PMII UPI menilai, pendidikan nasional dalam keadaan carut-marut sehingga layak dikirim qunut nazilah, “Pembacaan qunut nazilah menjadi simbol dari sikap perlawanan atas berbagai kejahatan dan kecurangan yang dilakukan para pejabat di lingkungan pendidikan,” kata Asep Abdul Aziz selaku humas aksi kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui pers rilis yang dikirim Kamis malam (2/5).
PMII UPI Kirim Qunut Nazilah untuk Pendidikan Nasional (Sumber Gambar : Nu Online) |
PMII UPI Kirim Qunut Nazilah untuk Pendidikan Nasional
Aziz, begitu ia disapa, menambahkan, Rasulullah melakukan qunut nazilah pada saat peperangan dan terkena musibah, “Saat ini dunia pendidikan mengalami krisis yang sama,” terangnya.Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Ketua Komisaritat PMII UPI, M. Ridwan Hidayatulloh, mewakili teman-temannya menyatakan sikap, yaitu, pertama PMII mendukung UPI sebagai lembaga pendidikan yang mencetak kader pendidik.Kedua, PMII mengecam UPI yang telah melakukan praktik komersialisasi, liberalisasi dan kapitalisasi pendidikan. Ketiga, PMII akan mengawal keberlangsungan pendidikan di UPI sampai titik penghabisan.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Sementara kordinator aksi, Surya Dienulloh mengatakan, perlu ada reorientasi dan rekonstruksi pendidikan, baik dalam sistem maupun dalam manajemennya, “Apalagi di UPI yang notabene merupakan kampus pendidikan,” katanya.Ia berharap Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang biasa diperingati tiap 2 Mei, jadi awal kebangkitan pendidikan Indonesia yang sedang terpuruk.
Aksi yang diikuti 50 orang tersebut ditutup dengan pembacaan doa bersama. Kemudian mereka membubarkan diri dengan tertib.
Penulis: Abdullah Alawi
Dari Nu Online: nu.or.id
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Habib, Khutbah Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar