Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan haram, artinya bulan yang dimuliakan. Dalam tradisi Islam dikenal ada empat ? bulan haram, ketiganya secara berurutan ? adalah: Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram, dan satu bulan yang tersendiri, ? Rajab.?
Dinamakan bulan haram karena pada bulan-bulan tersebut orang Islam dilarang mengadakan peperangan. Tentang bulan-bulan ? ini, Al-Qur’an menjelaskan:
![]() |
Hukum Berpuasa di Bulan Rajab (Sumber Gambar : Nu Online) |
Hukum Berpuasa di Bulan Rajab
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”Hukum Puasa Rajab
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Hadis-hadis Nabi yang menganjurkan atau memerintahkan berpuasa dalam bulan- bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab) itu cukup menjadi hujjah atau landasan mengenai keutamaan puasa di bulan Rajab.?Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda "Puasalah pada bulan-bulan haram." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad). Hadis lainnya adalah riwayat al-Nasai dan Abu Dawud (dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah berkata pada Nabi Muhammad Saw, “Wahai Rasulallah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Syaban. Rasul menjawab: Bulan Syaban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang."
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Menurut as-Syaukani dalam Nailul Authar, dalam bahasan puasa sunnah, ungkapan Nabi, "Bulan Syaban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang dilupakan kebanyakan orang" itu secara implisit menunjukkan bahwa bulan Rajab juga disunnahkan melakukan puasa di dalamnya.Keutamaan berpuasa pada bulan haram juga diriwayatkan dalam hadis sahih imam Muslim. Bahkan ? berpuasa di dalam bulan-bulan mulia ini disebut Rasulullah sebagai puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan. Nabi bersabda : “Seutama-utama puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan-bulan al-muharram (Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram, dan ? Rajab).
Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid-Din menyatakan bahwa kesunnahan berpuasa menjadi lebih kuat jika dilaksanakan pada hari-hari utama (al-ayyam al-fadhilah). Hari- hari utama ini dapat ditemukan pada tiap tahun, tiap bulan dan tiap minggu. Terkait siklus bulanan ini Al-Ghazali menyatakan bahwa Rajab terkategori al-asyhur al-fadhilah di samping dzulhijjah, muharram dan sya’ban. Rajab juga terkategori al-asyhur al-hurum ? di samping dzulqa’dah, dzul hijjah, dan muharram.
Disebutkan dalam ? Kifayah al-Akhyar, bahwa bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah Ramadan adalah bulan- bulan haram yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Rajab dan ? Muharram. Di antara keempat bulan itu yang paling utama untuk puasa adalah bulan al-muharram, kemudian Sya’ban. Namun menurut Syaikh Al-Rayani, bulan puasa yang utama setelah al-Muharram adalah Rajab.
Terkait hukum puasa dan ibadah pada Rajab, Imam Al-Nawawi menyatakan, telah jelas dan shahih riwayat bahwa Rasul SAW menyukai puasa dan memperbanyak ibadah di bulan haram, dan Rajab adalah salah satu dari bulan haram, maka selama tak ada pelarangan khusus puasa dan ibadah di bulan Rajab, maka tak ada satu kekuatan untuk melarang puasa Rajab dan ibadah lainnya di bulan Rajab” (Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim).
Hadis Keutamaan Rajab
Berikut beberapa hadis yang menerangkan keutamaan dan kekhususan puasa bulan Rajab:?
• Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab beliau berdoa:“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).
• "Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan."
• Riwayat al-Thabarani dari Said bin Rasyid: “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana ? berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya....."
• "Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut".
• Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Rajab itu bulannya Allah, Syaban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku."?
• Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?”Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab ini”.
(Yusuf Suharto)
Dari Nu Online: nu.or.id
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, Cerita, Pahlawan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kok dari NU online
BalasHapusAkun abal abal
BalasHapusPuasa Bulan Rajab
BalasHapusPertanyaan dari:
Ny. Tatik Adang Jihandi, Cabang Ciledug, Cirebon, Jawa Barat
(Fatwa ini juga dimuat di Buku Tanya Jawab Agama Jilid 2 Hal.152 terbitan Suara Muhammadiyah)
Pertanyaan :
Di kampung saya ada orang yang di bulan Rajab berpuasa sampai tujuh tetapi ada yang hanya tiga hari. Adakah tuntunan sunnah Nabi melakukan puasa itu, dan apakah fadlilahnya?
Jawaban :
Puasa di bulan Rajab secara khusus artinya fadlilah pahala puasa di bulan Rajab tidak ada kecuali bulan Rajab itu merupakan salah satu dari bulan haram (ASYHURUL HURUM), yakni bulan Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Jadi anjuran memperbanyak puasa di bulan Rajab tidak ada dalil yang khusus, demikian pula dianjurkannya puasa tiga hari di bulan Rajab juga bukan anjuran khusus, tetapi termasuk anjuran umum melakukan puasa setiap bulannya tiga hari yang disebut AYYAMUL BIEDZ, yakni tanggal 13, 14, dan 15 sebagai diriwayatkan oleh An Nasaiy yang dishahihkan Ibnu Hibban.
قاَلَ أَ بُوْ ذَ رٍّ اْ لغِفَّا رِى رَضِىَ ا اللهُ عَنْهُ: أَ مَرَ نَا رَ سُوْلُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَنْ نَصُوْ مَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَا ثَةَ أَيَّا مٍ اْلبِيْضِ ثَلَاثَ عَشْرَةَوَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ قَالَ : هِىَ كَصَوْمِ الدَّ هْرِ(رواه النسائ و صحه ابن حبن)
Berkata Abu Dzar Al Ghiffary: “Rasulullah saw. menyuruh kepada kita untuk melakukan puasa setiap bulan tiga hari putih (bulan bersinar cemerlang) yakni di hari tanggal 13, 14 dan 15, dan beliau bersabda, puasa (tiga hari pada tiap bulan) itu seperti puasa setahun.” (HR. An Nasaiy dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban).
Ada orang yang mempertanyakan mengapa hanya tiga hari kali 12 bulan sama dengan puasa setahun, hal itu bukan sesuatu yang dilebih-lebihkan, karena memang dalam Al Quran surat Al An’am ayat 160 yang berbunyi: MAN JAA- A BIL HASANATI FALAHU ‘ASYRU AMTSALIHA yang artinya: Barangsiapa berbuat baik maka akan mendapat sepuluh kali kebaikan, sehingga puasa tiga hari sama dengan melakukan kebaikan puasa tiga-puluh hari yang sama dengan sebulan.
Ragu akun ini bukan muhammadiyah
BalasHapusRagu akun ini bukan muhammadiyah
BalasHapusIni bukan akun Muhammadiyah...dibikin seseorang yg iseng. Baru bisa bikin Blogspot, melaksanakan anjuran GoBlogspot..
BalasHapusIni bukan web muhammadiyah
BalasHapusakun bukan milik PP Muhammadiyah. '
BalasHapusIni akun palsu tidak ada lambang Muhammadiyahnya
BalasHapusAwas ada penyusup .........
BalasHapusIni info dari penyusup....
Mari Kita Tabbayun ke Ormas Muhammadyah Perihal Akun Ini itmuhammadiyah.blogspot.com, Bila PALSU, Segera Kita Laporkan Kepada Sang Penguasa Dineger ini melalui Jalur Hukum dan Reaksinya Pelayan Hukum di NKRI, Bagaimana Wallahu a'lam.
BalasHapusAkun muhnu nm nx bro. Utw numuh
BalasHapus