Direktur Madrasah Nur Kholis Setiawan menjelaskan, jumlah Madrasah Tsanawiyah sebanyak 17.000an dengan jumlah murid sekitar 3.4 juta sedangkan jumlah Madrasah Aliyah hanya sekitar 7600an, atau tidak ada separuh dari jumlah MTs dengan jumlah siswa sekitar 1.2 juta.
![]() |
Banyak Peminat, Kemenag Akan Tambah Akses ke Madrasah Aliyah (Sumber Gambar : Nu Online) |
Banyak Peminat, Kemenag Akan Tambah Akses ke Madrasah Aliyah
Untuk mengatasi masalah ini, Direktorat Madrasah menggunakan tiga cara. Pertama adalah menambah akses ke madrasah melalui pendirian Madrasah Aliyah baru di sejumlah daerah.Pimpinan Pusat Muhammadiyah
“Maka PR kita di Aliyah adalah menambah akses karena jumlah lembaganya baru separuh dari jumlah MTs, termasuk jumlah siswanya,” jelasnya.Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Cara kedua adalah dengan meningkatkan kualitas dan tata kelola. Kuantitas yang ditambah tanpa disertai dengan perbaikan tata kelola akan menimbulkan masalah di kemudian hari atau tidak akan menarik minat masyarakat mengirimkan anaknya belajar di madrasah.“Tidak mungkin akses kita tambah tetapi tidak kita tambah tata kelola dan kualitasnya,” tegasnya.
Aspek ketiga adalah, signifikansi, yaitu akan menjadi apa para lulusan aliyah nantinya. Dalam hal ini ada tiga jenis madrasah yang dikembangkan. Pertama adalah yang menonjolkan kualitas akademik dengan mengembangkan madrasah unggulan seperti Insan Cendikia di beberapa daerah.
Yang kedua adalah madrasah aliyah yang kuat dalam tafaqquh fiddien yang akan mempersiapkan calon ulama sehingga muatan pelajaran agamanya banyak. Disini terutama difokuskan pada madrasah yang sudah memiliki asrama. Untuk wilayah Jakarta, diantaranya adalah MAN 4 dan MAN 22.
Terakhir adalah madrasah vokasi yang memfokuskan siswa dengan ketrampilan praktis yang bisa langsung dimanfaatkan di dunia kerja saat mereka lulus. Saat ini sudah terdapat 202 madrasah vokasi di seluruh Indonesia. (Mukafi Niam)
Dari Nu Online: nu.or.id
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar