Kamis, 30 November 2017

Gus Dur akan Didaulat Bapak Thionghoa

Semarang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Masyarakat Thionghoa yang tergabung pada Perkoempoelan Sosial Boen Hian Tong Semarang akan memberikan penghormatan sekaligus penghargaan kepada Ketua Umum PBNU 1984-199 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), pada Ahad pagi (24/8).

Pada kegiatan bertajuk peletakan sinci  Gus Dur dan sembahyang King Hoo Ping 2014 ini, rencananya akan dihadiri istrinya  Hj Sinta Nuriyah dan putrinya Inayah Abdurrahman Wahid.

Gus Dur akan Didaulat Bapak Thionghoa (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Dur akan Didaulat Bapak Thionghoa (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Dur akan Didaulat Bapak Thionghoa

Dalam undangan terbuka yang dirilis budayawan Semarang Timur Sinar Suprabama peletakan Sinci (papan penghargaan) adalah wujud bakti dan penghormatan menurut tradisi Tionghoa yang diberikan kepada orang yang di masa hidupnya dianggap biijak, berjasa dan mempunyai konsep besar.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dalam hal ini kepada Gus Dur merupakan konsep yang menajam pada perlunya menerapkan dan memperkembangkan serta merawat pluralisme atau keberagaman," katanya dalam akun Facebook-nya, Selasa (19/8).

Menurut Timur, Gus Dur adalah sosok kiai, mantan presiden, dan juga pejuang prodemokrasi yang di sepanjang hidupnya tak pernah lelah membela dan memperjuangkan hak-hak kaum minoritas khususnya kaum Thionghoa.

 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Sebagai bentuk rasa cinta kami memantapkan niat untuk menyematkan penghormatan dan penghargaan bagi mendiang Gus Dur berupa Sinci (Papan Penghargaan), disertai gelar atau pengakuan terhadap beliau sebagai guru bangsa, pengayom minoritas dan Bapak Tionghoa Indonesia," katanya

 

Ketua panitia kegiatan tersebut, Lingling mengatakan kegiatan akan berlangsung mulai pukul 10.00 -13.00 Wib di gedung Boen Hian Tong (Rasa Darma) Gang pinggir No 31 Semarang. "Dalam  acara itu juga dilaksanakan doa bersama lintas agama yang dihadiri tokoh-tokoh agama termasuk Shinta Nuriyah dan putrinya Inayah juga turut hadir," katanya saat dihubungi Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui pesan singkat ponselnya. (Qomarul Adib/Abdullah Alawi)

 

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rakernas Muslimat NU Bahtsul Masailkan Nikah Siri

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Komisi Bahtsul Masail Rakernas Muslimat NU di Asrama Haji Jakarta, Jumat (4/12) membahas tentang fenomena nikah siri. Bertajuk ‘Fenomena Nikah Sirri, Maslahah dan Mudharatnya Ditinjau dari Aspek Perlindungan Anak dan Perempuan’, Muslimat menghadirkan Rektor PTIQ Jakarta, Prof Dr KH Nasaruddin Umar, Komisi Fatwa MUI Pusat Prof Dr Hj Chuzaemah Tahido Yanggo, dan Ketua KPAI, Dr Asrorun Niam Sholeh sebagai narasumber.

Rakernas Muslimat NU Bahtsul Masailkan Nikah Siri (Sumber Gambar : Nu Online)
Rakernas Muslimat NU Bahtsul Masailkan Nikah Siri (Sumber Gambar : Nu Online)

Rakernas Muslimat NU Bahtsul Masailkan Nikah Siri

Ketua PP Muslimat NU, Hj Khofifah Indar Parawansa menegaskan, bahwa hasil dari pembahasan ini akan dibawa ke musyawarah yang lebih intens lagi di Surabaya, Jawa Timur selama tiga hari. “Muslimat NU menyoroti dampak dari nikah jika sang suami ternyata menelantarkan istri, bahkan anaknya. Kita tidak ingin perempuan menjadi korban. Apalagi seorang anak yang membutuhkan perkembangan dan pendidikan untuk masa depannya,” ujar Mensos RI ini.

Karena menurut perempuan kelahiran Surabaya ini, banyak regulasi yang menyatakan bahwa anak dari hasil nikah siri tidak tercatat di catatan sipil sehingga tidak bisa membuat akte kelahiran yang seterusnya akan berdampak pada kesulitan administratif,baik sekolah, dan lain-lain.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

KH Nasaruddin Umar menerangkan, nikah siri merupakan hal yang tabu di tanah bugis, karena nikah ini tidak direstui oleh orang tuanya. Sebenarnya istilah nikah siri bersebalahan dengan kawin lari, maknanya sama, nikah yang tidak direstui oleh orang tua. Nikah jenis ini cenderung negatif sehingga biasanya tidak dipestakan secara adat.

“Menimbang maslahat dan mudharatnya, nikah siri lebih banyak mudharatnya ketimbang mendatangkan maslahah. Karena nikah ini tidak tercatat di KUA, jika mempunyai anak secara otomatis ? anak tidak bisa mendapatkan akte kelahiran. Padahal akte tersebut sangat penting untuk pembuatan KK, KTP, Paspor, dan lain-lain,” paparnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain itu, lanjutnya, nikah siri juga akan memberi kelonggaran terhadap praktik poligami. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap pembagian warisan, yang jika pembagian warisan diadakan secara resmi, anak tidak akan mendapatkan warisan. Kemudian, anak dari hasil nikah siri juga hanya akan diakui sebagai anak ibunya, bukan anak bapaknya. “Tentu hal ini tidak masuk akal secara hukum agama sehingga dampak-dampak buruk tadi bisa menjadi alasan fiqh, karena bisa menjadi penghalang seseorang dalam melakukan praktik-praktik sosial dan administratif,” terang Prof Nasar.

Senada dengan Prof Nasar, Prof Chuzaemah juga mengatakan, bahwa praktik nikah siri atau nikah bawah tangan dapat menyebabkan maraknya praktik poligami. “Sewaktu saya menjadi saksi ahli di MK, saya ditanya oleh para penggugat poligami, kenapa sih negara ngatur-ngatur masalah poligami yang sudah diatur di dalam Al-Qur’an?,” tuturnya.?

Chuzaemah menjawab dengan memberi qiyasan ke persoalan haji. Haji merupakan kewajiban setiap muslim, terus kenapa pemerintah ikut mengatur paspor, dan lain-lain. Padahal itu katanya kewajiban pribadi. “Biar tidak tersesat, dan ada yang bertanggung jawab jika mengalami hal-hal yang tidak diinginkan,” ucap A’wan (Dewan Pakar) PBNU ini.

Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh menjelaskan, orang yang melakukan praktik nikah siri sesungguhnya berusaha menyembunyikan sehingga jika terjadi konflik keluarga akan berdampak pada penelantaran.

“Tapi peran KPAI dalam perlindungan anak sudah jelas. Yaitu meliputi pemenuhan hak berupa hak pendidikan, hak sosial, hak kesehatan, dan hak agama. Kemudian, perlindungan khusus yang meliputi perlindungan anak dari kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi, perlindungan khusus bagi ABH, korban trafiking, penyalahgunaan napza, korban bencana alam dan konflik sosial, serta anak dengan disabilitas,” paparnya. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Doa, Anti Hoax Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sejarah Harus Ditulis, Jangan Sampai Berhenti pada “Konon Katanya”

Bogor, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rangkaian kegiatan yang bertajuk “Ngaji Sejarah Laskar Ulama-Santri” tour de Jabotabek akhirnya sampai di Pondok Pesantren Al Falakiyah Bogor, Jum’at (7/11) kemarin. Pengasuh Pesantren Hamalatul Quran Al Falakiyah, KH. Tubagus Asep Zulfiqor mengatakan sangat menyambut baik dan menunggu-nunggu kegiatan itu.

“Saya berterima kasih atas kedatangan penulis (Zainul Milal: Red) dan rombongan, acara seperti ini sangat kami tunggu-tunggu,” katanya.

Sejarah Harus Ditulis, Jangan Sampai Berhenti pada “Konon Katanya” (Sumber Gambar : Nu Online)
Sejarah Harus Ditulis, Jangan Sampai Berhenti pada “Konon Katanya” (Sumber Gambar : Nu Online)

Sejarah Harus Ditulis, Jangan Sampai Berhenti pada “Konon Katanya”

Ia juga menyatakan ikut bergembira atas hadirnya buku "Laskar Ulama-Santri & Resolusi Jihad" karya Zainul Milal. “Kami patut bergembira menyambut buku ini. Buku ini patut dimasyarakatkan dan santri harus punya buku ini,” imbuhnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kiai Zulfiqor mengungkapkan, pengetahuan sejarah sangat penting, terutama untuk para santri. Banyak ulama, para kiai lokal tidak tertulis dalam tinta sejarah. Padahal peran dan perjuangan untuk negeri ini sangat besar.

“Sejarah itu hanya berhenti pada katanya dan katanya,” ujarnya. Ia mencontohkan, “KH. Muhammad Falaq Abbas, tidak ada ditulis dalam sejarah. Padahal punya peran besar,”

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hal itu ditegaskan kembali oleh Zainul Milal dalam menyampaikan materinya. “Untuk menghancurkan sebuah bangsa, tidak perlu dengan senjata atau bom, tapi cukup dengan memutus tali sejarahnya. Ini menunjukkan begitu pentingnya memelihara sejarah," katanya.

Di hadapan para santri, wali santri dan tokoh-tokoh NU Bogor, Milal menjelaskan bahwa Bogor merupakan saksi sejarah perjuangan para kiai dan santri dalam membendung arus penjajahan. “Bogor adalah saksi sejarah,” tegasnya.

"KH. Tubagus Muhammad Falaq adalah satu ulama yang berjuang melawan kolonial. Beliau juga membackup Laskar Hisbullah saat berlatih di Cibarusa Bogor," tambahnya.

Milal menjelaskan, jika sejarah itu terputus atau tidak ditulis. Indonesia tidak akan ada, Pesantren ini tidak akan ada. "Tanpa ada ulama dan santri tidak ada negeri ini. Maka kita harus jaga," katanya kepada para santri SMP Tahfiz Al Quran.

Di pesantren yang mempunyai progam SMP hafal 30 juz ini, Milal dan tokoh NU yang lain, sependapat bahwa dari dulu sampai sekarang terus ada upaya-upaya pelemahan Islam di Indonesia, terutama melalui sejarah.

Hadir dalam kegiatan itu, H.A. Khotimi Bahri MH. (Lakpesdam NU Kota Bogor), Zainal Abidin (Kepala SMP AL Falakiyah), Suharto (Asda bidang pemasyarakatan dan pembangunan, mewakili Walikota Bogor), dan para pengurus dan tokoh NU Bogor.

Ngaji sejarah yang di adakan di Pesantren Hamalatul Quran Al-Falakiyah Bogor, merupakan tempat ke-9 dari 10 tempat yang dikunjungi dalam rangkaian ngaji sejarah tour de Jabotabek. Tempat terakhir yang dikunjungi adalah STAINU Jakarta. Kegiatan diadakan Senin (10/11) hari ini. (Winarso/Anam)

Foto: Penulis buku Laskar Ulama Santri dan Resolusi Jihad, Zainul Milal Bizawie

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah PonPes, Amalan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dewan Pers: Media Massa Sering Tak Sadar Jadi Alat Teroris

Banjarmasin, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Anggota Dewan Pers, Anthonius Jimmy Silalahi, kembali mengingatkan potensi media massa menjadi alat bagi pelaku kejahatan terorisme dalam mencapai targetnya.

?

"Saya sampaikan berulang kami, senjata teroris saat ini bukan lagi bom, AK 47, atau M 15. Senjata teroris adalah media," kata Jimmy saat menjadi narasumber dalam kegiatan Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme di Kalimantan Selatan, Rabu (31/8/2016).

Dewan Pers: Media Massa Sering Tak Sadar Jadi Alat Teroris (Sumber Gambar : Nu Online)
Dewan Pers: Media Massa Sering Tak Sadar Jadi Alat Teroris (Sumber Gambar : Nu Online)

Dewan Pers: Media Massa Sering Tak Sadar Jadi Alat Teroris

?

Dalam paparannya, Jimmy mencontohkan tersebarnya informasi adanya ledakan bom di kawasan Cikini, Alam Sutera, dan Palmerah, bersamaan dengan aksi terorisme yang terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakarta, awal tahun 2016 lalu. Informasi yang tersebar melalui media sosial tersebut dikutip oleh beberapa media konvensional, sehingga menimbulkan ketakutan di masyarakat.

?

"Ketika masyarakat takut maka target awal teroris sudah tercapai. Ironisnya, media seringkali tidak sadar sudah menjadi alat penyebarluasan penyebab ketakutan," jelas Jimmy.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk mencegah hal tersebut kembali terulang, Jimmy mengajak wartawan dan media massa untuk terus meningkatkan profesionalistasnya dalam meliput isu-isu terorisme. Kepatuhan terhadap UU Pers, Kode Etik Jurnalistik, dan aturan-aturan lainnya disebut sebagai kuncinya.

?

"Termasuk berpegangan terhadap Pedoman Peliputan Terorisme. Di sini disebutkan bagaimana media harus melakukan verifikasi ketat dan chek dan richek terhadap semua informasi yang diterima," tegas Jimmy.

?

Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme adalah rangkaian dari program Pelibatan Media Massa dalam Mencegah Terorisme. Satu kegiatan lainnya adalah Visit Media, kunjungan dan diskusi ke redaksi media massa pers. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtsul Masail, Internasional, RMI NU Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 29 November 2017

Sesepuh NU Garut Ajengan Satibi Tutup Usia

Garut, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, salah seorang sesepuh NU yang juga sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Pulosari Ajengan KH R Satibi tutup usia pada Rabu (21/5) pukul 19.30. Ia meninggal di rumah duka, Kampung Pulosari Desa Cijolang Kecamtan Belubur Limbangan, Garut, Jawa Barat.

Sesepuh NU Garut Ajengan Satibi Tutup Usia (Sumber Gambar : Nu Online)
Sesepuh NU Garut Ajengan Satibi Tutup Usia (Sumber Gambar : Nu Online)

Sesepuh NU Garut Ajengan Satibi Tutup Usia

Sebelum tutup usia, almarhum sudah hampir sebulan dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Ia menderita penyakit meningitis sejak tahun 2009 lalu.

Menurut Dr H Cecep Alba, anak pertama dari almarhum, ayahnya meninggal pada usia yang ke-76 tahun. Selama dua bulan terakhir, ayahnya beberapa kali keluar masuk rumah sakit.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Pada bulan Maret lalu, beliau sudah masuk ke Rumah Sakit Al-Islam, setelah itu kembali lagi masuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin,” katanya.

Menurutnya, penyakit meningitis yang dideritanya memang sudah cukup lama, hingga seringkali tidak ingat orang-orang terdekatnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ajengan Satibi talah berjasa mendidik para santri beragam daerah. Hampir di seluruh indonesia ada santrinya. Ia juga dikenal luas di berbagai kalangan. Tak heran, para pelayat tidak henti-hentinya berdatangan. Para alumni yang sudah bermukim di berbagai daerah pun langsung melayat.

Menurut salah seorang alumni, KH Nasir yang telah mukim di Lampung, Ajengan Satibi sangat bijaksana saat memberikan ilmu saat mengaji. Ajengan Satibi juga menciptakan santri yang berakhlaqul kharimah dan berjiwa nasioalisme tinggi.

Ajengan Satibi meninggalkan 6 anak dan 12 cucunya. Semoga almarhum diberikan tempat yang layak di sisi Allah SWT. Dan semoga anak cucunya bisa istikomah dan sabar melanjutkan perjuangannya. Amin. (Arul/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sajak untuk Ibu

Oleh Mukhammad Lutfi



Ibu …

Sajak untuk Ibu (Sumber Gambar : Nu Online)
Sajak untuk Ibu (Sumber Gambar : Nu Online)

Sajak untuk Ibu

Engkau tak ubahnya murninya insan

Melayaniku ? tanpa pamrih

Mendidiku sepanjang hari

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tanpa terucap sedikitpun keluh kesah

Ibu …

Jasa besarmu tak dapat kubayar

Dan tak mungkin bisa kubayar

Aku hanya mampu mendoakanmu

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mengharap ridho di setiap langkahku

Ibu …

Terima kasih dan maaf

Dua kalimat itu akan terus aku ? ucapkan

Hingga ahir hayatku nanti

Ibu terima kasih dan maaf atas segalanya

Selamat Hari Ibu!

Malang, 21 Desember 2016

Penulis adalah aktivis PMII Rayon “Perjuangan” Ibnu Aqil UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Abdi Ma’had Sunan Ampel Al Ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang). Penulis bisa dihubungi melalui lutfimukhammad@gmail.com

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amalan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kisah Kiai Masduqie Machfudh Berdialog dengan Dosen Antiziarah

Ketika Almarhum Kiai Masduqie Machfudh masih kuliah di Jogja, ada salah satu dosennya yang anti terhadap ziarah kubur. Dosen tersebut menyatakan secara terang-terangan bahwa hukum ziarah kubur adalah haram.

Suatu saat Kiai Masduqie Machfudh mendapatkan kesempatan untuk berdialog dengan dosen itu seputar hukum ziarah yang hingga kini masih diperdebatkan itu.

Kisah Kiai Masduqie Machfudh Berdialog dengan Dosen Antiziarah (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Kiai Masduqie Machfudh Berdialog dengan Dosen Antiziarah (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Kiai Masduqie Machfudh Berdialog dengan Dosen Antiziarah

“Kalau ada ‘amr jatuh setelah nahyi itu hukumnya apa, Pak?” Abah membuka dialog dengan pertanyaan. Dalam kaidah usuhul fiqih, redaksi perintah (‘amr) yang datang setelah adanya larangan (nahy) membuat status hukum suatu perbuatan menjadi boleh.

Sang dosen mengerti tentang kaidah ini dan menjawab, “Mubah.”

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kalau amr-nya ada qarinah-nya bagaimana, Pak?” Qarinah merupakan keterangan nash yang memperjelas status hukum.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ya, sunnah.”

“Pak, mengharamkan suatu hal yang sunah itu hukumnya bagaimana?”

“Ya kufur, dong.”

“Sekarang saya tanya, bagaimana hukumnya ziarah kubur, Pak?”

“Haram.”

Kiai Masduqie lantas menunjukkan bahwa sang dosen sedang mengharamkan perbuatan yang berstatus sunnah. Dengan logika itu, dosen ini secara otomatis masuk dalam kategori orang yang kufur.

Mendengar kata-kata tersebut, sang dosen bertanya keheranan, “Lho, kok gitu?”

Kiai Masduqie lalu menyodorkan hadits shahih yang menunjukan bahwa ziarah kubur itu adalah sunnah, alias mendapat pahala bagi yang mengamalkannya. Dalam hadits tersebut termuat amr yang jatuh setelah nahyi dan amr tersebut juga disertai qarinah yang memberi kesan bahwa perbuatan bersifat positif.

? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Aku (Nabi SAW) dulu melarang kalian berziarah kubur, sekarang berziarahlah karena yang demikian itu mengingatkan akan kehidupan akhirat.”

Ternyata sang dosen tidak mengetahui keberadaan hadits ini. Sehingga ketika Kiai Masduqie menyodorkan hadits tersebut, sang dosen hanya diam.

Tak semua perbedaan pendapat disebabkan perilaku “asal beda”, atau karena hasrat ingin memusuhi. Seringkali perbedaan dipicu oleh ketakseragaman cara persepsi atau lantaran tidak tahu. Di sinilah pentingnya kemauan untuk terus belajar, berdialog dan tabayun (klarifikasi), sehingga perbedaan yang merupakan rahmat menjadi kian indah karena disikapi secara dewasa tanpa saling membenci.

Indirijal Lutofa, Santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah Nurul Huda Mergosono Malang asuhan Almarhum Kiai Masduqie Machfudh;? mahasiswa Fakultas Syari’ah UIN Malang



Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jalin Silaturrahim, Ribuan Alumni MI Maarif Kedensari Ikuti Jalan Sehat

Sidoarjo, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ribuan alumni Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif NU Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur mengikuti jalan sehat yang digelar oleh pihak sekolah di halaman sekolah, Sabtu (6/8). Dengan antusias, para Nahdliyin ini berkeliling melewati rute yang telah ditentukan oleh panitia acara untuk merebutkan hadiah dengan total hadiah Rp10 juta.

Jalin Silaturrahim, Ribuan Alumni MI Maarif Kedensari Ikuti Jalan Sehat (Sumber Gambar : Nu Online)
Jalin Silaturrahim, Ribuan Alumni MI Maarif Kedensari Ikuti Jalan Sehat (Sumber Gambar : Nu Online)

Jalin Silaturrahim, Ribuan Alumni MI Maarif Kedensari Ikuti Jalan Sehat

Diiringi musik patrol "Bongso Awas Lupa Urusan Sholat" atau yang biasa dikenal dengan "Bongso Alus", sekitar 2 ribu orang mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua penuh semangat mengikuti kegiatan ini.

Panitia acara jalan sehat, Faris Yunanto mengatakan, selain untuk memperingati Harlah ke-50 MI Maarif Kedensari tahun dan reuni akbar, jalan sehat ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahim antar alumnus mulai tahun 1973 hingga 2010 yang telah lama putus. Diharapkan, setelah mengikuti acara tersebut, persaudaraan alumni MI Maarif Kedensari tetap terjalin.

"Selain diikuti alumni, jalan sehat ini juga diikuti adik-adik yang masih belajar di sekolah ini. Jalan sehat merupakan rasa syukur dari yayasan atas berdirinya MI yang sudah mencapai usia 50 tahun sekaligus temu kangen. Kami berharap dengan adanya acara ini, ukhuwah Islamiyah dan jalinan persahabatan bisa tersambung kembali," harap Faris.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menambahkan, selain acara jalan sehat, panitia juga mengadakan pengajian umum yang akan disampaikan oleh Kapten CPM, KH Ali Imron dari Mojokerto, Jawa Timur pada Sabtu (6/8) malam. (Moh Kholidun/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ada Tiga Kesamaan Antara Santri dan Kartun, Kata Menag

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selama ini, santri identik dengan mengaji. Sementara kartun adalah karya seni. Menyandingkan santri dan kartun bagi sebagian orang mungkin terasa aneh dan memberi kesan tersendiri.

“Apa pertautan antara kartun dan santri?” demikian pertanyaan Menteri Agama mengawali sambutannya saat launching Pameran Kartun Santri Nasional di Galeri Nasional, Jakarta, Selasa (24/11) malam.

Ada Tiga Kesamaan Antara Santri dan Kartun, Kata Menag (Sumber Gambar : Nu Online)
Ada Tiga Kesamaan Antara Santri dan Kartun, Kata Menag (Sumber Gambar : Nu Online)

Ada Tiga Kesamaan Antara Santri dan Kartun, Kata Menag

Menurut Menag, banyak kesamaan antara seni kartun dan santri, dan 3 di antaranya adalah: pertama, kartun dan santri sama-sama memiliki ruh, memiliki jiwa intelektual. Dikatakan Menag, baik kartun maupun santri selalu mengajak seseorang untuk berfikir. Santri senang melakukan pengkajian, penelaahan, aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari berfikir.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kartun selalu merupakan artikulasi apa yang ada dalam fikiran yang dituangkan dalam bentuk lukisan,visual, dan gambar,” terangnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kedua, baik kartun ataupun santri selalu berupaya mengubah kehidupan sosial kemasyarakatan ke arah yang lebih baik, apalagi jika muatan pesannya berupa kritik-kritik sosial.?

Ketiga, kartun dan santri, keduanya mengandung unsur homor, setidak-tidaknya suka dengan hal-hal yang humoris. Karya-karya kartun sangat kaya dengan nilai humor, santri juga kaya dengan humor.?

“Kalau gak suka humor, perlu dipertanyakan kesantriannya,” canda Menag.

Menag berharap kartun ke depan menjadi ajang para santri dalam menyampaikan gagasan tentang ke-Islaman dan ke-Indonesiaan sehingga terasa lebih ringan dan mudah diterima. Islam tidak selalu disampaikan dengan teori-teori yang berat, namun bisa juga dengan santai.?

“Dunia kartun merupakan media yang strategis untuk menyampaikan kedamaian, toleransi kesejukan, sehingga kehidupan keberagamaan kita semakin baik,” kata Menag seperti dikutip dari laman kemenag.go.id.

Senada dengan Menag, Dirjen Pendis Kamaruddin Amin menyampaikan bahwa direktorat yang dipimpinnya akan terus mengkampanyekan bahwa pesantren merupakan penjaga Islam Nusantara yang konsisten. Di tengah perkembangan zaman yang ada, harapannya pesan-pesan melalui kartun dapat mengubah yang berat dan menjadi mudah dicerna. ?

Sementara itu, Kurator Kartun Indonesia Kuss Indarto menyampaikan, agama itu bersumber dari wahyu dan memiliki norma-normanya sendiri, yang bersifat normatif, sehingga ia cenderung menjadi permanen.

Sedangkan budaya, merupakan buatan manusia, maka ia berkembang sesuai dengan perkembagan zaman dan cenderung untuk selalu berubah. Oleh karenanya, Kuss berharap berharap Kemenag bisa menjadikan kartun sebagai salah satu sarana pencapai tujuannya untuk dapat menyampaikan ajaran Islam dengan seni kartun.

Launching Pameran Kartun Santri Nasional dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh santri yang kini menjadi sastrawan nasional asal Madura, KH Zawawi Imron. Sebelumnya membacakan puisinya, ? seniman yang dikenal dengan Celurit Emas ini menyampaikan bahwa dirinya adalah kartun. Kepada ratusan pengunjung yang hadir memadati venue pameran, Zawawi mengaku masih bingung siapakah dia sebenarnya. Ke mana-kemana dengan tongkat yang mengikutinya, atau dirinya yang mengikuti tongkat. Tapi biarlah itu menjadi misteri, paparnya.

“Telur…. Dubur ayam yang mengeluarkan telur, lebih mulia dari mulut intelektual yang hanya menjanjikan telur,” demikian KH Zawawi Imron mulai membacakan puisinya.

Selain puisi telur, KH Zawawi Imron juga membacakan puisinya tentang “Cinta Tanah Air Model Pesantren” dan puisi tentang “Ibu”. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hikmah, Hadits, Kiai Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pesantren dan Kiai Jimat NU

Garut, Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

Ketua Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam Ajid Thohir UIN Sunan Gunung Djati Bandung Ajid Thohir berkomentar tentang membludaknya warga NU yang menghadiri pembukaan Konferensi Wilayah ke-17 PWNU Jawa Barat di Pesantren Fauzan, Garut.?

Menurut dia, hal itu karena faktor wibawa Pesantren Fauzan dan kiai-kiainya yang tertanam di hati masyarakat. “Pesantren Fauzan terbilang tua di Garut. Pengaruhnya di masyarakat ini sangat besar. Pesantren ini sekarang adalah generasi keenam,” katanya di lokasi Konferwil Selasa (11/10).?

Pesantren dan Kiai Jimat NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren dan Kiai Jimat NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren dan Kiai Jimat NU

Dengan membludaknya warga sekitar dan warga NU di kabupaten Garut, menurutnya, hal ini ? menunjukkan Pesantren Fauzan mengakar di tengah-tengah masayarkat.?

Menurut dia, NU patut bersyukur memiliki pesantren-pesantren yang berpengaruh di masyarakat seperti Fauzan. Hal itu akan memperkuat NU sebagai ormas untuk lebih bergairah dalam berkhidmah kepada masyarakat.?

“Pesantren dan kiai adalah jimatnya NU,” katanya.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dikatakan jimat, lanjutnya, karena pesantren adalah benteng pertahanan, menghidupkan, menyebarluaskan Aswaja. Di dalam tradisi Aswaja pesantren menampung tradisi silaturahim, mendapatkan berkah ketika bertemu kiai dan pesantren.?

Pada tradisi itulah sehingga memungkinkan berdatangannya warga NU pada Konferwil PWNU Jawa Barat tersebut. ?

Ketika NU tidak dikelola dengan benar tidak memegang prinsip muruah dan tradisi ke-NU-an. Kalau kiai-nya sudah bermain wilayah profan pasti akan hilang

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Direktur Pascasarjana Psikoterapi di Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) Suryalaya, Tasikmalaya menngingatkan, agar kiai-kiai NU dan pesantren jangan terlalu banyak dalam wilayah profan yang bernuansa sesat, tapi harus menjaga muruah agar tradisi tersebut tidak luntur di NU. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fragmen, AlaNu Pimpinan Pusat Muhammadiyah

IPNU Inisiasi Pertemuan dengan Rajmohan Gandhi di PBNU

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) menyelenggarakan pertemuan dengan Prof Rajmohan Gandhi, cucu Mahatma Gandhi, Rabu (10/03/2010) pukul 15.30. Sebagai organisasi civil society terbesar di Indonesia, NU menjadi salah satu tujuan penting yang telah dijadwalkan jauh-jauh hari. Pertemuan diadakan di Gedung PBNU lantai tiga.

 

Prof Rajmohan Gandhi adalah President IofC (Initiative of Change) International dan Prof di Illionis USA. Ia sedang dalam cuti selama 6 bulan dari kampus untuk mengunjungi beberapa negara Afrika, Eropa, Asia Selatan. Setelah Indonesia, Rajmohan juga akan ke Romania untuk menghadiri Global Consultation Meeting.

IPNU Inisiasi Pertemuan dengan Rajmohan Gandhi di PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU Inisiasi Pertemuan dengan Rajmohan Gandhi di PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU Inisiasi Pertemuan dengan Rajmohan Gandhi di PBNU

Dalam kunjungannya ke kantor NU, Rajmohan diterima Endang Turmudzi, Sekretaris Jenderal PBNU. Endang menyambut gembira kunjungan Rajmohan ke PBNU. “Kami merasa terhormat didatangi tokoh kaliber internasional sekelas Rajmohan,” kata Endang.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam pertemuan tersebut, Dr Rajmohan berbagi pengalaman dan cerita seputar perjuangannya tentang anti kekerasan dan perdamaian dunia. Ia menjelaskan tentang IofC, aktivitas-aktivitas yang selama ini dilakukannya, dan mengajak NU untuk ikut berjuang bersama mempromosikan gagasan peacebuilding serta non-violence movement.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sekjen PBNU sendiri menjelaskan mengenai NU secara gamblang, mulai dari latar belakang berdirinya organisasi, nilai-nilai yang diperjuangkan, dan juga mengenalkan tokoh-tokoh yang selama ini tidak bisa dilepaskan dari NU.

Pertemuan dihadiri jajaran pengurus PP IPNU yang dipimpin Sekjen IPNU, Khoirul Anam. “Acara ini sangat penting bagi kami untuk semakin memperkuat hubungan internasional dan manyatukan persepsi tentang pentingnya perjuangan anti kekerasan,” ungkap Anam.

Topik-topik yang menjadi pembicaraan selama di alog dengan PBNU antara lain hubungan India-Pakistan dan Israel-Palestina. Baik Dr Rajmohan maupun PBNU mendorong supaya perjuangan anti kekerasan dan mengedepankan dialog terus diperkuat. Untuk mendorong perjuangan ini dibutuhkan individu-individu yang berkomitmen untuk menciptakan kepercayaan dan pemahaman satu sama lain.

Lili Zakiyah Munir, peneliti Center for Pesantren and Democracy (CEPDES), juga tampak menemani Rajmohan sejak pagi hari dari kuliah umum di UIN Ciputat. “Prof Rajmohan is a great people in the world. He is consistently fighting for what so-called violence,” kata Lili menggambarkan sosok Rajmohan (yzd). Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Quote, Kajian Sunnah, Syariah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kader Muda NU Pati Borong Empat Penghargaan di Malaysia

Yogyakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Abdul Afif Almuflih, manajer Bimbingan Pasca Ujian Nasional (BPUN) Mata Air, berhasil memborong empat penghargaan sekaligus dalam ajang Malaysia Technology Expo 2016 yang diselenggarakan pada tanggal 18 sampai 20 Februari 2016 di Putra World Trade Center.

Mengusung penelitian tentang Jecogasoline, pria kelahiran 03 Agustus 1992 asal Desa Tlutup, Kecamatan Trangkil, Pati ini bersama timnya meraih Bronze Medal dan Special Award dari INNOPA Indonesia, WIIPA Vietnam dan TISIAS Kanada.

Kader Muda NU Pati Borong Empat Penghargaan di Malaysia (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader Muda NU Pati Borong Empat Penghargaan di Malaysia (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader Muda NU Pati Borong Empat Penghargaan di Malaysia

"Ide memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan bakar bensin ini dilatarbelakangi oleh keinginan kami untuk memanfaatkan limbah minyak jelantah. Minyak jelantah berasal dari minyak goreng yang dipakai berulang kali. Jika dipakai terus menerus akan berdampak buruk terhadap kesehatan manusia" cerita mahasiswa semester akhir jurusan Kimia Universitas Gadjah Mada yang juga sebagai, Rabu (2/3) saat ditemui di kampusnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Afif memanfaatkan limbah minyak jelantah sebagai produk bahan bakar bensin yang ramah lingkungan. Menurutnya, prospek pembuatan bensin ramah lingkungan ini sangat cerah sebab Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia sehingga dengan begitu produksi Jecogasoline dapat lebih banyak.

"Limbahnya (minyak jelantah) saja bisa dipakai untuk membuat bensin, apalagi jika produksi langsung dari minyak sawitnya," lanjutnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selama mengikuti ajang tersebut, berbagai pengalaman telah diraih oleh pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Alumni Sanlat (MAS) BPUN Pati ini. Sebagai peserta inventor dan innovator, Afif dan timnya harus bersaing dengan berbagai negara yang juga mengikuti ajang penghargaan ini.

Sebagian besar para peserta merupakan mahasiswa pascasarjana yang berasal dari Asia dan Eropa. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Afif dan timnya sebab mereka merupakan satu dari tiga perwakilan Indonesia yang mengikuti ajang MTE 2016 ini.

Ia berharap, Jecogasoline dapat dikembangkan dan diproduksi sebagai produk ramah lingkungan di bidang energi alternatif. Demikian tuturnya di sela-sela kesibukan menjabat sebagai Manajer Kota BPUN Pati 2016. (Vonny L Shita/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jelang Putaran Kedua Pilkada, Warga Jakarta Jangan Takut Intimidasi

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Direktorat Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) Polda Metro Jaya AKBP Anjar Gunadi mengimbau masyarakat Jakarta untuk bergembira menyongsong putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Gunadi mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada kesempatan kedua ini sesuai dengan pilihan hati masing-masing.

Demikian disampaikan AKBP Anjar Gunadi dalam tasyakuran Harlah Ke-94 NU di aula Yayasan Darul Marfu, Jalan H Zainudin, Radio Dalam, Gandaria, Jakarta Selatan, Ahad (9/4) malam.

Jelang Putaran Kedua Pilkada, Warga Jakarta Jangan Takut Intimidasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Putaran Kedua Pilkada, Warga Jakarta Jangan Takut Intimidasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Putaran Kedua Pilkada, Warga Jakarta Jangan Takut Intimidasi

Ia juga mengajak masyarakat untuk menghargai pilihan anggota masyarakat yang berbeda. Menurutnya, dukung-mendukung calon adalah hak dari anggota masyarakat, tetapi harus tetap berada di jalur hukum dan tuntutan nilai-nilai etika yang berlaku.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ini zaman pilkada. Tak perlu sikut-sikutan. Tahun 2019 nanti kembali pilpres. Kita akan melewati pemilihan umum terus ke depan, tak putus-putus. Semoga masyarakat tidak bosan. Ini tuntutan demokrasi,” kata Gunadi.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak khawatir dengan pilihannya karena pihak kepolisian dan TNI akan mengawal proses pilkada Jakarta ini.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Gak usah takut. Sama setan saja kita tidak boleh takut. Setiap TPS, satu polisi dan satu TNI. Ini pesta demokrasi. Semua harus senang. Jangan sampai ketakutan. Dan jangan golput,” kata Gunadi di hadapan ratusan warga NU.

Sementara Walikota Jakarta Selatan menegaskan bahwa pilkada Jakarta ini adalah pesta demokrasi. Semua orang harus senang mengikuti pesta ini.

“Kalau ada intimidasi, laporkan ke dandim dan kapolres. Tak boleh ada intimidasi. Tak boleh menakut-takuti. Indonesia milik semua orang,” kata Walikota Jakarta Selatan.

Peringatan Harlah NU ini diawali dengan khataman Al-Quran dan ditutup dengan istighotsah. Di sela acara pengurus harian PCNU Jakarta Selatan memberikan bantuan kepada puluhan anak-anak yatim dan dhuafa.

Dalam khataman dan istighotsah yang diselenggarakan PCNU Jakarta Selatan ini tampak hadir Direktorat Kamtibmas Polda Metro Jaya AKBP Anjar Gunadi, Kapolres Jaksel Kombes Iwan, Dandim Jakarta Selatan, Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, IMNU Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Cinta Rasul, Muslimat NU Gelar Lomba Shalawat Badar

Brebes, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Cara membuktikan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW antara lain dengan selalu memanjatkan shalawat dan salam kepada beliau. Dengan bershalawat, akan dimudahkan kita mendapatkan safaat dari Nabi, kelak di yaumul hisab (hari perhitungan).

Cinta Rasul, Muslimat NU Gelar Lomba Shalawat Badar (Sumber Gambar : Nu Online)
Cinta Rasul, Muslimat NU Gelar Lomba Shalawat Badar (Sumber Gambar : Nu Online)

Cinta Rasul, Muslimat NU Gelar Lomba Shalawat Badar

“Shalawat Nabi, akan memberatkan timbangan amal sehingga membuka jalan menuju surga,” kata Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU Brebes Hj Nurhalimah SH saat membuka lomba membaca Shalawat Badar tingkat Kabupaten Brebes di gedung PCNU, Jalan Yos Sudarso Brebes, Sabtu (30/3).

Muslimat NU, kata Chulasoh, harus menjadi gerbang utama untuk mensyiarkan shalawat. Dengan ribuan pengajian yang dimiliki Muslimat NU bisa menjadi ladang persemaian untuk menanamkan dan memanen shalawat. “Bagaimanapun keadaanya, shalawat harus kita gelorakan, termasuk lewat perlombaan,” katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Lomba diikuti 17 peserta dari perwakilan Pengurus Anak Cabang (PAC) Muslimat NU se Kabupaten Brebes. Dengan berbagai gaya dan lagu yang berbeda-beda mereka tampil dengan penuh semangat dan keceriaan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Setelah mengantongi nilai 93, akhirnya Grup PAC Muslimat NU Bulakamba Kabupaten Brebes berhasil menjadi juara I dalam lomba Baca Shalawat Badar. Juara II diraih PAC Muslimat NU Paguyangan (90) dan juara III PAC Muslimat NU Salem (85). Sedang juara harapan I PAC Losari (84), harapan II PAC Jatibarang (83) dan PAC Songgom (82)

Ketua Panitia Dra Hj Chulasoh menuturkan, lomba Shalawat Badar merupakan rangkain Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU ke-67 tingkat Kabupaten Brebes. Selain lomba Shalawat, Harlah dimeriahkan dengan manasik haji untuk TK/RA se Kabupaten Brebes, pelayanan KB Kes, Santunan Anak Yatim dan Pengajian Akbar di Bantarkawung pada 7 April mendatang. 

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Wasdiun

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Minggu, 26 November 2017

Aktivis PMII di Kalimantan Shalat Ghaib untuk Palestina

Pontianak, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Para aktivis yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam indonesia (PMII) Kota Pontianak dan Kubu Raya Kalimantan menyampaikan aksi protes terhadap agresi militer Israel terhadap rakyat Palestina.

Aksi mahasiswa berjas biru tersebut dengan cara menggelar shalat ghaib untuk warga Palestina yang menjadi korban kebiadaban negara Zionis itu. Aksi dilakukan pada Kamis (22/11) sore di bundaran digulis Universitas Negeri Tanjung Pura Pontianak itu berjalan kondusif.

“Shalat ghaib ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap rakyat Palestina. Kami juga berharap arwah mereka yang menjadi korban bisa tenang dan keluarga yang ditinggalkan dapat bersabar,”  kata Samsul Hadi Wijaya, koordinator aksi.

Aktivis PMII di Kalimantan Shalat Ghaib untuk Palestina (Sumber Gambar : Nu Online)
Aktivis PMII di Kalimantan Shalat Ghaib untuk Palestina (Sumber Gambar : Nu Online)

Aktivis PMII di Kalimantan Shalat Ghaib untuk Palestina

Aksi dimulai dari pukul 14.15-15.45 WIB. Mahasiswa dalam orasinya mengecam agresi militer Israel terhadap rakyat palestina. Mereka juga menuntut pemerintah RI dalam hal ini presiden dapat mengambil langkah strategis untuk menghentikan agresi tersebut, karena pasca kesepakatan gencatan senjata serangan tetap diluncurkan oleh pihak Israel.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Aksi juga diwarnai dengan aksi pembakaran keranda yang bergambar bendera israel. “Aksi mahasiswa ini menunjukan bahwa Israel untuk dihancurkan karena sudah melanggar HAM dan tidak berprikemanusiaan,” kata seorang mahasiswa.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Samsul Hadi, agresi militer Israel terhadap palestina yang sudah banyak menelan jiwa warga yang tak berdosa. “Bilamana dicermati, agresi Israel tidak terlepas dari campur tangan AS,” tambahnya.

Abdul Ghani Elmabhuts, ketua PMII Kota Pontianak berharap semua elemen masyarakat turut serta dalam mendukung kemerdekaan bangsa Palestina. “Israel tak ubahnya penjahat perang dunia,” katanya.

Pihaknya masyarakat untuk sama-sama memboikot produk-produk Israel dan negara-negara sekutunya termasuk AS.

Aksi ini ditutup dengan penggalangan dana untuk korban Palestina. Menurut Samsul Hadi, aksi akan dilangsungkan selama tiga hari, yang akan difokuskan di ruas-ruas jalan protokol perempatan lampu merah.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Firman

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Halaqoh Pimpinan Pusat Muhammadiyah

FSPI: Harga Sembako Naik, Petani Makin Miskin

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Meski harga sembilan bahan pokok (sembako) dan kebutuhan hidup lainnya tiap harinya mengalami kenaikan, namun di berbagai wilayah Indonesia, petani tidak menerima banyak manfaat dari kenaikan produksi hasil pertanian di pasaran.

Demikian disampaikan Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI) di Jakarta, Senin (24/9), memperingati Hari Tani Nasional 24 September.

Data FSPI menyebutkan, petani menerima harga yang tetap meski harga produk-produk pertanian selalu naik. Contonhya, daun bawang yang biasa dijual Rp. 6000/kg, saat dibeli hanya Rp. 3000/kg dari petani.

FSPI: Harga Sembako Naik, Petani Makin Miskin (Sumber Gambar : Nu Online)
FSPI: Harga Sembako Naik, Petani Makin Miskin (Sumber Gambar : Nu Online)

FSPI: Harga Sembako Naik, Petani Makin Miskin

“Artinya kenaikan harga produksi pertanian dinikmati oleh perantara dan pedagang-pedagang besar. Hal ini sangat merugikan petani, karena sebagian besar petani adalah buruh tani yang juga sebagai konsumen,” kata Achmad Ya’kub deputi kajian kebijakan dan Kampanye FSPI.

Sementara itu disahkannya berbagai peraturan oleh pemerintah bersama DPR, sebagian besarnya selalu berpihak kepada pemodal. Sebut saja beberapa diantaranya yaitu, UU No. 7/2004 tentang sumber daya air, UU No. 18/2004 tentang perkebunan, UU Kehutanan No. 41/1999, Perpres 36/2005 dan revisinya Perpres 65/2006 tentang pencabutan hak atas tanah untuk kepentingan umum, serta Undang-Undang No. 25/2007 tentang penanaman modal.

Belum lagi kebijakan dibidang pertanian seperti Impor pangan hingga saat ini jumlah mencapai jutaan ton. Demikian juga Impor input pertanian seperti benih padi hibrida. Bagi FSPI, kesemua itu adalah penyebab makin langgengnya kemiskinan, konflik agraria dan ketimpangan penguasaan sumber-sumber agraria di Indonesia.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Data FSPI Menyebutkan, presentase rumah tangga petani gurem terhadap rumah tangga pertanian pengguna lahan juga meningkat dari 52,7 persen (1993) menjadi 56,5 persen (2003). Kenaikan ini menunjukkan makin miskinnya petani. Dalam konflik, petani terus dihadapkan dengan kriminalisasi, penembakan dan berbagai tindak kekerasan terus dihadapi petani dalam perjuangan pembaruan agraria.

“Contoh kasus penembakan hingga tewas 5 orang petani di Alas Tlogo Pasuruan Jawa Timur oleh TNI AL, tewasnya 5 orang petani di Bulukumba Sulawesi, serta banyak lagi perjuangan petani yang selalu dikriminalkan. Soal lain yang dihadapi petani adalah penyediaan sarana produksi, permodalan, distribusi dan harga, serta penanganan pasca panen,” kata Ya’kub.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hari Tani Nasional

47 Tahun lalu tepatnya tangal 24 September 1960, Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) No.5 Tahun 1960 ditetapkan oleh Pemerintah sebagai payung hukum agraria di Indonesia yang diyakini untuk mengatur hubungan abadi antara petani dengan alat produksinya yaitu tanah pertanian secara adil.

Kemudian oleh Presiden Soekarno, melalui Keppres No. 196 Tahun 1963 menjadikan hari kelahiran UUPA 1960 yang selanjutnya diperingati sebagai Hari Tani Nasional.

Namun dalam perkembangannya sejak lahirnya UUPA 1960 tak tercapai akibat sistem pembangunan ekonomi bersandar pada sistem neo liberal yang melanggengkan praktek-praktek ekonomi yang sepenuhnya di tangan pemodal besar.(nam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Internasional, Olahraga, Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ahok Akan Sampaikan Testimoni di Haul Gus Dur

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama dijadwalkan akan menghadiri peringatan haul ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), 28 Desember 2013, di kediaman keluarga Gus Dur, Jalan Warung Silah 10, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Ahok Akan Sampaikan Testimoni di Haul Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)
Ahok Akan Sampaikan Testimoni di Haul Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)

Ahok Akan Sampaikan Testimoni di Haul Gus Dur

Pria yang akrab disapa Ahok itu akan memberikan testimoni di hadapan para pengunjung. Perhelatan haul akan digelar mulai bakda zuhur hingga tengah malam.

“Pak Ahok memenuhi undangan keluarga untuk hadir dan akan berbagi cerita mengenai sosok Gus Dur di acara Haul Gus Dur akhir Desember ini. Seperti biasa, selain beliau ada juga kiai dan tokoh yang kami undang,” terang Ketua Panitia Haul Yenny Zannuba Wahid, Senin (16/12).

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ahok dikenal sebagai salah seorang yang memiliki pengalaman pribadi dengan Gus Dur. Mantan Bupati Belitung Timur ini pernah mendapat pujian dari Gus Dur karena membebaskan biaya kesehatan saat memimpin Kabupaten Belitung Timur. Gus Dur pun mendukung ketika Ahok mencalonkan diri menjadi gubernur Bangka Belitung pada 2007.

Semasa Gus Dur hidup, Ahok juga sempat mengisi program talkshow radio “Kongkow Bareng Gus Dur” yang disiarkan dari kantor berita Radio 68H Jakarta.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Haul keempat Gus Dur diperkirakan akan dikunjungi sekitar 4000 orang dari sejumlah pesantren, majlis taklim, dan kalangan umum di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Seperti haul-hal sebelumnya, kali ini haul juga akan dihadiri sejumlah kiai, tokoh, dan teman-teman dekat Gus Dur. (Alamsyah M. Dja’far/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaSantri, Cerita, Bahtsul Masail Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PCINU Turki Dukung Sikap Mahasiswa RI di Jerman

Istanbul, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Turki mendukung sikap mahasiswa Indonesia di Jerman, termasuk PCINU setempat, yang menolak kunjungan DPR RI dan kemudian meminta adanya transparasi DPR dalam setiap kunjungan luar negeri.

PCINU Turki Dukung Sikap Mahasiswa RI di Jerman (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Turki Dukung Sikap Mahasiswa RI di Jerman (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Turki Dukung Sikap Mahasiswa RI di Jerman

“Kami mengerti betul apa yang diinginkan dan dimaksudkan oleh teman-teman mahasiswa di Jerman. Kami sebenarnya hanya ingin agar para anggota dewan yang terhormat dalam menjalankan tugas kesehariannya, termasuk kunjungan kerja ke luar negeri membawa misi dan target yang jelas, agar tidak terjadi salah target hingga salah tembak, karena tentunya mereka dibiayai oleh negara yang keungannya bersumber dari keringat rakyat,” kata Rusdi J. Abbas, Wakil Rais Syuriah PCINU Turki dalam rilis persnya kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Selasa (27/11).

“Untuk teman, sahabat dan saudara/i mahasiswa/i di Jerman, baik itu yang tergabung dalam PPI Berlin, PPI Jerman dan (tentunya) PCINU Jerman, kami dari PCINU Turki akan terus dan selalu mendukung apa yang anda semua lakukan selama masih di jalan kebenaran dan untuk kebaikan bangsa Indonesia, jangan pernah surut selangkah pun,” katanya menyusul adanya resistensi dari DPR RI kepada mahasiswa Indonesia di Jerman.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurutnya, mahasiswa Indonesia di Jerman ingin melakukan fungsi kontrol terhadap kinerja anggota DPR RI. “Kami juga merasa memiliki bangsa Indonesia beserta isinya,” katanya.

Dikatakan, pihaknya menyanyangkan, kunjungan yang dilakukan anggota DPR RI ke Jerman tidak atau belum menunjukkan tujuan yang hendak dicapai serta hasilnya. Namun belakangan malah menimbulkan resistensi dari para Anggota DPR RI, tidak terkecuali Ketua DPR RI Marzuki Alie.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Untuk kedepannya, diharapkan para Anggota DPR yang akan melakukan kunjungan kerja ke luar negeri, agar dapat setransparans mungkin dan megumumkannya ke publik, agar tidak ada lagi dusta diantara kita,” tambahnya.

PCINU Turki menghimbau kepada DPR RI sebagai Institusi yang terhormat, agar fokus pada pekerjaannya membangun bangsa, dan untuk dapat menghentikan konflik, saling serang, dan wacana terkait kunjungan kerja di Jerman, beberapa waktu yang lalu.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budaya, Cerita Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 25 November 2017

PBNU Terima Kunjungan Kementerian Agama Malaysia

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rombongan Kementerian Agama Malaysia mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jl. Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat, Selasa (15/5) pagi. Rombongan yang berjumlah 29 orang ini, disambut baik oleh sejumlah Ketua Umum PBNU dan beberapa pengurus tanfidziyah. Kedua pihak saling mengabarkan kondisi sosial-keagamaan di masing-masing negara.

PBNU Terima Kunjungan Kementerian Agama Malaysia (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Terima Kunjungan Kementerian Agama Malaysia (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Terima Kunjungan Kementerian Agama Malaysia

Dalam kesempatan ? tersebut, Iqbal Sullam, Ketua PBNU sempat mengenalkan profil singkat NU, badan otonom dan lembaga-lembaga yang ada di bawahnya. Pesantren dan madrasah yang menjadi kantong intelektual dan tata nilai moral-kultural NU, masuk dalam profil NU.

Kedua pihak sepakat untuk mewaspadai gerakan-gerakan keagamaan yang ekstrem, terlebih lagi menggunakan kekerasan sebagai bentuk saluran aspirasinya. Masing-masing pihak, tidak menyetujui segala bentuk kekerasan atas nama apapun dan untuk tujuan apapun.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PBNU menyatakan akan menerapkan, bentuk dakwah yang cocok dengan lokal setempat. “Dengan demikian, NU mengedepankan tawasuth, tasamuh, dan tawazun. Tiga istilah ini mungkin berbeda penyebutannya di Malaysia,” papar Iqbal Sullam disertai anggukan rombongan tamu.

Kedamaian dan persaudaraan bisa terjadi karena NU mendahulukan dan mementingkan 3 persaudaraan. Ketiganya adalah persaudaraan sesama muslim, persaudaraan se-tanah air, dan persaudaraan kemanusiaan. Karenanya, NU menjadi besar disebabkan oleh kalangan ulama yang mengorganisir dirinya dan menyatu dengan masyarakatnya.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kalau di Timur Tengah juga banyak ulama-ulama, namun tidak bisa menyelasikan konflik. Sedangkan kami di Indonesia mampu meredam konflik hingga tuntas,” ungkap Said Aqil Siroj, Ketum PBNU di hadapan tamunya.

Mayjen Dato Seri Jamil Khir bin Baharom, Menteri di Jabatan Perdana Menteri (Agama) Malaysia, mengungkapkan pihaknya sepakat dengan paparan dari PBNU.

“Kita bangsa Malaysia juga sangat menghargai perbedaan seperti juga Nahdlatul Ulama. Dan kita bangsa Malaysia juga bagian dari persekawanan dengan Nahdlatul Ulama,” katanya.

Di akhir pertemuan, kedua pihak saling memberikan cendera mata. Pemberian cendera mata adalah bukti sambutan baik PBNU akan kunjungan pihak Kementrian Agama Malaysia. Pertemuan keduanya sempat diliput oleh pers Malaysia dan pers dalam negeri Indonesia.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis ? : Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Cerita, Pertandingan, Kyai Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Komentar Kiai Said untuk Gesekan Biola Idris Sardi

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Telah wafat sang maestro biola Indonesia, Idris Sardi pada usia 75 tahun. Ia dikabarkan wafat pagi pukul 07.25 di RS Meilia, Cibubur. Semoga almarhum husnul khotimah dan mendapat tempat kasih sayang Allah. Amin.

Idris Sardi pernah tampil pada acara pengukuhan Pengurus Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Oktober 2012.

Komentar Kiai Said untuk Gesekan Biola Idris Sardi (Sumber Gambar : Nu Online)
Komentar Kiai Said untuk Gesekan Biola Idris Sardi (Sumber Gambar : Nu Online)

Komentar Kiai Said untuk Gesekan Biola Idris Sardi

Tentu saja, gesekan biolanya memukau ratusan pendekar dan tamu undangan. Nahdliyin yang memang jarang menikmati pertunjukan musik biola, khusyuk mendengarkan lagu Sepasang Mata Bola, Insyaflah, dan sederet lagu dari gesekan biola sang maestro.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj yang hadir pada kesempatan itu termasuk yang terpukau. Sebelum pidato pelantikan, ia berkomentar tentang gesekan biola Idris Sardi. “Saya terharu, di acara seperti ini diiringi musik seperti ini. Meskipun sudah tidak muda lagi, penampilan Pak Idris sangat luar biasa!” dua kali Kang Said bilang “luar biasa” diiring tepuk tangan para pendekar Pagar Nusa.

Kiai lulusan pesantren Kempek, Lirboyo, dan Krapyak ini kemudian menjelaskan musik. Ia menukil pendapat Syekh Dzu Nun Al-Mishri yang wafat tahun 221 Hijriyah.

“Musik adalah suara kebenaran yang bisa menggugah hati kita menuju Allah. Suara kebenaran, kejujuran. Kalau mulut bisa bohong, tapi musik tak bisa bohong,” katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Oleh karena itu, sambung kiai yang juga doktor Umul Qurro ini, barangsiapa mendengarkan musik dengan khusyu, ia akan mencapai hakikat. Tapi barangsiapa yang mendengarkan musik dengan syahwat, ia akan menjadi zindiq, atau keluar dari Islam.

Idris Sardi tampil pada pengukuhan Pagar Nusa. Ia datang lebih awal dan berkeliling pentas sambil menggesek biola. Kemudian turun dan mengitari sela-sela kursi hadirin.

Sebelum puncak pengukuhan, ia menggesek biola Indonesia Raya. Kemudian beberapa lagu lain semisal shalawat Nariyah, Insyaflah dan Alhamdulillah. Kang Said yang duduk berdampingan dengan Ketua IPSI, Prabowo Subiyanto menyimak khusyu di kursi paling depan. Begitu pula para kiai, tamu undangan dan para pendekar Pagar Nusa. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kiai Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menyapa Warga NU di China dan Hongkong

Sejumlah nahdliyin atau warga NU tersebar di beberapa negara. Mereka ternyata sangat haus akan informasi dari para warga yang ada di tanah air. Kesempatan bertemu dimanfaatkan untuk saling berbagi informasi.

Selama seminggu, yakni dari tanggal 9 hingga 16 Mei lalu, Drs H Farmadi Hasyim, MAg mengunjungi Hongkong dan China. Kegiatan ini sebagai upaya menyapa komunitas muslim di sana yang kebanyakan adalah para buruh migran yang juga dikenal sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Menyapa Warga NU di China dan Hongkong (Sumber Gambar : Nu Online)
Menyapa Warga NU di China dan Hongkong (Sumber Gambar : Nu Online)

Menyapa Warga NU di China dan Hongkong

“Ini adalah kepercayaan sekaligus undangan dari sejumlah majlis taklim yang berada di Hongkong serta China,” kata Ustadz Farmadi, sapaan akrabnya. Sebelumnya, Ketua 1 Pengurus Wilayah Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (PW LDNU) Jawa Timur ini telah melangsungkan kegiatan serupa. “Ini kunjungan kesekian kalinya dan akan berlanjut pada periode berikutnya,” katanya (16/5).

Selama berada di China dan Hongkong, sejumlah kegiatan telah menanti kandidat doktor UIN Sunan Ampel Surabaya ini. Di antaranya tabligh akbar bersama komunitas muslim yang merupakan perwakilan dari sejumlah halaqah. “Acara diawali dengan istighatsah, pembacaan tahlil serta surat Yasin berjamaah,” terang Kepala Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Surabaya ini.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Demikian juga pertemuan sekaligus pendalaman materi keagamaan dilakukan di KJRI atau Konsulat Jenderal Republik Indonesia Hongkong. “Kami juga menyapa para pejabat KJRI dan sejumlah masyarakat muslim Hongkong,” tandas penceramah di sejumlah radio ini.

Semangat Warga

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Yang juga tidak kalah penting adalah silaturahim dengan para fungsionaris Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Hongkong. “Kita saling berbagi pengalaman dalam pengelolaan organisasi,” katanya. Demikian juga keluhan dari para pengurus dalam mengelola NU di sana menjadi hal menarik didiskusikan. “Prinsipnya kami sangat salut dengan dedikasi dan khidmat para pengurus NU yang dengan tanpa lelah melayani dan menfasilitasi sejumlah kebutuhan nahdliyin di sana,” terangnya.

“Kita mungkin tidak bisa membayangkan bagaimana kesulitan yang dialami warga NU saat berada di luar negeri,” ungkapnya. Demikian juga bagaimana rasa bangga dan berterimakasih dari beberapa warga yang telah dibantu selama berada di luar negeri.

Dari diskusi keorganisasian yang juga dihadiri Ketua Tanfidziyah PCI NU Hongkong, Bapak Zal Abdi itu akhirnya diharapkan akan ada intensitas silaturahim antara pengurus NU di sejumlah kawasan, termasuk tentu saja yang dari Tanah Air. “Apapun tujuan para pengurus NU dari Indonesia saat ke Macau, hendaknya dapat dimanfaatkan untuk konsolidasi organisasi,” ungkap bapak satu anak ini. Karena banyak persoalan yang bisa diselesaikan baik yang menyangkut kemanusiaan maupun persoalan ibadah dan organisasi.

 

Saat di China, ustadz Farmadi juga menyempatkan ziarah ke makam sahabat Sa’ad bin Abi Waqash. Di sana disamping tabarrukan, juga ada kegiatan tabligh akbar yang diselenggarakan masyarakat muslim Tanah Air.

Kepada sejumlah jamaah yang hadir, alumnus Pondok Pesantren al-Khoziny Buduran Sidoarjo ini mengingatkan bahwa bekerja di luar negeri sebagai bagian dari ibadah. “Karena ibadah, maka sejak persiapan, keberangkatan, saat berada di sini hingga kepulangan nanti adalah ibadah yang tidak ternilai,” katanya.

Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa selama berada di luar negeri diupayakan untuk hidup hemat. “Jangan boros, apalagi menggunakan uang yang telah diraih dari kerja keras untuk kegiatan dan kebutuhan tidak bermanfaat,” terangnya.

Lebih baik upah yang telah didapat untuk ditabung dan dikirim ke Indonesia. “Itu jauh lebih bermanfaat daripada untuk kegiatan konsumtif,” lanjutnya. Karena bagaimanapun juga keberadaan di negeri orang adalah sementara dan pada akhirnya akan kembali ke Tanah Air.

Suami dari Ana Mustafidah ini sangat salut kepada beberapa TKI yang memiliki lembaga binaan di kampung halaman. “Ada dari mereka yang memiliki Taman Pendidikan Al-Qur’an, lembaga penampung yatim piatu, mushalla, masjid dan semacamnya,” terangnya.

Dan ketika ada pertemuan atau halaqah majelis taklim antar anggota yang nota bene adalah para buruh migran, maka secara bergilir mereka mengumpulkan donasi untuk setiap lembaga sosial dan keagamaan yang ada. “Kala itu tinggal ditanyakan, lembaga miliki siapa yang mendapat giliran untuk dibantu?“ sergahnya. Dan dengan penuh semangat, masing-masing anggota menyisihkan gaji yang ada untuk disampaikan kepada yang bersangkutan. Dan dalam tempo yang sangat singkat, sejumlah dana terhimpun untuk disalurkan ke beberapa lembaga di tanah air.

“Kita sangat mendorong kesadaran sosial dan keagamaan bisa tumbuh dari para penyumbang devisa negara ini,” lanjutnya. Oleh karenanya, dalam setiap pertemuan dengan para buruh migran, tidak henti-hentinya diingatkan akan pentingnya komitmen sosial dan keagamaan tersebut.

Akan tetapi yang sangat mendesak adalah bagaimana pemerintah daerah tempat mereka berada hendaknya dapat memberikan peluang usaha yang lebih menjanjikan. Kemudahan ijin usaha dan pendampingan agar bisa lebih bisa bersaing. Juga menciptakan rasa aman dan nyaman dari sejumlah usaha yang dikelola masyarakat.

“Kalau ini bisa dilakukan pemerintah kabupaten dan kota di Tanah Air, maka keinginan masyarakat untuk ke luar negeri tentu dapat dicegah,” kata Ustadz Farmadi. Tingginya angka tenaga kerja yang mencoba keberuntungan ke luar negeri lantaran adanya iming-iming gaji tinggi dan permainan sejumlah pihak yang hanya ingin mendapat keuntungan materi. Padahal tidak jarang, para tenaga kerja yang berangkat ke sejumlah negara ternyata tidak dilengkapi surat resmi dan tanpa keterampilan.

Ya, satu minggu mungkin waktu yang terlampau singkat untuk menggambarkan kondisi masyarakat muslim dan bagaimana warga NU bisa bertahan dengan kegiatan keagamaan. Namun hal membanggakan adalah ternyata mereka memiliki kepedulian dan punya semangat tinggi dalam bekerja dan memanfaatkan hasil jerih payah untuk kegiatan positif. Sisa waktu berupa libur ternyata juga dimanfaatkan dengan kegiatan sosial maupun keagamaan. Ini tentu akan memberikan warna berbeda saat mereka pulang ke Indonesia. (Syaifullah/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, Nasional, Pertandingan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tiap Malam Arwah Kembali Ke Rumah

Di daerah pesisir pantai utara pulau Jawa terdapat puji-pujian yang sangat mengharuka. Apalagi jika dilagukan oleh suara orang tua, seolah mereka menghayati benar makna kandungannya. Biasanya pujian itu dilantunkan setiap malam jum’at sebelum jama’ah shalat maghrib dan isya. Atau seringkali dilagukan ibu-ibu menjelang yasinan dan pengajian.

Dalam bahasa Indonesia kurang lebih inti makna pujian itu adalah demikian ‘ingatlah wahai saudara seiman, anak, famili dan handai taulan. Aku datang menengok rumahku, adakah engkau sudah kirim do’a untukku. Aku di sana (di alam kubur) hidup sendirian. Sunyi sepi, hanya kiriman do’a dan bacaan qur’an darimu yang menjadi harapan’.

Pujian di atas mengandaikan suara orang tua, sanak-saudara yang lebih dahulu meninggalkan kita. Mereka setiap malam jum’at mendatangi kediaman keluarga yang masih hidup meminta belas kasihan agar dikirim do’a dan bacaan ayat-ayat al-Qur’an. Karena hanya itulah bekal tambahan untuk ruh yang telah berada di alam kubur.

Mengenai subtansi pujian tersebut ternyata memiliki dalil yang kuat dalam kitab I’anatuthalibin Juz II.  

Tiap Malam Arwah Kembali Ke Rumah (Sumber Gambar : Nu Online)
Tiap Malam Arwah Kembali Ke Rumah (Sumber Gambar : Nu Online)

Tiap Malam Arwah Kembali Ke Rumah

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Keterangan dari hadits bahwa arwah orang-orang mukmin datang pada tiap malam ke langit dunia, dan berhenti di jurusan rumah-rumahnya dan berseru-seru dengan suara yang mengharukan seribu kali “wahai keluargaku, sanak-saudara, dan anak-anakku, wahai kau yang mendiami rumah-rumahku, memakai pakaianku dan membagi-bagi hartaku. Apakah ada diantara kalian yang mengingat dan memikirkanku dalam pengasinganku ini dan aku berada dalam tahanan yang cukup lama dalam benteng yang kuat. Kasihanilah kami, maka Allah akan mengasihanimu. Janganlah kamu semua bakhil kepadaku sebelum kamu (berposisi) sepertiku.Wahai hamba-hamba Allah sesungguhnya apa yang kau miliki sekarang dulu juga (pernah) ku miliki, hanya saja dulu aku tidak membelanjakannya di jalan Allah, dimana pemeriksaannya dan bahayanya menimpaku sedang kegunaannya bermanfaat kepada  orang lain”.  Jika kamu (sanak, saudara dll) tidak memperhatikannya (arwah), maka mereka (arwah-arwah itu) tidak mendapatkan oleh-oleh sesuatupun dan mereka hanya akan mendapatkan penyesalan dan kerugian. Ada pula hadits Rasulullah saw.beliau bersabda ”mayit itu di dalam kuburnya seperti orang hanyut yang meminta-minta tolong, mereka menungu-nunggu do’a dari anaknya, saudaranya atau teman-temannya. Makajika  do’a itu sampai kepadanya nilainya jauh kebih baik dibandingkan dunia seisinya.

Demikianlah keterangan tentang kondisi arwah yang selalu menjenguk rumah dan keluarganya di setiap malam hari. (red.Ulil H)   

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Santri, News, Fragmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Hilal Awal Tahun Belum Terlihat, 1 Muharram Jumat

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rukyatul Hilal yang dilaksanakan oleh Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama di berbagai daerah di Indonesia untuk penentuan awal tahun Hijriyah 1434 dinyatakan tidak berhasil melihat hilal atau bulan sabit.



Hilal Awal Tahun Belum Terlihat, 1 Muharram Jumat (Sumber Gambar : Nu Online)
Hilal Awal Tahun Belum Terlihat, 1 Muharram Jumat (Sumber Gambar : Nu Online)

Hilal Awal Tahun Belum Terlihat, 1 Muharram Jumat

Tak satupun pelaksana rukyat pada Rabu (14/11) petang kemarin bertepatan dengan 29 Dzulhijjah 1433 H melihat hilal.

Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH A. Ghazali Masroeri menyatakan, rukyat kali ini terhalang faktor cuaca. Beberapa daerah dilaporkan mendung, bahkan sebagian hujan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Maka awal Muharram 1434 H jatuh pada malam Jum’at, 16 November 2012 atas dasar istikmal,” kata Kiai Ghazali kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Rabu malam. Istikmal dalam hal ini adalah openyempurnaan bulan Dzulhijjah menjadi 30 hari karena hilal tak terlihat.

Dalam almanak NU yang diterbitkan Lajnah Falakiyah, posisi hilal sebenarnya sudah sangat memungkinkan untuk dilihat. Ijtima’ awal bulan atau konjungsi sudah terjadi pada Rabu pukul 05.03 WIB. Pada saat dilakukan rukyat, tinggi hilal sudah mencapai ketinggian lebih dari 6 derajat di atas ufuk.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Informasi yang diperoleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, selain karena kendala cuaca, saat dilakukan rukyatul hilal kemarin posisi hilal tidak terlalu bagus dan sulit terlihat karena jaraknya terlalu dekat dengan matahari.

Penulis: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Sejarah, Makam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 24 November 2017

Bupati Anas Bersama KHR Cholil Asad Gelar Doa Untuk Negeri

Banyuwangi, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama Pengasuh PP. Walisongo, Mimbaan Situbondo KHR Cholil Asad menggelar doa bersama untuk negeri. Doa yang sekaligus buka bersama dilakukan di kawasan wisata Bangsring Underwater (Bunder) Wongsorejo, Banyuwangi, Selasa (6/6).

“ Bulan Ramadlan, merupakan momentum yang tepat untuk memanjatkan doa kebaikan bangsa dan Kabupaten Banyuwangi,” kata bupati Anas dalam sambutannya.

Bupati Anas Bersama KHR Cholil Asad Gelar Doa Untuk Negeri (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati Anas Bersama KHR Cholil Asad Gelar Doa Untuk Negeri (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati Anas Bersama KHR Cholil Asad Gelar Doa Untuk Negeri

Dalam rangkaian doa bersama tersebut, KHR. Cholil Asad memimpin pembacaan Al Quran, Sholawat Nariyah, dan tahlil.

"Semoga dengan rangkaian doa ini, bisa mendatangkan keberkahan bagi Banyuwangi khususnya dan Indonesia umumnya," tutur KH Cholil.

Menariknya, acara doa bersama mengambil tempat yang tak umum, yaitu tempat wisata. Tidak hanya melantunkan puji-pujian terhadap Nabi Muhammad SAW, mereka juga mendengungkan kebhinekaan yang diawali ngabuburit sembari sholawatan dengan iringan kolaborasi hadrah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mereka menyanyikan PBNU, yang merupakan singkatan dari Pancasila, Bhineka tunggal ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar 1945.

"Ini cara baru bahwa berdoa dan sholawatan tidak harus di masjid atau tempat-tempat tertentu saja, tapi juga bisa dilakukan dengan santai di tepi pantai," papar bupati Anas.

Doa bersama di kawasan pantai menjadi daya tarik wisatawan asing, dan kehadiran turis mancanegara yang ikut mengabadikan kegiatan tersebut, lanjut Anas, menjadi inspirasi tersendiri. Usai doa bersama perpaduan musik etnik di tepi pantai dengan dihiasi balon-balon menjadi daya tarik tersendiri.

"Hal ini menarik bagi saya. Sholawat yang dikemas secara sederhana pun juga bisa menjadi daya tarik wisatawan," terangnya.

Pada bulan Ramadlan ini, kabupaten Banyuwangi menggelar berbagai kegiatan diantaranya, Banyuwangi Mengaji, juga dirangkai dengan khotmil Quran yang akan dihelat selama empat hari, yakni tanggal 7 – 10 Juni di Pesantren Darul Taufiq, Tegalpare, Muncar.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Acara ini akan diikuti pelajar, santri dan masyarakat," ungkap Kabag Kesra Pemkab Banyuwangi Lukman. (M. Sholeh Kurniawan/ Muslim A)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tokoh, Halaqoh, Kajian Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Asad Ali: PBNU Dapat Suntikan Semangat Arek-arek Suroboyo

Surabaya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH As’ad Said Ali mengatakan, PBNU akan terus berjuang mengembalikan tatanan negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 yang benar.

"Marilah dari Surabaya ini kita berjihad mengembalikan tatanan negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 yang benar," katanya dalam acara puncak Napak Tilas Resolusi Jihad di Jalan Bubutan Surabaya, Ahad (24/11) kemarin.

Asad Ali: PBNU Dapat Suntikan Semangat Arek-arek Suroboyo (Sumber Gambar : Nu Online)
Asad Ali: PBNU Dapat Suntikan Semangat Arek-arek Suroboyo (Sumber Gambar : Nu Online)

Asad Ali: PBNU Dapat Suntikan Semangat Arek-arek Suroboyo

“Selama ini kita sudah berjuang dan sangat bersemangat. Dengan ditambah suntikan semangat dari arek-arek Suroboyo ini PBNU menjadi lebih semangat,” katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sebelumnya, penggagas Napak Tilas Resolusi Jihad, Choirul Anam, membacakan naskah semacam petisi dari warga NU mengenai kondisi bangsa Indonesia pasca reformasi. Naskah itu dirumuskan dalam peringatan Resolusi Jihad beberapa waktu lalu di Surabaya yang selanjutnya diserahkan kepada PBNU.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mantan wakil presiden Jendral (purn.) Tri Sutrisno yang dalam Napak Tilas itu disebut-sebut sebagai “bapak arek Suroboyo” juga mengusulkan untuk dilakukan kajian ulang atas perubahan UUD 1945 yang menyebabkan rusaknya tatanan Negara Indonesia yang didirikan oleh para ulama dan pejuang kemerdekaan.

As’ad Said Ali mengatakan, tatatan negara Indonesia pasca reformasi, teutama ditandai perubahan UUD 1945 yang dilakukan empat kali, menyebabkan Indonesia terjerumus dalam sistem ekonomi pasar bebas. Menurutnya, para ulama dalam Munas ALim Ulama NU di Cirebon beberapa waktu lalu telah menegaskan perlunya gerakan kembali ke Khittah Indonesia 1945.

“Musuh kita saat ini adalah fundamentalisme pasar bebas. Negara-negara barat ingin menghegemoni kita. Yang kita tolak adalah keinginan untuk menguasai itu yang jelas-jelas melanggar kedaulatan negara,” katanya.

“Kita tiidak boleh diam. Kita akan dituntut oleh anak cucu kita nanti jika jika diam saja. PBNU akan terus berjuang. Kami tidak akan berhenti sebelum semua tercapai,” katanya.

Selain Tri Sutrisno, hadir dalam acara puncak Napak Tilas Resolusi Jihad itu antara lain putra pahlawan nasional Bung Tomo Bambang Sulistomo, Rais Syuriyah PWNU Jatim KH Miftahul Akhyar, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah, sesepuh NU KH Sholeh Qosim, dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Meme Islam, Kiai Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Puluhan Aktivis PMII Ziarahi Pendiri NU

Jombang,? Pimpinan Pusat Muhammadiyah?

Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari berbagai daerah berziarah ke sejumlah makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, yakni almaghfurlah KH Hasyim Asyari, KH Bisri Syansuri dan KH Wahab Hasbullah, Rabu (29/3). Mereka di antaranya dari Jombang, Kabupaten Malang, Blitar, Surabaya juga Maduara.?

Puluhan Aktivis PMII Ziarahi Pendiri NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Puluhan Aktivis PMII Ziarahi Pendiri NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Puluhan Aktivis PMII Ziarahi Pendiri NU

Ziarah ini dilakukan selepas mengikuti acara Pelatihan Kader Lanjut (PKL) Kota Santri oleh PC PMII Jombang, Jawa Timur di aula kantor pusat Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang.

Makam Mbah Hasyim Asyari dan beberapa dzurriyahnya yang berada di kompleks pemakaman Tebuireng menjadi target utama mereka. Namun sebelum bergerak ke Tebuireng, para aktivis tersebut terlebih dahulu berziarah ke makam pendiri Pondok Pesantren Darul Ulum, KH Romli Tamim di lingkungan pondok induk setempat.

Agus Riyanto salah satu PC PMII Jombang mengungkapkan pentingnya kader PMII mempertahankan budaya ziarah ke makam-makam para ulama guna refleksi diri. Selain itu sejarah perjuangan para ulama di masanya diharapkan menjadi motivasi tersendiri bagi aktivis PMII yang sudah mengemban label kader mujtahid itu untuk melanjutkan perjuangan ulama.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Semoga jejak sejarah besar pendiri NU bisa menjadi semangat untuk menebar Islam yang punya sejarah historis di Indonesia ini, yakni Islam Ahlussunnah wal Jamaah," terang Ketua III PC PMII Jombang bidang keagamaan ini.

Pria berkacmata itu meyakini, teori atsar (jejak keberkahan) ulama akan terus ada, membekas dan memungkinkan untuk sampai kepada siapa yang mau mencari keberkahannya itu. "Ya semoga kita semua mendapat keberkahan Ulama Pendiri NU itu," pungkas Agus.? (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah





Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax, Pahlawan, News Pimpinan Pusat Muhammadiyah

KH Atam Rustam dan KH Abun Bunyamin Ruhiat Pimpin NU Tasikmalaya

Tasikmalaya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat menggelar Konferensi Cabang Ke 16 di Cipasung pada Kamis-Jumat (29-30/12), setelah melalui beberapa rangkaian akhirnya Konfercab XVI menghasilkan keputusan. KH Atam Rustam Ketua Tanfidziyah dan KH Abun Bunyamin Ruhiat Rais Syuriyah terpilih sebagai nahkoda PCNU Kabupaten Tasikmalaya periode 2016-2021.

KH Atam Rustam dan KH Abun Bunyamin Ruhiat Pimpin NU Tasikmalaya (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Atam Rustam dan KH Abun Bunyamin Ruhiat Pimpin NU Tasikmalaya (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Atam Rustam dan KH Abun Bunyamin Ruhiat Pimpin NU Tasikmalaya

Pada sesi bakal calon terdapat 5 nama yaitu KH Atam Rustam 19 suara, KH Dadang Romansyah 12 suara, KH Abdul Wahih 2 suara, KH Muttaqin 3 suara dan KH Jamaludin Malik 2 suara. Maka panitia menetapkan dua nama KH Atam dan KH Dadang.

KH Atam Rustam terpilih menjadi ketua usai mendapatkan 24 suara mengalahkan KH Dadang Romansyah dengan 12 suara di putaran kedua. Kemudian kiai asal Sukamanah ini resmi pimpin NU.?

Dalam visinya, cucu Pahlawan Nasional KH Zainal Musthafa Sukamanah ini bertekad melaksanakan aqidah, syariah, akhlak Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah dari berbagai bidang secara menyeluruh dari yang terkecil sampai terbesar, Insyaallah dengan bantuan semua pihak akan terlaksana.

Sebelumnya pada rapat Tim Ahwa yang diikuti oleh lima ulama yaitu KH Abun Bunyamin Ruhiat Cipasung, KH Anwar Nasihin Leuwisari, KH. Ee Sulaeman Rajapolah, KH Abdul Muin Salopa dan KH Acep Amin Bantarkalong memutuskan Pimpinan Pesantren Cipasung KH Abun Bunyamin Ruhiat sebagai Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Tasikmalaya. (Husni Mubarok/Fathoni)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tegal, Ulama Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 23 November 2017

Bersaudara untuk Kemajuan Bangsa

Yogyakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Syawalan menjadi momentum sangat tepat bagi umat Islam untuk menguatkan persaudaraan. Inilah yang dilakukan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama’ (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menggelar Forum Silaturrahim Ulama dan Ormas Islam se-DIY pada Kamis, 30 Agustus 2012, di Hotel Ruba Graha Yogyakarta.?

Kegiatan ini menghadirkan para pembicara, diantaranya adalah ? H Untung Cahyono, M Hum (Muhammadiyah), Muhammad Jazir (Ketua Takmir Masjid Jogokariyan), Abdul Ghafar (Ketua LKPSM NU DIY), dan Sahiron Syamsuddin (Wakil Rais Syuriah PWNU DIY). Acara ini dipandu oleh moderator Abdul Mustaqim (Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).

Bersaudara untuk Kemajuan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Bersaudara untuk Kemajuan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Bersaudara untuk Kemajuan Bangsa

Dalam kesempatan ini Sahiron Syamsuddin mengatakan bahwa memantapkan persaudaraan akan menjadi kekuatan untuk kemajuan bangsa. Semangat bersaudara ini, lanjut beliau, telah diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW ketika beliau membangun masyarakat Madinah.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Ketika membangun masyarakat Madinah, Nabi Muhammad mencetuskan Piagam Madinah. Dari Piagam Madinah ini kita mengetahui bahwa orang-orang Yahudi dan umat non-Muslim lainnya mendapatkan perlakuan damai dan adil dari Rasulullah, yang dalam bidang agama, Rasulullah tidak memaksa mereka untuk mengikuti agama Islam. Dalam bidang sosial politik, mereka dan umat Islam diharuskan untuk saling menghormati, membantu, menjaga loyalitas, dan bersama-sama membangun negara kota Madinah,” tegasnya.

“Piagam Madinah memberikan inspirasi kepada para ulama di Indonesia pada masa kemerdekaan RI untuk menerima Indonesia sebagai negara republik, bukan negara agama, dan menerima Pancasila sebagai dasar negara,” lanjutnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Abdul Ghafar menjelaskan bahwa saatnya persadaraan umat Islam dijadikan sebagai momentum melakukan reorientasi gerakan dengan meneguhkan semangat politik kebangsaan. Dengan politik kebangsaan inilah, lanjutnya, umat Islam akan memberikan kontribusi penting dalam kemajuan bangsa.

“Politik kebangsaan semestinya dilakukan sebagaimana dilakukan oleh founding fathers. Jika kita belajar kepada mereka, semua berpikir tentang politik kebangsaan. Kalau politik kekuasaan itu menggoda, tetapi umurnya pendek,” tegasnya.

Abdul Ghafar juga menjelaskan bahwa Muslim di Indonesia jumlahnya bisa kira-kira 212 juta. Sebagian besar mereka adalah kelompok yang menamakan dirinya dengan ahlussunnah dengan berbagai variannya. Varian tersebut tidak perlu kita sesali, karena perbedaan itu muncul dari satu kitab suci. Jumlah muslim yang besar ini, baginya, cukup untuk melakukan revitalisasi gerakan. Disinilah ormas Islam berperan penting melakukan reorinetasi gerakan umat.

“Agar menjadi efektif, organisasi mulai mengambil agenda keumatan. Umat muslim yang kira-kira 212 juta itu akan memberi kontribusi apa untuk persoalan umat. Umat yang heterogen, relatif sulit untuk mampu mewujudkan konsep rahmatan lil’alamin. Ini adalah tantangan kaum muslimin. Ormas Islam harus mampu mengatasi ini dan mampu menunjukkan kepada dunia wajah Islam yang sesungguhnya,” tegasnya.

Sementara itu Untung Cahyono menjelaskan bahwa ada tiga kunci menuju masyarakat madani di Indonesia, yakni ukhuwah islamiyah (ikatan keislaman), ukhuwah wathaniyah (ikatan kebangsaan), ukhuwah basyariyah (ikatan kemanusiaan) dalam bingkai NKRI. ?

Menurut Pak Untung, panggilan akrab Untung Cahyono, peran ormas sangat penting menuju masyarakat madani itu. “Ormas itu ibarat rem, sedangkan pemerintah itu sopirnya,” tegasnya disambut tawa para peserta.

Pak Untung melihat bahwa berbagai fenomena keberagamaan yang meresahkan masyarakat itu harus disikapi dengan bijak. Selain memberikan pemahaman pendidikan yang memadai, juga memberikan teladan berbangsa yang baik.?

“Hal-hal kecil yang menyangkut pemahaman diantaranya persoalan pakaian, jenggot, pecis, dan sebagainya, masih menimbulkan problem. Ini bisa diatasi dengan pendidikan yang memadai yang didukung oleh keluarga, lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemerintah. Ormas akan memiliki peran maksimal jika pimpinan dan pendukungnya memiliki suri tauladan yang baik dalam segala aspek kehidupannya,” tegasnya.

“Tokoh ormas islam juga dituntut untuk menasihati para birokrat dan pengusaha supaya tidak melakukan penyelewengan dan berbagai langkah dan usaha yang korup, manipulatif dan sejenisnya,” lanjutnya.

Masjid, inspirasi peradaban

Sementara Ustadz Muhammad Jazir, Ketua Ta’mir Masjid Jogokaryan mengatakan bahwa dalam menguatkan persaudaraan ini, fungsi masjid sangat penting. Untuk itu, baginya, sudah seharusnya masjid dijadikan sebagai inspirasi dalam membangun peradaban.

“Rasulullah mendudukkan masjid sebagai tempat yang strategis dalam kehidupan kaum muslimin,” tegasnya. ? ?

Menurut Pak Jazir, tata kota dahulu pusatnya adalah masjid, di depannya alun-alun, sebelah kiri adalah kraton. Dan keempat adalah pasar sebagai tempat ekonomi. Tetapi pasar berjauhan dengan keraton, bahkan Pangeran Mangkubumi memagari negara dengan masjid. Ketika Belanda datang, masjid tidak boleh didirikan di dekat masjid, tetapi di pedalaman di dekat kuburan.?

?

Redaktur: Mukafi Niam

Kontributor: Anas

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja Pimpinan Pusat Muhammadiyah