengaderan pertama NU. Oleh karena itu, para kader IPNU-IPPNU harus benar-benar memiliki cita-cita yang kemudian harus diwujudkan dengan segera. Jangan hanya bisa bermimpi tapi enggan mewujudkannya,” ujar Ustadz Jawis.?



Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Ketua IPNU Bantul, Ahmad Sidik mengungkapkan bahwa tradisi shalawatan tersebut digunakan untuk mempopulerkan tradisi-tradisi Aswaja dan IPNU-IPPNU Bantul itu sendiri.?



“Selain itu, acara shalawatan bersama ini juga bisa menjadi ajang kopi darat pelajar NU se-Bantul untuk membuat gagasan baru guna membentengi kader NU sejak dini dari aliran-aliran menyimpang,” tandasnya. (Nur Rokhim/Fathoni)?



Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 28 April 2017

Kenapa Ada Kelompok Mempertentangkan Keislaman, Kebangsaan, dan Kemanusiaan?

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah 

Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf AMin menegaskan keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan menjadi tanggung jawab NU. Tiga hal ini, bagi NU tidak boleh saling bertabrakan. 

“Keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan itu harus sinergis, tidak boleh ada benturan. Tatkala ada benturan, berarti itu ada kesalahan,” katanya saat meluncurkan Munas dan Konbes NU di gedung PBNU, Jakarta, Jumat malam (22/9).  

Kenapa Ada Kelompok Mempertentangkan Keislaman, Kebangsaan, dan Kemanusiaan? (Sumber Gambar : Nu Online)
Kenapa Ada Kelompok Mempertentangkan Keislaman, Kebangsaan, dan Kemanusiaan? (Sumber Gambar : Nu Online)

Kenapa Ada Kelompok Mempertentangkan Keislaman, Kebangsaan, dan Kemanusiaan?

Menurut dia, orang atau kelompok yang tidak bisa menyelaraskan ketiga hal itu berarti ada kesalahan dalam pemahaman keislaman, bisa jadi juga kesalahan pemahaman dalam kebangsaan, dan bisa juga kesalahan memahami kemanusiaan. 

“Oleh karena itu mengsinkronisasi, bersinergi, masalah keisalman, kebangsaan, kemanusiaan menjadi bagian tanggung jawab NU,” tegasnya. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Ma’ruf menceritakan, pada Muktamar NU di Cipasung, Tasikmalaya, salah satu yang diselesaikan NU adalah bagaimana hubungan Islam dan negara. NU tidak memilih hanya Islam, dan juga tidak hanya negara, melainkan kedua-duanya. 

Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 bertema “Memperkokoh Nilai Kebangsaan melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga” itu rencananya akan berlangsung di Nusa Tenggara Barat pada 23-25. Pada pembukaan, rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo. (Abdullah Alawi)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

  

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa Depan, Ketum PBNU Dijadwalkan Berceramah di Rembang

Rembang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dijadwalkan akan datang dalam peresmian Masjid Al-Amin Desa Pamotan Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Selasa (17/5) depan. Rencananya, akan turut hadi pula Mustasyar PBNU KH Maimoen Zubair dan Bupati Rembang H Abdul Hafidz.

Ketua Pelaksana H Muhammad Haris mengatakan, acara ini sebagai upaya penghargaan kepada para sesepuh yang telah menyumbang, mendonasikan harta, pikiran, tenaga mereka dalam pembangunan masjid ini. Bukan hanya itu saja, lanjut Haris, juga sebagai upaya melanjutkan memakmurkan masjid. Karena memang bangunan fisiknya sudah selesai.

Selasa Depan, Ketum PBNU Dijadwalkan Berceramah di Rembang (Sumber Gambar : Nu Online)
Selasa Depan, Ketum PBNU Dijadwalkan Berceramah di Rembang (Sumber Gambar : Nu Online)

Selasa Depan, Ketum PBNU Dijadwalkan Berceramah di Rembang

Pembangunan masjid yang dimulai bulan Mei 2006 hingga tahun 2016 ini diperkirakan menelan biaya sebesar 4 miliar. Biaya pembangunan tersebut didapat dari iuran para warga. Rencananya pihak panitia akan mencantumkan nama-nama dermawan pada sebuah prasasti.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dalam prasasti tersebut nanti panitia akan meminta kepada Mbah Maimoen (KH Maimoen Zubair) berkenan menandatanginya. Dan juga H Abdul Hafidz selaku bupati dan juga ketua panitia pembangunan," terang Haris kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sabtu (14/5) sore di Desa Pamotan Kecamatan Pamotan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam kesempatan tersebut pihak panitia juga mengundang KH Said Aqil Siroj yang notabene sebagai Ketua Umum PBNU sebagai pembicara. "Insyaallah, Pak Said (KH Said Aqil Siroj) juga akan datang sebagai pembicara dalam acara ini," jelasnya.

Pihaknya juga mengundang jajaran pengurus NU di Rembang baik dari cabang Rembang maupun Lasem, Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU), dan Ranting se-Kecamatan Pamotan. Tidak ketinggalan juga dari ormas yang lain, seperti Muhammadiyah juga turut diundang. Dan juga dari jajaran pemerintah kabupaten Rembang.

Proses pengamanan sendiri nantinya panitia akan bekerja sama dengan pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Kecamatan Pamotan dan Pimpinan Anak Cabang Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Pamotan. (Aan Ainun Najib/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jadwal Kajian, Kajian Sunnah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Ma’ruf Tekankan Pentingnya Semangat Keagamaan dan Kebangsaan

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin menekankan di hadapan peserta Workshop Lembaga Dakwah PBNU tentang pentingnya membangun umat yang Syakhsyiyah Islamiyah Nahdliyah. Yaitu syahsyiyah yang punya komitmen keagamaan yang kuat, dan juga punya komitmen kebangsaan dan kenegaraan yang kuat.

Sebab, menurutnya, ada orang yang punya komitmen kebangsan, kemajemukan, toleransi, dan bhineka tunggal ika, tapi sama sekali tidak punya ghirah islamiyah. Tapi ada juga, tambahnya, yang punya ghirah islamiyah tinggi, tapi tidak mempedulikan kebangsaan dan kenegaraan.

Kiai Ma’ruf Tekankan Pentingnya Semangat Keagamaan dan Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Ma’ruf Tekankan Pentingnya Semangat Keagamaan dan Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Ma’ruf Tekankan Pentingnya Semangat Keagamaan dan Kebangsaan

“Padahal sebagai bangsa, kita punya komitmen. Dan NU itu harus punya dua komitmen ini,” tegasnya pada acara workshop yang diselenggarakan LD PBNU di Lantai 8, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2).

Dalam hal pentingnya komitmen kegamaan, katanya, NU itu jamiyah diniyyah, yaitu sebagai organisasi kegamaan. Karena itu NU tidak boleh meninggalkan prinsip-prinsip keagamaan; akidah, identitas.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tapi, lanjutnya, komitmen keagamaan tersebut juga jangan sampai berbenturan dengan kemajemukan, dan kebhinekaan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan tentang keberadaan Pancasila dan Islam yang menurutnya satu sama lain tidak bertentangan.

“Pancasila sebagai dasar negara kita dalam berbangsa dan bernegara. Islam adalah agama, akidah kita adalah akidah Islamiyah Ahlusunnah wal Jama’ah. Keduannya tidak bertentangan,” jelasnya. (Husni Sahal/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Halaqoh, Anti Hoax, Pertandingan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 27 April 2017

Ada Indikasi Surat Penipuan, Kemnaker Imbau Masyarakat Hati-hati

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Baru-baru ini beredar surat yang mengatasnakaman pejabat Kemnaker yang isinya berupa undangan bimbingan teknis pemberian bantuan peralatan pelatihan tahun 2018.

Kemnaker menyatakan surat tersebut adalah penipuan. Demikian rilis yang Pimpinan Pusat Muhammadiyah terima, Selasa (21/11).

Ada Indikasi Surat Penipuan, Kemnaker Imbau Masyarakat Hati-hati (Sumber Gambar : Nu Online)
Ada Indikasi Surat Penipuan, Kemnaker Imbau Masyarakat Hati-hati (Sumber Gambar : Nu Online)

Ada Indikasi Surat Penipuan, Kemnaker Imbau Masyarakat Hati-hati

Sehubungan dengan hal tersebut, Kemnaker mengimbau kepada masyarakat apabila menerima Surat Undangan yang berindikasi penipuan tersebut agar melaporkan, melakukan klarifikasi dan konfirmasi kepada Kementerian Ketenagakerjaan.? (Red: Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU, Cerita, Khutbah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 25 April 2017

PBNU Kutuk Keras Aksi Bom Sarinah

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj mengutuk keras aksi bom di sejumlah tempat di Jakarta, terutama di perempatan Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat. Menurutnya, tindakan teror tersebut adalah perbuatan keji yang tidak dibenarkan oleh agama, akhlak, maupun budaya.

Kang Said menuturkan, aksi teror keji berupa peledakan bom dan penembakan ini mengakibatkan menurunnya kredibiltas bangsa Indonesia di mata dunia.

PBNU Kutuk Keras Aksi Bom Sarinah (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Kutuk Keras Aksi Bom Sarinah (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Kutuk Keras Aksi Bom Sarinah

“Demi Allah, aksi teror dalam bentuk apapun yang mengakibatkan terbunuhnya manusia tidak sesuai dengan ajaran Islam dan dikutuk oleh semua elemen bangsa,” tegas Said Aqil, Kamis (14/1) di PBNU Jakarta.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ini mengajak kepada seluruh bangsa Indonesia dan pihak-pihak terkait untuk tetap tenang. Kang said juga menegaskan kepada seluruh elemen bangsa untuk bersatu menghadapi aksi terorisme.

“Karena sudah jelas setiap aksi teror sangat terkait dengan jaringan internasional dan by system,” jelasnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Aksi peledakan bom di Jakarta terjadi di sejumlah wilayah antara lain di kawasan Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat. Kemudian di Palmerah, Kuningan, dan Cikini juga dikabarkan terjadi ancaman teror serupa. Di Sarinah, selain terjadi peledakan bom juga terjadi baku tembak antara polisi dan kelompok bersenjata yang dilakukan oleh sniper di atas gedung di perempatan Sarinah.

Korban tewas atas aksi teror ini sementara teridentifikasi 6 korban. Korban tewas antara lain 2 polisi dan 1 warga sipil. Kemudian korban luka, 2 polisi. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Meme Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 23 April 2017

Rakernas LTN-NU Bahas Dua Agenda Besar

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Pusat Lajnah Ta’lif wa an-Nasyr (LTN-NU) menggelar kegiatan Rakernas 2017. Acara yang diikuti puluhan pengurus wilayah dan cabang LTN-NU digelar di Jakarta, Jumat (24/3).

Dalam sambutannya, Ketua PP LTN-NU Hari Usmayadi menjelaskan, acara Rakernas kali ini membahas dua agenda penting. "Dua agenda penting yang akan kita bahas, yakni Konsolidasi internal dengan para pengurus wilayah dan cabang. Selain itu, juga akan dibahas mengenai sinergitas dakwah jam’iyyah dengan jama’ah NU sebagai pondasi transformasi dakwah di era digital,” terang Usma.

Rakernas LTN-NU Bahas Dua Agenda Besar (Sumber Gambar : Nu Online)
Rakernas LTN-NU Bahas Dua Agenda Besar (Sumber Gambar : Nu Online)

Rakernas LTN-NU Bahas Dua Agenda Besar

Lebih lanjut diterangkan Usma, beberapa hal juga patut menjadi perhatian sebagai dasar untuk merencanakan program LTN ke depan. “Di era sekarang, di mana pengguna internet semakin banyak. Kemudian ada pergeseran ekonomi yang menyebabkan semakin banyaknya masyarakat kelas menengah. NU mesti memiliki perhatian untuk ini,” kata Usma. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah News, Anti Hoax, Makam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 20 April 2017

4 Koperasi NU Siap Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Yogyakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Empat koperasi NU dari Yogyakarta dan Jawa Tengah menyatakan siap menghadapi tantangan pasar bebas masyarakat ASEAN 2015. Pengurus empat koperasi ini melakukan pembenahan internal sambil membangun jejaring dengan dunia bisnis lainnya.

4 Koperasi NU Siap Hadapi Tantangan Ekonomi Global (Sumber Gambar : Nu Online)
4 Koperasi NU Siap Hadapi Tantangan Ekonomi Global (Sumber Gambar : Nu Online)

4 Koperasi NU Siap Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Mereka menyatakan kesiapannya pada acara pelatihan peningkatan kapasitas di Gedung PWNU DIY jalan MT Haryono 40-42, Yogyakarta, Kamis (20/11).

Pada pelatihan ini, mereka dilatih dengan sistem layanan berbasis teknologi. Empat koperasi ini juga mendapatkan bantuan masing-masing satu paket gadget sebagai bentuk dukungan sistem dalam pengelolaan yang akuntabel dan profesional.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Ini akan kita lakukan bukan hanya di Yogya dan Jateng. Ini kita lakukan dengan sekuat tenaga untuk seluruh Indonesia. Kita akan keliling. Semua ini untuk kebangkitan ekonomi NU menyambut tantangan ekonomi global," kata Bendahara PWNU Yogyakarat H Fahmi Akbar Idris.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Fahmi menekankan sekali kelancaran arus perekonomian NU. "Jangan sampai ekonomi NU mandek. Kita harus siap menjawab tantangan global. Perbaiki standarnya, kapasitas personalnya, dan laporan keuangan yang akuntabel.”

Ia mendorong peningkatan kapasitas teknologi dalam perekonomian. “Semuanya harus kuat dan terukur. Karena, sistem ekonomi hari ini tak bisa lepas dengan perkembangan teknologi," tandas Fahmi. (Madun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah, Ahlussunnah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 19 April 2017

Ini Penjelasan Kiai Said Pentingnya Indonesia Konsisten Islam Moderat

Mataram, Pimpinan Pusat Muhammadiyah 

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengatakan bahwa secara geografis, Indonesia diapit dua negara maju yang non-Muslim, yakni Republik Rakyat Cina (RRC) dan Australia. 

Ini Penjelasan Kiai Said Pentingnya Indonesia Konsisten Islam Moderat (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Penjelasan Kiai Said Pentingnya Indonesia Konsisten Islam Moderat (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Penjelasan Kiai Said Pentingnya Indonesia Konsisten Islam Moderat

Menurutnya, RRC sebuah negara maju, baik dari segi teknologi, angkatan bersenjata, maupun senjatanya. Begitu juga Australia.

"Kita di tengah-tengah. Di tengah-tengah kita ini," katanya saat menghadiri jamuan makan malam di Pendopo Wali Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (22 /11) malam. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Keberadaan dua negara maju tersebut, lanjut Kiai Said, tidak akan diam dan bisa mengancam Indonesia jika umat Islamnya tidak bijak dan tidak benar dalam membawa ajarannya yang moderat. 

"Bisa-bisa kita terperosok dalam kesulitan," katanya. 

Sementara ini, Indonesia dihormati dunia karena umat Islamnya terkenal toleran dan moderat, dan NU sebagai organisasi sosial keagamaan yang terus mengkampanyekan tentang moderatisme itu. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Jadi, hanya NU ormas besar yang sampai sekarang tetap solid, tetap satu, tetap di bawah kepemimpinan Rais ‘Aam dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang mampu mengarahkan umat Islam, khususnya umat NU menjadi bangsa yang bermartabat, berbudaya, dan berkarakter," terangnya. 

Melihat Islam yang ramah, dan damai di Indonesia, ulama Timur Tengah pun berkeinginan menjadikan Islam  yang moderat seperti di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan diundangnya Ketua Umum PBNU ke Maroko dan Universitas Al-Azhar untuk menjadi pembicara. 

"Semua ingin seperti Islam (Indonesia) yang  nyaman, damai, toleran, moderat, tawassut, wasatiyah, rahmatan lil Alamin dan mutamaddin (berperadaban)," katanya. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Doa Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 18 April 2017

Tahun Baru Hijriyah untuk Refleksi dan Proyeksi Diri

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pergantian tahun merupakan momentum penting untuk melakukan refleksi apa yang telah kita lakukan dalam setahun yang lalu serta untuk memproyeksikan kondisi kita untuk satu tahun ke depan.

Demikian disampaikan oleh KH Said Aqil Siroj ketika memberikan tausiyah tahun baru Hijriyah 1437 H di gedung PBNU, Selasa (13/10).

Tahun Baru Hijriyah untuk Refleksi dan Proyeksi Diri (Sumber Gambar : Nu Online)
Tahun Baru Hijriyah untuk Refleksi dan Proyeksi Diri (Sumber Gambar : Nu Online)

Tahun Baru Hijriyah untuk Refleksi dan Proyeksi Diri

Kiai Said menjelaskan, jika dalam setahun yang lalu, ternyata banyak dosanya daripada amalannya, maka harus bersikap roja’ atau berharap dan optimis bahwa Allah akan mengampuni dosa, karena Allah memiliki sifat maha pengampun.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, untuk tafakkur atau proyeksi ke depan, Kiai Said mengingatkan jamaah untuk bersikap khouf atau takut kepada Allah. Meskipun kita sudah berusaha keras, tetapi ternyata dalam kehidupan, selalu ada faktor yang di luar kendali.?

“Disinilah pentingnya kita melakukan doa bersama atau istighosah ? kepada Allah, untuk memohon kebaikan pada satu tahun yang akan datang,” tandasnya. (Mukafi Niam)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga, Nahdlatul, PonPes Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 17 April 2017

Ada Apa di PKB?

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setelah beberapa lama menjadi bahan diskursus, Majelis Tahkim PKB akhirnya mengeluarkan keputusan untuk melakukan pergantian antarwaktu (PAW/recall) kepada dua fungsionaris partai tersebut, Lili Wahid dan Effendy Choirie.



Ada Apa di PKB? (Sumber Gambar : Nu Online)
Ada Apa di PKB? (Sumber Gambar : Nu Online)

Ada Apa di PKB?

Tidak sekadar itu, keduanya juga dipecat dari partai berbasis massa Nahdlatul Ulama tersebut. Sebagaimana telah mulai muncul dalam dirkursus, tatkala belum menjadi keputusan aktual, kedua fungsionaris yang bergabung sejak awal dan ikut membangun partai berlambang bola dunia itu pun melawan.

Selain mempermasalahkan keabsahan keputusan Majelis Tahkim yang mengetuk keputusan tanpa meminta klarifikasi, keduanya juga menggugat PKB dan menyurati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Keduanya menyurati presiden agar Kepala Negara tidak buru-buru mengeluarkan Keppres terkait pemberhentian Lili dan Effendy.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Meski mungkin menarik, bukan perlawanan kedua fungsionaris yang dikecewakan partainya itu yang lebih layak kita cermati. Yang justru mengundang tanda tanya adalah proses yang terjadi di DPR seiring proses PAW tersebut, serta masa depan partai yang memiliki basis kuat di massa akar rumput (grassroot) tersebut.

Sebagaimana diketahui, dan itu kemudian dipersoalkan, Ketua DPR RI, Marzuki Alie, ternyata baru menggelar rapat pimpinan setelah surat permohonan penarikan kedua fungsionaris PKB itu ditandatangani dan dikeluarkan. Kabar mengejutkan itu meluas ke publik setelah Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung, membuka fakta tersebut.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Baru dibahas tadi, setelah surat itu dikeluarkan,” kata Pramono seperti dilaporkan Inilah.com. Itulah yang menurut Pramono kemudian membuatnya meminta agar persoalan itu dibahas dalam rapat pimpinan (Rapim) DPR.

“Ini tentu punya aspek politis. Itu yang membuat persoalannya perlu dibahas dalam Rapim,” kata Pramono, Senin lalu. Tak hanya itu, Pramono menyayangkan langkah individual Ketua DPR. Bagaimanapun, kata dia, keputusan pimpinan DPR RI seharusnya bersifat kolegial.

Inilah yang menarik. Ketua DPR Marzuki Alie yang berasal dari Partai Demokrat, dengan gampang mengambil keputusan sepihak atas kasus krusial itu. Cara itu bisa dengan telanjang ditafsirkan publik bahwa ada komunikasi antara pimpinan PKB dengan dirinya atau dengan Partai Demokrat, partai yang memerintah saat ini. Lili maupun Effendy adalah figur-figur vokal yang kerap berseberangan dengan pemerintah saat ini.

Lebih jauh, publik bahkan bisa mereka-reka bahwa ide awal pemberhentian kedua tokoh itu, tak hanya dari DPR tetapi juga dari partai, juga datang dari Partai Demokrat, atau pemerintah. PD yang sejalan dengan pemerintah saat ini, sangat boleh jadi terganggu dengan kevokalan keduanya.

Terakhir, kedua fungsionaris PKB itu melawan garis partainya dalam kasus hak angket mafia pajak. Sementara PKB menggariskan kader mereka di DPR untuk menolak hak angket, keduanya memberikan suara persetujuan.

Yang mengiriskan hati, publik akan gampang menilai bahwa PKB, partai yang sempat berada di garda depan penegakan demokrasi itu kini hanya sekadar underbouw partai yang tengah memerintah. Apa pun yang dikehendaki Partai Demokrat, cq pemerintah, tanpa reserve akan dilakukan PKB.

Tentu hal yang ironis. Masih bisa dimengerti dan patut mendapatkan hormat saat PKB menyatakan ‘pejah gesang nderek Gus Dur’, di masa-masa lalu. Bagaimanapun wajar karena Gus Dur adalah pendiri dan warga partai itu. Tetapi saat ini, katakanlah ‘pejah gesang nderek sinuhun PD’, rasanya tak lagi mengandung heroisme. Ada kalkulasi, tawar-menawar ala bandar pasar.

Persoalannya, ke depan bukan tak mungkin massa NU yang selama ini menjadi pemilih setia PKB akan bosan menjadi penonton yang baik. Sikap Muhaimin memimpin PKB yang cenderung menguatkan pemerintah yang tak selalu menguntungkan NU, bisa jadi akan mengundang reaksi negatif nahdliyin. Bukan tak mungkin mereka menolak menjadi pemilih setia partai itu ke depan.

Kerugian lain adalah citra PKB. Sayang sekali jika partai yang dulu selalu dilekatkan sebagai partai pendukung utama penegakan demokrasi itu kini justru dianggap partai konservatif, pendukung buta status quo.

Dan itu gampang dilekatkan bila merujuk fakta bahwa PKB menjadi partai pertama di era reformasi yang memberhentikan dua anggotanya di DPR karena alasan perbedaan pendapat. (ic)Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, Meme Islam, Halaqoh Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Masjid dan Pesantren Adalah Aset NU

Jepara, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten Jepara KH Asyhari Syamsuri menyatakan keberadaan masjid dan pesantren merupakan aset NU yang tidak boleh ditinggalkan karena keduanya merupakan modal yang luar biasa. 

Hal itu disampaikannya dalam Rapimda Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) yang dilaksanakan di Gedung NU, Jalan Pemuda No.51, Ahad (10/3). 

Masjid dan Pesantren Adalah Aset NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Masjid dan Pesantren Adalah Aset NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Masjid dan Pesantren Adalah Aset NU

Menurutnya, dari 2 tempat itu organisasi NU kian berkembang. Masjid jelasnya selain sebagai tempat peribadatan juga tempat kajian Islam sedangkan pesantren merupakan pusat kajian ilmu keagamaan bagi santri. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Asyhari yang juga kepala SMKN 3 Jepara melansir jumlah masjid versi LTMNU Cabang Jepara sebanyak 662 dan 80% merupakan masjid basis NU. Meski demikian ia menyayangkan ada beberapa rumah Allah yang kini dikuasai kelompok lain. 

“Semisal di desa Slagi kecamatan Pakis Aji ada sebuah tempat ibadah yang dulunya kental dengan tradisi NU—kini sudah berubah drastis,” keluhnya. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Haryono Wibowo, staf ahli Bupati bidang pembangunan, kemasyarakatan dan SDM mewakili Bupati Jepara memberikan apresiasi kegiatan yang diikuti ratusan peserta dari Imam, Khatib, Takmir Masjid dan tamu undangan dari Banom NU. 

Haryono mengatakan forum tersebut juga terkait dengan kegiatan rutin safari Jum’at yang dilaksanakan Bupati bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pihaknya sebelum melaksanakan pelaksanaan shalat Jum’at terlebih dahulu meninjau MI di sekitar lokasi kunjungan. 

“Kami—Bupati bersama SKPD melakukan komunikasi pada pihak madrasah terkait kegiatan-kegiatan, kondisi, rencana dan permasalahan yang dihadapi sehingga melalui forum itu terjalinlah komunikasi timbal balik antara Pemkab dan lembaga yang terkait,” katanya. 

Dari forum Safari Jum’at lanjut Haryono akan banyak informasi masuk kemudian ditindaklanjuti. Tujuannya, masih menurut dia tidak lain untuk menjalin kerukunan agama muaranya tidak ada letupan ormas dan memberikan ekses positif ditengah-tengah masyarakat. 

Kiai Asyhari Syamsuri juga menghimbau kepada warga NU agar tetap membentengi masjid agar tidak diambil alih oleh kelompok-kelompok lain. 

Kegiatan yang menggandeng PT Sinde Budi Sentosa dihadiri KH Masdar Farid Mas’udi, Rais Syuriyah PBNU, KH Abdul Manan A Ghani, Ketua LTM-PBNU, serta rombongan LTM PBNU. 

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Syaiful Mustaqim      

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jadwal Kajian, Ubudiyah, Amalan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 16 April 2017

1,7 Juta Lebih Umat Islam Tunaikan Haji Tahun Ini

Jeddah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pemerintah Arab Saudi memperbarui data kunjungan jemaah haji dari luar negeri tahun ini melalui Direktur Jenderal Paspor Mayjen Suleiman bin Abdulaziz Al-Yahya. Sebanyak 1.735.391 orang dilaporkan telah tiba di Tanah Suci dengan aman.

Al-Yahya dalam jumpa pers Senin (28/8), seperti ? dikutip kantor berita Arab Saudi SPA, merinci bahwa sebanyak 1.631.979 datang melalui jalur udara, 88.585 lewat jalur darat, dan 14.827 melalui jalur laut.

Dia juga mengklaim departemennya, di bawah pengawasan langsung Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif bin Abdulaziz, Menteri Dalam Negeri yang juga Ketua Komite Tinggi Haji Arab Saudi, berhasil mengelola arus masuk para jemaah dari udara, darat, dan laut secara ketat dan cepat.

1,7 Juta Lebih Umat Islam Tunaikan Haji Tahun Ini (Sumber Gambar : Nu Online)
1,7 Juta Lebih Umat Islam Tunaikan Haji Tahun Ini (Sumber Gambar : Nu Online)

1,7 Juta Lebih Umat Islam Tunaikan Haji Tahun Ini

Al-Yahya juga mengingatkan, orang-orang yang berani mengangkut jemaah domestik tanpa izin ke tempat-tempat suci akan mendapat hukuman denda dan dan penjara.

Pemerintah Arab Saudi memberlakukan pengawasan yang ketat kepada jemaah untuk menjamin keamanan dan kelancaran ibadah haji musim ini.

Sepertibdilaporkan Arab News, Mayjen Jamaan Al-Ghamdi, asisten komandan pasukan keamanan haji mengatakan, sejak awal musim haji, terdapat 61 kantor ilegal telah ditutup, serta 10.333 warga Saudi dan 213.541 ekspatriat ditahan karena melanggar peraturan haji. (Red: Mahbib)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Tokoh Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sidang Komisi Rekomendasi Soroti Penguatan Peran Parpol

Jombang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sidang komisi rekomendasi menyoroti berbagai isu krusial, di antaranya soal partai politik. Para muktamirin di komisi ini ingin parpol menjadi strategi atau alat untuk menyehatkan demokrasi. Bukan justru menghambat atau bahkan merusak demokrasi itu sendiri.

Alissa Wahid menyampaikan hal tersebut kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah usai mengikuti sidang rekomendasi yang digelar di lantai 3 Gedung KH M Yusuf Hasyim Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (3/7) sore.

“Harusnya parpol tidak menghambat demokrasi. Sebaliknya, justru harus ada penguatan parpol sehingga bisa menjalankan fungsi itu dengan baik,” ujar putri sulung Almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.

Sidang Komisi Rekomendasi Soroti Penguatan Peran Parpol (Sumber Gambar : Nu Online)
Sidang Komisi Rekomendasi Soroti Penguatan Peran Parpol (Sumber Gambar : Nu Online)

Sidang Komisi Rekomendasi Soroti Penguatan Peran Parpol

Para muktamirin di komisi ini, lanjut Alissa, juga menambahkan beberapa poin penting terkait perkembangan politik di Tanar Air. Misalnya, situasi saat ini yang membuat parpol seperti tidak memiliki kader terbaik.

“Jadi, bukan kader terbaik yang kemudian menjadi pemimpin (baik itu) gubernur, bupati, dan lainnya. Justru malah orang-orang baru yang bukan kader. Kadang malah artis yang dipilih. Itu yang kemudian dianggap sebagai hambatan demokrasi,” tandas Alissa.

Ia menambahkan, jika penataan parpol berjalan dengan baik, maka demokrasi Indonesia juga akan menggairahkan. “Harus ada perbaikan sistem pengkaderan dan sistem transparansi serta akuntabilitas keuangan parpol,” ujarnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut pemilik nama lengkap Alissa Qothrunnada Munawwaroh ini, pelaksanaan sidang memang cukup cepat. Meski demikian, ia mengaku materi benar-benar ditelaah dengan baik bahkan ada koreksi.

Salah seorang utusan PCNU Kabupaten Sungai Penuh, Provinsi Jambi, mengatakan pembahasan soal politik membuat muktamirin cukup antusias dan penuh semangat.

“Meski ada sedikit perdebatan soal bagaimana peran Nahdliyin di bidang politik. Tentu saja kita tidak tinggal diam soal politik. NU memang tidak berpolitik tapi memperbolehkan kadernya ikut politik,” ujarnya.

Selain itu, kondisi keumatan menyangkut kondisi kehidupan umat beragama seperti umat Islam yang berada di daerah minoritas muslim seperti di Tolikara, Papua, juga dibahas. “Kami menghimbau pemerintah selaku pemegang otoritas bisa meredam konflik tersebut agar tidak merembet luas,” ujarnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Komisi Rekomendasi akan membahas masalah Ke-NU-an, keumatan, kebangsaan, dan internasional yang akan menjadi rekomendasi Muktamar bagi pemerintah dan pihak terkait. (Musthofa Asrori/Mahbib)

?

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pertandingan, Nahdlatul Ulama Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sirajut Thalibin Tawarkan Model Tasawuf Zaman Ini

Kediri, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kitab Sirajut Thalibin karya Syekh Ihsan bin Dahlan Kediri atau di kalangan pesantren lebih dikenal dengan Kiai Ihsan Jampes menawarkan model tasawuf baru untuk zaman ini. Misalnya ajaran tentang uzlah yang secara umum diartikan sebagai pengasingan diri dalam kesunyian duniawi, oleh Syekh Ihsan dimaknai sebagai pengasingan diri dalam kehidupan bersama masyarakat yang majemuk.

Hal ini disampaikan KH Abidurrahman Masrukhin. Ia adalah penerus pengajian Sirajut Thalibin di lingkungan Pondok Pesantren Jampes yang diadakan tiga kali seminggu yakni Jum’at, Sabtu, dan Ahad malam pukul 22.30 WIB di masjid Pesantren Nurul Amin Jampes, Kediri.

Sirajut Thalibin Tawarkan Model Tasawuf Zaman Ini (Sumber Gambar : Nu Online)
Sirajut Thalibin Tawarkan Model Tasawuf Zaman Ini (Sumber Gambar : Nu Online)

Sirajut Thalibin Tawarkan Model Tasawuf Zaman Ini

”Uzlah bukan lagi menyepi, tapi bagaimana hidup dalam masyarakat majemuk. Inilah yang disebut sebagai tasawuf hadzaz zaman (tasawuf zaman ini),” katanya kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah usai acara haul ayahnya KH Masruhin di Pondok Pesantren Nurul Amin Jampes, Ahad (19/7) lalu. KH Masruhin sendiri adalah keluarga pesantren Jampes yang menciptakan lambang untuk pesantren ini, dengan nama Pesantren Al-Ihsan, diambilkan dari nama Kiai Ihsan Jampes.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gus Abid panggilan akrab KH Abidurrahman Masrukhin adalah satu-satunya pewaris pengajian kitab Sirajut Thalibin yang memperoleh sanad langsung dari ayahnya KH Masruhin, dan ayahnya berguru langsung kepada Syekh Ihsan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengajian kitab dua jilid setebal lebih dari seribu halaman ini hanya menghabiskan satu rai atau satu halaman saja setiap malamnya. Pengajian di masjid Pesantren Nurul Amin Jampes saat ini sudah sampai jilid kedua halaman 70.

Sirajut Thalibin, salah satu kitab kuning karya ulama besar Nusantara ini memang kembali mencuat setelah ditemukan kasus pembajakan oleh penerbit Darul Kutub Al-Ilmiyah Beirut, Lebanon. Nama pengarangnya diganti syekh Ahmad Zaini Dahlan Al-Hasani Al-Hasyimi Al-Maki. Kasus ini masih diusut oleh berbagai pihak terkait.

Ajaran lainnya tentang tasawuf zaman ini dalam Sirajut Thalibin, menurut Gus Abid adalah soal zuhud. Biasanya zuhud diartikan sebagai tapa dunia atau menghindari harta benda. Syekh Ihsan mengajarkan bahwa orang yang zuhud sebenarnya adalah mereka yang dikejar harta, namun tak merasa memiliki harta itu sama sekali.

”Jadi zuhud adalah tapa dunia tapi malah kaya. Nah kalau sudah kaya lantas mencari jalan yang terbaik dalam menafkahkan hartanya itu. Inilah ajaran Sirajut Thalibin. Bahkan Kiai Ihsan sendiri adalah orang yang kaya raya,” katanya.

Satu lagi pelajaran dari Sirajut Thalibin adalah soal syukur, atau berterimakasih atas semua karunia dari Allah SWT. Kata Syekh Ihsan dalam juz dua kitab Sirajut Thalibin, doa yang paling tinggi adalah kalimat Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah. (nam)Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama, Khutbah, Nasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sekjen GP Ansor: Adat Basandi Syarak Wajah Islam Nusantara di Minang

Padang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sekretaris Jenderal PP GP Ansor Muhammad Aqil Irham mengapresiasi filosofi Minangkabau yang berbunyi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Menurutnya, semboyan ini sangat sesuai dengan paham yang dikembangkan GP Ansor yang merupakan anak kandung NU. Filosofi ini menegaskan bagaimana adat (budaya) dengan agama tumbuh dan berkembang di tanah Minang.

Sekjen GP Ansor: Adat Basandi Syarak Wajah Islam Nusantara di Minang (Sumber Gambar : Nu Online)
Sekjen GP Ansor: Adat Basandi Syarak Wajah Islam Nusantara di Minang (Sumber Gambar : Nu Online)

Sekjen GP Ansor: Adat Basandi Syarak Wajah Islam Nusantara di Minang

Demikian disampaikan Aqil pada pembukaan Konferensi Wilayah ke-XI GP Ansor Sumatera Barat di Balai Latihan Transmigrasi Padang, Sabtu (6/6). Konferwil dihadiri juga Wakil Ketua PWNU Sumbar Suardiwan, Ketua GP Ansor Sumatera Barat Rusli Intan Sati, pengurus GP Ansor Sumbar dan utusan dari cabang GP Ansor di Sumbar.

Pengembangan Islam dengan pendekatan kultur masyarakat sudah dicontohkan oleh para ulama nusantra yang penuh dengan semangat rahmatan lil alamin. Ternyata penyebaran Islam dengan pendekatan ini berhasil seperti di Jawa dikenal dengan Walisongo.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dengan filosofi ABS-SBK tersebut potensi Ansor untuk berkembang besar di Sumbar," kata Aqil.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Masa khidmat PP GP Ansor saat ini difokuskan pada visi besar Ansor yaitu revitalisasi nilai-nilai Aswaja dan sistem kaderisasi. Kedua visi Ansor ini harus bisa membumi di Nusantara.

"Melalui majelis zikir rijalul Ansor yang tumbuh di berbagai tingkatan kepengurusan Ansor, mampu membentengi umat dari serangan antitahlilan, yasinan, maulud dan lainnya," kata Aqil.

Aqil mengakui, saat ini hampir tidak ada hari bagi anak-anak Ansor tanpa kegiatan Islam Aswaja. Ansor membentengi warga NU di tengah munculnya kelompok yang mengatakan ajaran NU itu sesat.

Berbagai kegiatan yang dilakukan di kalangan warga NU, dituduh sesat. Untuk itu, Ansor melalui Rijalul Ansornya terbukti mampu membentenginya. "Untuk itu, Ansor di Sumbar harus terus berkibar," tutur Aqil.

Terkait dengan kaderisasi, saat ini Ansor terus menertibkannya. Konferwil ini juga merupakan kaderisasi melahirkan pemimpin. Pemimpin yang dilahirkan itu harus siap menghadapi masalah, tantangan dan mampu menyelesaikan masalah.

Pemimpin itu harus menjadi solusi, bukan membuat masalah. Pemimpin itu ada yang lahir melalui sekolah, tapi memang banyak pemimpin yang disiapkan melalui pengkaderan, artinya pemimpin itu memang dikader.

"Melahirkan seorang pemimpin itu memang tidak mudah. Butuh proses kaderisasi dan kemampuan," tambah Aqil. (Armaidi Tanjung/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai, Hikmah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 13 April 2017

Wisata Ziarah, Wisata Sehat

Lamongan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Perkembangan dunia pariwisata yang kerap kali identik dengan kegiatan yang berbau maksiat menjadi keperihatinan para ulama. Kebutuhan akan wisata yang sehat dapat diwujudkan dengan wisata ziarah.

“Pengembangan wisata ziarah dapat mencegah dampak negatif wisata bergaya barat seperti free sex dan narkoba,” kata ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi dalam pencanangan wisata ziarah akhir pekan lalu di Lamongan.PBNU bekerjasama dengan departemen partiwisata dan budaya saat ini tengah mengembangkan potensi wisata ziarah terutama makam-makam wali songo.

Wisata Ziarah, Wisata Sehat (Sumber Gambar : Nu Online)
Wisata Ziarah, Wisata Sehat (Sumber Gambar : Nu Online)

Wisata Ziarah, Wisata Sehat

Tradisi ziarah merupakan tradisi yang sudah lama dijalankan oleh warga NU, maka pelayanan terhadap para peziarah diupayakan akan diperbaiki dalam program ini.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Hasyim mengatakan, dengan mengunjingi para wali kita dapat belajar banyak hal, terutama metode dakwah yang dilakukan yang tanpa konflik yang saat ini telah menurunkan ulama-ulama pesantren.

Kita perlu menemukan kembali rumusan-rumusan dakwah para wali untuk menyelamatkan multi budaya dan multi agama di Indonesia.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Para wali mengajarkan Islam yang substansialis bukan Islam yang formalis, pengembangan Islam yang kultural bukan stru.tural. Formalitas Islam malah bisa menimbulkan perpecahan diantara elit sendiri,” tutur Hasyim.

Dalam Proyek wisata ziarah dengan alokasi dana 30 miliar ini departemen pariwisata dan budaya akan membantu memperbaiki infrastruktur, pengelolaan dan sosialisasi makam-makam. Untuk sementara fokus pengembangannya di makam Wali Songo dan selanjutnya akan dikembangkan di makam-makam lain di seluruh Indonesia.

Sementara itu PBNU akan membantu dalam aspek keagamaan tentang bagaimana berziarah yang benar untuk menghindari klaim bid’ah. Salah satu caranya adalah membuat buku panduan tuntuan berzaiarah yang berna sesuai dengan syariat Islam. Kiai Hasyim mengaku pernah ditanyai ulama dari Rabithah ‘Alam Islami tentang apakah orang NU pernan menyembah kuburan. “Hal2 seperti ini ang harus dijelaskan,” tegasnya.

Pengembangan wisata ziarah selain mengenalkan masyarakat pada aspek sejarah dan budaya juga akan meningkatkan potensi ekonomi masyarakat di sekitar lokasi wisata zaiarah. Peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi ziarah merupakan salah satu indikator berhasilnya program wisat ziarah ini. (mkf)Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Meme Islam, Amalan, RMI NU Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 11 April 2017

Perangi Narkoba dan Gerakan Radikal, Kemenag Jember Sebar 248 Penyuluh

Jember,Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Peredaran narkoba yang semakin massif dan gerakan radikalisme yang kian mengkhawatirkan, menjadi perhatian tersendiri bagi jajaran pimpinan Kemenag Kabupaten Jember. Sebab, dua hal tersebut sama-sama berbahaya bagi masa depan Indonesia.

Kemenag Kabupaten Jember menerjunkan 248 penyuluh agama honorer guna memerangi peredaran narkoba dan mempersempit ruang gerak kelompok radikal. Mereka akan menyebar di setiap desa dan keluraha di seluruh wilayah Jember.

"Sejak hari Senin kemarin lusa, seluruh penyuluh agama Islam yang PNS telah turun ke kecamatan-kecamatan untuk memberikan pembinaan dan berkoordinasi dengan penyuluh honorer yang kita tempatkan di desa-desa se-Kabupaten Jember,” ungkap Ketua Kelompok Kerja Penyuluh Kabupaten Jember,? Muhammad Muslim di sela-sela pembinaAn dan sosialisasi penyuluh honorer di Kaliwates, Kamis (26/1).

Perangi Narkoba dan Gerakan Radikal, Kemenag Jember Sebar 248 Penyuluh (Sumber Gambar : Nu Online)
Perangi Narkoba dan Gerakan Radikal, Kemenag Jember Sebar 248 Penyuluh (Sumber Gambar : Nu Online)

Perangi Narkoba dan Gerakan Radikal, Kemenag Jember Sebar 248 Penyuluh

Menurut Muslim, penyalahgunaan narkoba dan gerakan radikalisme adalah dua hal yang sangat berbahaya dan wajib diperangi? bersama oleh segenap rakyat Indonesia.

Penyalahgunaan narkoba, katanya, selain sudah banyak merenggut? korban jiwa dan berdampak dahsyat bagi degradasi moral generasi muda. Sementara gerakan radikalisme adalah momok yang terus menghantui ketenangan dan kedamaian serta kerukunan bangsa Indonesia.

“Kita tidak ingin negeri? ini hancur gara-gara narkoba, dan kita juga tak ingin Indonesia berkeping-keping akibat propaganda gerakan radikal,” jelasnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) Cabang Jember itu menambahkan, akhir tahun 2016, Kantor Kemenag Jember telah melakukan rekruitmen penyuluh agama honorer. Sebelum diterjunkan ke masyarakat, mereka lebih dahulu dibekali dengan sejumlah ilmu dan “keterampilan” terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.?

“Ada delapan tugas bagi mereka, di antaranya adalah menekan gerakan radikalisme dan penyalahgunaan narkoba serta penanggulangan HIV/AIDS, serta beberapa tupoksi lainnya, ”jelas Muslim (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)



Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sholawat Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 10 April 2017

Dilantik, PMII Probolinggo Diminta Konsisten di Jalur Pergerakan

Probolingo, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Probolinggo periode 2014-2015 secara resmi dilantik, Kemarin (18/03), di Gedung Serba Guna Joyo Lelono, Kota Probolinggo. Mereka diingatkan untuk setia menjadi organisasi pergerakan.

Dilantik, PMII Probolinggo Diminta Konsisten di Jalur Pergerakan (Sumber Gambar : Nu Online)
Dilantik, PMII Probolinggo Diminta Konsisten di Jalur Pergerakan (Sumber Gambar : Nu Online)

Dilantik, PMII Probolinggo Diminta Konsisten di Jalur Pergerakan

Abidurrahman, perwakilan Pengurus Besar PMII yang hadir pada kesempatan tersebut berpesan, dalam menjalankan roda keorganisasiannya PMII tidak boleh keluar dari dua identitas, yakni identitas sebagai organisasi kader dan identitas sebagai organisasi gerakan.

Menurutnya, tantangan PMII dan bangsa Indonesia ke depan adalah imperialisasi ekonomi dan liberalisasi ekonomi. “PMII tidak boleh diam. Kita harus bergerak menjaga NKRI,” jelas Abidurrahman.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hadir dalam acara pengukuhan ini Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabicab) Abdul Azis, Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur Abdullah Junaedi, Katib Suriah PWNU Jawa Timur KH Syafruddin Syarif, serta sejumlah tamu dari Ikatan Pelajar NU (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nu (IPPNU), dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Probolinggo.

Dalam pelantikan yang diikuti sekitar 130 kader dari rayon dan komisariat PMII se-Probolinggo ini, KH Syafruddin mengingatkan agar PMII tetap di jalur yang benar. . “PMII harus on the track lagi. Jauhi buku Das Kapital. Kaji kembali kitab Ihya’ Ulumuddin. Pergerakan itu harus bertujuan mencari rida Allah,” terangnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dewasa ini, kata KH Syafruddin,  kemerdekaan Indonesia hanya tinggal nama. Indonesia negeri kaya tapi rakyatnya masih banyak yang miskin. “Kekayaan alam Indonesia habis dikuras  asing dan investor,” katanya.

Syubbanul yaum rijalul ghad, pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan,” imbuhnya. Di akhir tausiyah, KH Syafruddin berharap kader PMII memaksimalkan potensi dirinya untuk kemaslahatan rakyat Indonesia.

Sementara itu, Ketua PC PMII Probolinggo Muhammad Towil mengatakan, dibutuhkan kebersamaan yang solid untuk mewujudkan cita-cita bersama. Cita-cita PMII juga cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. “Saya harap semua elemen bisa bekerja sama untuk mewujudkan cita-cita bersama ini,” tuturnya. (Beny/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Tegal, Sejarah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 09 April 2017

PCNU Brebes Ingatkan Pelajar NU pada Amanah Keagamaan dan Kebangsaan

Brebes, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Ketua PCNU Brebes KH Athoillah menyampaikan tentang pentingnya dua amanat yang telah diembankan kepada NU yang artinya berlaku juga untuk seluruh lembaga dan badan otonom NU, yaitu amanat diniyah (keagamaan) dan amanat wathaniyah (kebangsaan).

Demikian disampaikan Kiai Athoillah pada pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) XI IPNU-IPPNU Kabupaten Brebes di SMK/MTs Al-Ikhlas Limbangan, Losari, Brebes, Rabu (12/7).

PCNU Brebes Ingatkan Pelajar NU pada Amanah Keagamaan dan Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Brebes Ingatkan Pelajar NU pada Amanah Keagamaan dan Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Brebes Ingatkan Pelajar NU pada Amanah Keagamaan dan Kebangsaan

Dua amanah ini, kata Atho, dijalankan dengan tawasut artinya moderat pada posisi di tengah-tengah dan toleran. Dalam menjaga Islam yang mulia harus pula dengan kemuliaan. “Komitemen NU, yakni satu tekad, satu langkah untuk mempertahankan Islam dan negara,” kata Kiai Atho.

Ia mengingatkan, kebencian yang terlalu memuncak mendorong kelompok wahabi untuk melenyapkan NU antara tahun 2025 hingga 2030.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tantangan ini, lanjutnya, justru menjadikan NU makin kuat apalagi sekarang sudah mendapat dukungan penuh dari tentara, polisi, dan negara. “Pendidikan kader penggerak NU di Kabupaten Brebes juga sudah digelar 6 angkatan, dan pengkaderan lainnya banom NU yang tiada henti menjadi kekuatan tersendiri,” tegasnya.

Sementara Wakil Bupati Brebes Narjo yang hadir pada pembukaan konferensi ini mengharapkan kelahiran kader yang mumpuni dan memberkahi. Jadikan forum konfercab sebagai ajang silaturahmi dan peningkatan SDM dalam mengawal NKRI.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Era sekarang, kata Narjo, organisasi pemuda tengah dihadapkan pada tantangan perubahan sosial. Untuk itu perlu peningkatan kapasitas dan kualitas yang memadai sehingga tidak tertinggal dan ditinggal oleh anggotanya.

Narjo juga meminta IPNU-IPPNU untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah. Terutama dalam penanganan dekadensi moral, merebaknya pornografi, narkoba, dan tindak negatif lainnya. “Pemkab memandang IPNU-IPPNU menjadi organisasi yang berakhlakul karimah sehingga mampu membentengi berbagai kegiatan negatif,” tandasnya.

Ketua Panitia Konferensi Abdul Azis menjelaskan, konferensi ini diikuti 750 peserta utusan dari 297 desa/kelurahan di 17 PAC se-Kabupaten Brebes. (Wasdiun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU, Quote Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 07 April 2017

NU Surabaya Kecam Penolakan Raperda Miras

Surabaya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya mengecam keras ? penolakan hasil Panitia Khusus (Pansus) Rencana Peraturan Daerah Minuman Beralkohol (Raperda Mihol) atau miras oleh Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Kota Surabaya. NU Kota Surabaya mensinyalir penolakan tersebut adalah bagian dari proses permainan yang melibatkan pihak-pihak luar yang berkepentingan dalam peredaran mihol. ?

NU Surabaya Kecam Penolakan Raperda Miras (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Surabaya Kecam Penolakan Raperda Miras (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Surabaya Kecam Penolakan Raperda Miras

Ketua PCNU Kota Surabaya KH Achmad Muhibbin Zuhri ? menilai anggota Banmus dan anggota DPRD yang tidak ingin menindaklanjuti keputusan pansus sebagai sikap politik Immoral, "Mereka kelihatannya melakukan apa saja untuk mengganjal lolosnya pelarangan peredaran Miras. Ini politik immoral, mengabaikan nilai-nilai moral dalam berpolitik," ujarnya, di Kantor NU Surabaya, Rabu (13/4)

Muhibbin menduga ada persekongkolan pihak-pihak ? yang berkepentingan terhadap peredaran miras dengan orang-orang dalam DPRD. "Jangan-jangan ada yang happy dengan peredaran miras di Surabaya dan semakin rusaknya moral generasi muda surabaya akibat peredaran miras," demikian lanjutnya.

Lebih lanjut ia menambahkan penjegalan raperda pelarangan total mihol ini sudah mulai kelihatan sejak pansus memutuskan tekad tersebut. Hal tersebut diketahui setelah kedatangan rombongan para ulama dari PCNU Kota Surabaya, pansus akhirnya mengubah arah pembahasan raperda mihol, dari yang semula pembatasan dan pengendalian mihol menjadi pelarangan.?

"6 orang dari 10 anggota pansus penyetujui pelarangan total peredaran mihol, sedangkan 4 diantaranya tidak bergeming pada pelarangan di supermarket dan hipermart saja. Akhirnya, pansus memutuskan pelarangan total," ujarnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

NU Surabaya menilai keputusan pelarangan minuman beralkohol tersebut didasarkan pada komitmen bersama untuk mewujudkan Surabaya bebas narkoba dan mihol. "Namun kini nasib keputusan itu menjadi tidak jelas, setelah Banmus tidak menindaklanjuti hasil Pansus," tegasnya.

Untuk itu, PCNU Kota Surabaya akan menyerukan pemberian sanksi moral kepada para anggota DPRD yang dinilai pro-peredaran miras. "Kami akan menggerakkan pemberian sanksi moral kepada pihak2 yang tidak sensitif terhadap keinginan warga surabaya untuk membebaskan kotanya dari peredaran Narkoba dan Miras,” imbuhnya.

Seperti diketahui sebelumnya, NU Kota Surabaya sangat intens mengawal terwujudnya Perda larangan minuman beralkohol. Para pengurus Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya melakukan pertemuan dengan panitia khsusus (pansus) rancangan peraturan daerah (raperda) minuman beralkohol (mihol) DPRD Surabaya guna menyampaikan aspirasi agar Surabaya terbebas dari peredaran minuman keras dan Narkoba.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam pertemuan tersebut ? pansus menyepakati Hypermart dan Supermarket boleh menjual mihol golongan A. Namun, setelah hearing dengan PCNU Surabaya, perubahan ke arah pelarangan mulai tampak. Bahkan, nyaris semua pansus mengindikasikan melarang.

Ketua Komisi B DPRD Surabaya Mazlan Mansyur menyambut baik usulan PCNU Surabaya. Permendag nomor 6 tahun 2015 mempersilahkan masing-masing daerah melarang atau memperbolehkan Hypermart dan Supermarket menjual mihol golongan A. Sehingga, daerah leluasa membuat perda sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senin, 03 April 2017

Pesantren Jabal Nur Cipondoh, Wakaf untuk Umat

Tangerang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Bermula dari sembilan santri, sekarang sudah mencapai 400 santri. Umur dua belas tahun memang masih terhitung muda tapi bukan perjalanan yang sebentar.?

“Penambahan sarana dan prasarana serta perbaikan kualitas perlu ditingkatkan. Dalam terjun ke masyarakat santri harus bisa berkomunikasi, bisa menempatkan posisi selain bisa mengaji,” pesan Ketua Yayasan Jabal Nur H Badrul Munir saat memberikan sambutan acara Harlah ke-12 Pondok Pesantren Modern Terpadu Jabal Nur yang berlokasi di Jalan Kampung Gunung Cipondoh Tangerang, Ahad (12/3).

Pesantren Jabal Nur Cipondoh, Wakaf untuk Umat (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Jabal Nur Cipondoh, Wakaf untuk Umat (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Jabal Nur Cipondoh, Wakaf untuk Umat

Munir melanjutkan, pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Sebelum merdeka para tokoh dan kiai yang berjuang dalam kemerdekaan banyak dari kalangan santri. Maka, orang tua jangan ragu untuk memasukkan putra-putrinya ke pesantren.

Itu diperkuat dengan data santri yang terdaftar dalam PD Pontren Kantor Kemenag Kota Tangerang sekitar 7000 santri dengan 118 pesantren. Jadi, tambahnya, sekarang pesantren itu bukan lembaga pendidikan tertinggal lagi. Pesantren sekarang sudah bisa sejajar bahkan melebihi pendidikan umum.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pengasuh Pondok Pesantren Jabal Nur KH A. Saeful Millah menceritakan awal mula lahirnya inisiatif mendirikan pesantren. Menurutnya, Pesantren Jabal Nur dicetuskan di Mekkah pada tahun 2006.?

“Saya namakan Jabal Nur karena menjadi tonggak sejarah turunnya wahyu. Alhamdulillah, sekarang santrinya berasal dari berbagai daerah. Ada dari Teluk Naga, Medan, Jambi, Palembang, dan sekitar Jabodetabek,” papar Kiai Millah yang pernah menjabat sebagai Ketua PCNU Kota Tangerang.?

Kiai Millah sangat mengapresiasi peran para alumni. “Pesantren bisa besar karena kiprah alumni. Saya doakan agar semua menjadi kader NU yang berprestasi,” harapnya sambil menangis haru.?

Di akhir sambutannya Kiai Millah berikrar mewakafkan pesantren yang dirintisnya itu agar dikelolah oleh umat. Ada tujuh nadzir yang diamanatkan untuk mengelola pesantren tersebut.

“Saya mengikrarkan 2100 meter. Saya wakafkan pesantren kepada umat. Sekalipun saya tetap berjuang meningkatkan pesantren ini hingga akhir hayat,” pesan Kiai yang memasuki usia 70 tahun.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Turut hadir dalam acara itu Ketua PCNU Kota Tangerang KH Bunyamin, Ketua MUI Tangerang KH Edi Djunaedi, Camat Cipondoh H Kiki Wijaya, Koramil 01 dan ? Polsek Cipondoh serta dihadiri ribuan masyarakat Tangerang. (Suhendra/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan, Nasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah