Senin, 15 Januari 2018

Yang Bertempur Lawan Tentara Inggris itu Berkopiah dan Bersarung

Trenggalek, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pondok Pesantren Qomarul Hidayah (PPQH) —salah satu pesantren tertua di Trenggalek— menggelar Bincang Santai Nasionalisme Kaum Santri, Ahad (19/11). Kegiatan bertempat di aula PPQH II Tugu, Trenggalek, Bincang Santai mengambil tajuk Nasionalisme Religius Kaum Santri, Meneguhkan Kecintaan Kepada NKRI.



Bincang Santai yang diikuti seratusan santri dan banom NU Trenggalek menghadirkan Rijal Mumazziq Z, Ketua Lembaga Talif wan Nasyr (LTN) PCNU Surabaya, dan Dosen UIN Maliki Malang Misbahus Surur.

Yang Bertempur Lawan Tentara Inggris itu Berkopiah dan Bersarung (Sumber Gambar : Nu Online)
Yang Bertempur Lawan Tentara Inggris itu Berkopiah dan Bersarung (Sumber Gambar : Nu Online)

Yang Bertempur Lawan Tentara Inggris itu Berkopiah dan Bersarung

Dengan selingan humor khas santri, Gus Rijal bercerita panjang lebar mengenai perjuangan para santri dan kiai dalam pertempuran November di Surabaya, karena adanya fatwa Resolusi Jihad dari Hadratussyaikh Hasyim Asyari.

"Jadi, jangan dikira yang bertempur melawan tentara Inggris itu berpakaian doreng bersenjata lengkap, gagah, seperti di film Rambo. Tapi (yang bertempur itu) mereka yang memakai sarung dan kopiah, dengan senjata seadanya," tutur Gus Rijal.

Sementara Surur memaparkan tentang kebhinekaan dan sifat toleran yang menjadi karakter masyarakat nusantara sejak sebelum Islam datang.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selepas acara, Ketua Panitia, Gus Mahbub Cholil (Gus Abub) mengatakan kegiatan Bincang Santai tersebut merupakan agenda awal sebelum diadakan pelatihan jurnalistik santri.

"Santri Trenggalek harus menguasai jurnalistik untuk menghadapi propaganda dari media-media radikal dan intoleran yang merongrong NKRI," tutur Gus Abub. (Androw Dzulfikar/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Makam, AlaNu Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar