Janda tua penjual rujak itu sudah lama menutup warungnya karena menderita sakit. Niat kembali membuka usaha terganjal ketiadaan modal.
![]() |
Tangis Haru Janda Tua Penjual Rujak saat Terima NU Care (Sumber Gambar : Nu Online) |
Tangis Haru Janda Tua Penjual Rujak saat Terima NU Care
“Saya sangat bersyukur sekali sampai meneteskan air mata karena bantuan dari NU Care-LAZISNU Peduli. Saya akan menjalankan dengan baik modal ini sampai warung saya berkembang,” kata Sawari, .Selain Sawari ada dua warga lainnya yang hari itu menerima bantuan modal yang diserahkan pada tahap ketiga. Mereka adalah Hari, pemilik warung kopi dan gorengan di Desa Selok Gondang: dan Hasan Adiman, pemilik warung kopi dan gorengan Kelurahan Kepuharjo.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Ketiganya merupakan warga penerima bantuan modal pemberdayaan ekonomi dari NU Care LAZISNU Lumajang.Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Direktur NU Care-LAZISNU Lumajang, Mortamin Syah mengungkapkan program Ekonomi Mandiri NU Care-LAZISNU Lumajang menyasar 10 warga dan baru pertama kali dilaksanakan.Besarnya bantuan modal bervariasi bagi masing-masing penerima. Ada yang Rp500 ribu, Rp300 ribu, atau Rp250 ribu.
“Disesuaikan modal awal kulakan (belanja) warung tersebut, misalnya warung kopi, pangkalan bakso, rujak, atau lainnya,” kata Mortamin.
Setiap penerima modal tidak diwajibkan mengembalikan uang bantuan.
“Ini dana hibah modal dari NU Care-LAZISNU tanpa harus mengembalikan. Kalau usahanya sudah lancar, baru kami anjurkan menjadi donatur NU Care dengan mengisi kaleng ZIS yang dititipkan kepada mereka,” ujarnya.
Pihaknya berharap bantuan tersebut dapat memberikan sumbangsih pengembangan usaha, sehingga nantinya warung-warung akan menjadi donatur NU Care-LAZSINU yang memutus rantai kemiskinan. Selain itu juga dapat menjadi uswah keshalehan sosial bagi kaum duafa lainnya. (Kendi Setiawan/Mahbib)
Dari Nu Online: nu.or.id
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Islam, Kajian Sunnah, Sunnah Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar