Minggu, 31 Desember 2017

Keutamaan Menuntut Ilmu dalam Kitab Kifayatul Atqiya

Surabaya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Setiap Manusia yang belajar satu bab ilmu maka lebih baik dari pada shalat seratus rakaat. Itulah yang dikatakan oleh KH Abdussalam Mujib, Pengasuh Ponpes Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo saat menerangkan isi kitab Kifayatul Atqiya di Kantor Ikatan Alumni Al-Khoziny Cabang Surabaya, Selasa (1/8).

"Nabi Muhammad SAW bersabda barang siapa berangkat pagi hanya untuk menuntut satu bab ilmu maka lebih baik dari pada sholat 100 rakaat, diriwayatkan oleh Imam Ibn Abdul Barr," kata Kiai Abdussalam Mujib mengutip karya Sayyid Bakri Al-Makki Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi.

Keutamaan Menuntut Ilmu dalam Kitab Kifayatul Atqiya (Sumber Gambar : Nu Online)
Keutamaan Menuntut Ilmu dalam Kitab Kifayatul Atqiya (Sumber Gambar : Nu Online)

Keutamaan Menuntut Ilmu dalam Kitab Kifayatul Atqiya

Imam Syafii mengatakan mencari ilmu itu lebih utama daripada shalat sunnah. "Lebih banyak pahalanya mencari ilmu yang manfaat dari pada shalat sunnah," lanjut Kiai Salam.

Keutamaan lainnya adalah apabila orang yang menuntut ilmu tersebut meninggal dunia maka itu dikatakan mati syahid. Hal itu sesuai dengan yang disabdakan oleh Rasulullah diriwayatkan Ibnu Munir dalam kitab Shahih bukhori. 

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Hadist ini untuk memberi semangat kepada tholabul ilmi dan memberi penyemangat," tutur terang Mustasyar PCNU Sidoarjo ini.

Imam Malik guru dari Imam Syafii bercerita ada seorang santri (orang yang belajar ilmu) yang ingin belajar kepada Imam Malik. Namanya Yahya, sang Imam pun langsung berkata, kalau menuntut ilmu janganlah tidur terus. 

"Seorang santri harus betah melek malam. Kurangi tidur terutama di waktu malam," terang Kiai Salam.

Diceritakan ada seorang pemuda yang bermimpi bertemu dengan santri yang meninggal di pondok. Semasa hidupnya dihabiskan di pesantren untuk belajar satu bab Ilmu. Saya melihat Allah SWT mengangkat satu drajat di surga. Lalu Allah berkata kepada malaikatNya agar menambai derajat itu dengan warisan para nabi.

Selain keutamaannya, Kiai Salam juga membacakan kitab di halaman 64, yang diterangkan, barang siapa yang mencari ilmu agar menyaingi atau mau mengalahkan orang lain atau memalingkan wajahnya dari manusia atau ingin punya pengaruh. Maka Allah akan memasukkan ke dalam neraka.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Manusia itu memiliki dua jatah yaitu di surga atau di neraka. Kalau ada manusia yang seperi ini maka dia mengambil jatahnya di neraka," pungkas Kiai Salam. (Rof Maulana/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Sunnah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sabtu, 30 Desember 2017

Beberapa Masalah Keagamaan Kontemporer akan Dibahas dalam Rakernas LBM

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Beberapa masalah keagamaan kontemporer (masail diniyah waqi’yyah) yang berkembang di masyarakat akan dibahas dalam rangkaian acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Bahtsul Masa’il Nahdlatul Ulama (LBM-NU) di Jakarta, 5-7 September 2007 mendatang.

Masalah penting yang akan dibahas dalam Komisi Bahtsul Masail Diniyah Waqi’yyah antara lain seputar multilevel marketing (MLM), visualisasi penulisan ayat suci Al-Qur’an, suami-isti yang tinggal serumah setelah terjadi talak, tenaga kerja Indonesia (TKI) illegal, dan aborsi yang dilakukan akibat korban perkosaan.

Sikap GP Ansor terhadap Pemberlakukan Full Day School

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bapak Muhadjir Effendy mewacanakan kepada publik bahwa Pemerintah akan memberlakukan kebijakan full day school untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD, SLTP dan SLTA).

Dalam berbagai pemberitaan di media massa, terlihat Presiden Joko Widodo mendukung rencana kebijakan ini. Bahkan berdasarkan informasi yang kami terima, sedang disiapkan Peraturan Presiden sebagai payung hukum pemberlakuan full day school.

Sikap GP Ansor terhadap Pemberlakukan Full Day School (Sumber Gambar : Nu Online)
Sikap GP Ansor terhadap Pemberlakukan Full Day School (Sumber Gambar : Nu Online)

Sikap GP Ansor terhadap Pemberlakukan Full Day School

Sehubungan dengan rencana pemberlakukan full day school tersebut, demi kepentingan nasional dan demi kemaslahatan umum, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor melalui Bidang Pendidikan dan Tenaga Kerja yang ditandatangani Mohammad Amin (Ketua) dan Caswiyono Rusydie (Wakil Sekretaris Jenderal) menyatakan sikap terhadap renacana Pemerintah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Berikut pernyataan yang dikeluarkan 31 Oktober di Jakarta tersebut:

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

1. Gerakan Pemuda Ansor setuju bahwa orientasi pendidikan harus diarahkan tidak hanya pada aspek pembelajaran ilmu pengetahuan saja, tetapi juga pada pendidikan karakter siswa. Terutama pada karakter personal untuk mengedepankan etika dan etos kerja, karakter sosial untuk peduli pada sesama dan toleran, serta karakter nasionalisme, cinta tanah air dan bangsa Indonesia.

2. GP Ansor berpendapat bahwa model pendidikan setengah hari yang selama ini berjalan di sekolah-sekolah formal tidak cukup efektif untuk mewujudkan orientasi pendidikan yang komprehensif sebagaimana point 1.

Dalam perspektif ini, model pendidikan full day school memang lebih baik dari model pendidikan setengah hari. Namun, full day school juga bukan model pendidikan terbaik. Bagi GP Ansor, model terbaik pendidikan di Indonesia adalah model boarding school.

Jam’iyyah NU sudah mempraktikkan model pendidikan boarding school ini sejak ratusan tahun lalu melalui pondok pesantren. Kalau ingin mengetahui kualitas lulusan pondok pesantren, silakan dibandingkan tingkat penguasaan keilmuan, akhlak dan nasionalisme lulusan pondok pesantren yang telah menempuh pendidikan selama 12 tahun, dengan lulusan pendidikan lain dalam jangka waktu yang sama. Umumnya alumni pondok pesantren akan lebih unggul.

3. Oleh karena itu, GP Ansor mengusulkan agar model pendidikan yang diterapkan secara nasional adalah model pendidikan boarding school, bukan hanya full day school. Kalau Pemerintah menganggap masyarakat belum siap dengan pemberlakuan model pendidikan boarding school, GP Ansor mengusulkan agar konsep full day school yang ingin diterapkan dimaksudkan sebagai sarana antara untuk menuju pemberlakuan boarding school.

4. Di masyarakat sebenarnya juga secara tidak langsung sudah berjalan model pendidikan full day school, terutama di sebagian besar masyarakat pedesaan. Di mana, orang tua memilih untuk menyekolahkan anak-anaknya setelah pulang dari sekolah formal di pagi hari (07.00-13.00) untuk kembali sekolah di sekolah keagamaan (madrasah diniyyah) di sore hari (14.00-17.00). Dengan model pendidikan seperti ini, kekurangan pada pendidikan formal di sekolah pagi hari terjawab pada sekolah di madrasah diniyyah di sore hari. Bahkan, pada malam hari selepas maghrib, siswa-siwa model seperti ini masih mengaji di surau, di mushola atau di masjid untuk memperdalam ilmu agama.

5. Dalam konteks ini, eksistensi madrasah diniyyah sudah terbukti mampu menjawab kegalauan Pemerintah terkait dengan kekurangan model pendidikan formal setengah hari. Oleh karena itu, jika Pemerintah ingin membuat kebijakan pembenahan pendidikan formal, Gerakan Pemuda Ansor meminta agar tidak memberangus dan mengebiri eksistensi madrasah diniyyah. Perpaduan model pendidikan formal di pagi hari, dan pendidikan di madrasah diniyyah di sore hari sudah sejalan dengan maksud pemerintah menyelenggarakan full day school.

6. Dengan demikian, GP Ansor berharap model pendidikan full day school yang akan diterapkan oleh Pemerintah, memberi ruang pada pilihan masyarakat untuk tetap dapat bersekolah di madrasah diniyyah. Di mana, dengan bersekolah di madrasah diniyyah pada sore hari, seorang siswa dinilai sudah memenuhi kewajiban full day school.

7. GP Ansor melihat kebijakan full day school ini merupakan momentum untuk peningkatan kualitas pendidikan madrasah diniyyah yang selama ini berjalan secara mandiri, dan kurang mendapat sentuhan pemerintah. Baik dari aspek tenaga pendidik dan infrastruktur fisik penunjang pembelajaran. Pemerintah dapat menunjukkan keberpihakannya kepada madrasah diniyyah dengan cara mengintegrasikan pendidikan madrasah diniyyah pada konsep full day school.

8. Dalam konsep ini, GP Ansor mengusulkan agar di daerah-daerah penyelenggara madarasah diniyyah yang belum memiliki ruang belajar mengajar memadai diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas dan ruang belajar sekolah formal. Pada aspek tenaga pendidik, madrasah diniyyah yang belum memiliki guru yangcukup, dapat menggunakan guru-guru sekolah formal yang memenuhi syarat untuk menjadi pengajar di madarasah diniyyah, dan sebagainya.

9. Semoga Allah SWT senantiasa memberi hidayah kepada seluruh pemimpin Bangsa sehingga dijauhkan dari bertindak demi kepentingan golongan, serta dapat bertindak bijaksana demi kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anti Hoax Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kasus ISIS, Bahan Introspeksi NU dan Muhammadiyah

Jombang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Munculnya ISIS atau Islamic State of Iraq and Syria yang mengundang reaksi keras dari berbagai kalangan hendaknya menjadi bahan koreksi dan introspeksi organisasi-organisasi sosial keagamaan tentang kiprah mereka dalam membina umat di lingkungan masing-masing.

Kasus ISIS, Bahan Introspeksi NU dan Muhammadiyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Kasus ISIS, Bahan Introspeksi NU dan Muhammadiyah (Sumber Gambar : Nu Online)

Kasus ISIS, Bahan Introspeksi NU dan Muhammadiyah

KH Zahrul Azhar Asumta menyampaikan pandangan itu dalam kegiatan “Muhasabah dan Konferensi Pers Tokoh Lintas Agama, Mahasiswa dan Seluruh Elemen Masyarakat Jombang” terhadap ISIS di Indonesia. Acara ini dilangsungkan di Kampus Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Peterongan Jombang Jawa Timur Senin (11/8).

“Kita harus muhasabah atau mengoreksi kegiatan-kegiatan kita, yakni  jam’iyah Islam mainstream di Indonesia seperti NU dan Muhamadiyah apakah sudah menyentuh dan menjawab dari permasalahan keumatan di Indonesia,” kata salah seorang pimpinan di Unipdu ini.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Karena, jika kegiatan kita sudah memenuhi kebutuhan ruhani masyarakat dan memberikan manfaat yang memadai, maka paham apapun yang bertentangan dengan Ahlussunnah wal Jamaah dan ajaran agama pasti akan susah masuk di Indonesia, lanjutnya.

Dalam pandangan pria yang akrab disapa Gus Hans ini, ISIS jelas telah melakukan kerusakan secara fisik terhadap semua yang tidak sepaham dengan mereka. Walaupun sama-sama mengusung khilafah dan anti terhadap Pancasila akan tetapi kelompok lain seperti HTI atau yang sejenisnya gerakannya masih dalam wacana dan penyampaian gagasan serta melalui dialog yang gigih kepada pihak lain.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Harusnya kita iri dengan militansi dan ketangguhan sebagian kelompok tersebut dan tidak menggunakan kekerasan dalam meyakinkan kelompok lain,” terangnya.

Melarang Kelompok Anti Pancasila

Terlepas dari itu semua, salah seorang jajaran pengasuh di Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang ini juga menandaskan bahwa keberadaan ISIS yang sudah sangat terang-terangan melakukan kekerasan, maka hal itu harus ditolak.

“Pada saat yang sama, kita mendesak amir atau pemerintah untuk bersikap tegas terhadap keberadaan embrio ISIS di Indonesia,” katanya disambut aplaus hadirin. Baginya, untuk ormas makar yang tidak berideologi Pancasila mestinya sudah dilarang untuk tumbuh dan berkembang di Indonesia karena telah melakukan tindakan subversif, lanjutnya.

Pendeta Eddy Kusmayadi, Ketua Badan Kerjasama Antar Gereja (BKSG) Jombang menyatakan, ideologi ISIS sangat bertentangan dengan Pancasila. Sehingga, kata Edy, keberadannya masuk ke Indonesia sudah selayaknya ditolak. "Jika ada ormas yang tidak mau mengakui Pancasila, maka harus kita tolak," tuturnya.

Ketua PCNU Jombang, KH Isrofil Amar berpendapat serupa. Namun demikian, hingga saat ini ia belum mencium masuknya ISIS di Jombang. Untuk tindakan lebih konkret, kata Kiai Isrofil, pihaknya masih menunggu komando dari PBNU. Dia juga menegaskan bahwa NU menolak keras ormas yang bersimpang jalan dengan Aswaja dan Pancasila.

"Untuk tindakan konkret, kami masih menunggu komanda dari PBNU. Yang pasti, kami menolak ormas yang tidak mengakui Pancasila, seperti yang diusung ISIS. Karena bagi kami NKRI adalah harga mati," tegasnya.

Usai para pemuka agama memberikan pandangan, kegiatan ditutup dengan doa yang dipimpin Kiai Isrofil Amar. Dan sejumlah poster yang menolak keberadaan ISIS, secara bersama-sama dibakar di halaman kampus Unipdu. Para peserta juga menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai komitmen terhadap keberadaan NKRI.

Selain PCNU dan BKSG, dalam forum tersebut dihadir sejumlah ormas lain. Diantaranya, GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan), INTI (Indonesia Tionghoa), serta JGD (Jaringan Gusdurian) Jatim. "Kami yakin, gerakan ISIS sudah masuk ke Jombang. Pintu masuknya, lewat kecamatan yang selama ini menjadi basis JAT (Jamaah Ansharut Tauhid)," tandas Koordinator JGD Jatim, Aan Anshori. (Syaifullah/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tetaplah Berpegang Teguh pada Aswaja!

Probolinggo, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Direktur Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur KH Abdurrahman Navis mengajak semua komponen NU untuk membentengi diri, keluarga dan masyarakat sekitar dari ajaran menyimpang itu yang saat ini sedang marak terjadi di Indonesia.

Tetaplah Berpegang Teguh pada Aswaja! (Sumber Gambar : Nu Online)
Tetaplah Berpegang Teguh pada Aswaja! (Sumber Gambar : Nu Online)

Tetaplah Berpegang Teguh pada Aswaja!

“Tetaplah berpegang teguh kepada aqidah Ahlussunnah wal Jamaah sebagai warisan leluhur ulama NU,” pintanya pada sebuah halaqah yang digelar Pondok Pesantren Nurul Qodim Desa Kalikajar Kulon Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan PCNU Kabupaten Probolinggo, PCNU Kota Probolinggo dan PCNU Kota Kraksaan, Senin (25/1).

Ia juga banyak menyinggung soal Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara). Menurutnya, kelompok Gafatar yang santer mengundang gejolak itu termasuk golongan aliran sesat. Bahkan, para ulama pun, termasuk MUI menyatakan demikian.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Gafatar tetap kami menolak karena sesat. Tetapi, untuk eks gafatar yang tengah dipulangkan itu, tetap kami terima untuk dilakukan pembinaan,” kata Wakil Ketua MUI Provinsi Jawa Timur itu.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kegiatan yang dipusatkan di Pondok Pesantren Nurul Qodim ini diikuti ribuan warga NU dari Kabupaten dan Kota Probolinggo. Hadir pula dalam kesempatan ini Habib Ahmad Bin Zen Al Kaff dari Surabaya dan Habib Tohir Al Kaff dari Tegal, Jawa Tengah.

Sementara Habib Ahmad Bin Zen Al Kaff mengatakan bahwa kelompok yang selamat nanti yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW. Di Indonesia banyak berkembang berbagai aliran kegamaan dari berbagai negara yang menurutnya menyimpang dari ajaran agama Islam dan berseberangan dengan aqidah Ahlussunaah wal Jamaah (Aswaja). (Syamsul Akbar/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah RMI NU Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Happy Makesta Sebagai Ajang Kumpul Bareng Para Alumni

Ajibarang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) menggelar kegiatan Happy Makesta (Masa kesetiaan anggota) bersama Ranting dan Komisariat se-Anak Cabang Ajibarang di Gedung Muslimat Pandansari Ajibarang. Sabtu hingga Ahad, 7-8 Februari.

Acara tersebut diikuti oleh 215 peserta yang terdiri dari 13 Ranting dan 5 Komisariat SMP dan SMK di lingkungan Kec. Ajibarang.?

Happy Makesta Sebagai Ajang Kumpul Bareng Para Alumni (Sumber Gambar : Nu Online)
Happy Makesta Sebagai Ajang Kumpul Bareng Para Alumni (Sumber Gambar : Nu Online)

Happy Makesta Sebagai Ajang Kumpul Bareng Para Alumni

Materi Makesta diselingi dengan pentas seni dari panitia dan peserta yang berupa pentas hadrah, puisi, pantun dan lain-lain. Syarif salah satu panitia menuturkan, memang Makesta dibuat tema Happy Makesta agar para peserta dan panitia merasa gembira, dan tidak monoton pada materi.

Selanjutnya Ketua PC IPNU Banyumas, Sulistiyo H.S menyampaikan pesannya agar setelah mengikuti Makesta untuk istiqomah menjadi pengurus IPNU maupun IPPNU Ranting maupun Komisariat di lingkungan masing-masing.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ada yang istimewa pada Makesta dengan materi Kepemimpinan karena diisi oleh narasumber dari para alumni Pengurus IPNU-IPPNU PAC Ajibarang periode 1992-1994 berupa talk show dengan narasumber Amin (alumni Pengurus PAC) yang aktif sebagai di salah satu wartawan harian surat kabar.

Para alumnus juga memberi pesan-pesannya. Slamet yang menjadi anggota DPRD mengungkapkan. “Organisasi sebagai wadah untuk mengembangkan diri, dengan IPNU-IPPNU kita semua yakin akan dapat menjalani hidup dengan posisi apapun,” katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Mantan Ketua PAC IPPNU Ibu Awal, guru SMK di Ajibarang menyampaiaknnya motivasi berupa kutipan Hadits dari Abdullah bin Umar ra. Bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Setiap kamu adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang amir yang mengurus keadaan rakyat adalah pemimpin. Ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang rakyatnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin terhadap keluarganya di rumahnya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya. Ia akan diminta pertanggungjawaban tentang hal mereka itu. Seorang hamba adalah pemimpin terhadap harta benda tuannya, ia kan diminta pertanggungjawaban tentang harta tuannya. Ketahuilah, kamu semua adalah pemimpin dan semua akan diminta pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya.”

Sedangkan Anwar yang kini sebagai pengusaha berpesan agar para peserta Makesta untuk mengidupi IPNU maupun IPPNU jangan mencari pengidupan di organisasi. Insyaallah rezeki akan mengalir jika mau berkorban untuk NU.

Para alumni yang lain hadir untuk mengisi selingan materi dengan musik akustik dan geguritan (puisi dalam bahasa Jawa /red) sebagai selingan talk show.

Materi Keorganisasian pada sore hari (ba’da Ashar) diisi oleh PC IPPNU Kab. Banyumas. Sedangkan Materi ke IPNU dan IPPNUan diisi oleh PC IPNU Banyumas dilanjutkan dengan renungan pada dini harinya dengan maksud agar para peserta Makesta dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk berorganisasi, kata Sekretaris PC IPNU Banyumas Azka Miftahudin. (Andi Priyatno/mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah News Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Presiden Jokowi Titip ke Pesantren soal Pencegahan Radikalisme

Solo, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya ke Pesantren Alqur’aniyy Azzayadiy Kota Surakarta Jawa Tengah, Sabtu (4/4) siang, mengatakan corak Islam di Indonesia adalah Islam Nusantara.

“Islam kita, Islam Nusantara. Yang memiliki karakter kesantunan, keramahtamahan, tersenyum, dan kedamaian. Bukan kekerasan. Itu ajaran dari Nabi,” tutur Jokowi di depan para santri.

Presiden Jokowi Titip ke Pesantren soal Pencegahan Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Presiden Jokowi Titip ke Pesantren soal Pencegahan Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Presiden Jokowi Titip ke Pesantren soal Pencegahan Radikalisme

Kepada pengasuh Pesantren Alqur’aniyy, KH Abdul Karim Ahmad, dan para santri, Jokowi juga menitipkan pesannya untuk ikut bersama menjaga Kota Solo.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Titip Kota Solo, agar terhindar dari ajaran radikalisme dan ekstrimisme. Sedikit demi sedikit (keduanya) mesti kita waspadai. Jangan sampai membesar, sebab dapat membahayakan Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu KH Abdul Karim dalam sambutannya, hanya memberikan pemaparan singkat dan doa kepada Presiden Jokowi. “Semoga Presiden Jokowi diberi kemudahan dan kekuatan untuk memimpin negeri ini,” kata Gus Karim.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kunjungan Jokowi tersebut relatif singkat, untuk kemudian dilanjutkan untuk berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Surakarta. (Ajie Najmuddin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Nusantara, Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Haji Wajibnya Hanya Sekali

Setiap kali menjelang dan tiba Bulan Dzulhijjah, perhatian umat Islam terpusat pada Ibadah Haji dan Pelaksanaan Qurban. Sebagai bagian dari syi’ar-syi’ar agama Allah yang dimuliakan. Ibadah Haji dan Qurban merupakan dua peristiwa besar tahunan yang ditetapkan Allah atas orang-orang yang beriman pada bulan-bulan ini. Rangkaian ibadah haji dilakukan di bulan Syawal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah. Sementara pelaksanaan Qurban pada bulan Dzulhijjah.

Para Ulama’ Fiqih telah bersepakat bahwa Ibadah Haji tidak wajib berulang kali, kewajiban Haji hanya sekali seumur hidup, kecuali bila seseorang bernadzar jika suatu saat usahanya berhasil misalnya ia akan melaksanakan Ibadah Haji, maka ia wajib memenuhi nadzarnya itu.Sedangkan melakukan ibadah haji untuk yang kedua, ketiga dan seterusnya hanya dihukumi sunnah, bukan lagi wajib. 

Bahkan Rasulullah semasa hidupnya, melakukan haji hanya sekali yaitu pada tahun kesepuluh hijriyah. Padahal haji, sebagaimana telah disebutkan diatas, telah diwajibkan pada tahun keenam hijriyah.

Haji Wajibnya Hanya Sekali (Sumber Gambar : Nu Online)
Haji Wajibnya Hanya Sekali (Sumber Gambar : Nu Online)

Haji Wajibnya Hanya Sekali

Dasar wajibnya Haji hanya sekali adalah Hadits Nabi Shallallaahu Alaihi Wasallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Sahabat Abu Hurairah RAdhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah pernah berkhutbah kepada umat Islam,

Pimpinan Pusat Muhammadiyah



أَيُّهَا اÙ„نÙ‘َاسُ إنÙ‘ÙŽ اÙ„له قَدÙ’ فَرضÙŽ عÙŽÙ„َيْكُÙ…ُ اÙ„حَجÙ‘ÙŽ فحُجÙ‘ُوا " فÙ‚َاÙ„ÙŽ رجُÙ„ÙŒ : أÙŽÙƒُلَّ عَاÙ…ٍ يا رسولَ اÙ„لَّهِ ØŸ فَسÙŽÙƒتَ، حَتÙ‘ÙŽÙ‰ قَاÙ„َها ثÙŽÙ„اثاÙ‹ . فÙŽÙ‚َاÙ„ رَسُولُ اÙ„لِّÙ‡ صَلّى اÙ„لهُ عÙŽÙ„َيْهِ وسَلَّم : لَوْ قُلْتُ نَعَمْ لَوجَبت وَلمَا اسـÙ’تَطَعÙ’تُمْ " ثُمَّ قَاÙ„ÙŽ : ذَرُونÙŠ ما ترÙƒْتُÙƒُمْ، فَإنÙ‘َمَا هÙŽÙ„ÙŽÙƒÙŽ منÙ’ كانÙŽ قَبÙ’لَكُمْ بÙƒَثÙ’رَةِ سُؤَاÙ„هِمْ، وَاخÙ’تِÙ„افِهِÙ… عَلى أَنÙ’بِيائِهمْ، فإذا أÙŽÙ…َرÙ’تُÙƒُمْ بِشَيءٍ فَأÙ’توا مِنÙ’هُ مَا استطَعÙ’تُÙ…ØŒ وَإذا نَهَيتُÙƒُÙ… عÙŽÙ† شَيءٍ فَدعُوهُ.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mewajibkan Haji kepada kalian, karena itu, berhajilah. Seorang laki-laki bertanya: Apakah setiap tahun, ya Rasulullah? Beliau Rasulullah SAW. diam, hingga orang itu menanyakannya sampai tiga kali. Lalu Rasulullah SAW. bersabda: ‘Apabila aku mengatakan: Ya, maka akan menjadi wajib, dan kalian tidak akan mampu memenuhinya. Selanjutnya Beliau SAW. bersabda: Jangan kalian tanyakan apa yang aku diamkan. Sesungguhnya, kaum-kaum sebelum kalian binasa karena banyaknya pertanyaan mereka, dan perselisihan mereka dengan Nabi-nabi mereka. Karena itu, apa yang aku perintahkan, kerjakanlah semampu kalian, dan jika aku melarang kalian dari sesuatu, maka tinggalkanlah. 

Dengan demikian, hukum melaksanakan Ibadah Haji adalah wajib bagi setiap muslim, baligh, berakal, merdeka (bukan hamba sahaya) dan yang memiliki kemampuan (Isthitho’ah) sekali seumur hidupnya, sedangkan Haji yang kedua, ketiga dan seterusnya hukumnya adalah sunnah, sebagaimana keterangan dari Hadits diatas. (Allahu ‘A’lamu Bis Shawab). 

(Pen. Fuad H.Basya / Red. Ulil H)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PCNU Kabupaten Sukabumi Akhiri Gema Syiar Ramadhan dengan Dirasah Falakiyah

Sukabumi, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sukabumi mengadakan “Dirasah Falakiyah dan Pelatihan Hisab Rukyat” di aula PCNU Jl. Kadupugur Kp. Cijalingan RT. 03/03 Desa Cijalingan Kecamatan Cicantayan. 

PCNU Kabupaten Sukabumi Akhiri Gema Syiar Ramadhan dengan Dirasah Falakiyah (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Kabupaten Sukabumi Akhiri Gema Syiar Ramadhan dengan Dirasah Falakiyah (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Kabupaten Sukabumi Akhiri Gema Syiar Ramadhan dengan Dirasah Falakiyah

Kegiatan itu diikuti 24 peserta yang mewakili MWC dan Pondok Pesantren di antaranya adalah MWC Kadudampit, Cisaat, Nagrak, Sukaraja, Cicantayan, Caringin, Ciambar, Cibadak, Gunung Guruh, Sukalarang, dan Warungkiara.

Pemateri kegiatan tersebut adalah salah pengurus PCNU, KH Muhammad Ansori Fudholi, salah seorang ahli falakiyah Sukabum. Selepas penyampaian materi, para peserta melakukan praktik di Pusat Observasi Bulan (POB) Cibeas, Desa Sangrawayang Kecamatan Simpenan, Palabuhan Ratu, Sabtu, (24/6).

Praktik para peserta dibimbing para ahli falakiyah dari berbagai daerah sebelum sidang isbat yang langsung dipimpin oleh Pengadilan Agama Cibadak.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Pelaksana kegiatan tersebut, KH Ridwan Subagya mengatakan, “Dirasah Falakiyah dan Pelatihan Hisab Rukyat” merupakan penutup dari rangkaian kegiatan Gema Syiar Ramadhan PCNU Sukabumi. 

Menurut dia, kegiatan itu bertujuan untuk menghidupkan kembali khazanah keilmuan hisab dan rukyat di kalangan Nahdliyin, serta mengawal tradisi penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal berdasarkan analisa hisab yang akurat serta validitas rukyatul hilal.

Hadir pada kegiatan tersebut Ketua Plt. PCNU KH Tatang Rosyidi dan para pengurus PCNU lainnya sampai kegiatan tuntas. 

Hadir pula pada awal kegiatan itu Ketua Badan Hisab rukyat hilal (BHR) KH Emboh Misbah, Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami, Kapolres Sukabumi Muhammad Syahdudi juga dari kementerian Agama, dan hakim dari pengadilan. (Sofyan Syarif/Abdullah Alawi)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai, Kajian Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Jumat, 29 Desember 2017

Ingin Berkesan, Kasatkornas Donor Darah di Apel Banser Bali

Bali, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kasatkornas Barisan Ansor Serbaguna (Banser), H Alfa Isnaini mengaku bersyukur bisa datang ke Bali untuk menyapa kader Ansor Banser dalam Apel Kebangsaan yang diadakan PW GP Ansor Bali, Ahad (14/5).

Agar kedatangannya tetap terkesan, setelah Apel dibubarkan, ia langsung menuju stand donor darah yang telah disiapkan panitia.

Ingin Berkesan, Kasatkornas Donor Darah di Apel Banser Bali (Sumber Gambar : Nu Online)
Ingin Berkesan, Kasatkornas Donor Darah di Apel Banser Bali (Sumber Gambar : Nu Online)

Ingin Berkesan, Kasatkornas Donor Darah di Apel Banser Bali

"Saya ini sering donor darah, tapi kalau donor darah pas di acara Apel Banser, ya sekarang ini untuk pertama kalinya," ujar Alfa saat badannya terbaring di tandu ditemani Ketua PW GP Ansor Bali, Amron Sudarmanto.

Usai donor ia melayani ratusan kader Banser yang meminta foto bareng pimpinan tertinggi Banser ini secara bergantian. Alfa kemudian mengambil nasi bungkus daun pisang yang sebenarnya disediakan untuk paserta, namun ia tak segan menyantabnya bersama anggota Banser lainnya.

Untuk diketahui, Apel Kebangsaan yang diadakan di Lapangan Lumintang Denpasar ini, dihadiri seribu Kader Ansor Banser dari sembilan Kabupaten/kota se Provinsi Bali. Dalam Apel tersebut, juga ditandatangani pernyataan sikap GP Ansor Bali untuk terus melawan kelompok yang Anti Pancasila.? (Abraham Iboy/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Internasional, Nahdlatul Ulama Pimpinan Pusat Muhammadiyah

PW Fatayat NU DKI Jakarta dan Seluruh Cabang Dilantik

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sekretaris Umum PP Fatayat NU Hj Margaret Aliyatul Maimunah membaca surat keputusan pada pelantikan pengurus baru Fatayat NU DKI Jakarta dan pengurus baru enam cabang Fatayat NU se-Jakarta di Balai Agung Gedung Balaikota jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (23/11) sore. Kepada mereka, Margaret berpesan agar mereka menjalankan tugas dengan penuh amanah.

PW Fatayat NU DKI Jakarta dan Seluruh Cabang Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)
PW Fatayat NU DKI Jakarta dan Seluruh Cabang Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)

PW Fatayat NU DKI Jakarta dan Seluruh Cabang Dilantik

“Selamat bertugas dan selamat mengabdi untuk Nahdlatul Ulama,” kata Margaret di hadapan sedikitnya 100 pengurus baru Fatayat NU Jakarta.

Sementara Ketua Fatayat NU DKI Jakarta Hj Rahayu Sri Rahmawati dalam sambutan pelantikannya mengajak para pengurus baru untuk berdoa untuk suami dan orang tua mereka. Menurut Rahayu, suami dan orang tua para aktivis Fatayat NU telah berjasa dalam mendukung mereka aktiv di ruang publik.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Pelantikan ini awal dari perjuangan dan tantangan kita dalam mewujudkan masyarakat sesuai Aswaja Nahdlatul Ulama,” kata Rahayu.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tampak hadir Ketua PBNU H Marsudi Syuhud dan Kepala Dikmental dan Spiritual Pemrov DKI Jakarta H Ahmad Ghozali.

Menurut Ghozali, pihak Pemrov DKI Jakarta mendukung gerakan Fatayat NU DKI Jakarta dan enam cabangnya. “Kita harap pengurus baru susun program realistis dan sesuai dengan pengembangan potensi kepemudaan di DKI Jakarta. Sekurangnya Fatayat NU DKI Jakarta menjadi duta tertib lalu lintas, tertib hunian, tertib demonstrasi, tertib PKL, dan tertib kebersihan,” kata Ghozali.

Enam pengurus cabang di Jakarta meliputi Fatayat NU Jakarta Pusat, Fatayat NU Jakarta Barat, Fatayat NU Jakarta Utara, Fatayat NU Jakarta Timur, Fatayat NU Jakarta Selatan, Fatayat NU Kepulauan Seribu. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ulama Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ajaran Tarekat Tak Mencakup Penetapan Awal Bulan

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Perkumpulan atau jamaah tarekat (thariqah) berada dalam ranah tasawuf yang menyangkut persoalan akhlaq batiniyah atau persoalan moralitas dan spiritual. Ajaran Tarekat tidak mencakup persoalan penentuan awal bulan qamariyah.

Hal tersebut disampaikan Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH A. Ghazalie Masroeri menjawab pertanyaan wartawan seputar penetapan awal bulan Ramadhan atau Syawal versi organisasi tarekat. Ada organisasi tarekat yang menetapkan awal bulan lebih lambat dari yang ditetapkan pemerintah, namun ada yang menetapkan lebih dulu bahkan berselang dua hari.

Ajaran Tarekat Tak Mencakup Penetapan Awal Bulan (Sumber Gambar : Nu Online)
Ajaran Tarekat Tak Mencakup Penetapan Awal Bulan (Sumber Gambar : Nu Online)

Ajaran Tarekat Tak Mencakup Penetapan Awal Bulan

Kiai Ghazalie menegaskan, tidak ada penetapan awal bulan versi tarekat, karena tarekat tidak berada di wilayah ini.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Kalaupun ada tarekat yang menetapkan sendiri harus diberi catatan bahwa itu bukan ajaran tarekat,” katanya saat memberikan pengajian di radio.nu.or.id dari ruang redaksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Jum’at (10/8) sore lalu.

Menurutnya, banyak tarekat muktabarah di lingkungan NU atau tarekat yang mempunyai garis riwayat sampai ke Rasulullah SAW namun tidak menetapkan awal Ramadhan sendiri. “Mereka tapi mengikuti NU dalam hal penentuan awal bulan,” katanya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Terkait beberapa tarekat yang menetapkan awal bulan sendiri yang hasilnya sangat berbeda dengan para ahli falak kebanyakan, Lajnah Falakiyah optimis pada saatnya para ahli falak di lingkungan tarekat akan bergabung dengan para ahli falak lain. Ditambahkan, saat ini perkembangan disiplin ilmu falak atau astronomi saat ini sangat terbuka. “Tentunya kita butuh kesabaran,” pungkas Kiai Ghazalie.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis   : Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah PonPes Pimpinan Pusat Muhammadiyah

240 Santri Berprestasi Terima Beasiswa Penuh di Perguruan Tinggi

Bandung, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kemenag RI pada tahun 2014 kembali mengucurkan beasiswa penuh kepada santri pesantren di antero Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri favorit. Usai seleksi pada Kamis (22/5) lalu, sebanyak 240 lolos sebagai peserta Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).

Untuk UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sebanyak 30 dari 240 santri masuk di jurusan Tasawuf Psikoterapi fakultas Ushuluddin.

240 Santri Berprestasi Terima Beasiswa Penuh di Perguruan Tinggi (Sumber Gambar : Nu Online)
240 Santri Berprestasi Terima Beasiswa Penuh di Perguruan Tinggi (Sumber Gambar : Nu Online)

240 Santri Berprestasi Terima Beasiswa Penuh di Perguruan Tinggi

Kajur Tasawuf Psikoterapi UIN SGD Bandung H Hasan Mud’is berharap santri PBSB bisa menjadi teladan di tengah masyarakat. “Seperti yang dicita-citakan oleh Kemenag, bahwa santri PBSB dapat mengubah takdir bangsa 2025,” terang H Hasan yang juga anggota Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Senin (17/6).

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tasawuf Psikoterapi diberi amanah oleh Kemenag RI karena terbilang jurusan langka. Kendati demikian, jurusan ini di masa mendatang mampu melayani kebutuhan masyarakat modern, lanjut H Hasan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Keunggulan jurusan ini terletak pada perpaduan disiplin psikologi, ketasawufan, dan konsepsi suluk-tarekat. Menariknya, ada mata kuliah Terapi Qolbu dengan praktiknya seperti dzikir.

“Mata kuliah ini membentuk mahasiswa menjadi manusia baik, berakhlak mulia, amanah, giat, dan disiplin,” jelasnya. (M Zidni Nafi’/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lomba, News Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pilih Pemimpin yang Memberi Manfaat Secara Umum

Pringsewu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebuah negara bisa damai, bersatu dan kehidupan bisa terwujud dengan baik ditengah-tengah masyarakat menjadi baldatun thoyyibatun warabbun ghofur haruslah ada yang memimpin. Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi Fatwa MUI Provinsi Lampung KH. Munawir saat menyampaikan materi didepan jamaah pengajian akhir pekan lalu.

Oleh karenanya, ia mengatakan bahwa memilih pemimpin hukumnya wajib dan sudah ditegaskan dalam Al-Qur’an serta hadits dan juga sudah dijabarkan oleh para ulama. Lalu bagaimana memilih pemimpin menurut Islam?

Pilih Pemimpin yang Memberi Manfaat Secara Umum (Sumber Gambar : Nu Online)
Pilih Pemimpin yang Memberi Manfaat Secara Umum (Sumber Gambar : Nu Online)

Pilih Pemimpin yang Memberi Manfaat Secara Umum

Kiai muda yang juga Katib Syuriyah PCNU Pringsewu ini menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus memiliki empat kriteria yang dicontohkan oleh Nabi. "Sifat Nabilah yang menjadi kriteria seorang pemimpin yaitu Siddiq, Tabligh, Amanah dan Fathonah," jelasnya sebagaimana MUI telah menegaskan kriteria tersebut.

Lalu bagaimana jika dalam pemilihan pemimpin seperti pilkada atau yang sejenisnya terdapat calon yang memiliki keseimbangan dalam kriteria tersebut? Ia mengatakan bahwa sesuai kaidah Islam, para pemilih harus memilih calon pemimpin yang dapat memberikan kemanfaatan lebih bagi kepentingan umum.

"Hindari memilih pemimpin yang hanya bisa memberikan manfaat pada diri sendiri. Pilih calon yang dapat memberikan manfaat umum, jelas asal usulnya, masa lalunya dan sudah tahu sejauh mana komitmen dalam memimpin," tegasnya dalam kajian fiqh shiyasah tersebut.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Apalagi menurutnya jika terjadi perbedaan kualitas dari segi agama, pengalaman dan yang lainnya antara calon yang ikut berkompetisi, maka ummat Islam wajib memilih yang lebih. "Jangan semaunya sendiri tanpa pertimbangan matang karena keputusan memilih akan berpengaruh pada kemaslahatan masyarakat," tandasnya.

Sementara terkait praktek suap atau risywah yang sering menghantui pilkada, Ia juga mengingatkan ummat Islam untuk menghindari praktek yang sering disuarakan dimasyarakat dengan "Terima uangnya jangan pilih orangnya". Karena hal ini menurutnya sama saja sudah melakukan suap yaitu menerima pemberian yang pemberinya mengharapkan balasan dari yang menerima. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Daerah, Pendidikan, AlaNu Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kamis, 28 Desember 2017

Presiden Iran Disambut Sholawat Badar

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinedjad tiba di gedung PBNU, Jl. Kramat Raya, Jakarta Pusat, pada pukul 09.00 WIB. Dengan pengawalan ketat presiden langsung memasuki ruang pertemuan lantai 8 dan disambut hangat oleh Ketua Umum PBNU KH. Hasyim Muzadi bersama hampir semua jajaran pengurus besar NU baik Musytastar, Syuriah dan Tanfidziyah, ditambah perwakilan dari lajnah, lembaga, dan badan otonom NU, juga delegasi dari pengurus wilayah NU seluruh Indonesia.

Sholatullah salamullah. ’ala thoha rosulillah. Sholatullah salamullah ’ala yasin habibillah,” begitu para kiai menyambut kedatangan presiden Iran. Kalimat itu disebut sebagai Sholawat Badar yang pada masa lalu digunakan oleh warga pesantren untuk membakar semangat juang melawan penjajahan. Sholawat Badar adalah Sholawat perang.

Ketua PBNU KH. Hasyim Muzadi sebelum menyampaikan sambutannya kontan menyebutkan salah potongan salah satu ayat al-Qur’an: ”Walillahi junudussamawati wal ’ardl. Wakanallahu azizan hakima” (Bahwa Pasukan langit dan bumi itu kepunyaan Allah. Allah Mahamulia dan Bijaksana: Red).

Hasyim menyatakan, kunjungan para ulama, presiden Iran dan segenap rombongan ke PBNU adalah untuk bersilaturrahmi sembari menegaskan kembali bahwa program nuklir di Iran adalah untuk kepentingan pengembangan teknologi. Kepada PBNU, sebelumnya, pihak Iran menyatakan, program nuklir Iran tidak ada kaitannya dengan penciptaan senjata berat.

”Setelah ada penjelasan seperti itu maka tidak ada lain bagi PBNU kecuali berpendapat bahwa pengembangan energi nuklir adalah hak semua negara yang berdaulat. Indonesia pun berhak mengembangkan energi nuklir. Tidak ada satu negara pun yang berhak untuk menghalangi pengembangan teknologi. PBNU memberikan dukungan moral kepada Iran,” demikian hasim membacakan sambutannya.

Hasyim menyatakan, organisasi Nahdlatul Ulama (NU) tidak memusuhi negara manapun termasuk Amerika, Inggris, dan Australia. ”Kita tiak benci Amerika, wong banyak anggota kita yang lulusan sana. Kita hanya memusuhi kesewenang-wenangan, keserakahan dan hegemoni yang mereka paksakan,” kata Hasyim. (nam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syariah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Presiden Iran Disambut Sholawat Badar (Sumber Gambar : Nu Online)
Presiden Iran Disambut Sholawat Badar (Sumber Gambar : Nu Online)

Presiden Iran Disambut Sholawat Badar

Ketua NU Sumedang Lantik Kepala MTs Cikeruh

Jatinangor, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ketua PCNU Kabupaten Sumedang KH Sadulloh SQ, pada Sabtu (6/6) siang melantik kepala MTs Maarif Cikeruh yang baru Baban Sutaeban, S.Pd.I. untuk 4 (empat) tahun ke depan. Prosesi pelantikan ini dimulai pada pukul 13.00 sampai 15.30 bertempat di kampus MTs Maarif Cikeruh Jatinangor.

Baban yang merupakan alumni MTs Maarif Cikeruh angkatan ke-2 tahun 1983 ini dilantik menggantikan H Totoh Faeturrohman S.Ag. yang menjabat semenjak tahun 2012.

Ketua NU Sumedang Lantik Kepala MTs Cikeruh (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua NU Sumedang Lantik Kepala MTs Cikeruh (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua NU Sumedang Lantik Kepala MTs Cikeruh

Baban terpilih menjadi kepala sekolah menyisihkan satu calon lainnya Dra Hj. Cucu Rohayati yang juga diusulkan oleh para pendidik dan tenaga kependidikan MTs Maarif Cikeruh. Kedua orng ini kemudian mengikuti seleksi yang diadakan PC LP Maarif pada tanggal 23 Mei 2015.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Komponen yang dinilai dalam seleksi tersebut diantaranya kepribadian dan sosial, kepemimpinan pembelajaran, pengembangan sekolah, manajemen sumber daya, kewirausahaan, supervisi pembelajaran dan ke-NU-an, yang dinilai oleh Pengurus PCNU, Pengurus LP Maarif dan tim profesional dari luar.

Totoh dalam sambutan terakhirnya menyampaikan bahwa MTs Maarif Cikeruh pada Tahun Pelajaran 2014/2015 memiliki 926 siswa dengan jumlah rombongan belajar sebanyak 19. Sampai saat ini, panitia PSB sudah menerima 400-an calon siswa. Dia pun berharap agar kepala yang baru bisa membawa MTs Maarif Cikeruh lebih maju lagi.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sementara itu, Ketua PCNU mengamanatkan supaya MTs Maarif jatinangor terus membentengi siswa-siswinya dari faham radikalisme. 

"Jatinangor sebagai kawasan pendidikan di Sumedang bahkan Jawa Barat sangat rawan dimasuki berbagai macam faham, termasuk faham radikalisme dan faham yang akan memecah belah NKRI, oleh karena itu hendaknya para siswa diikutkan dengan berbagai macam kegiatan khususnya IPNU dan IPPNU," ujar Sadulloh.

Sadulloh juga menambahkan, bahwa faham Ahlussunnah wal Jamaah sampai saat ini terbukti sangat efektif menjadi perekat keutuhan NKRI. Oleh karena itu faham Ahlussunah wal jamaah an nahdliyyah perlu terus dijaga dan disebarkan, imbuhnya. (ayi abdul qohar/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pendidikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pelajar NU Banten Rutin Kaji Isu Keagamaan sampai Kebangsaan

Serang,Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pelajar adalah objek yang rentan untuk dieksploitasi dari gerakan radikalisme agama serta pengaruh-pengaruh negatif lain seperti penyalahgunaan narkoba. Jika pelajar tidak memiliki basis pemahaman keagamaan yang kuat, mereka akan terbawa arus dengan mudah.

Ketua PW IPNU Banten Akbar mengatakan, untuk menyikapi hal itu, pelajar NU Banten berupaya memperkuat dan mengisi pemahaman pelajar dengan kajian rutin mingguan. Dalam kajian tersebut, tak hanya persoalan keagamaan yang dibahas, tapi masalah kebangsaan.

Pelajar NU Banten Rutin Kaji Isu Keagamaan sampai Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Banten Rutin Kaji Isu Keagamaan sampai Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Banten Rutin Kaji Isu Keagamaan sampai Kebangsaan

“Kajian Pelajar Nahdhatul Ulama (Kapnu), adalah salah satu kegiatan yang intensif yang menjadikan sebuah progres bagi kader IPNU dalam menanggapi sebuah persoalan. Kajian kami ini tentang keagamaan, kebangsaan, keterpelajaran dan kemasyarakatan,” ujarnya di Sekretariat Pengurus Wilayah IPNU Banten, di Jalan Cipocok, Serang Banten, Rabu (14/9).

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Harapan kami dengan adanya kajian ini, pelajar NU bisa lebih peka terhadap persoalan, kritis terhadap ketimpangan yang ada, serta bisa memberikan solusi kepada negara dan masyarakat.

Pada diskusi yang berlangsung di sekretariat IPNU Banten Rabu lalu, peserta membahas tema “Peran dan Tantangan Pelajar Masa depan”. Diskusi tersebut dihadiri salah satu tokoh muda NU Banten, Ahmad Bachir Gozali.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia menjelaskan, pelajar adalah objek penting yang harus dikawal sebaik mungkin. Pelajar harus diberikan pendidikan agama yang jelas serta mengajak mereka untuk membiasakan diri mengikuti kajian lintas pelajar.

“Ke depan IPNU Banten akan terus mengadakan kajian pelajar lintas agama agar mereka (pelajar) yang nonmuslim bisa mengetahui bahwa Islam itu damai,” pungkasnya.

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kajian Sunnah, Pendidikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Investasi Bisnis Umrah Dihambat Peraturan Menteri Agama, Benarkah?

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Komnas Haji dan Umrah akan mengirimkan surat kepada Presiden Republik Indonesia agar memanggil Menteri Agama merevisi dan merombak PMA agar izin bisnis umrah (mendirikan PPIU) lebih simpel, sederhana, dan cepat tidak harus menunggu 2,5 tahun baru bisa buka bisnis umrah selain itu harus ada modernisasi sistem perizinan. 

Investasi Bisnis Umrah Dihambat Peraturan Menteri Agama, Benarkah? (Sumber Gambar : Nu Online)
Investasi Bisnis Umrah Dihambat Peraturan Menteri Agama, Benarkah? (Sumber Gambar : Nu Online)

Investasi Bisnis Umrah Dihambat Peraturan Menteri Agama, Benarkah?

Demikian rilis yang Pimpinan Pusat Muhammadiyah terima dari Ketua Komnas Haji dan Umrah, Mustolih Siradj, Kamis (9/11) pagi.

“Komnas Haji dan Umrah  juga akan menyampaikan surat kepada Menko Perekonomian, Komisi VIII DPR RI, Komisi Pengawas Persaiangan Usaha (KPPU) dan Menteri Agama. Diharapkan dengan deregulasi dengan memangkas aturan yang tidak relevan, investasi dan iklim bisnis pada sektor umrah lebih bergairah,” lanjut Mustolih dalam rilis tersebut.

Ia mempertanyakan apa untung (benefit) yang diperoleh pemerintah (Kementerian Agama) dengan mempersulit izin bisnis umrah?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Menurut Mustolih, salah satu stimulus peningkatan ekonomi yang tengah dicanangkan pemerintah adalah memangkas prosedur perizinan yang rumit dan berbelit-belit pada sektor investasi agar lebih cepat, sederhana dan efesien dengan melakukan deregulasi melalui paket-paket kebijakan ekonomi. Sedikit-sedikit iklim dan kemudahan investasi memunculkan optimisme dengan kemudahan dan pemangkasan izin berinvestasi. 

Sayangnya paket kebijakan tersebut tampaknya belum menyentuh sektor bisnis umrah. Sektor ini tidak bisa diremehkan mengingat dalam rentang satu musim umrah (satu tahun ada 8 bulan, 4 bulan sisanya musim haji) peredaran uang jemaah umrah mencapai puluhan triliunan rupiah. 

Melihat data jemaah umrah pada tahun 2015 mencapai 717.000 orang, pada tahun 2016  mengalami kenaikan sebanyak 818 orang jemah. Jika rata-rata biaya umrah Rp. 25 juta maka perputaran uang Jemaah 20 trilyun-an per musim umrah. Ini angka yang luar biasa besar. Banyak yang meyakini bisnis umrah salah satu sektor yang tahan krisis.

Angka tersebut sebetulnya sangat bisa didongkrak lebih siginifikan apabila pemerintah memberikan kemudahan dengan cara menyederhanakan izin penyelenggaraan bisnis umrah yang dikenal dengan izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), terlebih penduduk Indonesia adalah negara yang berpenduduk mayoritas muslim di dunia. Makin mudah izin diberikan akan makin memberikan dampak positif kepada perekonomian negara.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Namun, saat ini izin untuk penyelenggaraan bisnis umrah yang diatur oleh Kementerian Agama melalui instrumen Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah sudah menjadi rahasia umum dikenal sangat rumit, berbelit-belit, harus melalui birokrasi yang panjang, tidak efesien, tidak efektif dan system yang sudah ketinggalan zaman karena masih menggunakan sistem manual, dari meja pejabat ke pejabat lainnya. 

Padahal, birokrasi saat ini dituntut cepat dan efektif melayani kebutuhan masyarakat. Wajar bila Indonesia masih dianggap sebagai negara yang kurang ramah terhadap investasi dan mendapatkan indeks kemudahan investasi  (ease of doing business/EODB) masih berada diurutan ke-72 dari 191 negara berdasarkan catatan yang dikeluarkan Bank Dunia.

Dengan aturan tersebut, untuk mendapatkan izin umrah sedikitnya membutuhkan waktu 2,5 tahun. Aturan tersebut dinilai tidak masuk akal, tidak kompatibel dan harus dirombak total. Sulit untuk mencari dasar logika yang masuk akal (ratio legis) terhadap aturan tersebut. Sebab urusan penyelenggraan umrah bukan hanya semata-mata ibadah, tetapi dalam penyelenggaraannya aspek ekonomi sangat dominan. 

Terbukti saat ini hanya ada 800-an PPIU yang memiliki izin, itupun 80 persen tersentral berdomisili di wilayah Jabodetabek. Kendalanya tidak lain karena untuk mengurus izin umrah dari daerah harus bolak-balik ke Jakarta yang pasti memakan biaya, waktu, tenaga dan fikiran yang tidak sedikit. Padahal saat ini kita memasuki era digital yang semuanya bisa diringkas dan dipercepat dengan sistem online. 

Hal-hal yang memberatkan dan menghambat investasi binis umrah dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2015 antara lain: Untuk mendapatkan izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) harus masyarakat harus menyiapkan 13 (tiga belas) dokumen yang diurus dari level kelurahan, kecamatan, propinsi hingga ke kantor pusat Kementerian Agama. SK terakhir (IZIN PPIU) diterbitkan dan ditandatangani oleh Menteri Agama. PPIU juga harus memiliki bukti telah melakukan operasional sebagai Biro Perjalanan Wisata (BPW) paling singkat 2 (dua) tahun; memiliki laporan keuangan perusahaan 1 (satu) tahun terakhir dan telah diaudit akuntan publik yang terdaftar dengan opini minimal WDP (Wajar Dengan Pengecualian).

Selain itu, apabila nantinnya akan membuka kantor cabang di luar wilayah domisil harus mengajukan izin kepada kantor wilayah Kementerian Agama setempat. Kewajiban PPIU yang sudah mendapatkan izin membuat laporan penyelenggaraan perjalanan umrah, meliputi rencana perjalanan umrah, pemberangkatan, dan pemulangan meliputi bimbingan ibadah umrah, data keberangkatan dan kepulangan Jamaah, penerimaan dan pengeluaran visa Jemaahyang disampaikan kepada Direktur Jenderal paling lambat 15 (lima belas) hari setelah Jemaah tiba di Tanah Air. 

Berikutnya, PPIU wajib menyampaikan laporan akhir tahun penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah kepada Direktur Jenderal dengan tembusan Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah dan Kepala Kanwil setempat paling lambat 1 (satu) bulan sebelum musim umrah berikutnya. Semua dokumen-dokumen tersebut harus tersedia dan diurus secara manual. 

Mustolih menegaskan panjangnya jalur birokrasi yang harus ditempuh untuk mengurus izin PPIU bukan saja membuat investor tidak bersemangat dan investasi mengalami stagnasi, tetapi dapat memicu dampak negatif lain misalnya dalam menciptakan penguatan good corporate governance di pemerintahan karena menstimulasi adanya oknum untuk melakukan pungli atau investor yang ingin izinnya cepat diproses, tetapi dengan menggunakan cara-cara instan tetapi melawan hukum.  (Red: Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nusantara, Nahdlatul Ulama, Pahlawan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Rabu, 27 Desember 2017

Ibadah Haji untuk Memanusiakan Manusia

Subang, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Salah satu hikmah adanya kewajiban melaksanakan ibadah haji bagi Muslim yang sudah mampu secara materi adalah untuk memanusiakan manusia.

Ibadah Haji untuk Memanusiakan Manusia (Sumber Gambar : Nu Online)
Ibadah Haji untuk Memanusiakan Manusia (Sumber Gambar : Nu Online)

Ibadah Haji untuk Memanusiakan Manusia

Demikian salah satu poin yang disampaikan KH. Asep Zarkasih dalam taushiyahnya pada acara walimatussafar salah seorang tokoh masyarakat Desa Caracas, Kalijati, Subang, Jawa Barat. Ahad (24/8)

"Perhatikan postur tubuh manusia: kepala di atas, perut di bawah. Coba lihat binatang domba, kepala dan perutnya sejajar, sama, bahkan kalau lagi makan kepala domba ada di bawah perut," ujar Pengurus MWCNU Kecamatan Cipeundeuy, Subang itu.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Asep melanjutkan, dalam bersikap dan bertindak seharusnya manusia itu mempertimbangkan segala sesuatu berdasarkan kepala, dalam hal ini adalah akal pikiran, jangan sampai melakukan sesuatu berdasarkan perut dan nafsu belaka.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

"Dalam bersikap dan bertindak jangan sampai seperti domba, akal ada di bawah perut. Mau nyari rezeki, lihat dulu, itu halal apa haram? Mau melangkah, pikir dulu, mau mengerjakan pekerjaan halal apa haram? Kalau tidak seperti itu, akan sembarang dan nanti urusannya sama polisi, KPK," tegasnya dengan bahasa Sunda

Dalam kesempatan itu Asep menegaskan, adanya ibadah haji adalah agar manusia menjadi manusia, karena ketika melaksanakan ibadah haji, orang akan melupakan kesenangan duniawi, yang ada adalah sedih dan terharu mengingat kebesaran dan keagungan Allah Swt. sehingga akan memberikan kekhusuan dalam beribadah.

"Pakaian haji itu untuk mengingatkan kita pada kematian dan kehidupan yang akan datang, putih semua, nanti kita kalau sudah mati tidak akan bawa apa-apa, hanya kain putih yang kita bawa," ujarnya

"Biasanya shalat di rumah itu di depannya tembok, sementara di Mekkah, shalatnya langsung menghadap ke kiblat, ke Kabah, bagaimana tidak sedih dan terharu. Di sana baca shalawat, makam Nabi yang dibacakan shalawatnya ada di depan mata," tambahnya

Ketua PGRI Kecamatan Cipeundeuy tersebut mengingatkan kepada ratusan orang yang menghadiri acara itu untuk selalu terus berdoa kepada Allah SWT sekaligus menabung supaya diberi kesempatan untuk menunaikan rukun Islam yang kelima, yaitu ibadah haji. (Aiz Luthfi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah AlaNu, Nusantara Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pesan Kiai Hasyim Asy’ari saat Menolak Bintang Jasa dari Belanda

Lembaga pendidikan tertua di Indonesia, pondok pesantren, selain sebagai tempat menimba ilmu agama, juga sebagai tempat menempa akhlak dan basis perjuangan rakyat dalam melawan serta mengusir penjajah. Bahkan seluruh rentetan perjuangan di setiap era pergerakan nasional tidak lepas dari peran utama para ulama pesantren.

Hal itu ditunjukkan ketika Soekarno dan Jenderal Soedirman kerap meminta pandangan para kiai ketika ingin mengadakan perlawanan terhadap penjajah. Melihat potensi pondok pesantren dengan kuatnya jiwa keagamaan dan nasionalismenya itu, penjajah secara khusus menyoroti pergerakan pesantren dan para kiai.

Pesan Kiai Hasyim Asy’ari saat Menolak Bintang Jasa dari Belanda (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesan Kiai Hasyim Asy’ari saat Menolak Bintang Jasa dari Belanda (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesan Kiai Hasyim Asy’ari saat Menolak Bintang Jasa dari Belanda

Bahkan strategi politik dalam bentuk segala cara dilakukan penjajah agar para kiai tunduk. Dengan tunduknya kiai yang dinilai mempunyai pengaruh kuat di tengah masyarakat, penjajah dengan sendirinya akan mudah menguasai mereka.

Pengabdian pada agama, bangsa dan negara berpadu menjadi satu pada diri KH Muhammad Hasyim Asy’ari (1871-1947). Karena sikap dan sifat kepahlawanan serta keulamannya yang begitu kental itulah tidak henti-hentinya pemerintah kolonial berusaha membujuknya untuk bergabung.

Pada tahun 1937 mislanya, pernah datang kepada Kiai Hasyim Asy’ari seorang amtenar (utusan pemerintah Hindia-Belanda) bermaksud memberikan tanda jasa berupa Bintang Jasa yang terbuat dari perak dan emas. Tetapi dengan tegas kakek KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menolak pemberian itu. (Choirul Anam, Pertumbuhan dan Perkembangan NU, 1985)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sikap ayah Kiai Wahid Hasyim itu tidak lepas dari pandangan bahwa apa yang dilakukan Belanda hanya intrik politik semata untuk menundukkan sikap kritis dan perjuangan para kiai pesantren dalam melawan penjajah. Lalu, Hadlratussyekh pun bergegas mengumpulkan santrinya lalu berkata:

Sepanjang keterangan yang disampaikan oleh ahli riwayat, pada suatu ketika dipanggillah Nabi Muhammad SAW oleh kakeknya Abdul Muthalib dan diberitahu bahwasanya pemerintah jahiliyah di Mekkah telah mengambil keputusan menawarkan tiga hal untuk Nabi Muhammad: 1) kedudukan yang tinggi; 2) harta benda yang berlimpah; dan 3) gadis yang cantik. Akan tetapi Baginda Nabi Muhammad menolak ketiga-tiganya itu dan berkata di hdapan kakeknya, Abdul Muthalib: “Demi Allah umpama mereka itu kuasa meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku dengan maksud agar aku berhenti berjuang, aku tak akan mau. Dan aku akan berjuang terus sampai cahaya Islam merata ke mana-mana, atau aku gugur lebur menjadi korban.” Maka, kamu sekalian anakku, hendaknya dapat meneladani Baginda Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi segala pesoalan.

?

Nampak perjuangan Kiai Hasyim Asy’ari tidak terlepas dari tuntunan Nabi Muhammad. Bahkan konsep agama dan nasionalisme beliau yang masyhur yakni hubbul wathoni minal iman, merupakan ajaran Nabi Muhammad ketika membangun Negara Madinah dengan prinsip kecintaan pada tanah air yang diwujudkan melalui kesepakatan bersama (konsensus) Piagam Madinah antar sejumlah agama, suku, etnis, dan ras. (Fathoni)

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kyai Pimpinan Pusat Muhammadiyah

ASBIHU Gelar Sertifikasi Pembimbing Haji Awal Bulan Depan

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Pengurus Pusat Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama (ASBIHU NU) akan menggelar Diklat Sertifikasi Pembimbing Haji/Umrah. Kegiatan berlangsung 1-10 Mei 2017 di Gedung Asrama Haji Donohudan Solo, Jawa Tengah.

Pada diklat itu, PP ASBIHU NU bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang sebagai salah satu lembaga yang telah ditetapkan Kementerian Agama dalam pemberian Sertifikasi Pembimbing Haji.?

ASBIHU Gelar Sertifikasi Pembimbing Haji Awal Bulan Depan (Sumber Gambar : Nu Online)
ASBIHU Gelar Sertifikasi Pembimbing Haji Awal Bulan Depan (Sumber Gambar : Nu Online)

ASBIHU Gelar Sertifikasi Pembimbing Haji Awal Bulan Depan

Mengacu pada Keputusan Dirjen Haji dan Umrah No: D/223 tahun 2015, sertifikasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas, kreativitas, dan integritas pembimbing manasik agar mampu melakukan aktualisasi potensi diri dan tugasnya secara profesional guna mewujudkan jemaah haji mandiri dalam hal ibadahdan perjalanan; memberikan pengakuan dan perlindungan atas profesionalitas pembimbing manasik dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan kewenangannya dalam memberikan bimbingan manasik sesuai ketentuan pemerintah.

Selain itu sertifikasi juga bertujuan untuk menstandarisasikan kompetensi pembimbing agar dapat memberikan jaminan kualitas pelayanan di bidang bimbingan manasik; dan menjadi mediasi bagi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dalam mewujudkan penjaminan mutu (quality assurance) bagi pembimbing manasik baik yang ada di pemerintah maupun masyarakat.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Untuk kegiatan tersebut, ASBIHU memberikan diskon 50 persen dari total kebutuhan biaya sebesar Rp.7 juta. Masyarakat yang berminat mengikuti kegiatan dapat menghubungi nomor kontak Sekretaris Jenderal ASBIHU, H Nashir Maqsudi di nomor 0812-1881-2972 untuk informasi dan pendaftaran. (Kendi Setiawan/Abdullah Alawi)?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah IMNU, Quote Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Isu SARA Oleh Elit Politik Cederai Semangat Sumpah Pemuda

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Peserta diskusi yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB) menyayangkan situasi ketegangan sosial di tengah masyarakat Jakarta menjelang pilkada. Mereka mengindikasi situasi yang mengancam keharmonisan masyarakat Jakarta karena sejumlah elit menggunakan isu SARA untuk kepentingan politiknya.

“Kita bisa tercabik-cabik hanya oleh segelintir elit,” kata Direktur Eksekutif LKSB Abdul Ghopur di Lantai Lima Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (28/10) siang.

Isu SARA Oleh Elit Politik Cederai Semangat Sumpah Pemuda (Sumber Gambar : Nu Online)
Isu SARA Oleh Elit Politik Cederai Semangat Sumpah Pemuda (Sumber Gambar : Nu Online)

Isu SARA Oleh Elit Politik Cederai Semangat Sumpah Pemuda

Menurut Ghopur, penggunaan isu SARA merusak semangat keindonesiaan dan semangat reformasi.

“Kami LKSB dengan tegas menolak politisasi atas dalih dan nama apa pun termasuk isu yang berbau SARA oleh para elit politik. Kami juga menolak cara-cara politik kolonial yang mengedepankan feodalisme dan fanatisme sempit,” kata Ghopur.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Senada dengan Ghopur, Ketua Umum GMNI Crisman mengatakan, ada sekelompok orang yang mencoba mengaburkan semua nilai dasar Pancasila. Menurutnya, nilai-nilai itu dirusak oleh praktik-praktik hari ini yang dilandasi kepentingan politik praktis dengan kepentingan jangka pendek dan sektoral.

Di hadapan sejumlah utusan organisasi gerakan pemudan dan pelajar Indonesia dari pelbagai latar belakang dan unsur, Crisman mengajak semua elemen bangsa untuk mengingat kembali semangat Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 1928.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Mari kita kembali suarakan nilai-nilai luhur bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat,” kata Crisman. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nahdlatul Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Liga Santri 2017 Akan Segera Digulirkan

Bandung, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Penyelenggara Liga Santri Nusantara (LSN) menggelar rapat persiapan di Bandung pda Jumat 9 Juni 2017. Bertempat di The Newton Hotel, rapat tersebut dibuka oleh Wakil Ketua RMI Habib Sholeh yang mewakili Ketua Umum RMI KH Abdul Ghoffarrozin. Kegiatan tersebut merupakan persiapan untuk penyelenggaraan LSN periode 2017.

Dalam pembukaannya, Habib Sholeh menyatakan bahwa RMI sebagai kepanjangan PBNU dalam penyelenggaraan LSN ini berkomitmen untuk menyelenggarakan liga secara lebih profesional. "Profesionalitas ini sangat penting karena kita ingin program yang berkelanjutan untuk menyaring talenta santri. Ini sekaligus bagian ikhtiar kita untuk merawat ke-Indonesia-an dan menjaga kebhinnekaan yang selalu diperjuangkan kaum santri," terang Habib.

Liga Santri 2017 Akan Segera Digulirkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Liga Santri 2017 Akan Segera Digulirkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Liga Santri 2017 Akan Segera Digulirkan

Sementara itu Direktur Eksekutif LSN, Muhammad Alfuniam menjelaskan bahwa LSN 2017 ini ditargetkan akan diikuti setidaknya 1.000 pesantren seluruh Indonesia yang tersebar kedalam 32 region. LSN 2017 ini akan menggelar setidaknya 990 pertandingan yang dimulai dengan kick off di bulan Agustus hingga partai final yang akan digelar di bulan Oktober 2017.

Rapat Persiapan LSN 2017 ini juga dihadiri oleh pengamat sepakbola nasional, Mohamad Kusnaeni, yang dalam kepanitiaan LSN tahun ini mendapatkan mandat sebagai Direktur Kompetisi dan Pertandingan. Pria yang akrab disapa dengan nama "Bung Kus" ini menjelaskan, "Pesantren itu memiliki potensi sumberdaya yang luar biasa. Di seluruh Indonesia ada 27 ribu pesantren, dimana bola selalu menjadi olahraga favorit kaum santri. Saya yakin, ke depan akan banyak pemain-pemain profesional di persepakbolaan nasional yang berasal dari pesantren. Bahkan alumni LSN sudah ada yang berhasil masuk di Timnas U-19. Ini prestasi yang luar bisa mengingat LSN baru 2 kali diselenggarakan."

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Acara yang dipandu oleh Jibril F. Muin ini juga dihadiri oleh Direktur Pengembangan Bisnis, Ariyanto Wibisono dan Wakil Direktur Irham Ali Saifuddin, Direktur Marketing Abdul Azis, Direktur Region Harianto Ogie, Direktur Humas dan Media Dewi Arilaha serta unsur-unsur lainnya di kepanitiaan nasional. Red: Mukafi Niam?

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nasional, Pemurnian Aqidah, Meme Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ajengan Menggerakkan Ayat Jadi Klinik

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin Cicurug Sukabumi Ajengan KH Abdul Basith mengatakan, sebuah negara yang merdeka adalah ketika ada seorang masyarakat sakit, kemudian datang ke rumah sakit, ia tidak perlu membayar, tapi gratis.

Sekarang memang pemerintah Indonesia mengupayakan pelayanan kesehatan melalui BPJS, tapi program tersebut masih berbayar.

Ajengan Menggerakkan Ayat Jadi Klinik (Sumber Gambar : Nu Online)
Ajengan Menggerakkan Ayat Jadi Klinik (Sumber Gambar : Nu Online)

Ajengan Menggerakkan Ayat Jadi Klinik

Tak hanya itu, harga sandang pangan di negara merdeka seharusnya murah atau terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Kalau bisa gratis.

“Sekarang ada beras raskin, itu bukan gratis, tapi masih membayar, itu namanya jualan,” katanya dalam bahasa Sunda ketika ditemui di kediamannya pada Senin (18/7). ?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ajengan yang Ketua PCNU Kabupaten Sukabumi ini, tak hanya diam dengan keadaan itu. Ia mencari akal agar, tetangganya di desa ia tinggal, bisa gratis dalam pengobatan apabila ada yang sakit. Juga bisa membayar beras raskin bagi orang miskin.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ia pun teringat akan ayat dalam Al-Qur’an bahwa ciri orang yang bertakwa adalah orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit (QS 3 Ali Imron ayat 134)

Tidak hanya mengetahui atau berbicara, dari ayat itu, ia mengupayakannya. Caranya adalah mendekati tokoh masyarakat untuk mengajak warga menyisihkan uang 500 rupiah per hari.

Ajakan Ajengan Basith itu gayung bersambut, setelah diadakan pertemuan warga sedesa, mereka sepakat dan melakukannya. Dan hasilnya mencengangkan, warga di Desa Nanggerang bisa mengumpulkan uang 25 juta per bulan.

Ketika uang itu dikumpulkan selama 2 tahun, warga Nanggerang mampu membeli mobil ambulans satu, klinik gratis satu, sekretariat Zakat Infak dan Sedekah, serta membebaskan pembelian raskin bagi warga tidak mampu. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Khutbah, Halaqoh, Warta Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Cara Mudah Memahami Intisari Al-Qur’an

Bagi sebagian orang, memahami kandungan al-Qur’an masih terasa sulit dan bahkan tidak tahu sama sekali. Islam menganjurkan dan mewajibkan umatnya untuk mengamalkan pesan yang terkandung dalam al-Qur’an, tapi bagaimana cara umatnya untuk menyerap pesan-pesan al-Qur’an, sedang mereka tidak mempunyai kemampuan dan keahlian, tidak pernah mengenal ilmu-ilmu alat (nahwu-sharraf) sebagai pintu masuk untuk membuka pemahaman tentang al-Qur’an.



Cara Mudah Memahami Intisari Al-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)
Cara Mudah Memahami Intisari Al-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)

Cara Mudah Memahami Intisari Al-Qur’an

Untung saja ada terjemahan al-Qur’an versi bahasa Indonesia, sehingga sebagian orang bisa membaca arti al-Qur’an walaupun tidak sampai pada pemahaman secara terperinci. Ahsin Sakho Muhammad, seorang pakar dalam bidang ilmu-ilmu al-Qur’an mencoba membantu para penyuka al-Qur’an agar mereka lebih mengerti dan paham tentang kandungan al-Qur’an lewat bukunya yang berjudul Oase Al-Qur’an: Penyejuk Kehidupan.



Dalam buku ini dijelaskan tentang kreteria, kelompok, dan golongan orang-orang yang disayang Allah, benar-benar menjadi hamba-Nya yang memperoleh kebahagiaan dunia-akhirat. Pada surah al-Ahzab ayat 35 misalnya, di sana tertera 10 kelompok yang akan mendapat ampunan dan berhak memegang tiket ke surga. Di antaranya adalah orang yang senang bersedekah kepada yang membutuhkan, ikhlas karena Allah tanpa mengharap pujian dan balasan. Kelompok lain yang mempunyai tiket ke surga adalah mereka yang gemar berpuasa, baik puasa sunnah dan apalagi puasa wajib (halaman 46).

Pimpinan Pusat Muhammadiyah



Sikap kedua kelompok tersebut selayaknya memang harus tertanam dalam diri setiap Muslim. Keduanya mencakup hubungan horizontal dengan sesama dan hubungan vertikal dengan Allah. Menolong sesama, terutama kepada para kerabat dan tetangga sekitar, merupakan salah satu langkah yang sangat baik untuk menciptakan kehidupan yang harmonis, damai, dan sejahtera.?

Orang-orang yang sering menolong dan membantu tetangga dekatnya akan lebih disenangi dari pada mereka yang enggan mengulurkan tangan. Penilaian dan respons masyarakat pun akan berbeda, sehingga orang yang suka menolong dan hidup bersosial bisa dikatakan mempunyai peluang untuk hidup lebih nyaman di tengah-tengah masyarakat di bandingkan mereka yang hidup secara individualis.



Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Begitupun dengan orang-orang yang berusaha untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya, mereka juga mempunyai peluang untuk hidup bahagia di alam akhirat kelak. Mendekatkan diri kepada Allah bisa ditempuh dengan berbagai hal, salah satunya bisa dengan memperbanyak puasa sunnah seperti yang dilakukan oleh para sufi. Menurut sebagian sufi, puasa yang dilakukan secara terus-menerus pada akhirnya akan dapat menghilangkan nafsu yang jelek, yang ada hanyalah kesucian hati dan kejernihan pikiran. Jika sudah demikian, kebahagiaan itu tidak hanya terjadi di akhirat kelak, tetapi sudah mulai hadir sejak di dunia.

Kedua sikap terpuji di atas juga tertera dalam surah al-Baqarah ayat 1-5, di sana dijelaskan tentang lima sifat yang mencakup hubungan kita dengan Allah, dan hubungan kita terhadap sesama. Pertama, aspek akidah (iman terhadap hal-hal gaib, kitab-kitab suci, dan hari akhir); kedua, syariah (hubungan vertikal dengan Allah [shalat] dan hubungan horizontal dengan sesama [infak]).

Aspek akidah dan syariah yang tercantum dalam surah al-Baqarah: 1-5 ini oleh penulis disebut sebagai inti ajaran Islam (halaman 32). Siapapun yang berhasil melaksanakan kedua aspek tersebut dengan baik dan ikhlas, ia mempunyai peluang untuk menjadi hamba Allah yang akan hidup bahagia, baik di dunia maupun di akhirat.

Dalam buku ini kita akan menemukan beberapa potongan ayat yang bisa menenteramkan suasana hati, menjernihkan pikiran, serta menyejukkan kehidupan. Kita diajak untuk menjadi seorang mukmin yang cerdas secara mental, sosial, moral, dan spiritual, sehingga bisa menyejukkan hati sendiri maupun orang lain.?

Setiap bab hanya berisi satu pokok bahasan, yang didahului dengan beberapa potongan ayat al-Qur’an dan kemudian diberi poin-poin penting yang dikandung oleh ayat tersebut. Poin-poin tersebut tidak terlalu panjang, ringkas, dan padat, langsung pada inti maksud dari ayat yang bersangkutan, sehingga hal demikian tidak terlalu membingungkan bagi mereka yang awam dalam bidang ilmu-ilmu al-Qur’an.

Data Buku

Judul : Oase Al-Qur’an: Penyejuk Kehidupan

Penulis : Dr KH Ahsin Sakho Muhammad

Penerbit : Qaf

Cetakan : 1, 2016

ISBN : 978-602-1337-35-6

Tebal : 346 Halaman

Peresensi: Saiful Fawait, Mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Sumenep, Jawa Timur.

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pahlawan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Perlu Pahami Islam Secara Lentur

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Saifuddin Amsir mengajarkan kelenturan dalam memahami dan menjalankan ajaran Islam. Kitab fiqih dan tasawuf yang dibacanya di majelis taklim cukup efektif mendidik perbedaan pandangan keagamaan yang ada.

Selain kitab Arrisalah Alqusyairiyah, KH Saifuddin mengajar kitab Rahmatul Ummah Fikhtilafil A’immah. Kitab itu memaparkan pandangan fiqih dari pandangan empat mazhab.

Perlu Pahami Islam Secara Lentur (Sumber Gambar : Nu Online)
Perlu Pahami Islam Secara Lentur (Sumber Gambar : Nu Online)

Perlu Pahami Islam Secara Lentur

“Kitab itu mengajarkan para pelajar agar mereka mengerti bahwa di kalangan ulama terjadi perbedaan pandangan,” kata KH Saifuddin di kediamannya di bilangan Cipinang Melayu kecamatan Makassar Jakarta Timur, Selasa, (24/9) malam.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Kitab ini menanamkan kesadaran bahwa pemikiran-pemikiran itu pada dasarnya merupakan rahmat dari Allah. rahmat Allah ini tidak bisa dipungkiri.?

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Bayangkan saja kalau hanya ada satu pandangan keagamaan tanpa alternatif, bisa celaka kita semua. Kita akan menjadi susah karenanya, tegasnya.

Hadis Rasulullah SAW yang berbunyi “Ikhtilafu ummati rahmah” perbedaan umatku meruapakan sebuah rahmat, dapat dilihat kebenarannya secara nuraniyah. Bukti-bukti dari kebenarannya sudah jelas.

"Kita tidak bisa memaksakan kebenaran perihal peribatan kita kepada orang lain. Karena, mereka juga mengkuti mazhab yang diakui ulama. Kearifan ulama ini patut menjadi bahan pelajaran bagi umat Islam."

"Saya menyayangkan fenomena umat Islam belakangan ini yang cenderung menjadi kaku dalam beragama. Karenanya, saya anjurkan masyarakat untuk mengkaji lagi sebanyak-banyak kitab kuning. Darinya kita dapat petunjuk-petunjuk keagamaan secara matang," tutup KH Saifuddin. (Alhafiz Kurniawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Quote, Hadits, Ubudiyah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selasa, 26 Desember 2017

Waketum PBNU: Tularkan Model Pengorganisasian yang Baik di NU

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Wakil Ketua Umum PBNU, Drs KH Slamet Effendy Yusuf menilai, Lakpesdam NU sebagai salah satu lembaga dengan pengorganisasian yang cukup baik di NU. Sehingga dia mendorong agar model pengorganisasian tersebut bisa ditularkan ke lembaga dan banom NU yang lain.

Waketum PBNU: Tularkan Model Pengorganisasian yang Baik di NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Waketum PBNU: Tularkan Model Pengorganisasian yang Baik di NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Waketum PBNU: Tularkan Model Pengorganisasian yang Baik di NU

“Jangan sebaliknya, hanya untuk dirinya sendiri. Hal ini juga dalam rangka mewujudkan sinergitas yang baik di antara lembaga dan banom NU,” ujar Slamet saat memberi sambutan dalam acara serah terima kepengurusan PP Lakpesdam NU dari yang lama ke yang baru, Sabtu (10/10) di kantor PP Lakpesdam, Jl Haji Ramli, Tebet, Jakarta Selatan.

Slamet juga menyampaikan, dulu Lakpesdam didirikan oleh Gus Dur, dan kawan-kawan untuk memenuhi dan mewujudkan sumber daya manusia yang handal di tubuh NU untuk mengawal Khittah NU 1926 sebagai jati diri organisasi.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Visi Gus Dur, dan kawan-kawan ini dinilai penting, katanya, karena selain melakukan pendidikan politik yang baik untuk warga NU, juga agar Lakpesdam dan lembaga serta banom NU tidak terpengaruh oleh arus politik yang tidak baik untuk keadilan dan kesejahteraan umat.

“Program Lakpesdam yang sudah berjalan dalam menggerakkan NU dari tingkat bawah, perlu memiliki fokus yang tepat sehingga mampu menciptakan SDM yang mumpuni untuk menggerakkan NU,” jelasnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dia juga mengutarakan, agar Lakpsedam mempunyai semacam database yang memuat SDM di NU supaya ketika PBNU membutuhkan kadernya untuk mengisi di bidang tertentu, lebih mudah untuk mencarinya. Hal ini juga dalam rangka menginventarisir potensi untuk mengurus NU ke arah yang lebih baik.

“Dan saya perlu tegaskan, Lakpesdam didirikan agar gerak NU sesuai dengan perkembangan zaman melalui berbagai kajian yang dilakukan. Sebab itu, kembangkan Lakpesdam sesuai zamannya, posisikan di tempat lebih strategis untuk menggerakkan NU,” pungkasnya.

Acara serah terima ini juga dihadiri Wakil Sekjen PBNU, H Imam Pituduh, Sekretaris PP Lakpesdam, Dr H Marzuki Wahid, Dr Ahmad Suaedy, Ala’i Nadjib, MA, Dr Khamami Zada, Dr Dadi Darmadi, dan jajaran pengurus PP Lakpesdam lainnya. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Pesantren, News, Quote Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Perlukah Berkurban di Sekolah Dilarang?

Oleh Badrul Munir

Hari raya Idul Adha sudah di depan mata kita, hari suci di mana umat Islam sedunia di tanah suci Mekkah melaksanan puncak ibadah haji. Sebuah ritual internasional yang diikuti jutaan umat Islam dari seluruh dunia dalam rangka memperingati “napak tilas” Nabi Ibrahim yang mempertunjukan kepada kita semua tentang arti sebuah ketaatan dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah SWT.

Bagi kita yang tidak berhaji disyariatkan untuk merayakan Idul Qurban dengan beberapa ritual mulai puasa Arofah, shalat Idul adha dan penyembelihan hewan Qurban dan lainnya

Penyembelihan qurban pada hakikatnya mengandung nilai pendidikan anak yang luar biasa, sebuah pendidikan kepada anak yang dicatat dengan tinta emas sebagai pendidikan ideal untuk membentuk anak yang shalih.

Perlukah Berkurban di Sekolah Dilarang? (Sumber Gambar : Nu Online)
Perlukah Berkurban di Sekolah Dilarang? (Sumber Gambar : Nu Online)

Perlukah Berkurban di Sekolah Dilarang?

Beberapa poin penting dalam pendidikan Nabi Ibrahim kepada anaknya mencakup visi, misi, kurikulum dan lingkungan dalam pendidikan anak:

Pertama: visi pendidikan Ibrahim adalah mencetak generasi saleh yang menyembah hanya kepada Allah SWT. Dalam penantian panjang beliau berdoa agar diberi generasi saleh yang dapat melanjutkan perjuangan agama tauhid. Visi Ibrahim ini diabadikan Allah SWT dalam al-Qur’an: "Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh." (Q.S. Ash Shaaffaat: 100)

Kedua, misi pendidikan Ibrahim adalah mengantar Ismail dan putra-putranya mengikuti ajaran Islam secara totalitas. Ketaatan ini dimaksudkan sebagai proteksi agar tidak terkontaminasi dengan ajaran berhala yang telah ada di sekitarnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketiga, kurikulum pendidikan Ibrahim juga sangat lengkap. Muatannya telah menyentuh kebutuhan dasar manusia. Aspek yang dikembangkan meliputi: Tilawah untuk pencerahan intelektual, Tazkiyah untuk penguatan spiritual, Taklim untuk pengembangan keilmuan dan Hikmah sebagai panduan operasional dalam amal-amal kebajikan. Muatan-muatan strategis pendidikan Ibrahim tersebut, Allah SWT telah jelaskan secara terperinci dalam firman-Nya:

Keempat Lingkungan pendidikan Ibrahim untuk putranya bersih dari virus aqidah dan akhlaq. Beliau dijauhkan dari berhala dunia, pikiran sesat, budaya jahiliyah dan prilaku sosial yang tercela. Hal ini dipilih agar fikiran dan jiwanya terhindar dari kebiasaan buruk di sekitarnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Selain jauh dari perilaku yang tercelah, tempat pendidikan Ismail juga dirancang menjadi satu kesatuan dengan pusat ibadah ‘Baitullah’. Hal ini dipilih agar Ismail tumbuh dalam suasana spritual, beribadah (shalat) hanya untuk Allah SWT. Kiat ini sangat strategis karena faktor lingkungan sangat berpengaruh kepada perkembangan kejiwaan anak di sekitarnya.

Pemilihan tempat (bi’ah) yang strategis untuk pendidikan Ismail secara khusus Allah SWT abadikan dalam al-Qur’an.

Larangan dan Keresahan

Namun menjelang hari raya Idul Adha seperti saat ini ada beberapa isu yang menyeruak di masyarakat di Indonesia, yang pertama idul adha jatuh pada hari apa (ada perbedaan atau tidak) dan yang kedua (khusus untuk warga Jakarta) masih bolehkah menyembelih hewan kurban di sekolah?

Hal ini merujuk pada Instruksi Gubernur No 168 Tahun 2015 tentang Pengendalian, Penampungan dan Pemotongan Hewan. Di dalamnya termasuk ada larangan menyembelih hewan kurban di sekolah. Beberapa alasan yang dipakai oleh Pempov Jakarta tentang aturan ini yakni kekhawatiran menyebarnya penyakit dari hewan ke manusia (dalam istilah medis zoonosis) dan juga menghindari dampak psiologis berupa traumatik terhadap anak akibat proses pemotongan hewan kurban tersebut. Sebagai solusinya pemerintah provinsi Jakarta menyiapkan rumah pemotongan hewan (RPH) untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat Jakarta dalam penyembelihan kurban.

Sebagai seorang pemimpin daerah maka tugas utama bagi seorang gubernur adalah mengatur segala hal yang berada di wilayah kerjanya. Dalam hal berkurban instruksi Gubernur sangat tepat, terutama mengatur tempat penjualan hewan kurban. Sudah lazim di kota-kota bahkan di seluruh daerah menjelang hari raya kurban, banyak fasilitas umum yang di sulap menjadi pasar hewan, hal ini berakibat kumuh dan bau tidak sedap menyebar kemana-mana, belum lagi masalah kesehatan hewan yang belum terkontrol yang berakibat menyebarnya penyakit hewan ke manusia (zoonosis).

Namun dalam hal pelarangan penyembelihan kurban di sekolah perlu dikaji lebih dalam karena bisa berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Sebagai seorang pemimpin Gubernur Basuki Cahaya Purnama harus mendapat pemahaman yang utuh tentang ritual ibadah kurban, sebuah ibadah yang mengandung unsur pendidikan moral sosial dan sangat kental dengan tradisi masyarakat Indonesia. Berbeda dengan ibadah shalat, puasa atau bersedekah misalnya dimana ibadah tersebut harus disamarkan dan lebih utama tanpa dilihat orang lain, tetapi ibadah penyembelihan hewan kurban harus ditampakkan sebagai syiar ritual keagamaan karena memang tuntutan ajaran agama Islam demikian.

Satu hal lagi yang perlu diketahui oleh gubernur Ahok di dalam penyembelihan kurban juga sangat kental dengan kearifan lokal yang terus dijaga dan akan diwariskan terhadap anak keturunan masyarakat Islam, kearifan lokal tersebut pemahaman berupa nilai keikhlasan, pengorbanan, kerja sama, sifat saling membantu dan lainnya yang semua bermuara keteladalan Nabi Ibrahim kepada murid sekolah tersebut.

Beberapa komentar gubernur Ahok yang mengatakan di arab saudi tidak ada penyembelihan hewan kurban di masjid dan sekolah dan semua dilakukan di pusat penyembelihan kurban semakin menunjukan betapa sang gubernur DKI ini belum memahami secara utuh makna sebuah ibadah kurban dan haji. Pernyataan diatas sama dengan mengapa di Jakarta masih sering banjir, macet dan kriminal sedangkan di Singapura tidak?

Trauma psikologi. Alasan lain adalah kekhawatiran dampak trauma psikologi akibat prosesi pemotongan hewan kurban yang disaksikan secara langsung oleh anak-anak sekolah dasar.

Ilmu neurobehavior menerangkan usia sekolah dasar (7-12 tahun) saat perkembangan otak di lobus frontalis dan parietalis (dahi dan pelipis), satu hal yag menonjol adalah mulai berkembangnya fungsi kognisi (berfikir, logika, analisis), kreatifitas dan kemampuan berbahasa.

Di bagian otak pelipis atau sistem emosi anak SD sudah mulai menunjukkan hal yang berperan, kegemaran meniru apa yang dilihat dan didengar sangat dominan apalagi sifat imajinatif sebagai seorang anak yang dibawa dari kecil masih terbawa.

Bagian otak yang mengatur psikomotor juga berkembang secara maksimal sehingga anak SD cenderung senang bergerak, bermain mengerjakan sesuatu secara langsung dan senang bekerja dalam suatu kelompok.

Apapun stimulus atau paparan yang masuk ke otak sangat mempengaruhi perilaku anak (termasuk siswa SD), setiap stimulus akan terekam kuat di area memori (sistem limbik), apalagi bila saat kejadian ada nuansa emosi yang menyertainya maka memori akan terpatri kuat , maka paparan yang diterima anakharus paparan yang positif sehingga kelak akan menjadi dasar perilaku positif

Prosesi penyembelihan hewan kurban yang disaksikan secara langsung oleh ratusan mata anak SD dikhawatirkan mempengaruhi psikologis mereka yakni timbul rasa takut berlebihan (fobia) atau justru timbul sifat atau perilaku kekerasan(agresifitas).

Hal tersebut secara teori bisa terjadi manakala kejadian penyembelihan hewan kurban berulang dan anak didik tidak memiliki pemahaman kognisi tentang syariat kurban, tatacara penyembelihan kurban secara islami dan manfaat berkurban untuk meningkatkan jiwa sosial anak kepada lingkungan sekitarnya. Dan di sinilah tantangan pihak sekolah (guru dan pengajar) dan orang tua untuk memberi pemahaman yang utuh tentang syariat berkurban kepada anak secara runtut dan utuh.

Seperti yang saya jabarkan di atas saat usia SD adalah saat perkembangan sel saraf lobus frontalis sangat optimal sehingga kemampuan kognisi dan kemampuan bahasa sangat maksimal.Guru dihadapan siswa SD merupakan sosok “idola” bagi dia, guru adalah sumber ilmu, segala ucapannya akan merasuk dengan kuat di pikiran mereka, hal ini berbeda dengan siswa SMP SMA dimana daya kritisnya sudah sangat terasa dan tidak menjadikan ucapan guru sebagai satu satunya sumber ilmu.

Bila paparan tentang keutamaan kurban sudah terekam dengan kuat di pikiran anak didik, maka pada saat prosesi penyembelihan hewan kurban maka yang terbentuk di pikiran anak bukan “pembantaian hewan kurban” akan tetapi lebih dari itu adalah suatu ajaran yang luhur tentang pengorbanan ketaatan hamba kepada perintah Tuhannya, dan ini lebih terekam kuat dalam perilaku dibanding rasa “kasihan” hewan tidak bersalah dipotong lehernya(fobia) atau “suka cita” melihat hewan kurban tergelepar tidak berdaya sesaat setelah dipotong lehernya (agresifitas).

Jadi pelarangan pemotongan hewan kurban di lingkungan sekolah yang dikhawatirkan menjadikan dampak psikologis negatif berupa fobia atau agresif menurut hemat kami berlebihan dan tidak ada dasar ilmiahnya yang kuat , justru sebaliknya suatu proses pembelajaran langsung (hand on) untuk membentuk peribadi dengan kesalehan ritual dan sosial.

Sebagai langkah cerdas pemerintah daerah harus lebih memberi pelayanan berupa pemeriksaan hewan kurban dan memberi bantuan teknis lainnya agar prosesi penyembelihan kurban di masyarakat dan sekolah berjalan dengan aman dan hikmat tanpa harus mengorbankan makna sebuah penyembelihan kurban

Semoga pemerintah atau pemerintah daerah tidak merivisi aturan larangan berkurban di sekolah yang kontra produktif dan bisa berpotensi menimbulkan kegaduhan dan keresahan di masyarakat. Satu hal lain adalah kemungkinan melanggar undang-undang dasar 1945 tentang “kebebasan beragama dan tentang hak mendapat pendidikan”

Sebaliknya pemerintah dan pemerintah daerah harus lebih fokus meningkatkan kesejahteraan seperti menstabilkan harga, menciptakan lapangan kerja, menurunkan penggangguran, meningkatkan ekonomi dan lainnya yang semakin hari semakin mengkhawatirkan

Semoga intruksi gubernur ini segera direvisis khususnya tentang larangan kurban, dan tidak ada lagi pemimpin daerah yang mengeluarkan intrusksi tidak edukatif seperti itu, kalaupun dipaksa diterapkan maka sungguh intruksi itu tidak layak dan tidak perlu dilaksanakan khususnya larangan meyembelih kurban di sekolah dan masjid. Selamat berkurban (di sekolah dan masjid)...

*) Penulis adalah dokter spesialis saraf  RS Saiful Anwar; Dosen Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya Malang

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah