Kamis, 14 Desember 2017

Ketum PBNU: Soal Sekolah Lima Hari Bukan Polemik NU-Muhammadiyah

Jakarta, Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menegaskan, pihaknya menolak Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23/2017 tentang Hari Sekolah karena akan mematikan lembaga pendidikan keagamaan yang sudah berlangsung di masyarakat. Ia membantah penolakan ini lantaran Mendikbud Muhadjir Effendy berlatar belakang Muhammadiyah.

"Ada yang menuduh ini konflik antara NU dan Muhammadiyah. Bukan. Ini bukan antara NU dan Muhammadiyah. Menterinya Pak Marsudi (ketua PBNU) pun tetap (kebijakan tersebut) saya lawan," katanya, Jumat (7/7) malam, pada acara halal bihalal PBNU di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.

Ketum PBNU: Soal Sekolah Lima Hari Bukan Polemik NU-Muhammadiyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketum PBNU: Soal Sekolah Lima Hari Bukan Polemik NU-Muhammadiyah (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketum PBNU: Soal Sekolah Lima Hari Bukan Polemik NU-Muhammadiyah

Menurutnya, madrasah diniyah yang umumnya diselenggarakan pada sore hari telah menyumbang tumbuhnya wawasan Ahlussunnah wal Jamaah, termasuk paham moderat dan nilai-nilai kebangsaan, pada anak-anak sekian lama. Pemberlakuan sekolah lima hari potensial menghilangkan kontribusi tersebut.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

“Sifat wajib bagi Allah yang berjulah 20 hanya ada di madrasah (diniyah). Kalau pelajaran agama di sekolah paling cuma doa-doa,” tuturnya.

Ia juga menyatakan tidak ada kopromi lagi untuk persoalan ini, termasuk apabila kebijakan itu dikatakan akan dilaksanakan secara bertahap, opsional, atau disempurnakan. “Tidak ada diskusi lagi. Pokoknya (Permendikbud Nomor 23/2017) harus dicabut,” paparnya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Pada Jumat sore, sebanyak 14 organisasi massaIslam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) juga menolak Perendikbud tersebut. Pasalnya, kebijakan itu akan menutup madrasah diniyah di desa-desa yang jumlahnya sekitar 76 ribu lebih. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Aswaja, Khutbah Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar